Elora Thomas Blossom, merupakan seorang gadis cantik yang sangat Malang, Ia hidup dalam sebuah tekanan yang terus membuatnya sedih. Perceraian kedua orang tuanya sendari kecil, serta mendapat Ibu tiri yang sangat kejam, membuat hidupnya sangat pilu. Ditambah lagi ayah kandungnya sendiri yang tidak pernah menganggapnya, dan hanya menyayangi saudari tirinya saja.
Ia memiliki seorang kekasih yang sangat ia sayangi, mereka akan segera melangsungkan pernikahan. Namun Elora tidak tau mengapa, kekasih yang akan menikahinya itu tiba-tiba membatalkan pernikahannya secara sepihak. Hal itu mampu membuat Elora tambah tersiksa, Ia terus dicaci maki oleh keluarganya.
Sampai akhirnya Ia tidak
Menyangka bertemu seorang CEO yang sangat angkuh, karena Ia telah menolong Ibu sang CEO.
Karena kebaikanya itu, Ibu sang CEO memaksa putranya untuk menikahi gadis itu disaat mereka berdua belum saling mengenal dan saling mencintai.
Dengan terpaksa Elora mau menikah dengan CEO itu dengan tujuan suapaya Ia bisa keluar dari keluarga yang terus menyakitinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kadek Widianingsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 22. Kisah Elora dan Davirra
Hawa dingin bangunan mewah itu begitu menusuk masuk ke dalam jaringan kulit. Suasana hujan diluar sana mampu meneduhkan hatinya yang tengah gusar.
Sudah sejak satu jam lalu, kedua pengantin yang sangat kaku itu mengukir senyum palsu di bibirnya ketika satu persatu tamu undangan menyalaminya. Begitu juga dengan orang tua mereka masing-masing.
Jayden juga ikut serta berada disana untuk menyalami tamu-tamu yang hadir karena sudah dianggap keluarga oleh Tuan Vinson. Disituasi yang kikuk seperti itu Jayden yang sangat senang menggoda Xander jadi urung. Ia tidak mau dikeluarkan dari List orang kepercayaan keluarga Vinson akibat tingkah konyolnya itu.
“Vir, rubahlah sikapmu pada Elora, ibu rasa itu akan sangat menguntungkan bagi kita” Bisik Berlly pada Davirra.
Namun gadis itu hanya tersenyum gamang, dari dulu sudah jauh kalah telak dari Elora. Pikirannya terbuyar akan masalalu mereka di saat masih kecil yang sangat terkesan.
Flashback On Elora dan Davirra.
“Kakak, mengapa kakak menangis?” Tanya Elora pada Davirra yang tengah duduk disudut kamarnya sambil memeluk kudua lututnya. Gadis itu tersedu-sedu menangis seperti ada orang yang melukainya.
“El, ada teman sekalas kakak yang telah mengambil buku kesayangan kakak yang dibelikan oleh ibu” jawabnya penuh isak.
“Kakak tenang saja, besok Elora yang akan mengambilnya kembali untuk kakak” gadis itu menghampiri sang kakak lalu memeluknya hingga gadis kecil itu berhenti menangis mendengar ucapan adiknya yang mampu meneduhkan hatinya.
Dan benar saja esok hari Elora datang ke kelas Davirra dan merebut kembali apa yang telah di ambilnya dari Davirra. Dulu Elora merupakan gadis kecil yang sangat pemberani, Ia memiliki postur tubuhq yang lebih besar dan lebih tinggi dari Davirra. Mereka berdua selisih umur 1 tahun.
Tak lupa juga Elora memberi penekanan agar teman Davirra itu tidak pernah lagi mengganggu kakaknya. Sejak saat itu Davirra menjadi lebih aman karena ada Elora yang selalu melindunginya.
Setelah mereka beranjak remaja, Berlly tak henti-hentinya meracuni pikiran Davirra agar membenci Elora. Ia tidak ingin anaknya dan Elora saling menyayangi. Berlly selalu menasehati Davirra untuk merebut apa yang ada di tangan Elora. Jadilah anak yang masih sangat polos itu membenci Elora yang pernah melindunginya dulu.
Flashback Off
“Aku tidak bisa bu!!! Aku sudah sangat muak menuruti keinginan ibu yang menginginkan aku menjadi seperti Elora. Nasib dan keberuntungan seseorang itu bukankah tidak bisa diminta ataupun dikejar. Pantaskah kita yang selalu jahat ini mendapatkan perlakuan baik dari Elora yang telah menikah dengan orang nomor satu di negeri ini?” Davirra berkaca-kaca mengucapkan kalimat itu pada sang Ibu. Ia merasa dirinya sudah sangat banyak menyakiti perasaan Adik tirinya.
Dengan kasar Berlly menarik tangan Davirra dan mencekalnya hebat hingga pergelangan tangan gadis itu memerah.
Plakk
Tangan Berlly menampar pipi Davirra yang mendapat reaksi mengejutkan dari gadis itu.
“Kau melawan Ibumu, bukankah kau juga ingin bernasib baik seperti Elora?”
“Aku sudah tidak ingin lagi mengharapkan hidup seperti Elora. Aku juga tidak ingin lagi mengejar Zein atau siapapun yang berkaitan dengan Elora. Dan mulai sekarang aku juga tidak mau menuruti apapun yang ibu katakan!!!”
Deg
Kalimat itu menjadi sebuah tamparan di hati seorang Berlly. Ia menatap sang anak yang berlari meninggalkan gedung pernikahan Elora dengan hati yang sangat kecewa.
*****
“Tuan dan Nyonya dimohon untuk bersabar. Tuan Muda Zein mengalami kelumpuhan otak akibat benturan yang terlalu keras. Bisa saja Ia akan mengalami koma yang cukup lama. Bahkan ada pasien yang mengalami koma selama bertahun-tahun akibat mengalami kejadian yang sama. Dengan berat hati juga saya mengatakan, jika nantinya Tuan Muda Zein tersadar dari komanya, Ia tidak akan bisa berjalan seperti biasanya, tuan muda mengalami lumpuh akibat sistem sarafnya yang rusak”
Deg
Bagai tersambar petir di siang bolong, hati David dan Bella runtuh secara bersamaan. Berkali-kali David mengutuk dirinya yang begitu berdosa bagi sang anak.
“Dokter tolong berikan penanganan yang baik untuk anak saya. Saya akan melakukan apapun untuknya”
“Saya akan berusaha Tuan. Berdoalah untuk putra anda” ucap sang dokter kemudian pergi dari hadapan mereka berdua.
Tubuh David tertuduk lemas di lantai, Pria tua itu berkali-kali menghantam kepalanya dengan tangan dinginnya.
“Ini semua karena keegoisanmu Bella!! Aku tidak akan memaafkanmu jika sampai anakku tidak bangun lagi!”
pak jahe pasti kasihan sama davira🤭🤭🤭