Nadilla menjadi tamu undangan di pesta Pernikahan atasan nya seketika malahan berubah menjadi pesta pernikahan nya sendiri,
Semua berjalan dengan sangat indah.
hingga seketika rotasi kehidupan nya mulai berubah, perpisahan membuat kedua nya belajar dari kesalahan.
Hingga pada suatu kesempatan mereka di pertemukan lagi, akan kah mereka bersama lagi....?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tris rahmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.22 Terbakar Cemburu
💖 VOTE DAN LIKE NYA SAYANG 💖
Nadilla terjaga dari tidur nya, tubuh nya terasa berat, Dimas sedang memeluk nya seperti guling segera Nadilla membalikan tubuh nya mentap ke arah suami nya entah kenapa begitu tercium aroma alkohol yang begitu kuat dan sangat menyengat hidung nya.
"Astaga sayang, kau dari mana sih?"
Nadilla segera bangkit dan membersihkan Tubuh suami nya dan menggantikan pakaian nya, Dimas sangat mabuk hingga tidak menyadari pergerakan tangan istri nya.
Malam menjelang pagi, Nadilla melirik waktu pukul 4 pagi namun ia sudah tidak mengantuk, dia pun duduk di pinggiran sofa, sesekali menatap suami nya, rasa nya ingin sekali memeluk nya sudah sangat lama mereka berjauhan tapi dalam keadaan salah paham seperti ini rasa nya tidak mungkin.
Manik Nadilla mengarah ke atas nakas di balik Sofa ada sbuah kotak Kecil berwana biru tua di sana Nadilla pun segera melangkahkan kaki nya melihat kotak itu.
"Apa ini?milik siapa ini" tanya nya sendiri.
Dia lalu membuka nya, seringai memberi Senyuman."Sebuah kalung, wah cantik sekali" puji Nadilla berkaca-kaca "Apa ini untuk ku?" ucap nya diri.
"LETAKKAN!! JANGAN SENTUH YANG BUKAN MILIKMU!! Pekikan tajam itu keluar dari mulut seseorang di tempat tidur terdengar begitu lantang dan menggema.
Suara itu menyentakkan Nadilla,
"Dimas?" ucap nya sangat terkesiap ini bahkan lebih seram dari sebutan monster ketika awal menikah kemarin bahkan saat ini terlihat seperti seorang iblis.
*
Kilas balik
Entah apa yang sedang Dimas rencana kan, dia tampak sangat sibuk berbicara dengan seseorang di ponsel nya.
"Kau belum makan tuan, apa kau butuh sesuatu?" tanya Frans di sela kesibukan Bos nya.
"Tidak terimaksih Frans, aku akan memeriksa ini dulu, Aku ingin segera pulang besok?" ucap nya melampirkan senyuman bahagian nya.
Dimas Memvideo call istri nya hingga dia Tertidur di malam itu, semua nya di atur sedemikian rapi nya, untuk memberi kejutan kepada istri nya.
Ke esokan hari nya pagi-pagi sekali ia pun bangun hanya memakan sepotong roti dan segelas air putih, kangsung bergegas ke lokasi project itu untuk memastikan semua nya benar-benar sudah clear.
Tidak begitu lama di lokasi project Mereka langsung menuju bandara untuk segera kembali Ke Jakarta menggunkan Jet Pribadi nya itu.
Rona bahagia terpancar dari lelakinitu ia selalu tersenyum tatkala melihat sebuah foto Wallpaper di ponsel nya, Ya Istri nya, wanita cantik yang sangat di rindukan nya.
"Frans hubungi Gred tanyakan di mana istriku?" Perintah nya.
"Cafe Oalive Tuan, di depan kampus nyonya"Jawab Frans
Sesampainya di bandara Mobil Dimas langsung bergegas menuju Ke tempat istri nya berada, melajukan tanpa mengurangi kecepatan nya hampir 40 menit ia pun tiba di kawasan kampus istri nya itu.
Menatap siluet di balik dinding Caffe,
Ya wanita itu, wanita yang sangat dia cintai,
Wanita yang sangat ingin dia peluk saat Ini.
Tampak sedang tertawa di sebuah meja
caffe dengan seorang pria yang entah siapa dia.
Kau tau rasa nya menahan rindu,
Kau tau rasa sakit nya ketika hanya mampu melihat nya di balik layar ponsel mu.
Kau tau rasa nya ketika kau sudah akan Memeluknya tapi dia sedang tersenyum bahagia bersama pria lain.
Ya hancur, Dimas mengepalkan kedua tangan nya, Rasa nya saat itu dia Ingin membunuh kedua nya walaupun tidak tau apa yang terjadi sebenar nya.
Dia meraih kasar tangan Istri nya dan membawa pergi bersama nya,
Terbakar dan sesak ya Itu yang saat Ini dia Rasakan.
Ia mencoba mendinginkan hati nya berguyur di Bawah siraman air berjam-jam, tiba-tiba tangan lembut itu menyentuh Punggung nya memeluk dan mendekap Erat,
Kau tau, Kobaran Itu seketika memadam,
aku merasakan nyaman nya sentuhan itu,
teduh nya pelukan itu seketika meredam amarah ku.
Lalu segera aku ingin memastikan siapa yang tertawa bersama nya, kau tau siapa terucap keluar dari bibir indah nya?
Ya dia Steven, dia menyebut nama itu seseorang yang terukir Indah di buku harian nya seketika hati ku kembali tertusuk
Dadaku seperti tertembak oleh ratusan besi panas aku pun berlalu meninggalkan nya.
Aku meraih sesuatu yang bisa menenangkan ku, Tapi Nihil ketika aku tidak sadar pun aku tetap merasakan sakit nya.
Mungkin aku terlalu mencintai nya dia terasa begitu sangat melukaiku bahkan aku tidak ingin mendengar apapun lagi dari mulut nya saat ini.
TBC
/Ok//Ok//Ok/
semangaaat Kennan /Ok//Ok//Ok/
/Casual//Casual//Casual/
/Awkward//Awkward//Awkward//Awkward//Awkward/
/Ok//Good//Ok//Good//Ok//Good/
/Smile//Smile//Smile/
/Sob//Sob//Sob/
kaciaaan /Shhh//Shhh//Shhh/