Gairah Liar Pak Guru

Happy reading

💔💔💔💔💔

sore itu Kevin yang tidak langsung pulang ke rumah pergi entah ke mana tidak tahu arahnya laki-laki itu membawa mobilnya begitu kencang meluapkan seluruh Amara emosinya yang tak bisa dia kendalikan di depan kedua orang tuanya." bang satt kalian semua aku benci semua ini penghianat Kau wanita murahan Keisha Aku benci kau benci." Kevin lalu memukul stir mobil nya itu.

"Agggghhhgg.." Kevin mengerang lalu memarkirkan mobil nya di pinggir jalan

"Kenapa jadi seperti ini,,, Agggghhhhh." teriaknya dan tanpa sadar air mata laki-laki itu menetes .

hujan sore itu begitu derasnya membuat Kevin langsung turun dari mobilnya dan duduk di pinggir trotoar dan menutupi wajahnya diantara kedua lututnya" sakit banget kayak gini, Aku berjuang demi dia tapi dia khianati aku bahkan nyakitin dan mempermalukan kedua orang tuaku, apa ini? apa apa? ini nggak adil Tuhan,'' ucap Kevin di bawah guyonan hujan menanyakan keadilan kepada dirinya, sakit yang dia rasakan saat ini bukan main sakitnya bahkan dirinya tidak memikirkan lagi hujan yang membasahi tubuhnya.

"Gak harus nyakitin diri sendiri pak." Tiba-tiba Duri datang membawa payung dan memayungkan Kevin yang kehujanan.

" pergi, aku tidak butuh siapa-siapa apalagi kau pergi, Jangan ganggu aku. aku nggak butuh kasihan kamu paham?'' Ketus Kevin memarahi Duri agar menjauh dari dirinya karena bagi Kevin saat ini dia tidak butuh siapa-siapa

" Kalau kamu tidak pernah menjadi lebih baik saat terus berada di lingkaranmu, ada dua kemungkinan. lingkaran mu tidak baik untukmu atau kamu yang tidak baik untuk lingkaran-mu."ucap Duri lagi tanpa melihat ke arah Kevin

"Aku tidak butuh ceramah dari mu, pergi." ketus Kevin lagi

" manusia tuh gitu ya, kita baik sama orang belum tentu orang baik sama kita, kita bela-belain buat dia belum tentu dia bela-belain buat. kalau dia senang belum tentu ingat kita tapi kalau lagi susah baru sibuk nyari di mana kita, Ya namanya juga manusia."ucap Duri antara menyindir dan memberi nasehat kepada Kevin karna tidak orang bisa di percaya dan kevin seharusnya belajar dari kejadian ini bukan malah terpuruk dan menyiksa diri sendiri.

"Bodo.. aku ga peduli." ketus Kevin lagi

"Kenapa kau kemari?Apa kau wanita sejenis keysa juga? hahk?semurah itu kau?hahk?" Hina Kevin kepada Duri karna dia kali ini benar-benar emosi

" Aku bukan tipe orang yang pendendam tapi saya akan selalu ingat Siapa saja yang merusak kebahagiaan saya, termasuk anda."ucap Duri langsung menunjukan telunjuknya ke arah wajah Kevin

"Padahal kamu pelaku tapi kamu ngaku korban kan lucu." ucap Duri dengan tertawa jahat

"Apa maksud mu?" tanya Kevin dan mendekati Duri, mereka beruda sama-sama susah basah kuyup.

dua orang itu saling tatap dengan tajam penuh amarah dengan Versi mereka masing-masing hujan yang begitu deras membasahi mereka yang tak menyadari lebih dari sakit yang mereka rasakan.

"Kau terluka kan?sama aku juga." ucap Duri

"Kau di kecewakan kekasihmu? sayang nya aku tidak." ucap Duri

"Kau tau siapa yang mengecewakan aku?"

"Jawabannya adalah ibu ku, dia meninggalkan ku sendirian, lontang lantung seperti anak tidak ada orang tua bahkan aku sering di siksa semenjak ibu ku tiada dan itu semua karna kau... karna kau pak Kevin yang terhormat."

"Kau mau tau bagaimana aku tau kau yang menabrak ibu ku?"

"Jawabannya satu yaitu tante Rena dan kau juga luka yang telah melecehkan anak di bawah umur seperti ku, paham."

Deg

Bersambung....

Bantu support othor ya 🙏🙏🙏💔💔💔