NovelToon NovelToon
Boss Kekasih Adikku

Boss Kekasih Adikku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:12.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Yudhi Nita

Valeria bahagia ketika sang adik, Cantika diterima sebagai sekertaris di sebuah perusahaan. Setelah 3 bulan bekerja, Cantika menjalin hubungan dengan pimpinannya.

Ketika Cantika mengenalkan sang pimpinan kepada Valeria, dia terkejut karena pria itu adalah Surya, orang yang dulu pernah menjalin cinta dengannya sewaktu SMU, bahkan pernah merenggut keperawanannya.

Apakah yang Valeria lakukan selanjutnya? Apa yang akan terjadi pada mereka? Apakah hubungan mereka akan berlanjut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yudhi Nita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 22

Aku menitikkan air mata memegang kalung itu. Akan aku simpan, Surya. Meski nanti engkau jadi adik iparku, aku akan selalu menyimpannya.

Kumasukkan kembali kalung itu di dalam kotak.

***

Jam makan siang, para karyawan mengajakku makan siang di ruang meeting. Aku makan sedikit, karena perutku tidak terasa lapar. Sebenarnya aku tidak ingin makan, selera makan tiba-tiba menghilang setelah kedatangan Surya. Akan tetapi, karyawan-karyawan telah mempersiapkan makan siang di hari ulang tahunku. Jadi, aku menghargai mereka.

***

Pulang dari kantor, aku mengemudi mobil dengan kecepatan sedang. Sialnya di tengah perjalanan, mesin mobil bermasalah dan aku ga tau apa sebabnya. Meski sudah kubuka kap mobilnya, tetapi tetap saja tidak paham. Sedangkan, tidak ada bengkel di sekitar situ. Akhirnya aku menelpon jasa derek untuk membawa mobil ke bengkel yang cukup jauh dari tempat aku berhenti. Karena lelah, aku putuskan untuk mengambil mobil keesokan harinya. Jasa derek itu telah terpercaya, jadi aku merasa aman untuk menitipkan mobil pada mereka.

Aku memberhentikan sebuah taksi yang akan lewat, masuk ke dalam dan menyebutkan alamat pada supir taksi. Sepanjang jalan, aku memperhatikan lalu lintas yang sangat padat. Ternyata enak naik taksi, tinggal naik aja, ga usah mikir kemudi. Aku bisa agak santai menikmati perjalanan pulang.

Sesampainya di rumah, papa telah menyambut,

"Lho, kok naik taksi, mobilnya mana, Nak?"

"Di bengkel, Pa. Tadi macet, ga tau kenapa."

"Kamu pasti lupa servis kan?"

"Iya, Pa," Jawabku sambil menggaruk-garuk kepala yang tidak gatal.

"Lain kali, servis yang teratur, kasihan mobilnya, nanti cepat rusak."

"Papa ga kasian sama aku?" Aku merajuk.

"Ga, lah, kamu kan bisa jalan sendiri, nah kalo mobil ga bisa jalan sendiri," Kata papa sambil terkekeh.

Aku manyun sambil masuk ke rumah. Kulihat mama telah selesai memasak di dapur. Mama menengok ke arahku.

"Udah pulang, Nak?"

"Iya, Ma. Tadi mobil Val macet. Lalu diderek deh sampai bengkel. Sekarang mobilnya masih nginep, besok baru diambil," Ujarku.

"Kamu ga apa-apa, Nak?"

"Ga apa-apa, Ma. Kan bisa naik taksi."

"Oh, ya udah, mandi dulu sana. Abis itu kita makan."

"Ya, Ma. Udah gerah banget."

***

Setelah makan malam, aku masih duduk di kursi makan sambil membuka gawai, beberapa pesan dari Reno.

Reno SMU

[Met sore, udah pulang kerja, ya? Udah makan belom?]

Valeria

[Udah semua.]

Reno SMU

[Ok. Jangan bobo malem-malem yah.]

Valeria

[Iya.]

Kuletakkan gawai, lalu membereskan piring-piring di meja makan. Mungkin ini juga yang dirasakan oleh Surya, hubungan yang hambar. Ah, kenapa jadi mikirin Surya?

Selesai membereskan semua, kudekati mama yang sedang menjahit baju di depan TV.

"Ma, mama dulu mencintai papa?" Pertanyaan konyol yang kuutarakan.

"Ya jelas, lah. Kenapa kamu bertanya seperti itu?" Tanya mama sambil menggeser tubuhnya menghadap padaku.

"Apa bisa seseorang mencintai orang yang belum dicintainya suatu saat nanti, Ma?"

"Val, soal hati, kita semua ga akan tahu berubah seperti apa nantinya, pengaruh lingkungan, sikap, watak bisa mengubah itu. Bisa saja yang tadinya biasa jadi cinta, bisa saja yang mencintai berubah membenci. Dan bisa juga yang mencintai jadi tambah cinta," terang mama.

"Kamu mencintai siapa?" Tanya mama membuatku gelagapan.

"Err.... Ga ada, Ma."

"Bener...." Kata mama sambil menatap tajam ke mataku.

"I... iya, Ma." Bola mataku belingsatan.

Sepertinya mama menangkap ketidakjujuran di mataku. Ah, ngapain juga aku pakai nanya-nanya segala tentang cinta. Mama tersenyum, lalu melanjutkan jahitannya.

Merasa salah tingkah, aku masuk ke kandang.

"Ma, Val istirahat dulu, besok pagi harus berangkat."

"Oh, ya Val. Selamat ulang tahun," ucap papa yang sedari tadi duduk di ruang tamu, beranjak dan berjalan ke arahku.

Mereka menciumi kedua pipiku, sambil tersenyum,

"Semoga selalu sehat dan cepet ketemu jodoh ya, Val," ucap mama.

Aku mengangguk.

***

Di dalam kamar, kubuka lagi kotak pemberian Surya. Kalung emas putih itu terlihat sangat cantik, dihiasi dengan sebuah liontin berlian berwarna putih. Tentu laki-laki yang memberikan sebuah kalung pada seorang perempuan memilihnya dengan hati-hati, mungkin juga bertanya-tanya dengan penjaga tokonya. Aku tersenyum sendiri membayangkan seorang Surya memilih sendiri kalung itu di toko emas. Sungguh romatis, beda dengan penilaian Cantika tentangnya. Di dalam kotak, terdapat ukiran tulisan SAS, langsung saja kutangkap itu inisial namanya.

Aku tertidur bersama kalung itu di dalam genggaman.

Dia datang dengan senyumnya, memakai jas hitam dengan rambut yang tersisir rapi ke belakang. Sedangkan aku memakai gaun putih dengan hiasan mahkota kecil di kepalaku dengan rambut terurai.

Dia membawa sebuah cincin dan akan mengenakan pada jemari tanganku. Aku sangat bahagia, tak pernah kurasa sebahagia ini.

Tidak ada seorang pun selain kami di situ. Dia mencium keningku, mengajakku melangkah dan tiba-tiba semua menjadi pantai yang sejuk dengan deburan ombak yang lembut. Dia memelukku, lalu tiba-tiba melepas pelukannya lalu berjalan ke arah laut. Kupanggil-panggil namanya tetapi dia tetap berjalan menjauh.

"Surya!"

Aku terbangun, dan menyadari bahwa itu hanya mimpi. Aku mengerjapkan mata dan menghela nafas. Jam menunjukkan pukul tiga pagi. Kalung itu masih dalam genggaman. Kusimpan di kotak dan memasukkannya ke dalam laci.

Dalam malam itu aku berdoa pada Tuhan, supaya memberikan jalan yang terbaik kepada kami. Menumpahkan isi hatiku, meluapkan segalanya. Tuhan pasti mendengarnya.

Setelah puas bercengkerama dengan Sang Khalik, aku merasa damai. Dia Maha Mengetahui semua yang terjadi, pasrah pada-Nya.

***

Aktivitas pagi berjalan, dengan menaiki taksi, aku kembali ke kantor dengan perasaan yang ringan. Semua berjalan dengan lancar.

Sorenya, aku pamit pada sekertaris, untuk pulang agak awal karena mobilku berada di bengkel. Sampai di depan kantor, pak satpam menawari untuk mengantar.

"Mau saya antar, Bu?" Tanya dia.

"Ga usah, Pak. Makasih. Ini saya baru order ojol."

Sengaja aku memakai jasa ojek online, agar mereka juga mendapat rejeki.

Pak satpam mengangguk dan menemani hingga ojek online datang.

"Makasih ya, Pak. Udah menemani saya. Saya pulang dulu." Pamitku.

"Ya, Bu. Hati-hati."

Sesampainya di bengkel, aku menuju ke customer service.

"Permisi, Mbak, apa mobil saya udah beres ya?"

"Oh ya, Bu. Boleh saya lihat suratnya?"

Aku mengeluarkan surat dan menunjukkan kepada customer service.

"Oh ya, Bu. Biar di cek dulu. Ibu bisa menunggu di ruang tunggu."

"Baik, Mbak."

Setelah beberapa saat, aku melihat seseorang yang aku kenal, sepertinya dia tidak menyadari kehadiranku di situ. Dia langsung naik menuju ke lantai atas.

"Bu, mobilnya sudah selesai diperbaiki. Mari silahkan menyelesaikan administrasi." Kata seorang mbak-mbak mengejutkanku.

"Ya, Mbak. Eh, tadi orang yang naik ke atas, siapa ya, Mbak?" Tanyaku.

"Oh, itu Pak Reno, pemilik bengkel ini."

"Apa dia sering ke sini?" Aku berpikir apa Reno tahu mobilku berada di bengkel ini.

"Ga, Bu. Pak Reno hanya sebulan sekali mengecek laporan." Kata mbak itu.

"Oh, ya udah, Mbak. Makasih."

Aku segera membayar administrasi dan mengambil mobil pulang.

1
Nenie Chusniyah
luar biasa
💞DARRA💞💖
Luar biasa
christina paya wan
sampai bab ini jln ceritanya masih stuck di serapan,berangkat kerja,pulang kerja,berehat mlm..
Lis Mika
hebat karyamu
Lis Mika
hebat.Ceritanya juga oke
muli ana
suka ceritanya, bagus, alur cerita gampang di mengerti
Kacong Kacung
Kecewa
Sabaku No Gaara
Luar biasa
Sabaku No Gaara
astaga cantikaaaaa....
Anisah
Luar biasa
Christy Ling
bagus
Anita 123
eapq
🇮🇩A Firdaus🇰🇷
cerita nya kok jadi bertele-tele ya malah jadi greget
AR Althafunisa
😭😭😭😭😭😭
AR Althafunisa
ya Allah Cantika... bersyukur masih bisa punya anak ya walau cara dapatnya salah, bersyukur Denis baik mau bertanggung jawab dan sabar. Banyak orang-irang kepingin hamil aja susah 😭😭
berharap anaknya ga cacat semoga, berkali-kali mencoba digugurin 😌😩
AR Althafunisa
Jadikan Denis orang sukses Thor 😩
AR Althafunisa
kasihan Denis 😭😭😭
AR Althafunisa
Ini tiga-tiga ngeselin, Hellen si gatel, dan Surya terlalu ga peka apa emang maunya. Si Val lagi, apa-apa ga ngomong. kalau dia ngomong kan si Surya bisa waspada kalau dijebak 😩
AR Althafunisa
yawelah... Cantika beres datang si Ellen apa telen 😏
AR Althafunisa
Denis laki-laki bertanggung jawab, lelaki sayang sama ibu otomatis akan sayang sama istri. Dan iringi istri yang pengertian dan menerima, entahlah Cantika. Sesuai namanya CANTIK tidak perilakunya. Kasihan Denis 😌
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!