NovelToon NovelToon
My Possesive Husband

My Possesive Husband

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:51.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Nur Eva Fullandari

Menceritakan tentang ke Possesive-an Sang Ketua Mafia, Penguasa Eropa yang bernama Sean Crishtian, dijuluki sebagai Pembunuh Berdarah Dingin terhadap istrinya yang bernama Andara Claire Crishtian.

"Kenapa kau tega melakukan ini? Apa salahku? Kau bilang padaku, jika kau akan selalu menjagaku Berjanji untuk membuatku selalu tersenyum. Lantas kemana janji itu pergi? Tolong lepaskan aku. Jika bahagiaku tidak bersamamu, aku ikhlas menerimanya" - Andara Claire (20th)

"Sedari awal sudah kubilang bahwa kau adalah milikku. Larilah, maka aku akan menemukanmu. Bersembunyilah dengan baik karena aku akan menyeretmu pulang bahkan dengan cara kotor sekalipun." - Sean Crishtian (27th)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Eva Fullandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18. DARREN KENDRICK

Jangan lupa vote dan sarannya yaa.. Karna saran dan masukkan dari kalian itu penting.. 🙂😊

Silahkan tinggalkan jejak dengan menekan tombol like dibawah agar aku lebih semangat update cerita ini..

Terimakasih sudah membaca ceritaku 🤗

dan jangan lupa beri bintang 5 ya 😚

Jangan lupa baca cerita aku yang lainnya. kisah nyata 🤗

Happy Reading

***

Permainan di lanjutkan. Botol plastik itu di putar oleh Dara. Dan gotcha! Darren. Sekarang adalah giliran Darren.

"Aku yang akan memberinya pertanyaan."Seru Dara. Sudah sedari tadi, Dara begitu penasaran dengan seorang Darren.

"Apa kau pernah berhubungan atau menjalin dengan seorang perempuan? Kalau iya, coba jelaskan perempuan itu seperti apa. Jika tidak ada, kenapa kau tidak berhubungan atau menjalin dengan perempuan?" Tanya Dara dengan detail. Ingat, Dara sekarang begitu penasaran dengan seorang Darren. Anggota paling muda di Crowned Eagle yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Kira-kira hal apa yang disembunyikan di balik wajahnya yang dingin?

Semua terdiam menunggu jawaban dari Darren. Mereka semua tau apa yang akan terjadi selanjutnya, kecuali Dara. Dara nampak serius menunggu jawaban dari Darren.

"Aku belum pernah menjalin hubungan dengan seorang gadis. Perempuan spesial pun aku belum pernah memiliki itu." Jawab Darren.

Dara yang tidak puas dengan jawaban Darren, lalu bertanya lagi. "Kenapa? Apa alasannya?" tanya Dara dengan menatap heran Darren. Laki-laki setampan Darren tidak pernah menjalin hubungan dengan perempuan manapu? Tidak mungkin! Itulah yang dipikirkan di otak dan hati Dara.

Darren hanya memasang wajah datar. "Karna bagiku perempuan itu merepotkan. Dan mereka adalah makhluk paling egois yang pernah aku kenal." Jelas Darren.

"Egois? Darimana kau bisa mengambil kesimpulan seperti itu? Tidak semua perempuan seperti itu." Jawab Dara tidak terima. Ingat, jiwa-jiwa sebagai perempuannya juga ikut merasa terhina.

"Bagiku perempuan itu sama saja. Ada hanya untuk meninggalkan." Jawab Darren dengan dingin. Tatapannya menajam. Tangannya mengepal, menahan emosi ketika ingatannya kembali ke masa lalunya.

Masa Lalu Darren

Darren yang waktu itu baru menginjak usia 8 tahun, sedang duduk di perpustakaan pribadi milik ayahnya. Membaca, belajar menembak serta berlatih bela diri menjadi kesehariannya. Di usianya yang masih belia itu, Darren telah menguasai tiga bahasa asing, serta sudah berhasil membobol akun pribadi milik perusahaan ayahnya. Seharusnya, di usianya itu Darren bisa bermain-main atau berkumpul dengan teman sebayanya. Akan tetapi, Darren tidak tertarik untuk melakukannya. Dia lebih suka dengan belajar hal baru. Menurutnya, bermain-main hanya membuang waktunya saja. Tidak bermanfaat. Itulah yang Darren pikirkan kala itu.

Tak terasa Darren telah menghabiskan waktunya selama satu jam diperpustakaan milik ayahnya. Tepat pada pukul 4 sore, Darren memutuskan untuk menyudahi kegiatan belajarnya.

Namun, tiba-tiba bawahan ayahnya datang menghampirinya dengan tergesa-gesa.

"Tuan, keadaan tuan Kendrick semakin memburuk. Tuan di panggil oleh ayahanda."

Darren yang mendengar kabar buruk itu langsung berlari menuju tempat ayahandanya di rawat. Dengan nafas yang tersenggal-senggal Darren membuka pintu kamar ayahnya dengan pelan. Tak ingin membuat ayahnya terkejut.

Kriet..

Pintu terbuka.

"Ayah.." Kata Darren lirih. Kedua matanya memanas melihat keadaan ayahnya yang mulai melemah.

Sang ayah tersenyum melihat kehadiran anak semata wayangnya itu. Bibir pucatnya tak pernah luput dari senyuman setiap kali melihat anak kesayangannya mulai tumbuh membesar. Tangannya bergerak memberi isyarat agar anaknya menghampirinya.

Darren yang mengerti akan isyarat tersebut lantas berjalan mendekati ayahnya. Dipegannya salah satu tangan ayah tercintanya itu.

"Ayah jangan pergi. Temani Darren disini ayah." Ucapnya lirih. Darren tak bisa jika hidup tanpa ayahnya. Penyemangatnya.

Sang ayah tersenyum. Darren yang kuat tampak lemah di depannya.

"Ayah tidak akan pernah meninggalkan mu nak. Ayah akan selalu berada di sampingnya. Di hatimu. Ayah akan selalu menjagamu meskipun ayah telah tiada."

Darren menggeleng lemah.

"Tidak. Ayah tidak boleh pergi. Ayah harus menemaniku disini!" ucapnya tegas.

"Nak dengarkan ayah. Kita hidup tidak akan selamanya. Hidup tidak akan abadi. Manusia pasti akan kembali pada Sang Penciptanya."

Genggaman tangan Darren di tangan Ayahnya semakin menguat. Air matanya menetes. Tidak. Daren tidak mau sendirian. Hanya ayahnya yang ia punya. Darren tidak mau di tinggal lagi!

"Ijinkan ayah pergi nak. Ikhlaskan ayah. Ayah yakin, banyak yang sayang padamu."

Darren hanya menunduk menutupi wajahnya dengan megenggam tangan ayahnya yang mulai melemah.

"Jaga diri mu baik-baik nak. Ayah bangga padamu. Ayah sayang pada mu. Jangan kecewakan ayah."

Dielusnya puncak kepala anaknya untuk yang terakhir kali. Tuan Kendrick, ayah Darren tersenyum melihat sang anak.

"Ayah sayang padamu. Maafkan ayah belum bisa menjadi ayah yang baik untukmu." Air matanya menetes.

Darren tak kuasa melihat sang ayah yang menangis. Bibir pucat milik sang ayah tengah tersenyum padanya, seolah-olah mengatakan "Semua akan baik-baik saja."

Dan

Tit..

Bunyi nyaring dari monitor detak jantung ayahnya berbunyi. Tanda bahwa jantung sang ayah tidak berdetak lagi.

Darren menangis. Menggelengkan kepalanya.

"Ayah!! Tidak ayah! Jangan pergi ayah!!" Jeritnya pilu disertai tangisan.

Maid serta orang kepercayaan sang ayah yang menunggunya diluar ruangan hanya bisa menangis tanpa suara. Majikannya yang baik hati itu telah pergi meninggalkan mereka. Mereka saling berpelukan. Mencoba untuk menguatkan hati. Dan mereka juga semamin sedih melihat Tuan mudanya yang menangis sendiri di dalam kamar sang ayahnya.

Orang yang ia sayangi telah pergi meninggalkannya. Ibunya? Darren sudah tidak peduli lagi dengan ibunya. Ibunya telah menikah lagi dengan pria lain. Menghianati dan pergi meninggalkan sang Ayah ketika bangkrut.

Sore itu, menjadi hari yang terakhir Darren tersenyum. Menjadi hari terakhir Darren menjadi anak yang ramah.

Dan hari itu adalah hari terakhir dirinya menangis. Setelah pemakaman sang ayah, Darren tak pernah tersenyum. Wajahnya datar dan dingin. Tak pernah ada lagi senyuman di bibir itu.

Darren yang baik telah berganti menjadi Darren kejam. Orang yang paling ditakuti.

Flasback off

Nick yang mengerti suasana yang tak nyaman tersebut berusaha untuk mencairkan suasana itu.

"Oke kita lanjut ke permainan." Kata Nick berusaha mengabaikan Darren yang tampak menahan emosinya.

Sean dan Damian sudah mengerti akan kondisi Darren. Lebih memilih diam daripada berkomentar yang semakin memperumit keadaan.

"Oke. Sekarang giliran Damian. Kau pilih truh or dare?" Tanya Dara langsung.

Kening Damian sontak saja mengernyit. Botolya saja belum di putar sama sekali.

"Aku memilih Dare." Jawab Damian.

Sean langsung bersemangat. "Aku yang akan memberimu tantangan Damian." Kata Sean.

"Apa tantangannya?" tanya Damian.

Bibir Sean terangkat membentuk sebuah senyuman yang memiliki arti tersembunyi.

"Telfon mantan kekasih mu yang bermana Aura."

***

Yang mau ngobrol dengan Visual My Possesive Husband atau ingin memberi pesan/nasehat untuk Sean, Dara, Nick, dll kalian bisa follow Instagram aku ya 😊

Dan yang mau tau spoiler semua karyaku untuk next chapter bisa follow instagram aku juga 😊

instagram: @fullandari

Kalian bisa tau info tentang Update semua karyaku, bisa memberi kritik atau saran lewat DM atau QNA, bisa ngobrol bersama pemain My Possesive Husband dan menambah teman disana 😊

Aku tunggu notif dari kalian ya 😊 Terimakasih teman-teman.. ❤

1
Kiky Rizkyana
Luar biasa
Kiky Rizkyana
kok waktu terakhir baca ini manggil ortu Sean mommy daddy knp skrng ayah bunda
taraawwcu
yg salahkan pacarny Rara Nick kenapa Rara yg hrs jadi pelampiasan? Lo kan mafia otak pinter, jenius ngapa dah cewek Baek" nggak tau apa" loh rusak kek gitu aturan Lo rusak cowoknya noh
taraawwcu
Sean nii seharusnya masuk rumah sakit jiwa dulu di tes, kalau aja dia gila beneran
taraawwcu
alah Lo juga Sean pengkhianat, pembual ngomongg cinta ke istri eh taunya masih suka dgn masa lalumu, tak cubit ginjal muu toh Sean", laki macam Opo Iki koe banting istri ke kaca😭
Dia Mustika
Buruk
Dia Mustika
Luar biasa
dhi_kin
Kecewa
dhi_kin
Buruk
Ratna Dian
Lumayan
moemoet
Luar biasa
Sari Annissa
aku suka sama garvin
Sari Annissa
mengerikan
Sari Annissa
liya...aku sediih
Sari Annissa
baguus...pergi jauh pleasee
Mei Meisin
oke,,,dulu pernah baca,sekarang dah lama pengen baca lagi,,bestt Poko nya.
Febri Ana
nggak usah dengerin komen yg nggak enak thor maju dan semangat terus karyamu sangat bagus mantapp
Febri Ana
mantaappp thor lanjuuttt
Febri Ana
setuju tinggalin Sean biar kapok hi hi hi
Febri Ana
lanjuuttt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!