Namaku Amora, bagiku uang adalah segala-galanya. menjadi simpanan om-om dan mantan perempuan malam semuanya sudah ku lakoni hanya untuk mendapatkan uang dengan cara yang instan. Namun di balik itu ada masa lalu yang begitu kelam yang membentuk diriku menjadi seperti ini.
Suatu hari aku tersadar bahwa semua yang ku lakukan ini ternyata salah, dan aku mencoba keluar dari zona nyaman ku. Namun sayang nya semua tidak semudah yang ku bayangkan, sanggup kah aku menjalani kehidupan baruku kehidupan yang seperti roller coaster yang terkadang menjunggkir balikkan hidup ku?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astry Yovani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kedatangan Miko
Dua Minggu sudah berlalu, Amora sudah terbiasa dengan keseharian nya, dia juga sudah sangat mahir mengoperasikan komputer karena siang dia les dan malam selalu di tes oleh Ravi.
Ravi juga sudah nyaman dengan kehadiran Amora, dan pagi ini seperti biasa mereka berdua akan sarapan bersama. Sementara orang-orang di dalam rumah itu merasa banyak perubahan pada bos nya itu semenjak kehadiran Amora, Ravi jadi banyak bicara dan tersenyum dan tidak melulu bekerja di ruangan kerja nya.
Setelah selesai sarapan Ravi pun berangkat ke kantor dan saat di perjalanan Ravi mendapatkan telepon dari kantor anak cabang bahwa ada kecurangan yang di lakukan manager di kantor itu sehingga mereka mengalami kerugian hingga miliyaran. Mau tidak mau Ravi harus langsung terbang ke sana pagi ini juga karena dia tidak mau kalah sampai Miko mengetahui masalah ini.
Ravi pun memutar balik mobil menuju rumah untuk mengambil perlengkapan yang akan dia butuhkan selama di luar kota.
"Lho ada yang tinggal pak? Kenapa bapak pulang lagi?" Tanya Amora.
"Amora saya harus keluar kota untuk urusan bisnis, kemungkinan di sana dua hari. Kamu tolong siapakan semua yang akan saya butuhkan selama berada di sana." Titah Ravi saat mereka berjalan masuk ke dalam rumah itu.
"Baik pak." Jawab Amora yang langsung ke kamar Ravi dan menyiapkan semua yang Ravi butuhkan, sementara Ravi ke ruang kerjanya Karena ada beberapa berkas yang harus dia bawa.
Setelah semua nya selesai Ravi pun menyuruh anak buah nya untuk menjaga Amora selagi dirinya tidak ada di rumah, termasuk melarang Amora keluar dari rumah karena memang dia tidak amu kalau sampai Amora si culik oleh Arya ataupun Tama.
Amora pun mengantarkan Ravi sampai ke depan pintu dan hanya bisa melihat mobil Ravi menjauh meninggalkan rumah itu. Entah kenapa hati Amora terasa sedih saat di tinggal pergi oleh Ravi.
"Yasudah lah hanya dua hari saja kok Amora." Ucap nya pada dirinya sendiri yang masih mematung di depan pintu.
Kemudian Amora pun masuk ke dalam kamar nya dan menonton TV untuk mengusir kebosanan nya, karena Ravi tidak memberikan ponsel untuk nya jadi Amora tidak bisa melakukan apapun selain menonton televisi.
Amora merasa rumah itu begitu sunyi karena tak ada Ravi di sana. Amora pun mandi, dan makan malam sendiri. Setelah nya dia masuk ke kamar nya dan tidur.
Seperti biasa Amora yang memang hoby memakai daster saat tidur pun tidur menggunakan daster selutut nya. Entah kenapa dia merasa aman-aman saja berpakaian seperti itu padahal begitu banyak laki-laki di rumah ini.
.
.
.
.
Namun tanpa sepengetahuan siapa pun berita tentang masalah perusahaan anak cabang itu sampai ke telinga Miko. Dan sore ini juga Miko langsung berangkat ke Indonesia padahal jadwalnya kembali ke sini seharusnya satu bulan lagi.
Miko datang ke Indonesia tanpa memberikan kabar terlebih dahulu kepada Ravi dan bahkan dia datang ke rumah itu menggunakan taksi online dan sekarang sudah menunjukkan pukul 21:00 malam.
Namun saat sang satpam membuka gerbang dia langsung menunduk saat Miko datang ke rumah itu. Dan terlihat wajah panik pada semua orang yang ada di rumah itu. Karena masih ada Amora di dalam sedangkan beberapa orang mencoba menelepon Ravi untuk memberitahu kan bahwa Miko datang dadakan ke Indonesia.
Sialnya nomor Ravi tidak dapat di hubungi begitu juga dengan nomor para pengawal yang ikut bersama Ravi. Namun tak ada seorang pun yang berani mencegah Miko untuk masuk ke dalam rumah itu. Miko pun berjalan masuk ke dalam dan ingin segera masuk ke dalam kamar nya karena dia merasa lelah dan ingin istirahat. Saat Miko menaiki tangga tanpa ada rasa curiga tiba-tiba Miko mendengar suara pintu kamar tamu terbuka dari dalam. Dan Miko pun membalikkan badannya dan berdiri di tengah-tengah tangga.
Jleb...Miko kaget melihat seorang perempuan cantik dengan tubuh seksi sedang berjalan dengan santai nya menuju dapur. Perempuan itu terlihat dengan cepolan rambut asal-asalan dan daster tipis sehingga memperlihatkan leher jenjang nya dan paha mulus nya.
Miko melihat seorang pelayan yang ingin mengingatkan Amora yang kebetulan ada di bawah, namun langsung di tahan oleh Miko dengan bahasa isyarat agar tidak buka mulut.
Miko masih diam saja memerhatikan gerak-gerik Amora yang seakan tidak menyadari kehadiran Miko. Amora pun membuka kulkas dan minuman dengan gaya seksi nya karena memang dia kehausan. Setelah nya Amora berjalan santai menuju kamar nya.
Miko kembali turun ke bawa dan menyuruh semua orang yang ada di sana untuk berkumpul. Dengan segera mereka berkumpul dengan rasa ketakutan karena memang mereka tahu betul bahwa Miko tidak mengizinkan ada seorang perempuan pun tinggal di rumah ini namun mereka malah melanggar peraturan Miko.
"Siapa dia?" Tanya Miko dengan wajah penuh kemarahan.
"Maaf tuan, dia adalah seorang perempuan yang di temukan oleh pak Ravi dan di izinkan oleh pak Ravi untuk tinggal sementara di rumah ini." Jawab kepala keamanan mencoba memberanikan diri menjawab bos besar mereka itu.
"Kalian sudah tahu kan peraturan ku, kenapa masih membantah?" Sambung Miko yang sedang duduk di sofa dengan wajah garang nya dan kaki nya di silang kan.
"Tau tuan, tapi tuan Ravi menyuruh kami untuk tutup mulut, karena kata tuan Ravi non Amora akan keluar dari rumah ini sebelum tuan pulang ke Indonesia." Jawab yang lain nya.
"Telepon Ravi sekarang juga." Titah Miko sambil menyalakan sebatang rokok dan menghisap nya.
"Nomor nya tidak aktif tuan." Jawab yang lain nya.
"Telepon lagi, saya tidak mau tau pokoknya apa pun caranya saya ingin bicara sekarang juga dengan dia." Perintah nya.
Mereka pun langsung kocar-kacir menelepon Ravi, dan beberapa menit kemudian salah satu pengawal Ravi berhasil di hubungi. Setelah di jelaskan semuanya kepada Ravi sang pengawal pun menyerahkan ponsel nya kepada Ravi.
Miko pun memetikkan jarinya agar semua pengawalan keluar dari sana, dan dengan segera mereka semua pun menurut.
"Kak kenapa kau pulang ke Indonesia tidak mengabari ku dulu?" Tanya Ravi mencoba berbasa-basi.
"Siapa dia,"
"Siapa maksud mu kak?" Tanya Ravi sok polos.
"Jangan membuat ku mengulang pertanyaan ku."
"Huh...dia Amora kak, seorang perempuan yang ku temukan beberapa Minggu yang lalu dan ku tolong karena dia membutuhkan pertolongan ku. Tapi kakak tenang saja dia akan segera keluar kok dari rumah itu. Maafkan aku kak telah melanggar aturan mu." Jelas Ravi.
"Jelaskan semuanya, siapa wanita itu."
Dengan terpaksa Ravi pun menjelaskan awal mula pertemuan nya dengan Amora, dan latar belakang Amora tanpa ada sedikit pun yang tertinggal.
"Apa kau menyukai nya?"
"Tidak kak, kau tau kan aku tidak punya waktu untuk perempuan. Aku hanya kasihan kepada nya tidak lebih." Elak Ravi.
"Bagus, besok kau harus pulang, saat aku bangun pagi kau harus sudah ada di rumah." Perintah Miko dan langsung mematikan panggilan secara sepihak.
"Kenapa sih kak Miko harus pulang di waktu yang tidak tepat seperti ini. Aduh apa yang akan terjadi kepada Amora." Batin Ravi yang mulai mengkhawatirkan Amora.
Sementara Miko meletakkan ponsel itu di meja lalu mematikan rokoknya, kemudian dia berjalan menuju kamar nya dan masuk ke dalam kamar nya. Miko pun menyalakan rekaman cctv di rumah itu. Dan mulai memperhatikan semua kejadian di rumah itu. Namun tak ada satupun yang mencurigai bahkan Amora dsn Ravi terlihat biasa-biasa saja.
"Hmm Ravi, kamu berani bermain-main dengan ku ya. Baiklah kamu jual kakak beli." Batin Miko yang sudah merencanakan sesuatu di otak nya, lalu dia pun langsung tertidur karena sudah kelelahan.
ngaku dah nikah aja kamu malu Ayu, mana orang tahu klo Ravi itu suami mu, taunya Ravi bos single ganteng lagi...