NovelToon NovelToon
Dinikahi CEO REDFLAG

Dinikahi CEO REDFLAG

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Payang

Setelah menangkap basah suaminya bersama wanita lain, Samantha Asia gelap mata, ia ugal-ugalan meniduri seorang pria yang tidak dikenalnya.

One Night Stand itu akhirnya berbuntut panjang. Di belakang hari, Samantha Asia dibuat pusing karenanya.

Tak disangka, pria asing yang menghabiskan malam panas bersamanya adalah CEO baru di perusahaan tempat dirinya berkerja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Payang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21. Ketiga Calon Cucu Saya.

"Duduklah..." Andreas mempersilahkan Samantha duduk di sofa tamu ruang kerjanya.

"Terima kasih, Pak," Samantha tersenyum tipis, lalu duduk.

"Sudah sarapan?"

Samantha terdiam sebentar, rasanya ingin menangis mendengar pertanyaan sederhana itu. Persis seperti mendiang ayahnya dulu, tidak pernah lupa menanyakan hal sederhana itu setiap pagi saat ia akan berangkat ke sekolah.

"Sudah, terima kasih, Pak," parau Samantha.

Andreas tersenyum, menatap teduh.

"Pasti ada sesuatu yang sangat penting sampai bu Samantha harus turun berkerja, yang seharusnya digunakan untuk istirahat pemulihan."

"Mm, iya Pak," Canggung Samantha, sedikit kikuk. Berhadapan dengan sang owner selalu saja bawaannya seperti itu.

"Saya... "Samantha menarik nafasnya dalam, menatap wajah Andreas lalu menunduk dalam.

"Mohon jangan jadikan saya asisten pak Kiano, tidak masalah saya masih di tempatkan pada bidang pekerjaan yang lama, Arsitektur Team. Saya lebih nyaman disana, Pak."

Sama seperti Samantha, Andreas pun menarik nafas dalam, suaranya kembali mengudara pelan.

"Saya sudah mengerti mengapa bu Samantha mau pindah kerja beberapa waktu lalu, semua karna Kiano."

Samantha menelan salivanya dengan susah payah, makin tertunduk dalam.

"Saya sangat memakluminya, sangat wajar," lanjut Andreas dengan nada penuh pertimbangan.

"Atas ketidak-nyamanan yang dilakukan Kiano pada bu Samantha, saya sebagai ayahnya meminta maaf yang sebesar-besarnya dan yang setulus-tulusnya."

Samantha kembali menelan salivanya, matanya mengembun mendengar ucapan pria berumur yang terkenal baik itu.

"Sebagai rasa tanggung jawab kami selaku orang tua, saya dan ibunya Kiano, merestui Kiano mempertanggung jawabkan perbuatan Kiano pada bu Samantha, lewat pernikahan pencatatan sipil negara, sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku di negara kita. Karena, ketiga janin yang akan lahir nanti, perlu identitas untuk mereka melanjutkan hidup di dunia ini. Kami juga sudah membicarakan ini dengan baik bersama pak Antonio, kakak dari bu Samantha saat di rumah sakit."

Samantha masih terdiam, mendengar dengan perasaannya yang gundah. Selain sulit, situasi yang ia alami ini tidak bisa diakhiri begitu saja selain tetap maju menjalani. Disesali pun, juga sudah tidak ada gunanya.

"Kiano juga sudah menyiapkan rumah baru buat kalian setelah sah secara negara nanti."

"Ru-mah ba-ru?" Samantha mengangkat wajahnya, memandang calon ayah mertuanya itu.

"Ya, rumah baru. Jangan cemas, saya sudah bicara dengan Kiano, dia tidak akan melakukan amoral lagi pada bu Samantha. Kalian akan punya privacy-nya masing-masing. Disana nanti kalian bisa mendidik anak-anak kalian dengan kesepakatan bersama."

Terdengar rumit, dan Samantha merasa ragu Kiano bisa menjaga sikapnya saat mereka serumah nanti. Tapi apapun itu, dirinya tidak punya pilihan selain terus melanjutkan apa yang telah disepakati antara kakaknya dan kedua orang tua Kiano.

"Sebentar lagi kita akan menjadi satu keluarga. Kami ingin mengundang bu Samantha dan pak Antonio beserta keluarganya makan malam bersama di rumah kami, untuk membina keakraban, tapi rasanya tidak etis seperti itu. Alangkah lebih baik jika kami saja yang lebih dulu bertandang ke rumah bu Samantha. Bagimana, boleh?"

Samantha tersentak, bos sekaligus pemilik perusahaan yang ia segani selama ini sekarang ingin bertandang ke rumahnya, malam ini? Dan berkunjung sebagai keluarga? Ingin menolak, tapi ini adalah salah satu konsekuensi yang harus ia tanggung, akibat kesalahannya pada Kiano yang hingga kini berbuntut panjang.

"Nan-ti malam ya, Pak?" tanya Samantha memastikan, merasa canggung.

"Iya, kalau bu Samantha tidak keberatan," sahut Andreas lembut, seolah memahami kegelisahan Samantha.

"Tentu saja saya tidak keberatan, Pak. Saya hanya tidak percaya pak Andreas bersama keluarga sudi datang ke kediaman kami orang kecil."

Andreas tertawa pelan mendengar ucapan karyawannya itu.

"Siapa yang sudah membuat batasan seperti itu?"

Samantha tidak menjawab, hanya tersenyum canggung, takut salah bicara lagi.

"Kami bukanlah siapa-siapa tanpa ribuan karyawan yang sudah dengan rela hari mengabdikan diri, membantu dengan tenaga, waktu, fikiran, selama bertahun-tahun dengan sepenuh hati," tutur Andreas lagi.

"Kalau begitu, di rumah kakak saya saja, Pak. Nanti saya share alamatnya," putus Samantha. Bila di rumahnya sendiri, kakaknya pasti sibuk memboyong keluarga, belum lagi peralatan bayi kakaknya itu, pasti sangat repot fikirnya.

"Kiano sudah tahu rumah Kakaknya bu Samantha. Kami akan langsung ke sana sebentar malam."

Samantha melongo sesaat, "Oh...."

"Hm...." Andreas berdehem pelan, sontak membuat Samantha langsung terkaget dan menarik seluruh kesadarannya yang sempat berfikir kemana-mana.

"M-maaf, Pak," malu Samantha.

"Apa masih ada yang perlu Bapak sampaikan?" Samantha cepat bertanya, berharap tidak ada percakapan dalam durasi panjang lagi.

"Kalau saya sudah cukup, bagaimana dengan bu Samantha?" Andreas balik bertanya.

"Saya juga cukup, Pak. Kalau begitu, saya permisi dulu," Samantha cepat bangkit dari duduknya sembari bersikap hormat.

"Ya, selamat berkerja kembali. Utamakan kesehatan bu Samantha dan ketiga calon cucu saya."

"Hmph," pipi Samantha seketika memanas, wajahnya juga langsung merona, serasa mendengar ucapan Kiano saja.

...***...

📞"Mbak Selvi siap-siap aja sama anak-anak 'ntar malem. Aku sudah kasih tahu mas Anton juga tadi. Pulang kerja, aku langsung ke rumahnya Mbak."

📞"Aduh, Sa... Rumah kita kecil, terus gimana menu makan malamnya? Mbak, bingung siapinnya," panik Selvi.

📞"Nggak papa rumah kecil Mbak, tapi suasana surgawi."

Selvi terkekeh di seberang sana mendengar guyonan adik iparnya.

📞"Kamu itu, Sa.... Mbak cemas malah diajak becanda."

📞"Aku juga cemas sih Mbak," Samantha ikut tertawa. "Tapi apa mau dikata, nggak bisa nolak. Mbak pasti ingat kata orang tua lama, tamu itu membawa rejeki, jadi jangan ditolak."

📞"Sa, Sa.... Kamu tuh, paling bisa kalau ngomong...." Selvi tertawa lagi, begitu pula dengan Samantha.

📞"Tadi, aku juga sudah pesan makanan resto untuk makan malam, karena aku tahu mbak Selvi udah repot ngurusin si rambut emas keriting."

Tawa Selvi semakin kencang, adik iparnya itu memang hobi memberi julukan aneh-aneh pada putri bungsunya yang super gembul.

📞"Sampai jumpa nanti sore ya, Mbak. Aku kerja dulu."

Samantha menutup ponselnya setelah jawaban terakhir kakak iparnya. Ia mendesah pelan, kembali memeriksa menu pesanan makan malamnya, berkat bantuan sekretaris Alina, yang tahu benar makanan favorit, apa yang boleh dan tidak boleh keluarga Andreas santap termasuk Kiano yang seorang vegetarian.

Kring! Kring! Kring!

Samantha menatap pesawat telepon yang ada di meja operator disebelahnya, detik berikutnya ia cepat menyambarnya karena operator yang bertugas sedang izin ke toilet.

📞"Halo, selamat siang. Dengan Samantha Asia, Arsitektur Team. Ada yang bisa saya bantu?"

📞"Kebetulan sekali bu Samantha yang menjawab. Ada telepon dari kantor Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya untuk bu Samantha, apa bisa diterima sekarang, Bu?" tanya resepsionis.

📞"Ya, silahkan sambungkan."

📞"Baik, mohon ditunggu sebentar ya, Bu."

Kuku jari Samantha mengetuk-ngetuk kaca meja operator, sembari mendengar melodi nada tunggu.

📞"Halo, bisa berbicara dengan ibu Samantha Asia?"

📞"Iya, saya sendiri," jawab Samantha penuh perhatian.

📞"Mohon maaf, telah mengganggu jam kerja ibu Samantha. Saya Kartika Yuniar, kami dari kantor Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya, mohon kehadiran ibu Samantha pukul dua siang ini, bertemu pak Taufik Hermanto di ruang serba guna Flamboyan.

📞"Mohon maaf bu Kartika Yuniar, jika jam dua hari ini, saya tidak bisa hadir, karena ada pekerjaan penting yang perlu saya selesaikan juga hari ini. Bila berkenan, bagaimana kalau besok di jam yang sama? Tapi saya minta surat undangan resmi datangnya pagi, karena bisa saya gunakan sebagai izin keluar di jam kerja.'

📞"Baik, saya mengerti, Bu Samantha. Nanti kami akan hubungi kembali. Terima kasih, selamat siang."

📞"Sama-sama, selamat siang."

Samantha meletakan gagang telepon pada tempatnya, kembali ke kubikelnya sambil berfikir.

"Pak Taufik Hermanto? Bukannya beliau menjabat sebagai kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya? Untuk apa aku dipanggil kesana? Untuk membuat rencana penataan ruang kota? PUPR? Sepenting itukah diriku? Atau ada hubungannya dengan mas Elias yang berkerja disana?" Samantha membatin penuh tanya.

Bersambung✍️

1
neng ade
jangan-jangan ini hanya jebakan yang di buat Elias ..
neng ade
maksudnya gimana thor .. 🤔
💜 ≛⃝⃕|ℙ$°INTANARM¥°
nah masalah apa lagi ini
💜 ≛⃝⃕|ℙ$°INTANARM¥°: makin penasaran aku Bun
Dewi Payang: Elias kak...
total 2 replies
〈⎳ FT. Zira
lempar vote sebelum angusss
Dewi Payang: Ma kasih akak Zira😋😋
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
beda lah Sa... pacar besarmu kan mau nya memau call dia.. tetus bilang
syang.. aku ijin pergi ke sana yaa... semangat kerjanya.. papay.. muaahh/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Hammer//Hammer//Hammer//Hammer//Hammer//Hammer//Hammer//Hammer//Hammer//Hammer//Hammer/
Dewi Payang: Hahahaaaa aku pun kak...../Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
〈⎳ FT. Zira: untungnya akak paham apa yg aku tulis.. typoo parah/Facepalm//Facepalm/
kamu kenpa jadi memau/Facepalm//Facepalm/
terus berubah tetus/Facepalm//Facepalm//Facepalm/

astagaaa/Facepalm//Facepalm/
total 3 replies
〈⎳ FT. Zira
yg bela samantha bukan main/Proud/
Dewi Payang: Merasa seperjuangan kali, Kak/Joyful/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
dirimu gak diterima ternyata Olin
Dewi Payang: Pelakor emank baiknya digituin, biar gak bwrkwmbang biak🤭
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
ilangin si elias dulu... ehhh/Silent//Hammer//Hammer/
〈⎳ FT. Zira: kan cara biar Samantha bebas itu🤭🤭 cara praktisnya..jadi bisa nikah greja
Dewi Payang: Hadeeeeehhhh kebaca duluan🙈🙈🙈🙈
total 2 replies
〈⎳ FT. Zira
sifat James bukan sih/Facepalm//Facepalm/
Dewi Payang: Nyantol di emaknya Kiano ya/Facepalm/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
makanan Kiano kan smantha sekarang.. ehhh/Silent//Silent/
〈⎳ FT. Zira: syangnya nanti gak boleh/Silent//Silent/
Dewi Payang: Hahaha😂
total 2 replies
mama Al
setuju
Dewi Payang: Harus begitu ya kan kak, takut disalah gunakan keterangannya nanti.....
total 1 replies
mama Al
suka saya sama keadaan Olin
Dewi Payang: Wkwk kaya aku suka keadaannya si Lidia dulu, tapi sekarang berubah kasihan.....
total 1 replies
mama Al
wkwkwkwkw udah ketauan ternyata
Dewi Payang: Bukan rahasia lagi/Joyful/
total 1 replies
mama Al
eh, ada pelakor
Dewi Payang: /Joyful/
total 1 replies
R 💤
wihhh wihhhh... apa nihhh
Dewi Payang: Sedikit kejutan😁
total 1 replies
R 💤
guling guling Sono Sam hahahahha
Dewi Payang: Calon ayah mertua pula yg ngomong😂
total 1 replies
R 💤
wkwkwkwk, bisa makin bucin malah sam
Dewi Payang: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
R 💤
Ya ampun Tuan Andreas ini bijak sekaliii, kamu beruntung loh sam
R 💤: Aku berharap emaknya Kiano enggak /Sweat/
R 💤: benar Thor😤
total 5 replies
R 💤
seenggaknya papa mertua baik dan perhatian /Applaud/
Dewi Payang: Tul kak😁
total 1 replies
Zenun
Nah lo, langsung di ulti😁
Dewi Payang: Kena terus Samantha....😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!