Alea, wanita tangguh berusia 25 tahun, dikenal sebagai bos mafia paling ditakuti di Itali. Dingin, kejam, dan cerdas—tak ada yang bisa menyentuhnya. Namun, sebuah kecelakaan tragis mengubah segalanya. Saat terbangun, Alea menemukan dirinya terjebak dalam tubuh seorang gadis SMA berusia 16 tahun bernama Jasmine—gadis cupu, pendiam, dan selalu menjadi korban perundungan di sekolah.
Jasmine sendiri mengalami kecelakaan yang sama... namun jiwanya menghilang entah ke mana. Kini, tubuh rapuh Jasmine dihuni oleh jiwa Alea sang bos mafia.
Dihadapkan pada dunia remaja yang asing dan penuh drama sekolah, Alea harus belajar menjadi "lemah"—sementara sisi kelam dan insting mematikan dalam dirinya tak bisa begitu saja dikubur. Satu per satu rahasia kelam tentang kehidupan Jasmine mulai terkuak—dan sepertinya, kecelakaan mereka bukanlah sebuah kebetulan.
Apakah Alea bisa bertahan di tubuh yang tak lagi kuat seperti dulu? Atau justru Jasmine akan mendapatkan kekuatan kedua untuk membalas semua lu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hinata Ochie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21 – Dalam Perut Konvoi
Mereka melakukan misi kali ini pada waktu malam. Langit malam pada rute delta 5 sangat gelap tak berbintang. Ada sekitar 5 truk militer jalan beriringan dengan rapih, ada beberapa drone pengawas yang mengikuti konvoi truk tersebut. Dan satu pesawat pengintai yang mengikuti dari kejauhan. Di dalam barisan konvoi itu lah Alea berada, ia menyamar sebagai ahli teknisi medis yang bernama Dr. Elina Stroud, identitas yang Alea dapatkan dari V sangat membantunya masuk ke dalam konvoi itu. Bukan hanya identitas palsu namun V juga membuatkan semuanya termasuk sidik jari sintetis, chip otorisasi Level 4, dan seragam lengkap.
Hal itu membuat Alea tak di curigai oleh siapapun di dalam truk konvoi itu.
Dalam perjalanan komandan konvoi memberikan instruksi pada pasukannya.
"Kami hanya punya waktu lima jam sebelum tiba di Sigma. Periksa cryo pod dan laporkan setiap penyimpangan energi." ucapnya.
Alea dengan tatapan dingin menjawab.
"Mengerti. Protokol standar akan saya jalankan."
Komandan itu mengangguk setelah memberikan perintah, lalu pergi ke tempatnya. Di dalam ruang utama truk keempat, Alea menemukan Neuro Kapsul Transparan, sebuah kapsul horizontal dengan lapisan baja tebal, tempat seorang wanita berambut panjang hitam dan kulit pucat berbaring dalam keadaan beku: Cecilia.
Alea menarik napas panjang, ia menatap nanar ke arah Cecilia yang terbaring di dalam kapsul itu, walaupun Cecilia sudah mengkhianati nya namun ia tak bisa pungkiri bahwa Cecilia adalah orang yang sangat berarti dalam hidupnya. Rasa bersalah juga penyesalan berkecamuk dalam dirinya.
Alea mendekat perlahan. Di bagian sisi kapsul, tertulis “Subject A-09 | Cecilia Araki | Status: Dormant | Potensi Jiwa: 94%”. Tubuh Cecilia tak berubah seperti saat pertama kali ia melihatnya, wajah Cecilia amat tenang dan damai, namun gelombang pada monitor di kapsul itu sesekali bergerak cepat saat Alea mendekati Cecilia. Semakin Alea mendekat sensor pada kapsul itu semakin meningkat.
"Cecilia, kau tetap hidup. Bahkan setelah semua ini." Gumam Alea.
Namun tiba-tiba saja sensor mulai berkedip dan terdengar suara digital yang bergema si seluruh ruang dalam truk itu.
"Peringatan: Jiwa Resonansi terdeteksi Kecocokan: 82%. Aktivasi Awal Dimulai."
Lampu merah berkedip, Alea tersentak ia mundur selangkah lalu mengaktifkan jam sinyal pribadi, menekan tombol di balik jam tangan yang menyamar sebagai perangkat medis.
“ELRA mulai merespons kehadiranku, jika mereka mengaktifkan Cecilia sekarang, kami pasti akan kalah, aku harus pergi sekarang juga, tapi aku menyelamatkan Cecilia terlebih dahulu" batin Alea.
Alea mencoba untuk membuka pintu kapsul itu dengan mengakses datanya. Namun pada
saat Alea mulai mengakses panel kontrol kapsul untuk menonaktifkan sistem penjaga cryo, layar menunjukkan pesan aneh yang tak ada di sistem standar...
“A-01... kau kembali... mengapa sekarang?”
Alea tercengang ia tak mengerti mengapa sistem data itu mengeluarkan pesan seperti itu. Ternyata itu pesan bukan dari sistem Itu muncul sebagai resonansi jiwa, dalam bentuk komunikasi bawah sadar yang hanya mungkin jika dua jiwa pernah berbagi medan.
"Cecilia..? Apa itu kau?" Alea terkejut, ia sangat yakin itu jiwa Cecilia yang menyampaikan pesan padanya.
“Kau... kau yang membiarkan mereka mencabut ibu dariku, Kau monster berdarah dingin... Kau...” ucap jiwa Cecilia.
Alea hampir menangis melihat pesan itu, namun ia menahannya.
"Dulu aku pengecut. Tapi sekarang aku datang untuk membebaskan mu." ucap Alea.
Ia bergegas untuk menonaktifkan kapsul itu dengan peralatan yang ia bawa.
Di Saat ia baru memulai untuk mengunci akses kapsul. Salah satu pengawal yang berjaga di ruang kontrol menerima sinyal aneh dari ruang mobil konvoi yang ada kapsul Cecilia.
"Komando pusat mendeteksi fluktuasi. Kita diminta mengaktifkan pengamanan penuh dan kirim hasil scan jiwa dari teknisi baru." ucap penjaga.
Alea sadar waktunya tak banyak, ia bergegas mengakses kunci kapsul. Ia hanya memiliki waktu sepuluh menit saja, sebelum ERLA mengetahui penyamaran nya.
"Kode Override Diterima. Cryo-Unseal Dimulai..." pesan dari sistem.
Perlahan udara dalam ruangan itu mulai terasa dingin, es sedikit sedikit mulai mencair, dan terlihat jari jemari Cecilia mulai bergerak walaupun matanya masih terpejam. Alea mendekati tubuh wanita itu, ia melihat dengan lekat, wajah Cecilia nampak damai dan tentram sama seperti saat pertama kali ia melihatnya.
...****************...
Sementara itu di luar truk konvoi, Leo dan Zora sudah bersiap di titik penyergapan sesuai dengan rencana awal. Mereka melihat cahaya dari truk konvoi berubah berwarna merah, yang menandakan tanda bahaya dan pengamanan akan mulai di perketat.
"Alea, waktu kita habis. Drone tambahan dikerahkan dari barat. Harus sekarang!" Seru Leo melalui panggilan jarak jauh.
"Aku telah mematikan sistemnya, tapi ternyata mereka sadar, berapa waktu yang ku punya" ucap Alea.
"Tak lama, jadi cepatlah, lima menit kau sudah harus keluar dari sana, kalau tidak kita semua akan celaka" Alea mempercepat mengakses penguncian kapsul.
"Aku akan aktifkan medan magnet pemutus sinyal. Lima detik maksimal sebelum sinyal pusat kembali, jadi cepatlah bergerak sekarang" ucap Zora.
Alea menekan tombol pelepas darurat kapsul. Kapsul terbuka perlahan, dan uap dingin menyembur keluar. Ia menarik tubuh Cecilia yang masih lemas keluar dari kapsul, lalu menyuntikkan stimulan kesadaran ringan.
"Lepaskan aku, aku tidak ingin ikut dengan dengan mu, kau monster" Cecilia mendorong tubuh Alea saat ia tersadar.
"Dengar kan aku, kita harus pergi dari sini sekarang juga, aku akan menyelamatkan mu" ucap Alea.
"Apa yang akan kau lakukan padaku, apa kau ingin membunuh ku, setelah apa yang aku lakukan padamu" tanya Cecilia sinis.
"Cecilia kita tak punya banyak waktu, dengar lah aku sama sekali tak menaruh dendam padamu, kita harus keluar sekarang Cecilia, jika tidak kita berdua akan mati" Alea membantu Cecilia berdiri karena tubuhnya masih lemas.
Alarm utama mulai berbunyi. Pengawal masuk ke dalam truk dengan senjata siap tembak. Tapi sebelum sempat menembak, dinding truk meledak dari samping, Leo masuk dengan senjata berat, Zora melempar flash bang.
"Bersihkan semuanya! bawa Cecilia dan pergi sekarang!" teriak Leo.
Alea memapah Cecilia keluar dari truk konvoi, Leo dan Zora melindungi mereka berdua dengan menembaki para pasukan sigma dengan senjata yang mereka bawa. Mereka berempat berhasil keluar dari truk konvoi dan masuk ke dalam mobil pelarian yang sudah di siapkan.
Zora menutup rute belakang dengan ledakan untuk mengacaukan radar konvoi. Mereka berhasil kabur ke hutan industri di sisi timur, menghilang dari sensor Sigma.
Setelah merasa cukup aman mereka menghentikan mobil, Zora keluar dari mobil untuk memeriksa sekitar, ia jiga memberitahu kan pada yang lain kalau misi penyelamatan Cecilia berhasil.
Di dalam mobil, Cecilia terbaring dalam pelukan Alea. Perlahan ia membuka matanya, dan melihat ada wajah asing yang belum pernah ia lihat, Cecilia melihat Jasmine, ia terkena hilang ingatan sebagian saat ledakan di lab saat melawan Alea dan Raka waktu itu, ia lupa dengan wajah Jasmine yang pernah ia temui saat itu, dan Cecilia juga tak ingat jika dalam tubuh Jasmine ada jiwa Alea.
"Aku orang yang pernah kau khianati sekaligus orang yang juga telah membuatmu seperti ini, namun sekarang aku akan menyelamatkan mu" ucap Alea.