Gairah Dosen Arrogant

Pagi ini, Radha keluar dari kamar mandi dengan rambut yang basah setelah keramas. Rupanya semalam usai dinner romantis, pasutri itu berakhir di atas ranjang. Radha senyum senyum sendiri mengingat aksi nya semalam, entah kenapa diri nya begitu agresif sehingga Radha memimpin permainan layak nya seorang profesional. Biasa nya ia akan pasrah saja dan Devan yang memegang kendali atas diri nya namun semalam justru sebalik nya, mereka menggunakan berbagai gaya dengan Radha yang bergerak liar tentu saja Devan sangat menyukai nya.

Kini Radha tengah berdiri di depan meja rias nya. Entah sejak kapan Devan tiba tiba sudah berada di belakang nya dan memeluk nya membuat Radha kaget.

"astagfirullah, mas. Bikin kaget aja." protes Radha.

"selamat pagi, my hot wife." bisik Devan di telinga istri nya.

Radha seketika tersipu malu mendengar bisikan suami nya, Radha memukul pelan tangan Devan yang melingkar di perut nya.

"apaan sih mas." balas Radha salah tingkah.

"kenapa? Bukannya semalem kamu memang sangat hot dan-" belum sempat Devan melanjutkan kata kata nya bibir nya segera di bungkam oleh Radha dengan tangan nya.

"sssstt,, jangan di lanjutkan mas." protes Radha dengan pipi yang sudah memerah.

Devan melepaskan tangan istri nya kemudian tertawa karena merasa lucu dengan Radha yang malu malu.

"memang nya kenapa sayang? Malah aku suka kamu seperti itu." ucap Devan sambil menciumi tengkuk Radha.

Radha merasa geli dengan kelakuan suaminya. "sudah ah mas, jangan di bahas terus. Lebih baik kamu sekarang mandi. Bukan kah hari ini adalah hari pertama Rega masuk sekolah TK? Jadi kita tidak boleh terlambat." jelas Radha mengingat kan.

Devan menepuk jidat nya, hampir saja dirinya akan kembali mengajak Radha mengarungi lautan cinta di pagi hari. Untung saja istri nya itu mengingat kan.

"aku lupa." kekeh Devan.

"kamu sih mesum terus mas, jadi lupa kalau anak kita mau sekolah." omel Radha.

"iya iya aku mandi sekarang." setelah mengatakan itu Devan mengecup pipi Radha sekilas dan segera berlari ke kamar mandi.

Setelah selesai bersiap, Devan dan Radha segera turun ke bawah untuk sarapan. Rupanya Rega sudah siap dengan seragam sekolah nya dan sarapan juga sudah tersaji di meja makan karena sekarang sudah ada bi asih yang menjadi asisten rumah tangga di rumah baru Devan dan Radha.

Rega tersenyum manis kepada kedua orang tua nya.

"pagi ma, pah." sapa Rega dengan ceria.

"pagi sayang." jawab Radha.

"pagi boy." balas Devan dengan mengacak rambut putra nya gemas.

Radha dan Devan duduk di meja makan untuk sarapan.

"terimakasih bi, sudah membantu Rega bersiap." ucap Radha pada bi asih.

"sama sama nyonya, memang sudah tugas saya." jawab bi asih sopan.

"tidak usah memanggil ku nyonya, panggil saja Radha." ucap Radha.

"maaf nyonya, saya tidak bisa." tolak bi asih.

"kenapa tidak bisa? aku ini masih terlalu muda jika di sebut nyonya serasa kurang cocok." kekeh Radha.

Bi asih terdiam untuk beberapa saat. "bagaimana jika saya memanggil non saja." saran bi asih.

"hmm boleh deh." jawab Radha.

Devan hanya geleng geleng kepala melihat tingkah istri nya yang kadang seperti anak kecil. Perihal panggilan saja di permasalahkan.

Kali ini Rega makan sendiri dengan lahap. anak itu sudah lebih dewasa dan tidak terlalu manja sekarang karena Radha selalu mengajarkan jika sudah sekolah harus belajar mandiri.

Selesai sarapan keluarga kecil itu mulai berangkat bersama menuju aktifitas nya masing masing. Tentu saja yang pertama mengantar Rega ke sekolah baru nya. Setelah sampai sekolah Rega, bocah itu tidak mau di temani dan selalu bilang jika dia ingin belajar mandiri, Devan yang seorang ayah tentu saja sangat mengizinkan nya berbeda dengan Radha yang terlihat khawatir.

"Mas, apa sebaiknya aku tidak kuliah dulu buat temanin Rega sekolah hari ini." ucap Radha.

"tidak usah, kan tadi kamu dengar sendiri jika putra kita ingin belajar mandiri. Jadi, biar kan saja, dia memang harus di latih sejak kecil." jelas Devan.

"tapi mas...."

"sudah, sekarang kita berangkat ke kampus. Kamu kan harus fokus dengan skripsi kamu biar cepat lulus." ujar Devan.

Radha menghela nafas. "baiklah." akhirnya Radha dan Devan meninggal kan sekolah Rega setelah memastikan Rega masuk ke kelas nya.

Setelah sampai di kampus, terlihat semua mata memandang ke arah Radha yang keluar dari mobil Devan.

Radha hanya bisa menunduk, sementara Devan dengan santai nya berjalan di samping Radha.

"duh, mas devan sih segala gak ngizinin aku turun di depan." Batin Radha.

Pernikahan mereka memang belum di ketahui publik jadi banyak dari mereka yang bertanya tanya ada hubungan apa Devan dan Radha.

Devan yang menyadari istri nya tidak nyaman segera membelokkan langkah nya ke arah lain agar tidak beriringan dengan Radha.

Radha bisa bernafas lega dan segera melangkah kan kaki nya menuju kelas.

Ternyata kedatangan Radha dan Devan bersama sama bukan hanya di lihat oleh mahasiswa saja tapi juga dengan salah satu dosen wanita yang seumuran dengan Devan.

"pagi prof." sapa Miss Eva dengan senyum manis nya.

"pagi." jawab Devan singkat tanpa menatap Miss Eva dan berlalu begitu saja membuat Miss Eva merasa sangat kesal.

"prof, tunggu." Miss Eva memanggil Devan.

Dengan malas Devan menghentikan langkah nya "ada apa?" tanya Devan tanpa menoleh ke arah Miss Eva.

"t-tadi saya lihat, prof Devan datang bersama salah satu mahasiswi yang setahu saya dia bernama Radha. Apa dia keponakan prof Devan?" tanya Miss Eva yang penasaran.

Devan menghela nafas kasar. "saya kesini untuk mengajar, bukan untuk membahas masalah pribadi." tegas Devan dengan nada dingin.

Miss Eva seketika terdiam dan merasa malu karena telah kepo kepada urusan pribadi Devan.

"m-maaf jika saya lancang prof." jawab Miss Eva.

Devan kembali melanjutkan langkah nya tanpa mengatakan apapun. Pria itu memang terkenal sangat dingin jika berada di luar. Hanya kepada orang terdekat nya saja Devan berbicara banyak.

.

.

.

.

Tok. Tok. Tok.

Bi asih yang tengah membersikan dapur segera berlari ke arah pintu untuk melihat siapa yang bertamu ke rumah majikan nya.

Ceklek

Pintu terbuka dan yang pertama kali bi asih lihat adalah seorang wanita cantik dengan pakaian seksi tengah berdiri di hadapan nya.

"maaf, anda mencari siapa nona?" tanya bi asih.

"oh ya, aku ke sini untuk mencari anak ku." jawab Cindy. Wanita tersebut adalah Cindy yang datang ke rumah Devan untuk menanyakan Rega.

Tentu saja bi asih mengerutkan kening nya. "anak siapa yang anda maksud?" tanya bi asih.

"apakah disini ada anak lain, selain anakku Regantara Abimanyu?"

Hai guys kasih sajen dong lemes nih hehe😔