Dara adalah seorang sekretaris cantik dari CEO muda yang tampan dan jadi incaran banyak wanita. Dia sangat pandai dan cekatan. Meskipun dia hanya sekertaris, namun banyak orang yang kagum dan iri padanya karena sang CEO selalu memberikan perhatian yang berbeda padanya.
Kenzie yang merupakan CEO bisa melakukan apa saja. Dia terlihat dingin dan acuh tak acuh namun dia bersikap lain dihadapan Dara dan juga orang-orang terdekatnya.
"Meskipun kamu sekretaris dikantorku tapi kamu adalah CEO dihatiku"
Bagaimana kisah cinta CEO dan sekertarisnya ini? Akankan semuanya berjalan lancar?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pencarian Dara
Kenzie tiba dilokasi setelah Nasya pergi darisana. Dia langsung menghubungi Noey melalui nomor kantor.
"Noey, kirim bantuan ke jalan XX. Taksi yang dinaiki Dara mengalami kecelakaan". Kenzie bicara pada Noey dengan tangan bergetar.
Nasya Dermawan, aku tidak akan membiarkan kamu hidup dengan tenang seperti yang kamu inginkan. Akan kubuat hidupmu menderita. Melebihi apa yang yang dirasakan Dara.
Kenzie mengepal tangannya dengan sangat erat sambil menatap sisa kobaran api dari taksi yang terbakar. Perlahan diapun turun untuk mencari jalan ke bawah sambil menunggu Noey dan juga bantuan datang.
Kenzie mencari Dara ke dekat mobil yang terbakar.
Apa iya kamu terbakar disana? Tidak. Itu tidak mungkin. Aku yakin kalau kamu selamat. Dara kumohon, dimana kamu?.
Kenzie bergumam sambil terus menatap kobaran api. Dia menggelengkan kepala berkali-kali untuk menyangkal sesuatu yang buruk terjadi pada Dara.
"Tolong …".
Samar-samar Kenzie mendengar suara minta tolong. Suara sangat kecil dan lemah. Kenzie mencari kesana kemari. Dia menyingkap setiap semak-semak yang berada dihadapannya dan berharap kalau suara itu adalah suara Dara.
"To-long sa-ya".
Kenzie semakin mendekati suara itu dan akhirnya menemukan seseorang tergeletak disana dengan tubuh penuh luka .
"Apa kamu tidak papa?". Kenzie langsung mendekati orang itu dan berjongkok disampingnya.
"To-long".
"Tenanglah dulu. Bantuan akan segera datang. Apa penumpang yang naik taksimu juga selamat?! Bisa kamu beritahu aku dimana dia?!". Kenzie sangat panik saat menanyakan tentang Dara. Wajahnya pucat dan terlihat sangat khawatir.
"Sa-ya ti-dak".
"Hei! Bangun! Katakan padaku dulu, apa dia selamat?! Apa Dara selamat?!". Supir taksi itu tidak sadarkan diri sebelum Kenzie mendapatkan jawaban darinya.
"Sial!". Kenzie langsung bangkit lagi dan meninggalkan pria itu untuk kembali mencari Dara.
Wiu wiu wiu.
Tak lama terdengar suara ambulans dan mobil polisi datang bersamaan, ada juga mobil pemadam kebakaran yang dikirimkan untuk memadamkan kobaran api.
"Disini!". Teriak Kenzie sambil melambaikan tangan untuk memberitahu keberadaan korban. Mereka pun segera turun dan perlahan membawa supir taksi meninggalkan lokasi untuk dibawa kerumah sakit.
Pemadam kebakaran juga mulai memadamkan kobaran api yang sekarang sudah mulai mengecil.
Beberapa saat kemudian kobaran api itu benar-benar padam.
"Apa ada korban lain dalam mobil?", tanya salah satu polisi pada pemadam kebakaran.
"Mobilnya kosong. Tidak ada seorangpun disini. Kami hanya menemukan sisa tas wanita didalamnya", pemadam kebakaran menanggapi setelah dia memeriksa bagian dalam mobil yang gosong.
"Sisir terus sekitar lokasi untuk mendapatkan petunjuk!"
"Baik!"
"Pak, sebaiknya anda naik ke atas. Kami harus memberikan pembatas pada lokasi untuk menjaga barang bukti", ujar salah satu polisi yang akan menyelidiki TKP.
"Aku tidak akan pergi sebelum keberadaan tunanganku jelas. Dia ada didalam taksi. Supirnya dapat diselamatkan, ada kemungkinan besar kalau tunanganku juga selamat".
Kenzie bicara dengan sikap yang tenang dan penuh wibawa. Tatapannya terlihat tajam dan mengintimidasi. Disaat yang bersamaan, Noey juga tiba dilokasi. Dia langsung bergegas menghampiri Kenzie.
"Pak Kenzie". Noey langsung menyapa dengan sikapnya yang tenang.
"Kerahkan orang-orang kita untuk mencari Dara. Supir taksinya selamat, jadi ada kemungkinan besar kalau Dara juga selamat. Jangan hentikan pencarian sampai Dara ditemukan!". Perintah Kenzie pada Noey. Dia yang selama ini terlihat santai dan ramah, saat ini sangat jauh berbeda. Kenzie terlihat dingin dan juga serius.
"Baik. Aku akan panggil bentuan kemari". Noey dengan sigap langsung menghubungi anak buahnya, sedangkan Kenzie kembali berkeliling lokasi untuk mencari Dara.
"Pak, biarkan kami yang melakukannya. Kami akan mengerahkan tim sar untuk menyisir lokasi, jadi sebaiknya anda naik saja ke atas", ujar polisi pada Kenzie agar dia mencabut perintahnya dan meninggalkan lokasi.
Kenzie berbalik dan menatapnya dengan tatapan yang dingin.
"Berhenti menggangguku atau akan kupastikan kemu kehilangan seragam mu itu!".
Polisi itu tersentak dengan tatapan Kenzie yang menyeramkan dan nada bicaranya yang sangat dingin.
"Tapi, Pak!"
"Lakukan saja tugasmu. Tidak perlu hiraukan aku!". Kenzie tidak mempedulikan polisi itu dan kembali berkeliling untuk mencari Dara.
"Tolong hentikan. Anda bisa saja merusak lokasi dan menghilangkan barang bukti yang akan menjadi kunci penyelidikan kami!". Polisi itu masih bersikeras melarang Kenzie dan bicara dengan sikap yang tegas.
Kenzie terus menatapnya dengan sorot mata yang tajam dan dingin, lalu menepis tangan polisi yang memegangi pundaknya.
"Permisi, Pak. Apa yang terjadi?". Noey yang tadi sedang telepon langsung mendekati Kenzie dan polisi yang sepertinya sedang berdebat.
"Hubungi kepala polisi dan katakan padanya untuk menegur perwiranya yang bernama Indra Sutoyo. Katakan padanya kalau Kenzie Lutherin Anggara tidak suka jika ada yang mengganggu saat aku mencari orang yang paling berharga bagiku". Kenzie memberikan perintah pada Noey setelah melihat nama yang tertera di seragam polisi itu. Lalu dia berbalik meninggalkan mereka lagi.
Polisi itu menatap punggung Kenzie dengan tatapan tak percaya.
"Apa itu … pak Kenzie?", tanya polisi itu memastikan.
"Ya dia pak Kenzie. Saya tidak akan melakukan apa yang dia perintahkan, tapi saya harap anda tidak lagi mengganggunya karena saat ini dia sedang kalut. Ucapannya tidak bisa dianggap remeh, anda tidak ingin kehilangan seragam anda hanya karena masalah sepele seperti ini kan?". Noey memperingatkan dengan sikap yang tenang dan ikut membantu Kenzie mencari Dara.
"Dara! Kamu dimana!". Kenzie mulai berteriak setelah dia tidak dapat menemukan Dara. Dia berharap Dara dapat mendengarnya dan memberikan petunjuk padanya.
Disalah satu sudut yang terhalang rerumputan yang cukup tinggi, Dara terbaring dengan sekujur tubuh berlumuran darah. Kulit putih mulusnya tertutupi darah dan luka bakar, bahkan pakaian yang dia kenakan sobek seakan tercabik-cabik. Wajahnya yang cantik pun sama sekali tak terlihat.
Uuh tubuhku sakit. Aku tidak bisa bergerak. Apa itu suara pak Kenzie? Apa aku berhalusinasi? Apa aku sangat merindukan dia?
Dara terus bicara dalam hati namun dia tidak dapat mengeluarkan suaranya.
"Dara! Kamu dimana! Apa kamu bisa mendengarku?"
Bagaimana ini? Apa aku akan mati seperti ini?Bagaimana aku bisa memberitahu pak Kenzie mengenai keberadaanku?
Air mata Dara pun perlahan menetes memikirkan kemungkinan kalau dia akan mati disana.
Pak Kenzie, aku disini? Aku tidak bisa menggerakkan tubuhku atau mengeluarkan suaraku? Apa yang harus aku lakukan? Pak Kenzie, bisakah kamu menemukanku? Bisakah kali ini kamu menjadi penyelamatku? Pak Kenzie, kumohon, tolong aku...
Sementara Dara berusaha keras menjaga matanya agar tetap sadar, Kenzie terus berkeliling sambil berteriak memanggil Dara
"Dara! Kamu dimana! Ra, kumohon, beritahu aku kalau kamu baik-baik saja". Suara Kenzie kini terdengar sangat sedih dan putus asa. Dia terus mencari keberadaan Dara tanpa mempedulikan tubuhnya yang terluka karena duri-duri yang menusuk padanya.
Srek srek
Samar-samar terdengar suara dari arah semak-semak yang tidak jauh letaknya dari Kenzie. Kenzie menoleh dan mencari sumber suara. Bahkan jika itu tikus sekalipun, Kenzie tetap akan memeriksanya.
Kenzie mendekati semak-semak itu secara perlahan dan hati-hati. Dia membelalak tajam ketika melihat seseorang terbaring disana.
"Dara! Dara, apa itu kamu?". Kenzie langsung mendekat dan menarik gadis itu kepelukannya.
Dara yang tidak dapat mengeluarkan suara hanya bisa menggerakkan bibirnya perlahan dan sedikit tersenyum lega sebelum akhirnya dia kehilangan kesadarannya.
"Dara! Dara! Bangun! Tolooong!…"
𝘴𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘦𝘵 𝘬𝘢𝘭𝘰 𝘨𝘢𝘬 𝘥 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘶𝘬𝘢𝘯, 𝘱𝘢𝘥𝘢𝘩𝘢𝘭 𝘢𝘬𝘶 𝘱𝘦𝘮𝘣𝘢𝘤𝘢 𝘴𝘦𝘵𝘪𝘢 𝘯𝘰𝘷𝘦𝘭 𝘬𝘢𝘬...
𝘶𝘥𝘩 𝘭𝘢𝘮𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘶𝘯𝘨𝘨𝘶 𝘵𝘱𝘪 𝘬𝘢𝘺𝘢𝘬𝘯𝘺𝘢 𝘨𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢 𝘭𝘢𝘯𝘫𝘶𝘵𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢