Emily Grace Addison adalah putri kesayangan dari keluarga Addison. tiba-tiba dia mendengarkan dari orang tuanya bahwa ia sudah di jodohkan sejak kecil dengan seseorang cucu dari teman kakeknya.
Emily tidak percaya bahwa dirinya di jodohkan, dia anak kesayangan mana mungkin orang tuanya tega menjodohkannya dengan lelaki yang tidak di kenalnya, tapi apalah daya, ini juga termasuk salah satu wasiat dari kakeknya saat kata terakhirnya '"jangan sampai perjodohannya di batalkan tetap lanjutkan walaupun ia sudah tiada"'.
padahal Emily sudah ada di seseorang dihatinya, yaitu teman masa kecilnya, Emily harus melupakannya demi kakeknya.
.
.
.
suatu yang tidak di ketahui oleh keluarganya adalah bahwa ia punya rahasia yang tidak di ketahui oleh orang tuanya...
.
.
.
penasaran dengan cerita ikuti kisahnya Emily di "My Secret".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jasmine Oke, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
3. Pergi Berziarah
Di dalam kamar yang luas hanya keheningan tidak terdengar suara apapun, lalu nampak lah seorang gadis yang sedang linglung entah apa yang dipikirkannya.
Emily membaringkan badannya di atas kasur yang empuk yang sedang memikirkan sesuatu, lalu ia mendesah..
"Aahh.. sudah lah dia juga tidak kembali, sudah saat aku melupakannya," gumam Emily.
Ia sedang sedang memikirkan seorang yang ia sukai semenjak ia masuk Sekolah Menengah pertama, tapi ia hanya menyukai secara diam-diam karena dia teman masa kecilnya, ia belum berani mengungkapkan perasaannya.
Suatu ketika ia memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaannya di saat perpisahan anak kelas tingkat akhir, tetapi emily tidak melihatnya datang acara tersebut.
Terdengar kabar bahwa temannya itu sudah pergi tampa memberi kabar kepadanya, saat itu ia merasa kecewa dan sedih, tapi ia menguatkan hatinya dan menunggu orang itu kembali, untuk menanyakan kenapa dia pergi dan untuk mengungkapkan perasaannya yang sudah lama di pendamnya.
Tapi nas, ia tidak bisa lagi menunggu seseorang itu karena ia sudah mengambil keputusan, untuk menerima perjodohan wasiat dari mendiang kakeknya yang dia sayangi.
Tentu saja ia memilih pilihan kakeknya karena sudah pasti juga tidak mau mengecewakan sang kakek diatas sana, lebih baik memilih yang pasti dari pada menunggu seseorang yang entah kapan ia kembali, mungkin saja orang itu tidak kembali lagi selamanya.
"Mungkin dia tidak menyukai ku karena itu dia pergi, dan mungkin juga dia sudah punya kekasih di sana" gumam Emily lalu ia melanjutkan gumamannya
" semoga saja hati ku lelaki yang dijodohkan untukku cocok dan aku bisa melupakan orang yang tidak pasti" emily tertidur saat ia sudah menenangkan hatinya.
Esok harinya emily terbangun dari tidurnya dengan hati yang lapang perasaan yang lega dan ringan karena semua pikiran yang membebaninya sudah ia lepaskan.
"Semangat...! Untuk menempuh hari yang baru" ucap Emily penuh semangat sambil mengepalkan tinjunya lalu menarik nya kebawah untuk menyemangati dirinya sendiri, lalu ia pergi ke ruangan mandi untuk mencuci muka.
***
Emily sudah berada di kamar kakaknya Airon untuk mengganggu bobok cantik kakaknya itu,
Ia mengguncang-guncang badan kakaknya lalu menarik-narik tangan kakaknya
"Cepatan Bangun kak, kita mau pergi ke pemakaman kakek untuk berziarah" ternyata kakak tidak juga terbagun lalu ia menggelitiknya tidak juga terbagun.
"Jangan menyesali kalau tidak bangun juga" ucap Emily berdiri di atas ranjang lalu ia melompat-lompat disana sangat kencang.
"Emily..." Akhirnya Airon terbangun juga lalu ia menarik tangan adiknya itu sampai terjatuh keatas kasur, kemudian menggelitik Emily karena itu adalah kelemahannya tidak tahan di geli.
"Haha haha haha, ampun kak.. aaammmpun kak haha haha haha, tidak di ulangi lagi" ucap Emily sambil tertawa.
"Usil lagi, kita pergi nya ke tempat pemakaman umum jam 09.00 wib, kamu sengaja, hm" kata Airon kepada adiknya.
"Haha, tidak aku tidak tahu kalau kita berangkat jam, stop kak aku tidak tahan lagi" ucap emily yang sudah terengah-engah karena lelah tertawa dari tadi, setelah itu baru Airon menghentikannya.
Emily manyun dan cemberut lalu ia berkata " aku kesal, aku kembali kekamarku" lalu ia keluar dari kamar kakaknya, Airon hanya terkekeh melihat adiknya, lalu ia bangkit dari tempat tidur untuk membersihkan diri.
Emily juga membersihkan diri karena tadi saat bangun ia hanya menyuci wajah saja dan gosok gigi, belum mandi.
Tidak lama setelah itu ia sudah selesai mandi, memakai baju serba hitam juga selendang hitam, lalu ia turun kelantai bawah untuk sarapan.
"Pagi papi..mami.. kak Airon" sapa Emily sambil mengecup pipi masing-masing orang lalu ia duduk tempat biasa ia duduki untuk makan dan sarapan.
"Pagi juga my princess" jawab mereka dengan senyum sumringah karena mendapatkan kecupan dari kesayangannya.
Tidak menunggu lama mereka selesai sarapan lalu mereka bersiap untuk untuk pergi tidak terasa waktu sudah memasuki jam 09 lalu mereka sekeluarga berangkat.
Tidak lama setelah itu mereka sampai di gerbang pemakaman umum, keluarga paman samuel sudah menunggu di sana. Setelah pakiran mereka turun dari mobil.
"Inces gue kangen, kemana aja lu seharian tidak keluar" kata Noah langsung memeluk Emily.
"Lebay, udah lepas gak usah peluk-peluk juga kali" kata Emily lalu melepaskan pelukannya dari Noah.
"Ayah bunda, bang james apa kalian sudah lama menunggu" ucap emily kepada pamannya dan bibinya, iya ia memanggil mereka ayah bunda seperti james dan Noah.
"Kita juga baru sampai sayang, ayok kita masuk" kata bella bibi emily,
Lalu semua masuk kedalam menuju ketempat peristirahatan kakeknya, setelah sampai di sana Emily dan yang lainnya membersihkan kuburan kakek dan neneknya, kuburan mereka berdampingan karena itu keinginan kakek dan neneknya. Setelah bersih mereka menaburkan bunga diatas kuburan tersebut, lalu mereka membaca surat Al-fatihah dan doa.
"Mari kita sama-sama membaca doa dan Surat Al Fatihah untuk kakek dan nenek, baca pelan saja" kata Damian setelah itu semua khusuk membaca surat.
"Selesai" ucap Damian lagi, lalu damian menyampaikan maksud dan tujuannya kepada ayahnya juga ibunya.
"Dad, mom aku sudah menyampaikan amanahmu kepada princes kita, dia setuju karena princess kita sangat menyayangi mu, jadi kamu bisa tenang disana" ucap damian kepada ayahnya.
"Iya kakek aku sudah setuju, karena pilihan mu pasti yang terbaik, oh ya kakek, nenek kalian pasti sudah bahagia disana ya, sudah melupakan aku disini, karena kalian tidak datang dalam mimpi" ucap emily matanya sudah memerah sebentar lagi hampir menangis.
Woo...wooo...akhirnya tumpah air matanya yang tidak tertahankan, ia menumpahkan semua keluh kesahnya kepada kakeknya, ia sudah patah hati orang yang yang dicintainya tidak pulang-pulang tidak kasih kabar pula, dan dia juga di jodohkan dengan orang yang tidak ia kenal, tumpah semuanya disini tidak bisa lagi di tahannya.
Ia memeluk gundukan tanah tersebut sambil menangis juga mengadu kepada kakeknya.
"Kakek aku merindukanmu, banyak yang ingin aku ceritakan kepadamu kek, hiks..hiks.." ucap Emily tangisnya sudah mulai reda.
Yang lainnya matanya juga memerah, Lucy menenangkan putrinya
"Sayang sudah ya jangan sedih lagi, nanti kakek dan nenek juga sedih, kita kembali ya hari hampir hujan" ucap Lucy sambil memeluk anaknya, ia tahu putrinya berat menerima perjodohan ini, ia juga tahu bahwa putrinya menyukai anak sahabatnya sampai sekarang belum tahu kabarnya dimana.
"Iya mami aku sudah tidak sedih lagi, aku sudah lega" kata emily tersenyum kembali seperti biasanya.
Setelah itu keluarga besar kembali kerumah mereka masing-masing.
.
.
.
Bersambung....
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
klo bisa doubel tiap hari ya thor🙏🙏🥰🥰