Nusaibah atau yang kerap di sapa Nusa itu terjebak di dalam permainannya sendiri.
seorang santriyah yang awalnya hanya ingin mempermainkan santri yang dingin,cuek dan tak tersentuh tak pernah berpacaran dan tak pernah melirik perempuan manapun
dia hanya ingin membuktikan kepada temannya bahwa semua laki-laki itu sama pada akhirnya akan bercinta dgn lawan jenisnya meskipun titelnya santri soleh
namun apa yg terjadi...malah dia sendiri yang terjebak dalam permainannya
lalu apa yang terjadi?
let's go read for my story
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zoya zee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
3.Perpisahan Nusa dan Zia
Nusa malam ini sedang termenung dia baru selesai belajar pukul 21.00 ia membuka jendela kamarnya untuk merasakan udara segar di malam hari.
Seminggu lagi gue masuk pesantren gimana kalau misalnya guru nya galak-galak terus kalau gak bisa nanti gue di pukul meskipun gue berani sih mukul balik tapi itu kan bukan musuh melainkan guru gue terus ntar kalau kakak senior/pengurus nya galak terus menyiksa gue gimana,udah gitu nanti kan setau gue tidurnya barengan kalau ada yg ngorok gimana gue kan gak bisa tidur kalau berisik aduh makin dilema aja nih gue..dalam hati Nusa memikirkannya
Ya Nusa sudah memutuskan untuk mengikuti apa yang orang tua nya inginkan meskipun dengan berat hati dia akan mencobanya dia juga akan terus berusaha sebisa mungkin untuk mengejar cita-cita nya meskipun berada di lingkungan pesantren.
Tak terasa waktu berlalu begitu cepat hari Minggu ini Nusa sudah janjian bersama sahabat terbaiknya untuk hangout bareng di karenakan besok dia akan berangkat ke pesantren jadi dia akan menghabiskan waktu seharian ini bersama sahabatnya.
"Sa,gue tunggu di cafe biasa ya kita ketemuan di sana habis itu kita jalan-jalan"
Zia mengirimkan pesan WhatsApp kepada sahabatnya.
Nusa,yang sudah mendapatkan pesan pun langsung pergi ke tempat yang di tuju setelah pamit kepada kedua orang tua nya
Tak lama ia sampai di cafe tersebut lalu masuk ke pintu celingak celinguk mencari keberadaan Zia
"Sa,sini gue di sini"ucap Zia yang berada di pojokan
Lalu Nusa pun menghampiri Zia
"Udah lama zi sorry ya gue telat"
"Belum ko baru 5 menitan
Udah gue pesenin minum kesukaan Lo"
"Tahank you besti"
"Eh ngomong-ngomong lon beneran besok berangkat?"Ucap Zia sedikit gak terima karena akan di tinggalkan besty kesayangannya itu
"Hmm iya Zi bapak gue bilang besok mulai ajaran barunya"
"Huhu besok kita gak bakal sama-sama lagi dong sedih gue sa"ucap Zia berkaca-kaca
"Iya sama gue juga zi duh ntar gue di sana sendiri gak punya temen"
"Tenang Lo pasti bakalan cepet punya temen secara Lo itu kan cepet akrab sama orang,
eh tapi ntar kalau Lo udah punya temen di sama Lo jangan lupain gue ya"
"Ya ampun zi gak mungkinlah gue lupain Lo, kita temenan udah lama gak mungkin juga gue lupain Lo pokoknya Lo besty gue yang paling the best"
"Hmm cocwitt"
Hahaha mereka tertawa berdua
"Eh tapi Lo jadi sekolah di L.A..?Ucap Zia sedikit penasran
"Kayaknya jadi sa pas grandma sama grandfa tau kelakuan mommy sama Daddy gue tetep kaya gitu alias jarang pulang mereka marah banget ntar hari Rabu gue ke sana"
"Hmm pokoknya apapun yang terbaik buat Lo gue selalu dukung,Lo berhak bahagia Zi secara grandma sama grandfa Lo sayang banget sama Lo mudah-mudahan setelah di L.A Lo bisa merasakan kasih sayang orang tua meskipun itu dari grandma sama grandfa Lo
"Iya sa mudah-mudahan ya"
"Eh tapi Lo harus sering pulang ke Indo ya gue pasti kangen banget sama Lo ucap Nusa lagi"
"Iya pasti gue juga bakal kangen banget sama Lo gue usahain setiap libur semester gue pulang ke indo"
Lalu mereka pun menghabiskan waktu seharian itu untuk senang-senang mulai dari main ke Timezone,makan,jalan-jalan mereka membuat momen yang gak akan terlupakan sebelum mereka berdua benar-benar berpisah.
*****
Dan benar saja besoknya Nusa berangkat menuju pondok pesantren
Di dalam perjalanan Nusa di manjakan dengan pemandangan pegunungan dan udara yang segar yang jarang ia temui di jakarta meskipun ia agak ragu dengan keputusannya tapi ia mencoba meyakinkan dirinya sendiri.
"Kamu tidur sa?"Ucap Pak Ibrohim yang sedang menyetir
karena mereka pergi hanya ber 3 saja Nusa,Pak Ibrohim,dan mamah Ayu kakaknya tidak bisa ikut karena masih sibuk dengan pekerjaan,dia sudah berjanji akan menengok Nusa setelah pekerjaannya selesai dan meminta maaf karena tidak bisa ikut mengantar Nusa.
"Ngga pak Nusa lagi ngeliat pemandangan di luar indah dan udaranya juga sejuk banget"
"Kamu pasti bakal suka sama tempatnya sayang cuma kamu harus beradaptasi sama cuacanya soalnya di sana dingin"ucap mama Ayu
"Wah emang bener mah dingin?Kalau gitu uang jajan nya harus di tambahin mah soalnya kata orang-orang kalau cuaca dingin itu suka laper Mulu"
"Duh bisa aja nih cari alasannya ucap pak Ibrohim"
Lalu mereka tertawa bersama
Nusa gak mau bikin orang tuanya kecewa sehingga meskipun dia masih setengah hati tapi sebisa mungkin dia memberikan kesan bahagia.
Setelah perjalanan kurang lebih 3 jam mereka sampai di pesantren yg di tuju lalu mobil tersebut memasuki gerbang pesantren yang bertuliskan
PONDOK PESANTREN AL-FATONAH
"Alhamdulilah kita udah sampe"ucap pak Ibrohim sambil melepas salbet nya dan meregangkan otot-otot nya lumayan pegel juga menjadi supir selama 3 jam
"Nah ini sayang pondok pesantren yang akan kamu tempati muridnya ada sekitar 500 orang bapak sama mamah sengaja gak masukin kamu ke pesantren modern supaya kamu bisa fokus buat mengkaji kitab kuning tapi kalau kamu mau sekolah juga bisa disini ada."
"Suasananya enak yah pa,ma udaranya juga segar emang bener kata mamah di sini dingin mudah-mudahan aku betah yah pak mah"
"Amin ucap mamah Ayu dan bapak Ibrohim berbarengan"
"Udah yuk kita keluar kita harus ke rumah pak kiyai dulu baru kita daftar"
Lalu mereka keluar dari mobil menuju rumah pak kiyai
Tok...tok...tok
"Assalamualaikum" Ucap pak Ibrohim
Tak lama Ada yang menjawab sambil membuka pintu
"Waalaikumsalam
Eh ada tamu mari masuk Pak,Bu"ucap Nyai Khodijah yang tak lain adalah istri dari pak kiyai sekaligus pimpinan pondok pesantren Al Fatonah tersebut.
"Terimakasih nyai" Ucap mamah Ayu lalu mereka masuk dan di persilahkan duduk
"Gimana kabarnya bapak ibu sehat?"Ucapin nyai Khodijah
"Alhamdulilah nyai kami sekeluarga sehat"
"Ada siapa nyai?"ucap pak kiyai lebih tepatnya kiyai Abdurahman pimpinan pondok pesantren Al Fatonah
"ini bapak ada tamu"
"Oalah pak Ibrohim ya?!"
"Iya pak ucap pak Ibrohim" menghampiri pak kiyai lalu mencium tangan pak kiyai tak lupa mamah Ayu dan Nusa menangkupkan kedua tangan nya
"Ko bapak bisa tau sama bapak ini ucap Nyai Khodijah merasa heran
"Pak Ibrohim temennya ustad Dani waktu itu ustadz Dani udah bilang sama saya dia bilang kalau mau nitip anak sahabatnya dan ternyata sahabatnya ya ini pak Ibrohim"
"Nyai tolong ambilkan air atau kopi kasihan ini pak Ibrohim sama ibu dan anak nya belum di kasih minum perjalanan mereka jauh Lo"
"Gak papa pak kiyai tidak usah merepotkan"Ucap pak Ibrohim merasa tak enak
"Astagfirullah sampe lupa saking asiknya ngobrol sebentar ya nyai suruh anak-anak dulu"
Lalu pak Ibrohim dan pak kiyai pun mengobrol lebih tepatnya pak Ibrohim menitipkan Nusa di pesantren ini pak Ibrohim menyerahkan semuanya kepada pak kiyai didalam urusan mendidik pak Ibrohim juga menyatakan rela dan rido anaknya di pukul apabila dia melanggar aturan dan memang untuk kebaikan anaknya