Tumbuh menjadi anak pembantu semenjak kecil, tidak membuat Rifan malu. Dia justru merasa beruntung, selain dibiayai sekolah oleh majikan, Rifan bahkan diperbolehkan bersahabat dengan Alisha, nona mudanya.
Namun satu insiden karena candaan merubah segalanya. Ketika rasa penasaran berubah jadi petaka berkelanjutan. Rifan dan Alisha ketagihan tidur bersama, padahal mereka sudah sama-sama punya kekasih. Sampai suatu hari, ibunya Rifan berhasil memergoki kelakuan putranya dengan sang nona muda, saat itulah Rifan dipaksa pergi dari rumah. Tapi apakah itu akan jadi akhir hubungan Rifan dan Alisha? Tentu saja tidak.
"Kembalilah padaku dan jadilah simpananku." Alisha.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter ²⁰ - bathroom
"Fan, ada temanmu dari kota tuh. Temuin dulu gih," ujar Dijah.
Deg!
Jantung Rifan berdegup kencang saat mendengarnya. Nama Alisha langsung muncul dalam benaknya. Buru-buru dia menemui Alisha ke depan. Benar saja, memang perempuan itu yang datang.
"Al! Ngapain kau di sini?!" timpal Rifan dengan mata melotot. Ia tak habis pikir dengan cewek itu yang masih saja nekat menemuinya.
"Tentu saja menemuimu! Apalagi coba. Apa kau terharu dengan kedatanganku?" balas Alisha sambil melipat tangan ke depan dada.
"Pret! Terharu pantatmu! Pulang sana!" usir Rifan. Dia menarik Alisha dan membawanya keluar rumah.
"Tega banget kamu ngusir aku. Aku belum makan dan minum. Kau pikir nggak capek, nyetir sendirian berjam-jam ke sini?" Alisha mengaktifkan mode manjanya.
"Kau bisa nyetir sekarang? Sendirian?" Rifan tercengang.
"Selama setahun ini aku memang belajar menyetir. Aku bahkan sekarang sudah lihai sekali," sahut Alisha. "Oh iya, dan semua itu alasannya karena kau!" tambahnya.
"Nggak percaya! Cepat pulang sana! Bilang sama nenekku kalau kau salah orang!" kata Rifan.
Alisha mengangguk. "Aku akan kasih tahu nenekmu kalau kau mengusirku. Aku juga akan katakan kalau aku majikanmu," tukasnya.
"Al! Aku serius. Ini demi kebaikan kita berdua." Rifan berharap Alisha mengerti.
"Demi kebaikan kita? Bagian mana tuh?"
"Bagian kita berpisah sekarang!"
"Bukan kebaikan namanya kalau menyiksa. Berpisah denganmu itu menyiksaku! Apa kau tidak merasa begitu?"
"Biasa aja." Rifan mengalihkan pandangannya dari Alisha. Sementara Alisha sendiri tahu, itu adalah gestur khas Rifan saat berbohong
"Ya udah. Seenggaknya kasih aku makan dan minum dulu kek. Anggap aja kedatanganku ke sini sebagai liburan. Tapi ini memang lagi masa liburan sih," ucap Alisha.
"Oke. Tapi kau harus pulang besok!" tegas Rifan.
Alisha mengembangkan senyuman senang. Meski dia tak langsung mengiyakan perintah Rifan. Lelaki itu lantas menyuruhnya kembali duduk.
"Mandi sana! Bau badanmu," timpal Alisha.
"Biar aja. Masalah buatmu? Kan kau yang ngebet pengen ke sini," balas Rifan sinis. Lalu beranjak dari hadapan Alisha.
Alisha terkekeh geli. Bukannya tersinggung atau kesal, dia justru merasa lucu. Alisha tahu, dirinya pasti akan selalu dibuat tertawa dan senang saat bertemu Rifan.
...***...
Setelah membersihkan diri, Rifan menyiapkan kamar untuk Alisha. Sedangkan cewek itu kini sedang mandi.
Ketika selesai membereskan kamar Alisha, Rifan membantu Dijah menyiapkan makan malam.
Bersamaan dengan itu, Alisha mengintip dari balik dinding. "Pssst! Rifan..." panggilnya.
Rifan sontak menoleh. Dahinya berkerut sambil berucap dengan nada berbisik, "Apa?"
"Sini!" kata Alisha sambil melambaikan tangan.
Rifan mendengus seraya memutar bola mata jengah. Dia lantas menghampiri Alisha.
"Ada apa?!" tanyanya sembari menggertakkan gigi.
"Mana sih showernya? Aku nggak ada nemu tahu nggak," ujar Alisha.
Rifan menahan tawa. Dia sadar kalau sekarang ada anak crazy rich yang nyasar ke rumah klasik neneknya di kampung.
"Al! Di sini mana ada shower. Kita mandi pakai gayung. Kau tahu kan gayung?" jelas Rifan. Dia akhirnya terkekeh karena merasa lucu.
"Tahu lah! Tapi mana gayungnya?" tanya Alisha.
"Di kamar mandi. Emangnya nggak ada?" tanggap Rifan.
"Nggak ada." Alisha menggeleng dengan ragu.
"Ya ampun..." Rifan memutar bola mata kesal. Dia segera ke kamar mandi dan mencarikan gayung untuk Alisha. Namun gayung yang biasanya dirinya pakai masih ada di sana. Rifan lantas mengambil benda itu dan menunjukkannya pada Alisha.
"Nih!" kata Rifan.
Kau memanfaatkan waktu luangmu untuk mengambil kerja part time,
Selain mencari pengalaman, kamu juga bisa punya tambahan modal untuk merencanakan sebuah pertemuan kalian bisa lebih seru.
pejuang LDR seringkali butuh lebih banyak modal jika tidak dicermati, bisa membobol tabunganmu jika kamu tak hati-hati.
Andaikan pintu ajaib Doraemon benar-benar ada, kamu nggak akan berjuang dengan susah payah untuk menahan rindu.
Namun sayang kenyataanmya harga tiket perjalanan untuk bertemu dia yang justru nyata ada di hadapanmu...😂🤣
Karena sebaik-baik kita menyembunyikan sesuatu apalagi sesuatu itu adalah aib/keburukan.
Cepat atau lambat Tuhan akan selalu punya cara untuk mengungkapnya..🤫
Kata-kata itu mengingatkan kita bahwa tidak peduli seberapa kuat atau berpengaruhnya seseorang, mereka tidak akan pernah bisa lepas dari konsekuensi tindakan mereka..😰
Bagi beberapa pria yang memiliki prinsip tentang moralitas dan agama sepertinya akan berat menerima kenyataan itu tentu ada perasaan kecewa../Panic/
penunggu up cerita sudah banyak termasuk er