Irgi beralih menatap Humaira.
Wajah calon istrinya itu sangat polos tanpa make up sama sekali. Tubuhnya juga dibalut baju gamis panjang serta jilbab pink yang menutup bagian dadanya. Dia sungguh jauh berbeda dengan pacarnya yang bernama Aylin.
Selain memiliki wajah yang cantik, Aylin pandai berdandan serta modis dalam berpenampilan. Kepopulerannya sebagai influencer dan beauty vloger membuat Irgi sangat bangga menjadi kekasihnya.
Namun wasiat perjodohan mengacaukan semuanya. Dia malah harus menikahi gadis lain pilihan kakeknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Ink, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ide Konten
Studio The Brother's Show
Malam itu, Zidan duduk di depan laptop sambil mengamati perkembangan channel youtube The Brother's Show. Tangannya mengetuk-ngetuk meja pelan, matanya tajam menatap angka-angka yang muncul pada layar laptop.
"Ini hasil Adsense kita bulan ini!" seru Zidan dengan jari menunjuk ke layar.
Angka yang ditampilkan semakin menunjukkan penurunan dari bulan sebelumnya.
Irgi yang duduk di sebelahnya hanya melihat sekilas pada layar laptop. Mulutnya terkunci. Dia tidak begitu kaget jika penghasilan mereka dari adsense YouTube nominalnya kecil.
The Brother's Show memang bukan channel besar yang sudah dikenal banyak orang.
Sambil menghela nafas cukup dalam, Zidan menggeser posisi mouse dan memeriksa beberapa komentar yang muncul pada video unggahan terakhir mereka.
Minus Kak Billy, Gak Seru!!!
Sekarang hanya berdua kah? Billy mana?
Coba kreatif dikit lah woy....
Coba collab sama yg lebih famous deh kak, garing bener...
Tetep semangat kak, aku selalu dukung,
"Coba lu baca komentar-komentarnya deh!" Zidan memutar kursinya dan melihat ke arah Irgi yang terlihat tidak perduli.
"Udah gua baca semua." ujar Irgi lirih.
Isi pikirannya saat itu mungkin tidak setenang kata-katanya. Ada beribu masalah yang ia sembunyikan.
"Terus Channel kita harus diapain lagi? Semua nyariin Billy! Adsense kita juga gak seberapa! Buat biaya operasional aja kurang!" Suara Zidan begitu putus asa. Dia mengacak-acak rambutnya dengan kasar.
Irgi melihat ke arah sahabatnya.
"Gua juga bingung. Sewa studio kita juga habis bulan depan." imbuhnya, masih dengan nada yang datar seolah masalah mereka tak begitu penting.
Bukan dia tidak perduli, tetapi banyaknya keruwetan yang terjadi akhir-akhir ini membuat Irgi sulit melilih dan memutuskan sesuatu.
"Aaaarrrgg!" Tiba-tiba Zidan berteriak cukup kencang lalu bangkit dari kursinya.
Ia menatap nanar kaca jendela yang masih terbuka lebar. Otaknya mencari-cari suatu solusi.
Lima menit kemudian, Zidan menghampiri Irgi yang masih diam mematung. Dia menatap lekat sahabatnya itu.
"Gua punya ide bagus!" Zidan menjentikkan jari tengah dan ibu jarinya hingga menimbulkan bunyi.
Mata Irgi melebar. Ia meluruskan posisi duduknya dan siap menunggu ide gila yang akan disampaikan oleh Zidan. Ya, Zidan selalu punya ide-ide unik untuk konten mereka.
"Lu kan udah nikah, kenapa kita gak buat konten tentang Life after marriage aja! Netizen di Negara kita suka sama konten Romance! Hemm, Channel kita bisa langsung meroket pasti!" Zidan menatap Irgi dengan wajah serius.
Semua ide dalam kepalanya langsung terbayang.
"Aaah, gua gak mau ekpose rumah tangga gua!" Irgi melambaikan tangannya pada Zidan.
Secepat kilat, dia memalingkan wajah, tak mau jika Zidan terus membujuknya.
"Kita ini konten creator! Semua kisah hidup kita bisa jadi sumber cuan. Bini lu nanti bisa jadi bintang tamu di podcast kita. Nanti kita buat FT daily life kalian juga. Gua yakin itu bisa ngeboost channel kita!" terang Zidan begitu berapi-api.
Ada senyum penuh keyakinan pada wajah Zidan.
"Sorry, gua gak bisa! Bini gua bukan orang yang gemar ngonten. Kita private life aja." ucap Irgi tegas.
Irgi menatap Zidan lekat, berharap sahabatnya itu segera membuang ide gilanya.
Bagaimana mungkin ia menyeret Humaira ke dalam kontennya.
"Lu...sama dia dijodohin kan?" tanya Zidan kemudian.
Dia menarik kursinya hingga jaraknya sangat dekat dengan Irgi. Sudah lama juga mereka tidak pernah ngobrol serius, apa lagi berhubungan dengan masalah pribadi.
Sejak Zidan bekerja di Kantor Perbankan, intensitas pertemuan mereka berkurang. Jika bertemu pun, mereka hanya sibuk membuat konten di lapangan atau melakukan proses editing di Studio.
"Jangan bahas masalah rumah tangga gua. Kalo mau bikin konten, banyak ide kreatif lain kok." Irgi lagi-lagi menegaskan.
Dia bisa melihat jika Zidan begitu penasaran dengan pernikahannya.
Zidan belum mengetahui keadaan yang sebenarnya.
"Lu sama Aylin...." Kini Zidan menyinggung nama perempuan lain. Sorot matanya begitu tajam.
Zidan sepertinya mengetahui sesuatu.
"Gua belum pernah ketemu sama bini lu. Apa dia....gak sesuai sama selera lu!" Mata Zidan penuh selidik.
Dia juga baru ingat jika di sosial media, Irgi tidak pernah menyinggung masalah pernikahannya. Bahkan tidak ada satu pun foto pernikahan Irgi.
"Gak perlu lah! Lu mau ngapain?" Irgi membuang nafas.
Ia mulai merasa tidak nyaman dengan pokok bahasan Zidan.
"Apa bini lu jelek? Ha?" Zidan sedang mengecek ekspresi wajah Irgi.
"Sembarangan lu!"
"Berati cantik ya?"
Tiba-tiba Zidan terbahak.
"Dia...manis. Soleha. Iya." Irgi mengangguk-anggukan kepalanya
sudut bibirnya membentuk senyuman tipis.
"Wah...wah...."
"Kenapa?"
"Lu cinta sama dia?"
Irgi tidak menjawab. Hanya helaan nafas yang terdengar dari mulutnya.
"Jadi lu sama Aylin udah putus ya? Gua pikir kalian masih berhubungan.." Zidan menjatuhkan lehernya pada sandaran kursi.
Dia nampaknya masih memikirkan sesuatu.
"Lu jangan berisik! Sebenernya gua masih sama Aylin sekarang." Irgi berkata dengan suara pelan.
"Apa? Jadi lu....Waaah, parah si!"
"Gua tahu ini gak bener. Tapi bini gua udah tahu semuanya. Dan dia setuju, kita bakal pisah di bulan ke enam." lanjut Irgi.
"Hah? Jangan sembarangan lu, nyerein anak orang segampang itu! Nyesel, baru tahu rasa lu!" Zidan menegakkan posisi duduknya.
"Udah, lu gak perlu ikut campur urusan rumah tangga gua. Yang harus kita pikirin itu nasib The Brother's Show. Kita harus bikin gebrakan!" Suara Irgi kembali lantang.
Zidan berpikir sejenak sambil meletakkan jari telunjuknya di ujung pelipis. Wajahnya nampak begitu tegang.
"Kita collab sama Aylin!" Serunya begitu yakin.
"Lu gila!"
"Gua gak ngedukung kalian buat bersama. Ini cuma profesionalisme kerja." tegasnya.
"Kenapa harus Aylin? Kan banyak influencer, Selebgram lain. Aylin gak cocok sama konten-konten kita!"
"Justru itu gebrakannya! Aylin itu pupularitasnya tinggi, dia diidolakan banyak cowok, tapi juga dijadikan standar kecantikan cewek-cewek. Gua yakin views kita bakal melejit kalo collab sama dia."
"Tapi gua gak berani. Kalo gua pisah sama bini gua. Nanti konten bareng Aylin pasti diungkit-ungkit."
"Kan lu juga gak pernah publish hubungan sama bini elu! Mana netijen tahu!"
"Kita pikirin nanti lagi deh!" Irgi semakin bingung.
"Gua sibuk di kantor. Kalo lu bisa cari YouTuber atau Selebgram viral lain yang mau collab sama kita, ya silahkan. Tapi follower atau subscribernya minimal satu juta atau lebih! Kalo gak nemu juga, hubungi Aylin."
...****************...
hmm covernya bagus kak