Ini adalah lanjutan dari Kultivasi Raja Bayangan, jadi baca dulu jilid pertama dan kedua sebelum ke novel ini...
Liu Yuwen adalah seorang kultivator jenius yang pernah lahir di dunia, ia mencapai puncak beladiri sampai dijuluki sebagai kultivator tiada tanding karena hampir tidak ada yang bisa mengalahkannya.
Di puncak kekuatannya, Liu Yuwen tidak menyangka ia justru akan tewas oleh sebuah racun yang diberikan adiknya.
Racun itu membuat Liu Yuwen terbunuh, dalam kematianmya rasa marah dan dendam menguasai hatinya karena pengkhianat sang adik, Liu Yuwen berjanji akan membalas kejahatan adiknya jika diberi kesempatan.
Nyatanya kesempatan itu terwujud saat Liu Yuwen terbangun di tubuh seorang anak kecil berusia sepuluh tahun.
Liu Yuwen yang mengerti dirinya hidup kembali tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk berencana membalaskan dendamnya pada sang adik, meski kekuatan kembali kesemula namun selama dirinya terus berlatih, Liu Yuwen yakin bisa mencapai puncak kekuatannya sepert
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 20 — Kekuatan Niu Sashuang
Sashuang mendengus kesal mendengar seruan tersebut, ia sudah menebak alasan besar pasukan sekte aliran hitam menyerbu sektenya berkaitan dengan artefak namun tetap saja dirinya kesal ketika dugaannya tersebut memang benar.
"Artefak? Apa itu alasan kalian kemari?" Niu Sashuang mengelus kumisnya.
"Jika Senior Sashuang mau memberikan artefak itu secara baik-baik, maka kami akan melupakan penyerangan ini."
Niu Sashuang tertawa mendengar itu, tawanya sangat keras hingga menimbulkan gelombang udara ke sekitarnya.
Patriark Sekte dari pihak aliran hitam menelan ludah ketika gelombang udara itu menabrak tubuh mereka. Para Patriark itu menelan ludah, mengetahui begitu kuatnya Niu Sashuang.
"Jadi kalian menginginkan ini?" Niu Sashuang mengeluarkan artefak misterius dari cincin ruangnya setelah tertawa. "Baik, aku akan memberikannya pada kalian namun dengan satu syarat."
"Kenapa aku harus memenuhi syaratmu, kami yang diposisi diuntungkan sekarang." Salah satu Patriark memotong.
"Benar, tetapi andai pasukan sekteku bergerak untuk berperang, meski pihak kalian menang sekalipun kerugian yang diperoleh pasti tidak akan sedikit bukan?"
Niu Sashuang menjentikkan jarinya, dari dalam sekte tiba-tiba keluar ribuan anggota Sekte Bulan Biru yang siap untuk bertempur. Meski dari segi jumlah dan kekuatan pihak aliansi sekte aliran hitam masih unggul, namun jelas pasukan Sekte Bulan Biru tak bisa diremehkan.
Menyaksikan pasukan sebesar itu, pihak Patriark Sekte aliran hitam menahan nafasnya dalam waktu yang lama. Persis seperti yang dikatakan Sashuang, andai peperangan terjadi kerugian di pihak aliran hitam akan besar meski menang sekalipun.
"Bagaimana, apa kau mau memenuhi syaratku?" Niu Sashuang tersenyum mengejek.
Patriark itu ingin mengumpat dan membalas perkataan Sashuang namun ketua sekte yang lain menepuk pundaknya untuk tidak terbawa emosi.
Mereka melakukan diskusi selama beberapa menit sebelum akhirnya mengambil keputusan. "Baik, apa syaratnyamu."
"Sederhana, kita hanya akan melakukan pertarungan antar pemimpin sekte, hanya aku dan kalian..." Niu Sashuang menunjukkan para Patriark Sekte.
"Bagaimana jika kami kalah?"
"Kalian harus mundur dan jangan pernah kembali lagi kesini."
Para Patriark sekte aliran hitam saling berpandangan, tantangan ini terdengar mudah namun kerpercayaan diri yang ditampilkan Niu Sashuang membuat mereka harus berpikir ulang.
Setelah berdiskusi kembali akhirnya para pemimpin sekte itu menyetujui tantangan tersebut.
"Kau sepertinya sangat percaya diri pada kemampuanmu, ingin melawan kami sendirian, sulit membedakan antara keberanian dan kebodohan..."
"Kami tahu kau sangat kuat Senior Sashuang, tetapi kau juga seharusnya mengetahui batasanmu sendiri..."
"Aku ingin lihat seberapa hebat kemampuanmu, kudengar pertahanan fisikmu adalah yang terbaik di Kekaisaran Langit Utara..."
Empat Patriark Sekte besar aliran hitam mengeluarkan senjata mereka masing-masing, bersiap untuk bertarung sementara Patriark dari sekte menengah juga tak tinggal diam dan akan membantu.
Yang terkuat diantara mereka hanyalah Kultivator Alam Kaisar Tahap 5 sementara yang lain berada di bawahnya.
"Patriark, apa kau yakin dengan rencana ini?" Tetua Meng berbisik di samping Sashuang, mempertanyakan rencana ketua sektenya tersebut.
"Ini adalah cara terbaik yang kumiliki, setidaknya kita hanya kehilangan artefak misterius itu jika aku kalah." Niu Sashuang tersenyum pahit.
"Tapi Patriark..."
"Tenang saja, aku juga tidak akan kalah dari mereka."
Niu Sashuang ingin menghela nafas didalam hatinya, ia mengetahui sebab adanya artefak, kemajuan Sekte Bulan Biru mengalami perkembangan pesat.
Artefak misterius itu bisa dengan mudah meningkatkan kultivasi seseorang dengan cepat, tanpa perlu mengonsumsi pil sumberdaya atau sejenisnya.
Niu Sashuang kemudian mengalirkan qi ke seluruh tubuhnya, perlahan kulitnya berubah warna menjadi hitam mengkilap seperti sebuah logam. Ini adalah teknik pertahanan fisik terbaik Sashuang yang bahkan Pusaka Nirvana sekalipun akan sulit menembus kulitnya.
Tidak hanya sampai di sana, tubuh Sashuang perlahan membesar hingga tinggi badannya hampir mencapai delapan meter. Sashuang kini terlihat seperti raksasa.
Para Patriark serta semua orang yang menyaksikannya menarik nafas dingin, mereka sudah mengetahui keistimewaan teknik yang dimiliki Sashuang namun tetap merasa terkejut ketika melihatnya secara langsung.
Tanpa basa-basi, Sashuang mengangkat kakinya sebelum menghantamkan ke arah para Patriark sekte itu, berniat menginjaknya.
Para Patriark itu langsung menghindar ke berbagai arah, mereka menelan ludah melihat kekuatan Sashuang, sadar mengalahkan pria berbadan gempal itu tidak semudah yang mereka pikirkan.
***
Liu Yuwen membutuhkan waktu tiga hari untuk bisa menggerakkan kakinya kembali seperti biasa, diakibatkan menggunakan teknik terlarang, kakinya menjadi lumpuh untuk sementara waktu.
Efek samping ini tergolong ringan menurut Liu Yuwen, pasalnya jika ia menggunakan teknik petir sebelumnya dalam jangka waktu yang lama, dirinya bisa lumpuh secara permanen.
Liu Yuwen kemudian melakukan rencana yang sudah ia susun sebelumnya yaitu mendatangi sekte-sekte aliran putih.
Liu Yuwen berangkat hanya bersama Aruna saja dalam rencana ini sementara gadis elf lain tetap tinggal di kota sebelum nanti Liu Yuwen kembali.
Sekte aliran putih yang Liu Yuwen dan Aruna datangi pertama kali adalah Sekte bernama Bulu Agung yang merupakan sekte besar aliran putih.
Liu Yuwen memakai topeng sebelum ia bergerak menyerang sekte itu sendirian sementara Aruna disuruh menyaksikannya dari jauh.
Membutuhkan waktu kurang dari satu jam untuk Liu Yuwen membuat kekacauan pada sekte aliran putih tersebut, ia membakar sebagian besar bangunan mereka dan melukai ratusan anggotanya. Setidaknya dalam penyerangan ini, Liu Yuwen tidak membunuh kultivator-kultivator aliran putih.
Liu Yuwen akhirnya berhadapan dengan ketua sektenya, dengan kekuatan Liu Yuwen yang sekarang, tidak butuh waktu lama untuk mengalahkan pemimpinnya tersebut.
Liu Yuwen mencekik ketua sekte itu sebelum mengangkatnya ke atas. Ketua sekte itu meronta tetapi tidak bisa berbuat banyak dihadapan kekuatan Liu Yuwen. "Ini adalah peringatan pertama dan terakhir kali, jika sektemu masih diam saja dalam perang ini maka lebih baik sektemu memang tidak ada di dunia ini!"
Liu Yuwen melepaskan aura pembunuhnya usai berkata demikian, aura pembunuh yang pemuda itu keluarkan begitu pekat sampai membuat orang-orang yang berada disekitarnya kesulitan bernafas.
Aura pembunuh itu menunjukkan begitu seriusnya ucapan Liu Yuwen terhadap sekte mereka. Liu Yuwen kemudian melepaskan cekikannya, membuat ketua sekte itu langsung jatuh terduduk.
"Akan kuberi waktu kalian tiga hari, jika kalian masih diam saja. Aku tidak segan-segan membantai kalian semua..." Selepas berkata demikian, Liu Yuwen menghilang dari pandangan semua orang.
Ketua sekte itu bisa bernafas lega setelah Liu Yuwen pergi tetapi tubuhnya masih bergetar karena ketakutan. Ketua sekte itu sulit mempercayai sektenya bisa dikalahkan oleh satu orang misterius tetapi ia juga tak bisa mengabaikan ancaman Liu Yuwen sebelumnya. Ketua sekte itu kemudian memerintahkan petinggi sektenya untuk bersiap terlibat dalam peperangan ini. Mereka tidak mau berurusan dengan Liu Yuwen kembali.