Menolak untuk menerima lamaran setiap laki-laki yang datang kerumah,sering dapat cibiran atau makian dari tetangga.Katanya suka memilih dan memilah pasangan.Tentu saja itu kerap di dengar oleh Azizah,mereka hanya berkomentar dengan apa yang mereka liat.Tapi,Mereka tidak pernah tau,apa yang di rasakan Azizah.
Setelah mencoba dan menyakinkan hati untuk merima pria terakhir yang datang untuk melamar,memiliki gelar seorang ustaz dan juga lulusan terbaik di kairo-mesir.Justru,itu awal membuka luka lama Azizah,keluarga pihak laki-laki menolak dan menentang pernikahan itu,setelah mengetahui masa lalu Azizah.
Bagaimana dengan pernikahan Azizah,batal kah?atau tetap berjalan sesuai rencana sebelumnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisyah Alfatih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Malam
Satria membereskan meja kerja nya,lalu mengambil majalah serta proposal untuk desain perhiasan baru.Setelah menyimpan nya di dalam tas kerja milik nya,ia segera bangkit dari tempat duduk nya.
Jam di ruangan tersebut menunjukan pukul 22:00.Satria segera mengambil tas,dan berniat untuk pulang.
Blam!
Satria menutup pintu ruangan nya dengan card yang ada di tangan.
"Loh,Bapak belum pulang?"Tanya Anita saat melihat Satria yang baru saja keluar dari ruangan nya.
"Ini baru mau pulang!kamu sendiri,kenapa masih disini,bukan kah,seharusnya karyawan pulang jam tiga sore,dan kamu jam 08:00,kenapa masih disini?"Ke dua nya saling berhadapan satu sama lain.
"Saya baru selesai memilih kertas desain ini,dan ini menurut saya yang terbaik ada disini sepuluh lembar lagi,dan Bapak yang harus memutuskan nya.Dan aku yakin ini pasti tidak akan pasaran model nya "Tukas Anita memberikan satu map merah dengan isi sepuluh lembar gambar desain perhiasan.
"Aku akan memeriksa nya dirumah,kalau begitu aku duluan,dan kamu juga segera pulang"
"Baik Pak"Satria dan Anita memilih lift yang berbeda,karena Anita khusus lift karyawan.
Tiba di mobil,Satria bahkan belum menyalakan mesin mobil nya.Malam ini adalah malam pertama antara Satria dan Azizah tinggal dalam satu kamar.
Satria masih belum terbiasa,selain rasa penyesalan karena terburu-buru dalam mengambil langkah dan keputusan,ia juga merasa bersalah telah mengikat Azizah dengan tali pernikahan tersebut.
Tanpa berpikir lama lagi,Satria pun segera menyalakan mesin mobil nya dan bergegas melaju agar segera tiba di kediaman Purna.
* * *
Satpam yang berjaga di jam malam membuka pintu pagar untuk Satria,dan ia segera menghentikan mobil nya tepat di depan teras,Satria tidak menyimpan nya di garasi.
Satria mengeluarkan kunci cadangan rumah nya,karena ia tahu di jam ini semua pelayan sudah tidur,dan beristirahat.
Ceklek !
"Sat,kamu baru pulang ?"Tanya Astuti,saat melihat Satria yang membuka pintu.Astuti berdiri tidak jauh dari depan ruang tamu.
"Mama belum tidur,aku sengaja membawa kunci cadangan,agar tidak membangunkan kalian,hari ini ada beberapa meeting yang selesai begitu telat,jadi membuat Satria harus pulang terlambat!"Satria menghampiri sang ibu,dan kedua nya terlihat sedikit mengobrol.
"Dimana Papa?"Satria tidak melihat ada nya Adi di tempat itu,
"Papa mu sedang merajuk,ia ada di kamar,kamu tidak perlu khawatir,Mama akan menangani nya nanti,kamu buruan masuk kamar gih,dan mandi,terus langsung tidur"Ujar Astuti kemudian,tentu saja membuat Satria curiga.Bagaimana tidak,Astuti belum menerima Azizah bagaimana bisa ia menyuruh anaknya langsung ke kamar.
"Eeemm,Satria ke kamar dulu ma"
"Iya Sayang"Dengan senyuman tipis yang mengembang ke arah Satria,membuat Pria ini semakin bingung.
"Apa yang terjadi,tadi pagi mama marah-marah,tiba malam ia tidak berhenti tersenyum "Gumam Satria yang kini berdiri di depan pintu kamar nya.
Ceklek !
Pintu kamar terbuka,wanita itu duduk di depan meja rias,sembari menyisir rambut nya,Satria langsung memalingkan wajahnya tanpa melihat cahaya yang terpantul di kaca rias.
Blam!
Satria menutup kembali pintu kamar,dan ia masih berdiri di depan pintu tanpa membalikkan tubuh nya.
"Kamu sudah pulang!"Seru wanita itu,menghampiri Satria dan memeluk nya segera,tapi membuat Satria terkejut dan segera melepas pelukan itu,saat ia mengenali suara dari wanita tersebut.
"Bella"Teriak Satria dengan keras,saat melihat wajah Bella yang tersenyum ke arah nya.
"Sedang apa kamu disini?dimana Azizah ?"Tanya Satria kemudian,yang tidak melihat adanya Azizah di dalam kamar.
"Azi-zah..."Gumam Bella,sembari melipatkan ke dua tangan nya di dada,lalu menatap Satria dengan tatapan genit nya.
"Dimana Azizah?"Tanya Satria lagi,tapi kali ini ia mencengkram kuat lengan Bella,sehingga membuat Wanita ini meringis kesakitan.
"Aww,Sat.Itu sakit,lepas!"
"Katakan,dimana Azizah"
"Dia ada di kamar Bi Atun!"Satria segera menghempas tubuh Bella ke lantai.Wanita itu segera berdiri dan membenarkan lingerie yang ia kenakan untuk menggoda Satria barusan.
Ceklek !
"Keluar!"Titah Satria,tanpa melihat ke arah Bella.
"Sat,jangan perlakukan aku begini,kita pasti bisa seperti dulu lagi!"Bella memeluk lengan Satria.
"Ke-lu-ar!"Teriak Satria kemudian,membuat Bella terkejut,dan segera keluar dari kamar Satria.
"Bella,kenapa kamu disini?"Tanya Astuti saat melihat calon menantu nya di luar kamar Satria.
"Kenapa Mama menyuruh dia tinggal di kamar ku,aku sudah punya istri dan kalian malah mengusir istri ku dari kamar ini?"Satria menatap sang ibu kemarahan.
"Apa yang terjadi?"Seru Adi yang baru saja keluar dari kamar nya,lalu mendengar suara ribut di depan kamar Satria.
"Bella?sedang apa kamu disini?bukan kah,om menyuruh kamu untuk pulang,ini sudah larut malam,tidak bagus seorang perempuan tinggal di rumah laki-laki!"Ungkap Adi,Bella melirik ke arah Astuti mencari pembelaan.
"Pah,urus ke dua orang ini,aku akan pergi mencari Azizah !"Satria segera pergi,disaat Bella ingin menyusul Satria,Adi melarang nya.
"Lebih baik kamu pulang dulu,bisa datang besok lagi ke sini,tapi usahakan jangan datang disaat kami tidak ada disini!"Tegas Adi,
"Pah,bagaimana bisa kamu menyuruh Bella untuk pulang,ini sudah larut malam"
"Kalau kamu khawatir dengan keadaan nya,kamu boleh ikut pergi sekalian!"Mendengar ucapan sang suami membuat Astuti terdiam dan mengerutkan dahi nya.
"Sopir akan mengantar mu!"Lanjut Adi kemudian,"Sebelum pergi,ganti baju mu dulu,tidak pantas berpakaian begini di dalam rumah seorang pria yang memiliki istri !"
"Eeemm"Bella segera berlalu ke kamar tamu untuk berganti pakaian.
"Ma,kamu urus wanita itu,jangan sampai aku melihatnya,bikin malu saja,kalau tetangga sampai mengetahui nya!"Setelah mengatakan itu,Adi segera kembali ke kamar nya,dan Astuti menghela nafas nya berkali-kali.
Satria berdiri di depan kamar Atun.
Tok..Tok..Tok..
Sudah mengetuk begitu lama,tapi tidak ada yang membuka pintu kamar,
Tok..Tok..Tok..
Ceklek !
"Mas..."
"Sedang apa kamu disini?bukan kah kamar kamu ada disana?"Sambil menunjuk ke arah kamar nya.Azizah tidak menjawab,ia hanya diam saja.
"Kembali ke kamar mu!"Titah Satria,yang langsung membalikan tubuh nya,kembali ke kamar .Azizah pun mengikuti nya dari belakang,disaat Azizah melewati tempat itu,ia melihat Bella dan Astuti yang sedang menatap nya penuh dengan kemarahan,Azizah mengabaikan dua orang itu,dan segera masuk ke kamar.
Maaf,masih slow up,jangan lupa Vote+beri hadiah✌️see you♥️