NovelToon NovelToon
Eternal Love

Eternal Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / CEO / Hamil di luar nikah / Percintaan Konglomerat / Angst
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Jemiiima__

Cinta itu manis, sampai kenyataan datang mengetuk.
‎Bagi Yuan, Reinan adalah rumah. Bagi Reinan, Yuan adalah alasan untuk tetap kuat. Tapi dunia tak pernah memberi mereka jalan lurus. Dari senyuman manis hingga air mata yang tertahan, keduanya terjebak dalam kisah yang tak pernah mereka rencanakan.

‎Apakah cinta cukup kuat untuk melawan semua takdir yang berusaha memisahkan mereka? Atau justru mereka harus belajar melepaskan?

‎Jika bertahan, apakah sepadan dengan luka yang harus mereka tanggung?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jemiiima__, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 19

...Eternal Love...

...•...

...•...

...•...

...•...

...•...

...🌻Happy Reading🌻...

‎Pagi itu, Yuan sudah bersiap lebih dulu, mengenakan jas rapi dengan dasi yang sedikit miring. Reinan keluar dari kamar sambil menguap, lalu terkekeh melihat penampilan kekasihnya.

‎"Presdir Yuan ini dasinya miring. Nanti semua bawahanmu nggak konsen kerja kalau lihat," godanya sambil merapikan dasi Yuan.

‎Yuan hanya tersenyum kaku. "Makanya aku butuh kamu di sini."

‎Setelah sarapan singkat, mereka keluar bersama. Sesampainya di kantor, suasana kembali formal.

‎Di ruang kerja yang hening, hanya terdengar bunyi tik-tik halus dari pulpen yang diketukkan Yuan ke meja. Pandangannya kosong menatap berkas, tapi pikirannya entah kemana.

‎Taesung yang duduk di seberang ikut merasa aneh. Biasanya kalau bosnya mengetuk-ngetukkan pulpen seperti itu, artinya sedang memikirkan sesuatu yang serius.

‎"Bos... ada masalah dengan laporan?" tanya Taesung hati-hati.

‎Yuan menghela napas pelan, lalu menoleh. "Bukan laporan. Saya sedang memikirkan... kencan."

‎Taesung hampir terbatuk karena terkejut. "Kencan, anda?"

‎"Ya." Yuan menatap pulpen di tangannya.

"Saya ingin sesuatu yang berbeda. Tidak sekadar makan malam atau jalan-jalan di taman hiburan. Sesuatu yang bisa... meninggalkan kenangan."

‎Taesung terdiam sebentar, mencoba menyusun ide. "Hmm... bagaimana kalau picnic date? Di tepi danau, bawa makanan sendiri."

‎Yuan menggeleng pelan. "Terlalu sederhana."

‎"Kalau begitu, museum date? Banyak pasangan mencoba itu belakangan ini. Keliling galeri seni, lalu makan di café terdekat."

‎Yuan mendengus singkat, ekspresinya tetap datar. "Reinan pasti akan bosan."

‎Taesung mulai berpikir lebih keras. "Hmm... oh! Bagaimana dengan camping date? Di luar kota ada tempat khusus camping yang private. Bisa bikin tenda, barbeque, lihat bintang. Banyak pasangan bilang itu pengalaman yang berkesan."

‎Kali ini Yuan terdiam cukup lama. Pulpen di tangannya berhenti diketuk. Ia menoleh pada Taesung dengan tatapan serius.

‎"Camping date..." ulangnya pelan.

‎Taesung mengangguk. "Ya. Sedikit merepotkan memang, tapi justru itu yang membuat momen terasa lebih spesial. Karena kalian melakukan hal-hal kecil bersama."

‎Yuan akhirnya tersenyum tipis. "Itu ide bagus." Ia menyandarkan tubuh ke kursi, menutup mata sejenak. "Camping, ya... saya rasa Reinan akan suka."

‎Taesung ikut tersenyum lega. Dalam hati, ia berdoa semoga kencan bosnya berjalan lancar dan jangan sampai dirinya yang nanti disuruh ikut menyiapkan perlengkapan camping.

...****************...

‎Sore itu, setelah pekerjaan selesai, Yuan menyempatkan pulang lebih awal. Di ruang apartemen, Reinan sedang menata beberapa buku di rak ketika Yuan mendekat.

‎"Aku ada rencana," ucap Yuan tiba-tiba, membuat Reinan menoleh.

‎"Rencana?" Reinan mengangkat alis.

‎Yuan duduk di sofa, meraih tangan Reinan agar ikut duduk. "Akhir pekan nanti... kita pergi camping."

‎Mata Reinan membesar, ekspresinya antara kaget dan bingung. "Camping? Yang... di luar ruangan, pasang tenda, nyalain api unggun gitu?"

‎Yuan mengangguk, senyumnya samar. "Ya. Aku pikir itu akan menyenangkan."

‎Reinan terdiam beberapa detik, lalu matanya berbinar. "Kedengarannya seru... tapi... kalau cuma kita berdua, terasa sepi gak sih? ." Ia menggigit bibir, lalu menambahkan, "Bagaimana kalau aku ajak Minji? Dia pasti senang."

‎Yuan mengangkat bahu santai. "Tidak masalah."

‎Reinan tersenyum lega. "Benarkah?"

‎"Ya," jawab Yuan tenang. "Aku juga akan mengajak Taesung dan Joseph. Jadi kita pergi ramai-ramai."

‎Reinan langsung tertawa kecil. "Haha, jadi ini bukan kencan berdua, tapi group camping?"

‎"Anggap saja begitu," balas Yuan sambil menepuk kepala Reinan lembut. "Tapi aku tetap ingin membuat kenangan denganmu di sana."

‎Reinan tersipu, tapi senyum tipisnya tak bisa ia sembunyikan.

‎Sementara itu, di tempat lain...

‎Taesung bersin tiba-tiba saat sedang menyusun laporan. Ia menghela napas panjang, mendengus pelan. "Jangan bilang gue bakal diseret ikut camping sama bos..." gumamnya, merasa firasatnya benar-benar akan jadi kenyataan.

...****************...

‎Pagi itu suasana apartemen Reinan sudah sibuk. Reinan sedang berusaha menjejalkan beberapa pakaian ke dalam tas ransel, sementara Yuan duduk santai di sofa dengan secangkir kopi, memperhatikan kekasihnya yang terlihat heboh sendiri.

‎"Kayak mau pindahan rumah aja, bukannya cuma semalam camping," Yuan meledek sambil mengangkat alis.

‎Reinan manyun, "Emang kamu pikir gampang? Aku kan belum pernah camping beneran. Jangan salahin kalau aku lupa bawa sesuatu."

‎Yuan hanya terkekeh, lalu berdiri membantu melipat jaket tebal yang tadinya asal dilempar ke tas.

‎Perjalanan memakan waktu hampir 2 jam dari pusat kota Seoul.

‎Sesampainya di lokasi, mereka disambut udara segar pegunungan dan hamparan padang rumput. Suara sungai kecil terdengar tidak jauh dari tempat mereka mendirikan tenda. Joseph langsung mengambil alih urusan peralatan, sementara Yuan dan Taesung sibuk menegakkan tenda.

‎Reinan dan Minji? Mereka berdua lebih banyak sibuk mengambil foto dan video, saling bercanda. "Eh, coba pose gini. Aku mau update story," Minji menyuruh.

‎Reinan hanya terkekeh sambil memperhatikan Yuan yang sedang serius memukul pasak tenda.

‎Sore menjelang, mereka menyalakan api unggun. Minji sibuk memanggang marshmallow, Joseph menyiapkan kopi panas, dan Taesung dengan gayanya yang selalu tenang mencatat siapa makan apa, seolah ini masih urusan kantor.

‎Yuan duduk di samping Reinan, diam-diam menyelimuti bahu kekasihnya dengan jaket tebal.

‎"Dingin?" tanyanya singkat.

‎Reinan mengangguk kecil, lalu tersenyum. "Tapi jadi hangat kalau kamu ada di sini."

‎Api unggun menjilat kayu dengan suara berderak pelan, menghangatkan udara pegunungan yang mulai menusuk dingin. Di tengah lingkaran tenda, Joseph membuka beberapa kaleng bir dan botol soju yang mereka bawa.

‎"Untuk camping pertama kita bareng-bareng!" serunya sambil mengangkat gelas plastik.

‎"Cheers!" semua ikut bersorak kecuali Yuan yang hanya mengangkat cangkir kopinya, dan Reinan yang duduk tenang dengan teh panas di tangannya.

‎Awalnya obrolan masih teratur. Joseph mulai bercerita bagaimana dulu ia jadi saksi pertemuan pertama Yuan dan Reinan, membuat Minji bersorak heboh, "Kalian tahu? Pas Reinan pindahan apartemen , disitu gue kaget banget bisa-bisanya boss besar Baekho muncul pake apron bukain pintu!" sambil tertawa

‎"Dan ternyata dia pacar temen guee" lanjut minji sambil memeluk reinan

‎"Udah minji... lo yang ngelantur gue yang malu" jawab reinan.

‎Taesung yang biasanya serius pun akhirnya ikut kena pengaruh alkohol. Ia menatap bosnya sambil menepuk bahu Yuan dengan gaya mabuk.

‎"Baek Yuan! Akhirnya melepas lajang! Gue bangga! Hormat kepada boss Yuan!!" sambil memberi hormat 90° kepada yuan.

‎Yuan hanya menghela napas panjang, memandang pemandangan kocak itu dengan wajah tanpa ekspresi, meski sudut bibirnya sesekali terangkat. Reinan di sampingnya juga menahan tawa, lalu berbisik, "Mereka parah banget ya kalau udah minum."

‎"Menyebalkan," jawab Yuan singkat.

‎"Tapi lucu,coba kamu lihat taesung dia tetap menghormati kamu sebagai bosnya meski mabuk" timpal Reinan sambil terkekeh kecil.

‎Satu jam kemudian, suasana makin ricuh. Minji tertawa terbahak-bahak sampai hampir jatuh ke pangkuan Reinan. Joseph mulai menyanyi fals dengan gitar yang entah dari mana ia keluarkan. Taesung, dengan wajah merah padam, sibuk bercerita panjang lebar tentang betapa perfeksionisnya Yuan di kantor membocorkan rahasia kecil yang bikin semua ngakak.

1
Asya
Orng yg sdh terobsesi mmnk nggk bisa di sepelekan yah
Jemiiima__: ngeri memanggg
total 1 replies
Asya
Nggk usah khawatir lah rei sama yuan, dia biss ngelakuin apa aja, jdi biarin sih biang kerok itu berulah
Asya
Lah??
Xlyzy
rahasia perusahaan mknya di tutupin🤭
bluemoon
sumpah itu si Rui pengen aku sentil biji mata nya
Jemiiima__: sentil aja beb biar kapok ;(
total 1 replies
sjulerjn29
berharga gak tuh... meleleh deh hati reinan. tapi syukurlah rui di tangkep
Jemiiima__: akhirnya drama Rui selese ;(
total 2 replies
Aquarius97 🕊️
dia bukan suka tapi terobsesi
Jemiiima__: betuuul
total 1 replies
Aquarius97 🕊️
Jangan mau Reiiii
Aquarius97 🕊️
Lah kenapa dia sering muncul sihhhh...
Asya
Yahh ktmu lagi d tmpat yang sama
Asya
Nyapa doang😆
Asya
kedengeran aneh yahh di telinga mu reinan? 😆
Asya
banyak🤣
Asya
gugup nggk tuh🤭🤣
Afriyeni Official
untung Yuan cepat datang
Afriyeni Official
ngancem nih ngancemm
Afriyeni Official
ish,, si Rui ini ganjen amat kagak ada kapok kapoknya
Dasyah🤍
huaaa,sini bag adek didik jadi baik orang ganteng ngak boleh gitu
Jemiiima__: kasih paham Rui beb 😌
total 1 replies
Dasyah🤍
plis deh Thor, kenapa orang seganteng banget ini jadi orang jahat yang benar aja
Jemiiima__: ga tega sebetulnya tp gmn yaa wkwk next deh jd pu ruinya /Facepalm/
total 1 replies
Dasyah🤍
ni orang ganggu aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!