NovelToon NovelToon
Secret Murder

Secret Murder

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri
Popularitas:608
Nilai: 5
Nama Author: David Purnama

Kasus pembunuhan yang dirahasiakan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Siapa Pembunuhnya?

Hasil penyelidikan telah diumumkan secara resmi.

Tentu kematian Albert dan Karin membuat duka bagi para penghuni rumah besar dan anak-anak Albert yang baru saja pulang.

Albert meninggal dunia karena kehabisan oksigen di dalam tabung yang selangnya masuk ke lubang hidung dan terhubung dengan saluran pernapasan Albert yang lain.

Perawat yang harusnya bertanggung jawab memonitoring kondisi kesehatan Albert lalai tidak mengganti tabung oksigen yang sudah kosong.

Karena Karin sudah tidak bisa melakukannya.

Karena di malam itu perawat pribadi Albert memutuskan untuk mengakhiri hidupnya yang sedang banyak masalah.

Dengan cara menggigit lidahnya sendiri sampai terputus.

Kasus kematian Albert dan Karin sudah selesai secara hukum. Tidak ada tersangka utama dan bukan merupakan peristiwa pembunuhan.

Setelah jasad Albert dibawa pulang. Dilakukan pemakaman pada sore yang hujan itu.

Mendiang Albert dimakamkan di halaman belakang rumah besar.

Tidak berselang lama dari upacara pemakaman.

Suasana yang tadinya berkabung berubah drastis. Menjadi situasi yang menegangkan.

Itu karena kuasa hukum Albert yang juga turut hadir dalam prosesi pemakaman sudah siap.

Untuk membacakan surat wasiat pembagian harta warisan. Yang sudah ditandatangani dengan sah oleh Albert.

Di ruang keluarga. Di ruangan yang dahulu mereka jadikan sebagai tempat bermain.

Lewis, Jonny, Mickey, Patrick dan Tiffany sudah berkumpul. Masih mengenakan pakaian serba hitam dari acara sebelumnya.

"Aku akan membacakannya kepada kalian",

"Harap dengarkan baik-baik",

Kuasa hukum Albert memastikan semuanya berjalan sesuai prosedur.

"Dari 100% kekayaan dan harta milik Albert dibagikan sama rata kepada masing-masing anaknya",

"Lewis, Jonny, Mickey, Patrick dan Tiffany",

"Dengan perincian sebagai berikut",

Kelima anak Albert merasa senang dengan keputusan ayahnya. Mereka berulangkali membaca lampiran dari surat wasiat pembagian harta warisan yang diberikan kepada masing-masing mereka.

Setelah menyelesaikan tugasnya kuasa hukum Albert pamit untuk pulang.

Begitu juga dengan para pelayat yang sudah sepi. Mereka sudah pulang dari sejak tadi.

Banyak yang datang. Mereka adalah teman-teman Albert yang sudah berumur. Yang dulu melihat kelima bersaudara yang masih kecil-kecil.

Datang juga dr. Anderson dokter pribadi ayah mereka yang sangat menyesali meninggalnya Albert.

Rumah besar ini diberikan kepada Jonny. Mungkin pertimbangannya karena Jonny satu-satunya anak Albert yang sudah menikah. Meskipun Jonny dan Naomi tinggal di tempat yang paling jauh diantara yang lainnya.

Jonny masih punya pilihan untuk menjualnya atau menempatinya sebagai rumah. Seperti masa kecilnya dulu.

Keputusan itu tentu saja perlu pertimbangan yang matang dan butuh waktu.

Malam ini akan menjadi malam terakhir bagi Felicia. Setelah selesai acara pemakaman pembantu rumah tangga yang sudah lama bekerja dengan Albert itu memutuskan untuk berhenti.

Terlalu banyak kenangan indah bagi Felicia di rumah besar ini.

"Malam ini izinkan aku menyajikan hidangan yang spesial untuk kalian para tuan muda dan juga untuk rumah besar ini",

"Malam ini akan menjadi persembahan terakhir ku sebagai ucapan perpisahan dan ungkapan rasa terimakasih",

"Silahkan Felicia",

"Keluarga kami sangat beruntung memilikimu",

Malam ini adalah malam terakhir bagi mereka semua untuk menginap di sini.

Sebelum mereka semua besok pagi berangkat meninggalkan rumah besar ini.

Mereka akan makan malam bersama untuk yang terakhir kali. Sebuah malam perpisahan.

Lewis, Jonny, Mickey, Patrick, Tiffany dan juga Naomi sudah bersiap duduk di meja makan.

Tapi kenapa makanannya belum juga disajikan?

"Apakah kami para wanita perlu membantu mu Felicia?",

"Tidak usah ada Edgar yang sudah membantuku",

Edgar juga datang di malam perpisahan itu.

Edgar juga sudah berjanji akan tampil lagi di depan Tiffany dan yang lain. Dengan lelucon yang lebih segar.

Felicia dan Edgar muncul ke ruang makan dengan membawa pisau pemotong daging yang panjang.

Mereka yang duduk di meja makan berpikir hidangannya kalau tidak steak atau kambing. Atau mungkin juga daging domba atau kalkun.

Dengan melihat mata pisaunya yang tajam saja sudah sangat menggiurkan selera.

Membuat meneteskan air liur.

"Mana masakannya Felicia?",

"Ini masakannya tuan",

Tanpa ragu-ragu Felicia dan Edgar menebas batang leher kelima bersaudara anak Albert.

Dan juga Naomi.

Mereka yang sudah duduk dengan manis dan terbayang sajian makanan yang lezat tidak bisa mengelak dan berbuat banyak.

Urat leher mereka putus langsung menyemburkan darah.

Dan mati.

Felicia mulai bekerja kepada Albert setelah kelima anaknya tidak lagi sering tinggal di rumah.

Edgar bukanlah keponakan Felicia. Melainkan anak dari hasil hubungan nafsu yang terlarang antara pembantu dengan majikannya yaitu Felicia dan Albert.

Felicia murka dengan keputusan Albert yang tidak mencantumkan nama Edgar di surat wasiat pembagian harta warisan.

"Semuanya sudah selesai sayangku Edgar",

"Sekarang kita berdua bisa pergi menemui ayahmu",

"Apakah kamu sudah menyiramkan minyak ke seluruh penjuru rumah ini?",

"Sudah ibu",

"Kamu memang kesayangan ibu yang paling pintar",

"Bakar lah sekarang nak",

Rumah besar Albert habis terbakar.

Bersama delapan orang yang masih berada di dalamnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!