NovelToon NovelToon
Pedang Cahaya Naga

Pedang Cahaya Naga

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Ilmu Kanuragan
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: dwi97

Lian shen ,seorang pemuda yatim yang mendapat kn sebuah pedang naga kuno

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dwi97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Danau Cermin Jiwa

Keluar dari Hutan Bayangan Abadi, Shen dan Lin Feng tiba di sebuah dataran yang sunyi. Di tengah-tengahnya terbentang danau luas dengan permukaan tenang bagai kaca. Airnya jernih, namun memantulkan bukan hanya wajah, melainkan isi hati terdalam siapa pun yang menatapnya.

Shen melangkah mendekat, menatap permukaan air itu. Yang terlihat bukan hanya dirinya—tetapi bayangan seekor naga emas yang melingkari tubuhnya. Naga itu tampak megah, namun wajahnya dipenuhi luka dan rantai hitam yang melilit.

Lin Feng ikut melihat, dan ia langsung terhuyung. Bayangan di permukaan air bukan dirinya yang sekarang, melainkan sosok dirinya yang berdiri di atas tumpukan mayat, dengan mata merah menyala dan pedang berlumuran darah.

“Tidak...” Lin Feng bergumam, suaranya bergetar. “Itu... bukan aku.”

Namun suara dari danau berbisik lembut, menyerupai suara ibunya. “Itu adalah dirimu yang sebenarnya, Feng’er. Kau hanya perlu menerima kegelapanmu, maka kau akan kuat. Kau tidak perlu menderita lagi.”

Lin Feng memegang kepalanya, tubuhnya gemetar. “Aku... aku tidak mau...”

Shen segera menahan pundaknya. “Jangan dengarkan! Itu ujian jiwa. Danau ini memperlihatkan apa yang tersembunyi di dalam hati kita.”

Namun Shen sendiri tak luput. Air di depannya bergelombang, memunculkan sosok dirinya yang lain. Sosok itu tersenyum dingin, berdiri di singgasana emas, dikelilingi ribuan orang bersujud. Namun matanya kosong, dan tangan kanannya berlumur darah sahabat-sahabatnya sendiri.

Shen tertegun. “Aku...”

Bayangan itu berbicara dengan suara yang sama dengannya, hanya lebih dalam dan berat. “Kau ingin kekuatan naga, bukan? Kau ingin melindungi orang lain, tapi pada akhirnya, untuk melindungi, kau harus mengorbankan. Kau akan berdarah-darah, hingga hanya kesepian yang tersisa di atas tahta.”

Shen menggertakkan gigi. “Aku tidak percaya itu. Aku tidak ingin menjadi raja yang berdiri di atas mayat semua orang yang kucintai.”

Sosok bayangan itu tertawa, gema suaranya bergema di seluruh danau. “Itulah takdirmu, Shen. Kau bisa menyangkal, tapi naga dalam darahmu tahu kebenarannya.”

Air danau tiba-tiba bergolak. Dari permukaan muncul dua sosok: bayangan Shen dan bayangan Lin Feng, keduanya dalam wujud paling gelap yang ditunjukkan danau. Bayangan Lin Feng menghunus pedang berdarah, sementara bayangan Shen menyalakan api emas yang bercampur hitam.

“Kali ini kita tidak melawan bayangan yang meniru gerakan kita...” kata Shen perlahan. “Kita melawan kemungkinan diri kita di masa depan.”

Pertempuran pecah. Bayangan Lin Feng menyerang dengan kekuatan brutal, pedangnya menebas tanpa ragu. Bayangan Shen menyerang dengan teknik naga yang lebih sempurna daripada dirinya. Setiap serangan menguji keyakinan mereka, seolah dunia ini menanyakan satu hal: Apakah kalian akan kalah pada kegelapan sendiri?

Lin Feng hampir roboh. Bayangan dirinya menusuk, membuat darah menetes dari lengannya. “Aku... aku tidak bisa menolak. Aku memang menyimpan kebencian, aku memang takut menjadi monster...”

Shen berteriak, menangkis serangan bayangannya sendiri. “Dengarkan aku, Feng! Menolak kegelapan bukan berarti berpura-pura tidak ada! Kau harus menerimanya, lalu memilih siapa dirimu sebenarnya!”

Lin Feng menutup mata, mengingat wajah ibunya, suara sahabatnya, dan perjuangan mereka sejauh ini. Ia membuka mata dengan air mata bercampur tekad. “Aku bukan monster... aku Lin Feng! Aku yang memilih jalan hidupku sendiri!”

Dengan teriakan itu, ia menebas bayangannya, pedangnya menyala dengan cahaya putih. Bayangan itu berteriak, lalu hancur menjadi serpihan cahaya.

Shen masih berhadapan dengan dirinya yang kelam. Sosok itu tersenyum tipis. “Kau tidak bisa melarikan diri. Kau akan berdiri sendirian suatu hari nanti.”

Shen menunduk, lalu perlahan mengangkat pedangnya. “Kalau takdirku adalah sendirian, maka aku akan melawan takdir itu. Karena aku punya orang-orang yang ingin kulindungi, dan aku tidak akan mengorbankan mereka.”

Cahaya emas menyelimuti tubuhnya, lebih terang daripada sebelumnya. Dengan sekali tebas, Shen menghancurkan bayangan dirinya.

Danau berguncang, lalu perlahan tenang kembali. Permukaannya kembali jernih, memperlihatkan hanya wajah mereka berdua.

Lin Feng terengah, tapi tersenyum kecil. “Sepertinya kita... lolos lagi.”

Shen menatap danau dengan pandangan penuh tekad. “Ini baru permulaan. Kalau ujian-ujian ini semakin dalam menyentuh jiwa kita, berarti inti kuil naga menyimpan sesuatu yang jauh lebih besar daripada sekadar harta atau teknik.”

Keduanya melangkah menjauh dari tepi danau. Jalan bercahaya kembali muncul, menuntun mereka ke tempat berikutnya. Di belakang mereka, air danau bergelombang sekali lagi—seolah naga yang terkurung di dalamnya baru saja membuka sebelah mata.

1
Nanik S
Apakah mereka akan menjadi teman
dwi97: trimakasih kk.
total 1 replies
Nanik S
Mantap 👍👍
Nanik S
Apakah Liang akan menyelamatkan Adiknya
Nanik S
Hadir... awal yang bagus
dwi97
yuk simak terus
dwi97
yuk tinggalin jejaknya. di like dan komenya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!