NovelToon NovelToon
Pembunuh Bayaran Terlahir Kembali Jadi Gadis Desa Yang Bodoh

Pembunuh Bayaran Terlahir Kembali Jadi Gadis Desa Yang Bodoh

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Reinkarnasi / Time Travel / Sistem
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: Dayucanel

Tang Qiyue adalah seorang pembunuh bayaran nomer satu, dijuluki "Bayangan Merah" di dunia gelap. Di puncak kariernya, dia dikhianati oleh orang yang paling dia percayai dan tewas dalam sebuah misi. Saat membuka mata, dia terbangun dalam tubuh seorang gadis desa lemah bernama Lin Yue di Tiongkok tahun 1980.

Lin Yue dikenal sebagai gadis bodoh dan lemah yang sering menjadi bulan-bulanan penduduk desa. Namun setelah arwah Tang Qiyue masuk ke tubuhnya, semuanya berubah. Dengan kecerdasannya,kemampuan bertarungnya, dan insting tajamnya, dia mulai membalikkan hidup Lin Yue.

Namun, desa tempat Lin Yue tinggal tidak sesederhana yang dia bayangkan. Di balik kehidupan sederhana dan era yang tertinggal, ada rahasia besar yang melibatkan keluarga militer, penyelundundupan barang, hingga identitas Lin Yue yang ternyata bukan gadis biasa.

Saat Tang Qiyue mulai membuka tabir masalalu Lin Yue, dia tanpa sadar menarik perhatian seorang pria dingin seorang komandan militer muda, Shen Liuhan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dayucanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19: Bayangan Masa Lalu

Matahari bersinar hangat di desa Qinghe, menebarkan cahaya keemasan yang membalut rumah-rumah beratap jerami dan ladang-ladang yang mulai menguning. Kedamaian menyelimuti setiap sudut desa, suara ayam berkokok dan tawa anak-anak menjadi latar belakang hari yang tampak biasa.

Namun bagi Lin Yue,hari itu bukan hari yang biasa.

Sejak beberapa hari terakhir, naluri lamanya yang selama ini ia pendam di balik baju katun dan senyum lembut kembali terbangun. Bukan karena perang atau perintah dari atasan. Tapi karena udara itu.... terasa berbeda.

Bayangan yang bergerak di antara pepohonan saat senja. Jejak kaki yang terlalu dalam di jalur setapak yang hanya dilalui petani. Tatapan yang terasa mengintai dari kejauhan semuanya menyalakan alarm dalam dirinya.

Dan dia tahu.

Sesuatu datang.

Sesuatu dari masa lalunya.

Shen Liuhan ikut merasakan perubahan itu, Lin Yue yang biasanya tenang dan fokus, kini menjadi lebih waspada, seperti seekor macan yang diam-diam mengawasi hutan di sekelilingnya.

Pagi itu, saat mereka memeriksa pagar kayu yang mengelilingi desa, Shen Liuhan menyentuh lengan Lin Yue.

"Apa kau mencium sesuatu?" tanyanya pelan, nada suaranya serius.

Lin Yue mengangguk, pandangannya menyapu hutan kecil di ujung jalur tanah.

"Ada yang datang. Tapi bukan dari masa depan."

Shen Liuhan memiringkan kepala."Lalu siapa"

Lin Yue menarik nafas dalam, mencoba menenangkan pikirannya."Mereka dari masa laluku," gumamnya."Orang-orang dari unit pembunuh. Mereka mengira aku sudah mati setelah.... semuanya. Tapi mungkin mereka menemukan jejak."

"Kenapa mereka mencari mu di sini?"

Lin Yue menghela nafas, matanya menatap jauh. "Karena sebelum aku transmigrasi, aku membocorkan sebagian informasi organisasi. Informasi yang bisa membongkar keberadaan mereka."

Shen Liuhan mengepalkan tangan."Kalau begitu, kau dalam bahaya."

Lin Yue menatapnya. "Tidak. Kita yang dalam bahaya."

Malam itu, dapur rumah mereka sunyi. Lin Yue duduk sendirian, membersihkan pisau dapur dengan gerakan perlahan. Tapi siapa pun yang memperhatikan akan tahu cara dia memegang pisau itu bukan cara ibu rumah tangga biasa. Itu adalah cara seorang ahli membunuh. Jemarinya akrab dengan gagang, pegangannya mantap, matanya dingin.

Shen Liuhan masuk diam-diam, memperhatikannya beberapa saat sebelum duduk di seberangnya.

"Apa mereka datang untuk membunuhmu?" tanyanya pelan.

Lin Yue tidak menjawab seketika. Ia memutar pisau di jarinya, lalu meletakkannya pelan di atas meja.

"Aku akan bertarung," Katanya akhirnya. "Tapi bukan hanya untukku. Aku akan bertarung demi rumah ini. Demi orang-orang yang sudah menerima aku. Aku tidak ingin membawa pertarungan itu ke desa."

Shen Liuhan menatapnya lama. "Kalau begitu, aku akan bertarung bersamamu."

Mata Lin Yue melembut, tapi sorot matanya tetap tajam. Ia mengangguk. "Baik. Kita hadapi bersama."

Tiga hari kemudian, mereka datang.

Tiga orang asing muncul di desa, mengaku sebagai pedagang keliling yang mencari tempat berteduh. Mereka membawa karung berisi kain, logam tua, dan pernak-pernik yang seolah tak berarti. Namun Lin Yue tahu lebih dari siapa pun.

Gerakan mereka terlalu disiplin. Tatapan mereka tidak pernah benar-benar rileks. Cara mereka berdiri selalu membelakangi dinding atau pohon besar, seolah siap menyerang kapan saja ini terlalu mirip dengan pelatihan unit lamanya.

Salah satu dari mereka membuat jantung Lin Yue berdegup kencang.

Han Qi.

Pria itu dulu adalah rekan seperjuangannya. Sifatnya dingin, mematikan, dan... pernah bersumpah bahwa jika Lin Yue berhenti dari organisasi, ia sendiri yang akan mengakhiri hidupnya.

Dan kini, dia berdiri di tanah yang sama. Di dunia yang seharusnya tak pernah mereka tempati.

Malam itu, Lin Yue menyelinap keluar rumah. Di bawah langit yang berbintang, ia berjalan ke tepi sungai kecil di pinggir desa. Ia tahu Han Qi akan datang. dan benar saja, pria itu sudah menunggunya di sana, bersandar di pohon besar, pisau perak tergantung di pinggang.

"Lin Yue," sapa Han Qi, suaranya datar."Kau seharusnya sudah mati."

"Aku memilih hidup," jawab Lin Yue tenang.

"Pilihan itu tidak pernah ada untuk kita."

Lin Yue menatapnya dalam-dalam."Itu yang mereka ajarkan. Tapi aku sudah menemukan bahwa hidup bukan hanya soal perintah dan misi. Aku bukan lagi anggota pembunuh mereka. Aku istri Shen Liuhan. Aku warga desa Qinghe. Aku .... bebas."

Han Qi mendekat, matanya menyipit. "Aku diutus untuk menghabisi mu. Kau melanggar terlalu banyak aturan. Membocorkan data. Melarikan diri. Hidup bahagia... seolah kita semua tidak pernah ada."

Lin Yue menarik pisau kecil dari pinggangnya.

"Kalau begitu," katanya pelan."Bertarung lah."

Pertarungan di tepi sungai itu berlangsung cepat dan sunyi. Hanya suara air dan gesekan dedaunan yang menjadi saksi.

Pisau mereka beradu, memantulkan cahaya bulan. Gerakan mereka begitu cepat hingga tak terlihat oleh mata awam. Mereka saling menghindar, menyerang, bertahan seperti dua bayangan yang saling memburu.

Namun Lin Yue bukan lagi gadis yang hanya bertarung untuk bertahan hidup. Kali ini, ia bertarung untuk melindungi. Dan kekuatan itu membuatnya lebih tangguh dari sebelumnya.

Dalam satu gerakan yang terlatih, ia menjatuhkan Han Qi, menekannya ke tanah, pisaunya menempel di leher pria itu.

"Pergilah," bisiknya."Katakan pada mereka Lin Yue sudah mati. Tak ada lagi bayangan merah. Yang ada hanya wanita biasa yang memilih hidupnya sendiri."

Han Qi terdiam. Lalu perlahan, ia mengangguk dan bangkit."Kau sudah berubah."

"Aku menemukan alasanku untuk hidup," jawab Lin Yue.

Han Qi menghilang ke dalam hutan yang malam, membawa serta sisa-sisa masa lalu yang tak lagi ingin Lin Yue sentuh.

Keesokan paginya, Lin Yue duduk di beranda, mengenakan selendang tipis, memandang ke arah ladang yang diterpa sinar mentari.

Shen Liuhan mendatanginya, membawa dua cangkir teh. Ia menyerahkan satu padanya, lalu duduk di sampingnya.

"Sudah selesai?" tanyanya pelan.

Lin Yue menyesap teh sebelum mengangguk. "Sudah. Aku memotong semua jejakku. Mulai sekarang, masa lalu tak akan mengejar kita lagi."

Shen Liuhan menatap wajah istrinya, mata yang dulu penuh luka kini hanya menyimpan keteguhan dan kedamaian.

"Kalau begitu," katanya, "mari kita teruskan hidup kita. Dengan damai."

Lin Yue tersenyum. "Ya. Mari kita teruskan."

Dan untuk pertama kalinya, Lin Yue merasa benar-benar bebas.

Bukan karena ia sudah menang dari masa lalunya.

Tapi karena ia telah memilih dan bertahan dengan pilihannya itu, hingga akhir.

1
Lina Hibanika
menarik
Lina Hibanika
hati hati komandan rasa penasaranmu bisa membuatmu jatuh cinta 😉
Lina Hibanika
kata keramat sudah muncul 🤭
Andira Rahmawati
kerennnn👍👍👍
Sribundanya Gifran
lanjut thor💪💪💪
Sribundanya Gifran
lanjut thor
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor
Sribundanya Gifran
kereeeeennnnnn
Widia💙
bukannya dia punya sistem too.. kok ga ada kabarnya sekarang
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor
Sribundanya Gifran
lanjut crazy up thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!