Ini cerita seorang gadis yang berjuang mempertahankan rumah tangganya dan untuk mendapatkan cinta suaminya.
Bagaimakah kisah mereka?kuy lah di baca😊
jangan lupa like n komennya ya,biar aku tambah semangat buat up cerita nya lagi.
"Entah aku yang terlalu bodoh atau aku yang terlanjur jatuh akan pesonamu.Hingga membuatku tak bisa untuk tidak memaafkanmu.Walaupun kau berulang kali menyakitiku.
KIRANA ADELIA PUTRI
"Kamu tak akan pernah bisa hidup tenang gadis si****,kamu akan menyesal berani mengusik kehidupanku"
PUTRA BAGAS ATMAJA
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Richacymuts, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19
Setelah menemui dokter Bu Irine langsung kembali ke kamar Kirana dan Putri di rawat.
"ceklek"
"mah"ucak Kirana saat tau Bu Irine tlah kembali.
"hemm sayang apa kau sudah makan?"tanya Bu Irine.
Kiranapun mengangguk"mah apa yang di katakan oleh dokter?"
Bu Irine tak langsung menjawab pertanyaan Kirana.Ia berfikir bagaimana caranya membujuk Kirana agar mau melepaskan adiknya.
"mama lebih baik sekarang pulang saja,biar Aku yang menjaganya"ucap Putra tiba tiba.
"tapi mas,mama belum menjawab pertanyaan ku"ucap Kirana
"mama baru saja datang dari luar negri dan langsung kemari,apa kau tak memikirkan kesehatan mama juga?"ucap Putra datar.
"😔maafkan Kirana mah"ucap Kirana menunduk sedih.
"sudah sudah tak apa,Putra benar Kirana,lagi pula kau juga baru siuman.Akan lebih baik kalo kamu beristirahat dulu,tentang Adikmu kita bicara besok saja ok"ujar Bu Irine
"baiklah ma,mama pulang dengan siapa?"tanya Kirana
"ada supir yang akan mengantar mama,kamu istirahat ya,mama pulang dulu.Putra jaga baik baik istrimu"ucap Bu Irine berlalu pergi.
"sebaiknya kamu tidur!besok kau akan perlu banyak tenaga untuk menghadapai hari esok"ucap Putra yang sedikit terdengar ambigu menurut Kirana.
☁️☁️☁️
Keesokan harinya Kirana tlah bangun,ia terus saja menatap Putri sendu"Putri sampai kapan kamu mau tidur terus?apa kau tak merindukan kakak?"tanya Kirana sendu.
Tok..
Tok..
Tok..
"ceklek"seorang perawat datang menghampiri Kirana dengan membawa nampa berisi bubur dan beberapa obat-obatan yang harus Kirana makan.
"nona di makan dulu sarapannya setelah itu anda segera minum obatnya"ucap perawat itu di Sertai senyumannya.
"suster apa kau tau bagaimana kondisi adik ku saat ini?"
"maaf itu bukan hak saya untuk menjelaskan,nanti dokter Arya akan menjelaskannya saat mengecek kondisi anda"terang Perawat itu.
"kalau begitu saya permisi dulu"lanjut si perawat.
"cepat makan sarapanmu,sebentar lagi mama akan datang kemari"ucap Putra tiba tiba.
"astagfirullah,mas kapan kamu bangun?"tanya Kirana kaget.
Namun Putra tak menjawab,ia malah pergi meninggalkan Kirana sendiri.
Sesaat setelah Kirana makan Bu Irine beserta suaminya datang.
"Kirana bagaimana keadaanmu sekarang?"tanya pak Bagas.
"Alhamdulillah Kirana sudah jauh lebih baik pa,"jawab Kirana sambil tersenyum.
"lalu di mana Putra sayang?"ganti Bu Irine yang bertanya.
"aku tak tau,tadi mas Putra tak memberi tahuku mau kemana"
"dasar anak itu selalu seenaknya😒"keluh Bu Irine.
Di saat Kirana sedang mengobrol bersama mertuanya,tiba tiba terlihat seseorang masuk"ceklek"
"selamat pagi"ucap dokter Arya menyapa semua yang ada di ruangan tersebut.
"Bagaimana kondisi anda Nona Kirana?"tanya dokter Arya saat sampai di samping tempat tidur Kirana,
"Alhamdulillah sudah jauh membaik dok,"
"Hem kalo begitu lebih baik infusnya saya lepas sekarang saja ya karena nona sudah tak membutuhkannya lagi"ucap dokter Arya sambil tersenyum.
"suster tolong lepas infus nona Kirana"pinta dokter Arya pada perawat yang menemaninya.
"dok bagaimana kondisi adik saya?"tanya Kirana tiba tiba.
"Kirana biarkan suster menyelesaikan tugasnya dulu,baru kamu bertanya lagi"saut pak Bagas.
Sesaat setelah infus Kirana tlah di lepas Putra datang dengan pakaian yang lebih santai,sepertinya tadi Ia pulang untuk membersihkan diri dan berganti pakaian.
"Putra dari mana saja kamu?"tanya Bu Irine.
"aku pulang ganti baju ma"ucap Putra seadannya.
"Hem jadi begini nona,masalah adik anda saya minta maaf harus mengatakan ini"ucap dokter Arya mulai menerangkan.
"kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menolong pasien,dari obat obatan yang paling bagus hingga alat alat penunjang yang canggih sudah kami kerahkan untuk menyadarkan pasien.Tapi sayangnya hingga sekarang pasien belum juga sadar,dan lebih parahnya beberapa hari terakhir pasien mulai keritis.
"saya menyarankan sebagai dokter yang tlah merawat pasien,...lebih baik kita lepaskan saja alat alat yang selama ini menunjang kehidupan pasien.Karena dengan apa yang saya lihat,pasien nampak tersiksa dengan semua alat alat itu."papar dokter Arya.
"apa maksud dokter berbicara seperti itu?adik saya tak selemah itu,dia gadis yang ****kuat****"ucap Kirana tak terima.
"maaf nona tapi itu lah yang terjadi Sekarang"
"nggak,aku nggak akan melepaskannya,Putri adalah keluargaku satu satunya,dia nggak akan pergi kemana mana"ucap Kirana sambil menghampiri Putri lalu memeluknya.
Bu Irine langsung menghampiri Kirana dan menyentuh bahunya."sayang tolong ikhlaskan adikmu ya,mungkin ini yang terbaik untuknya"ucap Bu Irine sambil menahan tangis.
"mamamu benar Kirana,lagi pula sekarang kau tak sendiri lagi.Ada kami,kami juga keluargamu."ucap pak Bagas.
"tidak ma,pa Putri tak kan meninggalkanku secepat ini.dia...dia...hiks hiks..hiks,dia tujuan hidupku slama ini,kalo dia....dia pergi aku tak sanggup lagi.....hiks hiks...hiks,"ucap Kirana sesenggukan.
Bu Irine dan pak Bagas terus saja mencoba membujuk Kirana,namun Kirana benar benar tak mau melepaskan adiknya.
Namun tanpa mereka sadari Putra mulai mendekati Kirana,lalu ia memegang bahu Kirana.
Ia sedikit meremas bahu Kirana hingga membuatnya sediki meringis.
"lepaskan aku,pergi dari sini"bentak Kirana.
Dan tanpa di duga duga,Putra langsung menarik Kirana ke dalam pelukannya.semua orang nampak terkejut tanpa terkecuali Kirana.
"diamlah,bukankah kau sendiri yang mengatakan kalo kau sangat menyayanginya?lalu kenapa kau tega menyiksanya?biarkan dia pergi,setidaknya dia tak kan merasakan sakit lagi,dia akan bahagia karena dia akan bertemu dengan kedua orang tuanya."ucap Putra panjang lebar.
Kirana yang masih terkejutpun tak menjawab.
"ingat masih ada kami di sini yang akan selalu bersamamu"lanjut Putra sambil mendongakkan wajah kirana untuk melihatnya.
Kirana langsung menunduk sambil menangis"aku juga ingin bertemu dengan ibu dan bapak juga"
"kau akan bertemu dengan mereka nanti, ikhlaskan kepergian adikmu ok."ucap Putra sambil memeluk Kirana kembali.
Kirana yang sudah tak bisa membendung air matanya langsung membalas pelukan Putra begitu erat,ia juga menumpahkan semua air matanya di dada bidang suaminya.
Dan akhirnya dengan berat hati Kirana mau melepaskan Putri pergi nya selamanya.
