NovelToon NovelToon
Pembalasan Dendam Seorang Kakak

Pembalasan Dendam Seorang Kakak

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Dendam Kesumat
Popularitas:55.5k
Nilai: 5
Nama Author: JK Amelia

Sera hidup hanya dengan paman nya, paman Danu, dan seorang adik bernama sela, sejak kematian orang tua nya sela banyak berubah, ia menjadi pendiam.
sera sangat menyangi adiknya dan paman nya, sejak kematian orang tua nya tujuh tahun silam paman Danu mengajak nya pindah dari Surabaya ke Jakarta.
sela adiknya sekolah kedokteran semester akhir disebuah universitas , sela anak yang periang, ia sangat suka naik motor tapi pada suatu hari sela tidak pulang kerumah bahkan sampai beberapa hari, dan sera harus menerima kenyataan pahit kalau sela sudah meninggal di bunuh.
setelah kematian sela, Sera sering menghabiskan hari nya di jalanan untuk mencari pembunuh adiknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JK Amelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19 pengintaian Badar dan Yanuar

Sera di bawa pulang ke apartemen nya, Yanuar membawa tubuh Sera dan meletakkan nya di tempat tidur, Sera merasakan tubuhnya begitu lemas.

" Kamu makan belum," Yanuar membelai rambut Sera.

Sera mengeleng," entar aja mas biar aku tidur sebentar." Sera memejamkan matanya sambil memeluk pinggang Yanuar yang duduk di sebelah nya.

Pratiwi berada di pintu tertegun, hati nya merasa sakit melihat kemesraan mereka, teh yang berada di tangan nya tumpah karena karena tubuhnya bergetar menahan rasa didadanya.

Pratiwi kembali ke dapur menangis, Badar mendekati nya," kenapa kamu menangis," Badar mengusap airmata di pipi Pratiwi kemudian ia memeluk nya.

" Enggak apa-apa bang, aku cuma teringat nasib ku yang kurang beruntung," Pratiwi menunduk ia mengambil lap." bang aku permisi dulu." Pratiwi pergi meninggalkan Badar.

Pratiwi kembali ke kamar Sera, terlihat Sera sedang tidur sambil memeluk pinggang Yanuar, dan Yanuar membelai rambut Sera dengan lembut sambil menatap wajah nya.

Pratiwi bergegas pergi setelah mengelap lantai bekas tumpahan teh, ia tidak sanggup melihat pemandangan di depan nya.

Yanuar melepaskan pelukan Sera ketika ia sudah terlelap, ia mendekati Badar yang tertidur di sofa," bang, bang Badar." Yanuar menggoyang tubuh Badar.

Badar terbangun ia mengucak mata nya dengan malas," ada apa, apa ia sudah tertidur."

" Sudah bang, saya mau menanyakan apa yang mau abang bicarakan waktu di telpon tadi?" Yanuar duduk di samping Badar yang sedang mengeluarkan handphone nya.

" Nih lihat sendiri, aku pergi ke markas mereka yang di pinggiran kota ternyata ini hasilnya, dan yang lebih membuat ku kesal Damar Juga ikut terlibat, bagaimana apakah kamu bisa menyelamatkan mereka?" Badar menatap wajah Yanuar.

" Abang capek enggak, kita kesana sekarang kita selidiki lebih lanjut?" kata Yanuar.

" Terus Sera bagaimana, apakah ia akan selalu begini?"

" Kalau menurut paman Danu sih semenjak sela meninggal aja, dulu ketika orang tua nya meninggal, ia cuma suka menyendiri dan tidak mau bicara sama siapa pun?"

" Memangnya belum ada perkembangan apapun terkait kasus nya sela Yanuar?"

" Sebenarnya ada sedikit petunjuk tapi sayang orang yang ingin memberikan informasi tiba-tiba menghilang kami berusaha mencari nya tapi nihil, saya masih menyelidiki nya bang."

" Kamu yakin mau berangkat sekarang, jarak nya sekitar 2 jam dari sini, tapi kalau bawa motor Sera aku rasa bisa lebih cepat." Badar menatap Yanuar menunggu keputusan nya.

" Ok kita berangkat sekarang, nanti Sera aku titipkan sama Pratiwi," Yanuar berdiri ia mengetuk pintu kamar Pratiwi.

" Tok, tok, tok... Tiwi, Pratiwi." Yanuar menunggu di depan pintu.

Pratiwi membuka pintu ia melihat Yanuar di depan pintu, ia kaget jantung nya serasa berhenti berdetak wajah nya bersemu merah.

" Pratiwi kamu kenapa," Yanuar menggoyang kan tangan nya di depan wajah Pratiwi.

" Oh aku enggak apa-apa, mungkin karena bangun tidur, ada apa ya mas?"

" Aku mau keluar bersama Badar aku titip Sera, ia belum makan kalau ia terbangun tawari makan, atau pesan kan gofood aja."

" Baik mas," Pratiwi keluar dari kamar ia membawa selimut nya untuk pindah ke tempat Sera.

Yanuar dan Badar sudah bersiap, Yanuar menghampiri Sera yang masih tertidur di belai nya rambut Sera dengan lembut

" Aku pergi dulu dek," di cium nya kening Sera sambil membelai pipinya.

Yanuar dan Badar pergi dari apartemen Sera dengan memakai motor Sera, mereka pergi ke pinggiran ibukota, tempat di mana Badar tadi siang mengintai.

Sementara itu Pratiwi menatap kesal pada Sera yang sedang tertidur," mba kenapa hidup mu harus sempurna, kenapa aku terlahir sebagai orang desa yang miskin, kamu punya segalanya, kamu punya harta, disayangi semua orang, dan di cintai seorang Yanuar begitu dalam, aku menyukai kekasih mu, aku benci kamu mba."

Pratiwi menangis, di satu sisi ia sangat berterima kasih karena telah mempertaruhkan nyawanya untuk menolong dirinya, tapi disisi lain rasa cinta nya pada Yanuar semakin besar, ia merasa cemburu ketika melihat Yanuar selalu memanjakan Sera.

Pratiwi keluar dari kamar ia menuju kamar nya sendiri menangis, meratapi nasibnya.

Sementara itu di tempat lain Yanuar dan Badar telah sampai di tempat pengintaian, Badar menghentikan motor nya jauh dari tempat itu, ia menyembunyikan di semak-semak, mereka mendekati rumah besar itu, rumah itu terpencil dan jauh dari pemukiman warga, mereka bersembunyi di balik semak di sebuah pohon, terlihat banyak penjaga dan terdapat cctv di setiap tempat.

" Dari mana kamu bisa masuk penjaga an disini begitu ketat," Yanuar berbisik ke pada Badar.

" Ada satu jalan, tapi itu harus memanjat pohon dan dinding, maka nya aku bawa ini," Badar menunjukan tali buat memanjat, yang biasa digunakan untuk memanjat tebing.

" Dari mana kamu dapat kan itu," Yanuar menatap heran ke Badar, tadi ia pikir Badar tidak bawa apa-apa.

" Peralatan Sera lah, memang kamu tidak tahu kalau pacar mu suka olahraga ekstrim, Yanuar, Yanuar kamu pasti sering dibodohi Sera, ya kan." Badar tersenyum kecil, padahal ia sendiri sering di bodohi Sera.

" Pengalaman ya Bang," Yanuar langsung men skak Badar.

Badar langsung terdiam, ia bersungut-sungut kesal, kini gantian Yanuar yang tertawa.

" Ayo kita bergerak kalau kita ribut terus kapan selesai nya nanti keburu pagi," Badar menarik tangan Yanuar untuk mengikuti nya.

" Bang yang polisi tuh Abang apa saya sih, apa enggak kebalik tuh!!"

" Ssst, jangan berisik ayo jalan, sekarang udah jam 3 jangan sampai keburu terang," Badar di depan memimpin, ia kemudian memanjat pagar dinding yang lumayan tinggi di ikuti Yanuar.

Badar sudah menuruni tembok diikuti oleh Yanuar mereka mengendap-endap, Badar pergi ke arah samping jalan yang tadi siang ia lewati, ia menyelinap lalu masuk ke lorong dan menuju tempat di bawah tanah, di depan lorong terlihat dua penjaga sedang terkantuk-kantuk.

" Bagaimana ini kalau kita pukul mereka, ketika bangun mereka pasti akan melapor, kalau kita bunuh sama juga," Badar terlihat kebingungan.

Yanuar mendekati 2 penjaga itu,

" Hei siapa kalian," 2 penjaga itu kaget.

" Kami di suruh Damar untuk mengecek perempuan-perempuan yang ada di sini," kata Yanuar.

" Jangan bohong kalian, kami tidak di beritahu, siapa kalian sebenarnya," kedua orang penjaga itu sudah bersiap-siap ingin memukul.

Badar maju ke depan," kalau kalian tidak percaya saya akan menelepon Damar, saya akan bilang kalian menghalangi tugas kami, maka kalian akan tamat," Badar berbicara di depan wajah mereka berusaha menggertak sambil mengeluarkan handphone dari saku nya.

" Jangan-jangan iya kami percaya," kedua orang penjaga itu ketakutan, mereka takut kepada Damar, mereka teringat pada teman-temannya yang tadi siang melakukan kesalahan di pukuli sampai pingsan.

Badar mengedip kan mata pada Yanuar mereka lalu masuk, betapa terkejutnya ia melihat perempuan-perempuan muda malah ada yang masih belia di kurung, ada sekitar 30 orang, mereka terlihat sangat ketakutan ketika Badar dan Yanuar masuk.

Yanuar mengambil foto dan video dari para perempuan itu, setelah itu mereka bergegas keluar sebelum ketahuan.

Yanuar dan Badar keluar dari sel itu mereka menuju dua penjaga yang masih duduk di mejanya sambil bermain game.

" Kami pergi dulu, kalian bertugas sangat bagus, aku akan memberi tahu Damar agar kalian di beri bonus." kata Badar .

Tentu saja hal itu membuat kedua penjaga itu senang mereka sampai menyalami Yanuar dan Badar, Yanuar sebenarnya geli atas ulah Badar, ia berusaha menahan diri.

Setelah Yanuar dan Badar berhasil keluar dari tempat itu mereka kembali memanjat dinding tadi, kemudian menggulung talinya dan bergegas pergi dari tempat itu.

Yanuar dan Badar cepat-cepat menuju tempat mereka menyimpan motor, lalu bergegas membawa motor nya pergi dari situ.

" Bang aktingnya bagus juga, Abang kalau jadi Intel pas," kata Yanuar sambil tertawa.

" Jangan ngeledek aku sudah membawa mu keluar dengan selamat harus nya kamu berterima kasih pada ku," sahut Badar sambil terus melaju kan motor nya.

1
AZLEN HASLINA BT. AWANG KPM-Guru
/Heart//Heart/
AZLEN HASLINA BT. AWANG KPM-Guru
semangat thor
Amelia: mksh mba..../Pray//Heart//Heart/
total 1 replies
Ririn Endang S
+ donk thoorrr, kurang klo 2 bab
Ririn Endang S: Iyaa donk, abis seru n menegangkan mbak Amelia
Amelia: siap mba...ini lg direvisi dulu mksh tetap setia menunggu /Pray//Heart//Heart//Heart//Heart/
total 2 replies
Azlen Haslina
wah, sudah ada updatenya...lama sekali thor....
Amelia: iya lg sibuk jarang on....maaf lama ya/Pray/
total 1 replies
Ririn Endang S
Wes mandeg ta ini thoorr....?
Amelia: egk mba sebentar lg up lg direviuw
total 1 replies
Ririn Endang S
Mbak Amelia ini gmn ceritanya kok nggantung.
Cuthel ta...?
Amelia: Maaf mba msh repot...insya Allah segera 🙏🙏
total 1 replies
Ririn Endang S
2 bab upnya, tpi ntar lama lagi upnya...nganti cengklungen thoorr ngenteni up mu.
Ririn Endang S: Inggiiih...sami-sami mbak Amelia.
Saya juga mohon maaf lahir dan batin.
Amelia: /Smirk//Smirk//Pray//Pray//Pray/......salam mba endang sehat selalu dan selamat hari raya idul fitri....mohon maaf lahir dan batin /Pray//Rose//Heart//Heart//Heart/
total 2 replies
Azlen Haslina
seru, thor...sambung lagi
Amelia: siap..../Good/
total 1 replies
Azlen Haslina
akhirnya, ada kesinambungannya...yeah ! yeah !
t.ksh thor
Abu Yub
lanjut thor .singgah di tempatku juga ,iya ./Pray/
Amelia: siap....
total 1 replies
Abu Yub
keren thor
Abu Yub
sip thor
nurul supiati
apa polisi konoha juga bgtu yak thorr
Amelia: begitu lah realitas kehidupan....mksh mba nurul udah setia menanti 🙏❤️❤️❤️❤️
total 1 replies
Azlen Haslina
salam thor, bila episod seterusnya
Genduk Djogjana Dya
sukaaa,,,ceritanya bikin deg degan seruuu
Genduk Djogjana Dya
thor aku menunggumu lho..❤️
Amelia: siap nanti di up /Good//Pray//Heart//Heart//Heart/
total 1 replies
Genduk Djogjana Dya
persis cerita di negri yg katanya subur makmur tp banyak tukang tipunya.
Amelia: betul setuju..../Good//Heart//Heart/
total 1 replies
Ririn Endang S
Mbak Amelia...ayo donk up.
Amelia: siap mba ...
total 1 replies
Ririn Endang S
Haaah....tegang thoorŕr.
Azlen Haslina
akhirnya....ada lanjutannya
thanks thor
Amelia: sama"...../Heart//Heart//Heart//Heart//Rose//Rose//Rose//Rose/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!