Kesetiaan yang dibalas dengan pengkhianatan, membuat Bianca rela menyamar menjadi pembantu di rumah wanita yang menjadi istri siri suaminya tercinta.
" Bersiap-siaplah mas, tertawalah sepuas mu. Kau dan gundikmu itu akan membayar rasa sakit dari pengkhianatan ini ".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gevha Jeany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Yuga Frustasi
Happy Reading...
💞
Beberapa saat yang lalu.
Yuga dan Nora baru tiba dikediaman mereka.
Sepanjang perjalanan Nora selalu merengut, komat kamit tak jelas membuat kepala Yuga pusing.
Nora merengek agar berliannya yang telah dirampok, diganti dengan yang baru.
Brakk..
Nora turun dari mobil dan membanting pintunya dengan sangat kuat. Yuga yang masih di dalam mobil hanya mengelus dada karna kaget.
"Sayang...." Yuga mengejar Nora ke kamar.
"Kamu gak sayang sama aku, huhuhu. Padahal berlian itu mau aku pake di pernikahan kita. Masa kamu gak mau beli yang baru"
"Aku cantikkan untuk kamu juga. Masa istri pengusaha berpenampilan biasa. huhuhu"
"Astaga!!! Nyusahin aja sih. Uang dari mana aku beli berlian mahal seperti itu lagi. Bisa bisa Bianca curiga kalau aku pake uang perusahaan lagi" Yuga memijit pangkal hidungnya.
"Oke...oke. Besok kita beli lagi. Jangan nangis lagi ya". Lebih baik mengalah dari pada makin pusing mendengar rengekannya.
Nora langsung menghentikan tangisnya.
Matanya berbinar mendengar janji sang pujaan hati.
"Sekalian ngurus atm sama kartu kredit ya sayang" ucap Nora dengan nada manja.
Yuga mengangguk pasrah.
🌹
Dicafe Dodi menjelaskan kalau dia sudah mendapatkan rumah yang di minta Bianca.
Tak lupa juga menjelaskan jika dia melihat suami Bianca bersama gundiknya.
Benar. Saat Dodi tengah mencari rumah kontrakan, dia melihat sepasang pengkhianat itu turun dari mobil dan memasuki sebuah rumah mewah.
Bianca pun senang saat tau rumah kontrakannya dekat dengan rumah gundik suaminya, yang tidak jauh berada diujung perumahan cukup bisa membuat Bianca berjalan kaki yang akan semakin menyempurnakan aktingnya.
"Lo yang terbaik Do" Bianca mengacungkan jempol
"Ooh jelas dong" Dodi menghentakkan kerah bajunya dengan gaya sombong.
🌹
Suara deru mobil memasuki halaman kediaman Bianca. Yuga masuk dengan muka ditekuk, tak bergairah.
Jika pemandangan seperti ini dulu membuat hati Bianca terenyuh karna pikirnya bahwa sang suami lelah seharian berkutat dengan pekerjaan. Kali ini dia hanya diam saja bahkan untuk berbasa basi pun malas rasanya.
Karna yang pada akhirnya dia tau suaminya bukan lelah karna urusan pekerjaan melainkan sibuk mengurusi gundiknya.
Jadi cuek cuek ajalah.
Dengan gontai Yuga masuk kekamar, dia melihat istrinya berselonjoran di tempat tidur, sibuk dengan ponselnya tanpa menyambut hangat dirinya seperti biasa.
Bahkan acuh meski sang suami jelas jelas berada di depannya.
"Sayang akhir akhir ini mas liat kamu jarang menyambut mas kalau pulang kerja" ucapnya sambil membuka dasi.
Bianca mendongkak. "Perasaan mu aja kali mas" fokus lagi ke ponselnya
"Gak. Mas liat kamu memang berubah. Apa kamu selingkuh?" tuduh Yuga
Jleb
"Kamu nuduh aku selingkuh mas??" teriak Bianca tidak terima.
Dia langsung berdiri sambil menahan gemuruh di dadanya agar jangan sampai dia kelepasan.
"Karna mas liat kamu berubah"
"Itu bukan alasan, mas. Seseorang berubah belum tentu selingkuh tapi ada hal lain yang membuat dia berubah. Sebaliknya orang yang tukang selingkuh akan selalu bersikap baik seolah olah dia setia demi menutupi kedoknya" ucap Bianca seolah menyindir.
"Kamu nyindir mas?" Yuga menatapnya tidak suka.
"Emang mas merasa selingkuh?" Bianca balik bertanya
"ng gak dong, mas kan setia gak ada yang namanya selingkuh" ucap Yuga berbohong
Bianca mendekat, "Terusss, kenapa merasa tersindir?".
"Udah akh mas mau mandi" Yuga yang tersudut langsung mengakhiri pembicaraan.
🌹
Saat ini Nora duduk menunggu Yuga yang sedang mengurus atm dan kartu kreditnya yang hilang.
Sesekali melirik jam dipergelangan tangannya. Dari jauh Yuga datang mendekat.
Nora refleks berdiri menyambut.
"Udah beres mas?? Mana uangnya siniin biar ku simpan?"
Yuga menghempaskan tangan Nora dan pergi keluar meninggalkan Nora tanpa kata.
"Kamu kenapa mas? Gak biasanya kamu kasarin aku?" Nora mengejar sampai ketempat mobil mereka terparkir.
"Ini semua gara gara kamu. Andai kamu hati hati kita gak akan kehilangan semuanya" bentak Yuga mengeluarkan amarah yang tertahan dari tadi.
Bibir Nora tertutup rapat
"Uang di dalam atm udah kosong. Dan kartu kredit terblokir. Puas kamu!!" teriaknya geram dan melempar buku tabungan tepat dada Nora.
Badan Nora terhunyung kebelakang, Shock.
"Bukankan perampoknya gak tau pin kamu mas. Mengapa bisa seluruh isinya jadi kosong dan di blokir?" nada ucapan Nora terdengar pelan.
"Atau ini kerjaan istrimu mas?" Nora mencoba meracuni pikiran Yuga
Yuga tersentak.
"Aku tidak punya alasan untuk menuduh Bianca. Dia bukan wanita picik. Bahkan dia pun tidak tau tentang kita. Jadi kamu jangan sembarangan bicara!!!" tidak terima dengan tuduhan Nora
"Kamu membelanya mas? Masuk akal dong jika aku menuduhnya. Siapa lagi coba yang bisa melakukannya?" ucap Nora merasa yakin.
"Aku bicara kenyataan. Jangan menyalahkan orang lain untuk menutupi kesalahan mu Nora". Yuga memang menyayangi Nora, tapi dia juga akan marah jika ada orang yang bicara tidak baik tentang istrinya.
"Baiklah, karna uangnya udah lenyap yaa biarkan saja. Lebih dari itu kamu juga punya kan mas. Ayok kita langsung beli berliannya" Nora terlihat sudah tenang, menyepelekan masalah.
"Noraaa!!! Kamu bisa ngerti gak kita lagi ada masalah" Yuga frustasi
"Uang segitu kurasa gak seberapa mas. Kan mas pengusaha. Udahlah gak perlu dibawa susah" ucap Nora enteng
"Akkkhhhhh" Yuga menendang ban mobilnya.
"Mas udah janji kan. Atau mas memang gak niat mau nikahin aku?". Nora berucap tidak peduli dengan keadaan. Dia tidak tau, hal tidak mengenakan akan segera menghampiri.
"Ya Allah....ucapanmu makin ngelantur tau gak, makin pusing aku. Ayok!!!" Yuga menarik tangan Nora kasar. Dia tak peduli jika Nora tengah meringis kesakitan.
"Yuga punya hubungan apa ya dengan wanita itu? Aku gak bisa dengar pembicaraan mereka" gumam seorang wanita yang memperhatikan Yuga dari kejauhan.
.
.
.
.
💞
😭😭