Prasetya terpaksa menikahi perempuan pilihan orang tuanya karena desakan dari orang tuanya, namun selama pernikahan dia tidak pernah mencintai perempuan yang telah menjadi istrinya itu karena hatinya sudah memilih perempuan lain yang menjadi kekasihnya selama mereka masih sekolah. Namun demi memenuhi keinginan orang tuanya dia rela menikahi perempuan pilihan orang tuanya.
Namun ternyata wanita pilihannya tidaklah sebaik yang dia kira selama ini, kekasihnya ternyata memiliki sifat jahat yang hanya ingin menguasai harta miliknya. Dia pun juga memanipulasi perasaan Prasetya dengan berpura-pura menjadi wanita yang baik di hadapannya. Tetapi, sifatnya berbeda ketika di belakang Prasetya. Dia bahkan memfitnah istri pertama Prasetya agar dia terlihat jelek di mata suaminya dan Prasetya tidak akan pernah menyukai istri pertama itu yang ternyata memiliki hati yang baik seperti malaikat.
Akankah kejahatannya bisa terbongkar dan memperlihatkan sifat aslinya itu?! bisakah Jasmine bertahan?!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phoenixsoen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 18 Kecurigaan Pras
Pagi mulai menyapa, saat adzan shubuh berkumandang tubuh Jasmine menggeliat bangun. Jasmine merasakan ada sesuatu yang menindih tubuhnya, dia kemudian mengerjapkan matanya untuk mengumpulkan kesadarannya. Ketika Jasmine sepenuhnya sadar dia melihat tangan Pras yang melingkar di pinggangnya, sesaat Jasmine membayangkan kejadian yang terjadi tadi malam dimana untuk pertama kalinya Pras meminta hak nya sebagai suami pada Jasmine. Mengingat momen tersebut wajah Jasmine seketika memerah karena malu membayangkan kembali kejadian itu.
Jasmine kemudian menoleh kebelakang saat wajahnya menatap wajah Pras dari dekat. Ingin rasanya Jasmine menyentuh wajah tampan itu, wajah lelaki yang telah membuatnya merasa bahagia karena merasa telah diakui sebagai seorang istri seutuhnya. Lelaki itu telah membuat Jasmine menjadi seorang wanita yang beruntung karena bisa merasakan kenikmatan surga dunia. Merasa terusik Pras menggeliat dan mulai membuka matanya, seketika itu pula Jasmine langsung menarik tangannya dan beranjak menuju kamar mandi dengan hanya di tutupi selimut tipis.
Namun langkahnya terhenti ketika Pras menahan tangan Jasmine, dia kemudian melirik ke arah Jasmine dan memperlihatkan senyum hangatnya. Jasmine terpaku di tempat seakan tidak mampu untuk melangkahkan kakinya menuju ke kamar mandi yang jaraknya hanya sekitar 2 meter dari ranjangnya. Jasmine pun menatap wajah Pras dalam diam jantungnya berdegup kencang tidak karuan dan mendadak napasnya seperti sesak. Pras mulai berucap sambil tangannya tetap memegang tangan Jasmine.
"Jasmine.. Terima kasih, karena kamu telah memberikan hak ku semalam. Kamu memberikan pengalaman pertamamu padaku" ucap Pras dengan suara serak khas bangun tidurnya.
Jasmine pun tersenyum malu-malu dan kemudian mengangguk kepalanya.
"sama-sama mas, itu memang sudah menjadi hak kamu sebagai suami dan kewajiban aku sebagai seorang istri. Kamu berhak atas aku, mas" ucap Jasmine pelan dengan tersipu malu.
Jasmine kemudian melepaskan pegangan tangan Pras yang menahannya dan berlalu ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
"aku mandi dulu mas, kamu juga cepatlah bangun dan bersih-bersih sebelum waktu shubuh habis" ucap Jasmine sambil berjalan cepat ke kamar mandi.
Pras hanya mengangguk dan menampilkan senyum bahagianya, dia membayangkan percampuran nya dengan Jasmine semalam dimana Pras merasa kesulitan untuk menerobos milik Jasmine yang masih sempit dan perawan. Pras tidak menyangka bahwa Jasmine ternyata wanita yang belum pernah tersentuh oleh siapa pun. Tidak seperti informasi yang dia dapat dari asistennya yang mengatakan bahwa Jasmine adalah seorang penggoda yang telah merusak rumah tangga orang lain sampai dirinya harus diarak keliling kampung.
Begitu juga dengan wajahnya yang cantik sempurna tanpa cacat seperti yang di kabar oleh para tetangganya di kampung dan foto yang pernah di berikan oleh Reno asistennya. Pras pun menjadi bertanya-tanya dalam hati apa mungkin informasi yang dia dapat sudah di palsukan oleh seseorang?! Tapi siapa... Dan untuk apa dia melakukannya?! Hati Pras pun menjadi ragu dengan semua berita yang dia dengar tentang Jasmine selama ini. Apa ada orang yang sengaja mengubah informasi tentang Jasmine dan memanfaatkannya?! Tapi.. Apa manfaatnya untuk dia?! Pertanyaan-pertanyaan itu seperti berputar di otak Pras namun dia tidak bisa menemukan jawabannya.
Entahlah perasaan Pras saat ini tidak bisa di gambarkan bagaimana rumit nya, semakin dia memikirkan tentang Jasmine semakin dia tidak mengerti dengan perasaanya sendiri. Pikirannya terlalu berisik dengan semua pertanyaan yang tidak bisa dia temukan jawabannya namun hatinya terlalu senang mengetahui bahwa dia menjadi orang pertama yang mendapatkan kegadisan Jasmine.
Sementara itu Jasmine yang tengah berada di kamar mandi masih tidak bisa mengontrol detak jantungnya yang degup kencang, apalagi setelah mendengar kalimat yang ucapkan oleh Pras padanya membuat hatinya berbunga-bunga. Seperti ada sebuah taman yang dibangun dalam hatinya, Jasmine tidak bisa berhenti tersenyum saat melihat tatapan Pras yang mulai menghangat untuknya.
Namun melihat jam yang sudah hampir menunjukan waktu menjelang akhir shubuh Jasmine dengan cepat membersihkan dirinya untuk bersiap melaksanakan sholat shubuh. Saat Jasmine keluar dari kamar mandi Pras masih berada di ranjang dengan posisi duduk, Jasmine pun dengan cepat berganti pakaian meski harus berjalan dengan susah payah sebab bagain intinya yang masih terasa sakit dan perih.
Melihat Jasmine yang sudah keluar dari kamar mandi Pras pun bergegas untuk membersihkan diri di kamar mandi kemudian dia menyusul Jasmine untuk melaksanakan sholat shubuh bersama. 10 menit berlalu keduanya sudah selesai melakukan sholatnya dan Jasmine pun segera menyalami tangan Pras. Entah kebahagian apa yang tengah di rasakan keduanya ketika itu, yang jelas Jasmine dan Pras sama-sama merasakan adanya kehangatan dan kedamaian dalam diri mereka masing-masing.
"Jasmine, bisakah kamu kembali memasak untuk aku lagi hari ini seperti biasanya?!" tanya Pras setelah keduanya hendak beranjak dari kamar.
Jasmine pun mengangguk mengiyakan permintaan Pras untuk memasakan makanan untuk nya.
"baiklah mas, aku akan kembali memasak untuk sarapan kamu hari ini" kata Jasmine sambil tersenyum. "apa yang mau mas makan untuk sarapan hari ini?!" tanya Jasmine kemudian.
"apa saja, apapun yang kamu masak untuk aku pasti akan aku makan" jawab Pras singkat dan jelas.
Setelah mendengar permintaan Pras tersebut Jasmine pun langsung turun ke dapur untuk membuat sarapan meski harus berjalan dengan sedikit kesusahan karena masih merasa kesakitan. Pras yang melihat Jasmine kesulitan berjalan menyunggingkan senyumnya karena merasa begitu senang dan bahagia setelah dia melewati malam bergairah dengan Jasmine.
Dia pun langsung segera menuju ke lantai atas untuk berganti pakaian dan bersiap untuk bekerja. Namun saat dia masuk ke dalam kamar, Pras melihat wajah Viona yang sembab dan matanya yang bengkak karena menangis semalaman. Pras mendekati Viona yang masih duduk bersimpuh di atas ranjang sambil memeluk kedua lututnya dengan tatapan nanar.
"kamu kenapa Vi, apa kamu tidak tidur semalaman?!" tanya Pras yang melihat kondisi Viona yang tampak berantakan.
"bagaimana aku bisa tidur mas, sementara aku melihat suamiku sedang bercumbu dengan wanita lain?! Kenapa.. Mas?! Kenapa kamu tega khianati aku seperti ini?! Kenapa kamu tega tidur dengan perempuan ja la ng itu, kenapa?!" teriak Viona dengan penuh kekecewaan.
"dia juga istriku Vi, dia juga berhak atas aku" ucap Pras tanpa bantahan.
" heh.. Kamu pengkhianat mas, bukankah kamu yang mengatakan sendiri bahwa kamu tidak akan pernah tergoda dengan perempuan penggoda yang cacat itu?! Tapi.. Apa buktinya mas?! Sekali saja aku telat pulang kamu malah langsung berpaling dan tidur perempuan itu dengan penuh nafsu. Apa menariknya perempuan cacat itu di bandingkan aku, mas?!" bentak Viona sambil memukul dada Pras berkali-kali.
"kamu salah Vi, wajah Jasmine tidaklah cacat seperti yang dikatakan rumor selama ini. Wajahnya mulus tanpa cacat sedikitpun bahkan wajahnya begitu cantik bak bidadari surga" ucap Pras.
Deg!
Viona merasa tertampar mendengar ucapan Pras yang begitu memuji kecantikan Jasmine yang bahkan menjulukinya sebagai 'bidadari surga', hatinya langsung terbakar api cemburu ketika Pras mulai mengagumi madunya itu. Kedua tangan Viona mengepal erat meremas sprei di ranjangnya dengan cukup kuat, dadanya terasa begitu sesak ketika mendengar suaminya memuji wanita lain selain dirinya.
"oh... Segitunya kah mas mengagumi wajah Jasmine?! Apa dia lebih baik dari pada aku, mas?! Tapi meski begitu dia tetaplah wanita ja la ng yang menjual tubuhnya pada laki-laki lain yang bahkan telah menghancurkan rumah tangga orang lain?!" tuduh Viona dengan kesal.
"enggak Vi, kamu salah besar. Buktinya Jasmine itu masih perawan dan bahkan masih polos ketika melakukan hal itu, tubuhnya bahkan masih kaku seolah belum pernah tersentuh oleh siapapun. Jasmine masih gadis polos yang belum tahu apa-apa tentang hubungan suami-istri. Tidak seperti kamu yang begitu liar dan lihai dalam bermain di atas ranjang, kamu bahkan mengajari aku tentang hal-hal yang belum pernah aku lakukan. Kamu seperti seseorang yang sudah sering melakukan hal itu dan tampak berpengalaman di atas ranjang" kata Pras membeberkan.