NovelToon NovelToon
Istri Yang Kau Ceraikan

Istri Yang Kau Ceraikan

Status: tamat
Genre:Cerai / Keluarga / Romansa / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: Aina syifa

Difitnah, ditalak, dan diusir suaminya tidak membuat seorang wanita bernama Mila menyerah. Dia tetap bertahan demi untuk mendapatkan hak asuh anaknya.

Setelah dipisahkan dengan anaknya, Mila akan terus berjuang untuk mendapatkan anaknya kembali.

Apa yang akan Mila lakukan agar Aluna bisa kembali ke dalam pelukannya lagi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aina syifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kegeraman Adnan

Pagi ini, Adnan sudah rapi dengan kemejanya. Dia masih menatap pantulan dirinya di depan cermin.

Adnan menyisir rambutnya dan menyemprotkan parfum ke tubuhnya. Setelah itu dia pun memakai dasi dan jasnya.

Ring ring ring...

Ponsel Adnan yang ada di atas tempat tidur berdering. Adnan mengambil ponselnya yang ada di atas tempat tidur.

Adnan tersenyum saat melihat panggilan dari Monika. Adnan kemudian buru-buru mengangkat panggilan itu.

"Halo sayang..."

"Halo Mas. Kamu bisa nggak jemput aku? aku pengin berangkat bareng kamu Mas."

"Iya sayang. Tapi aku mau nganter Aluna dulu ke sekolah. Nggak apa-apa kan?"

"Iya. Nggak apa-apa Mas."

"Ya udah, kamu tunggu aja ya. Aku mau sarapan dulu. Setengah jam lagi aku nyampe rumah kamu."

"Iya Mas. Aku tunggu ya. Sebenarnya, aku juga belum siap-siap sih. Baru mandi dan mau ganti baju."

"Ya udah, siap-siap gih sekarang. Dandan yang cantik ya. Biar enak dilihatnya."

"Iya Mas. Demi kamu, apa sih yang nggak."

"Ya udah sayang. Aku mau sarapan dulu."

"Iya sayang. I love you Mas."

"I love you too Monika."

Setelah memutuskan saluran telponnya. Adnan berjalan keluar dari kamarnya. Dia turun ke bawah menuju ke ruang makan.

Sesampainya di ruang makan, Adnan tersenyum saat melihat Aluna sudah memakai seragam sekolah lengkap. Adnan kemudian mendekat ke arah Aluna.

"Selamat pagi anak Papa," ucap Adnan sembari duduk di sisi Aluna.

Aluna yang di sapa hanya diam.

"Nenek mana?" tanya Adnan.

"Luna nggak tahu," jawab Aluna dengan nada ketus.

"Lho, kok nggak tahu. Terus siapa yang nyiapin makanan ini?"

"Mbak Asih."

"Terus Mbak Asihnya ke mana?"

Aluna mengedikan bahunya. "Nggak tahu."

Adnan menghela nafas dalam. Adnan tidak tahu kenapa dengan anaknya. Akhir-akhir ini sikap Aluna berubah jadi dingin pada Adnan.

"Aluna mau makan ya? biar Papa ambilin ya."

"Aluna nggak mau makan. Aluna kangen sama Mama," ucap Aluna.

Adnan terkejut saat mendengar ucapan anaknya.

"Kamu kangen sama mama?"

"Iya. Aku pengin mama tinggal bareng kita lagi Papa."

Adnan mengusap wajahnya kasar. Entah dengan cara apa lagi, Adnan menjelaskan ke Aluna, kalau Mama dan Papa Aluna sudah tidak bisa bersama lagi.

Adnan juga tidak punya niat untuk merujuk Mila, karena sekarang dia sudah punya Monika. Adnan akan segera mengurus perceraiannya dengan Mila, karena Adnan ingin menikahi Monika secara resmi.

"Aluna, Mama dan Papa sudah tidak bisa tinggal bersama lagi," ucap Adnan.

Aluna menatap Adnan lekat. Dia tampak sedih saat mendengar ucapan ayahnya.

"Tapi kenapa Pa? kenapa ? kenapa mama tidak bisa tinggal bareng kita lagi. Aluna kangen sama mama Pa. Aluna pengin kita sama-sama lagi seperti dulu." ucap Aluna.

"Aluna, kamu masih kecil untuk tahu semua permasalahan orang tua. Mulai saat ini, Papa minta sama kamu, lupakan mama kamu Mila. Dia itu sudah pergi meninggalkan kamu. Dia udah nggak sayang sama kamu."

"Nggak. Papa pasti bohong kan? Mama itu sayang sama aku Pa. Papa yang nggak sayang sama aku dan mama. Papa yang udah membuat Mama pergi dari rumah."

"Apa maksud kamu Aluna?" tanya Adnan tidak mengerti.

"Pa, Luna sering lihat Papa, marahin Mama. Mungkin itu yang membuat mama pergi dan nggak betah tinggal di rumah kita."

Entah mempunyai keberanian dari mana Aluna bisa bicara seperti itu pada ayahnya. Membuat Adnan bingung untuk bicara apa lagi pada anaknya.

Bu Retno tersenyum dan mendekat ke arah meja makan.

"Kalian udah sarapan?" tanya Bu Retno.

Aluna dan Adnan menatap Bu Retno bersamaan.

"Aluna kenapa?" tanya Bu Retno saat melihat wajah murung Aluna.

"Aluna nggak mau makan Ma. Katanya dia kangen sama mamanya. Aku nggak tahu harus dengan cara apa lagi untuk jelasin ke Aluna, kalau aku sudah nggak mau lagi bersama Mila," ucap Adnan menjelaskan.

Aluna bangkit berdiri.

"Papa jahat... Papa yang udah nggak sayang lagi sama Luna. Luna benci sama Papa...! Luna benci...! papa yang udah buat Mama pergi dari rumah!" ucap Aluna dengan nada tinggi.

Aluna kemudian berlarian pergi ke kamarnya.

"Adnan, kenapa lagi dengan anak kamu?" tanya Bu Retno bingung.

Bu Retno kemudian duduk di dekat Adnan.

"Aku nggak tahu Ma. Siapa orang yang sudah berani mempengaruhi Aluna, sampai Aluna berani melawanku," geram Adnan.

"Adnan, kamu harus sabar menghadapi Aluna. Aluna itu masih kecil. Dia itu masih butuh seorang ibu."

"Aku tahu Bu. Tapi bukan ibu pengkhianat macam Mila. Aku nggak suka Aluna membantahku Bu."

"Adnan, kamu harus sabar. Menghadapi Aluna itu jangan pakai emosi."

Sejak kepergian Mila, Aluna berubah. Aluna yang tadinya penurut, sekarang dia berani melawan dan membantah ayahnya. Dia selalu menyalahkan ayahnya atas kepergian ibunya.

Adnan bangkit dari duduknya. Tanpa banyak berfikir, Adnan pun pergi meninggalkan ruang makan untuk ke kamar anaknya.

Tok tok tok...

"Aluna... Aluna...! cepat keluar Aluna! Papa udah kesiangan ini Aluna. Cepat! kamu mau berangkat sekolah nggak?" seru Adnan dari luar kamar Aluna.

Aluna di kamar hanya bisa menangis. Padahal dia sejak tadi sudah rapi dengan seragam sekolahnya. Tapi entah kenapa Aluna jadi berubah fikiran, untuk tidak sekolah.

"Aluna...! buka pintunya Aluna!" seru Adnan lagi.

"Aku nggak mau sekolah. Aku benci sama Papa!"

"Apa! nggak mau sekolah lagi. Udah berapa kali kamu bolos sekolah Aluna. Kamu nggak boleh seperti itu!"

"Papa jahat! papa nggak sayang sama aku dan mama."

Adnan hanya bisa mengelus dada melihat sikap Aluna. Lagi-lagi Aluna mogok sekolah dan menyalahkan Adnan atas kepergian Mila. Adnan tidak tahu, apa yang harus dia lakukan untuk memberi pengertian pada Aluna. Anak itu memang susah untuk diberi pengertian.

Bu Retno menepuk bahu Adnan dari belakang.

"Sudah, kamu berangkat aja kalau udah kesiangan. Biar ibu saja yang bujuk Aluna ya. Mungkin Aluna lagi capek, atau dia lagi nggak enak badan. Jangan paksa dia untuk sekolah."

Adnan menoleh ke arah ibunya.

"Iya Bu. Ibu urusin dulu Aluna. Aku pergi dulu ya Bu."

"Iya Adnan. Hati-hati di jalan ya."

Adnan mencium punggung tangan ibunya. Setelah berpamitan pada ibunya, Adnan pun melangkah pergi meninggalkan kamar Aluna.

Adnan ke luar rumah dan berjalan ke arah garasi. Dia mengambil mobilnya dan meluncur pergi meninggalkan rumah.

Ring ring ring ..

Ponsel Adnan berdering. Adnan mengambil ponselnya dan mengangkat panggilan dari Monika.

"Halo Mas. Lama sekali Mas, katanya setengah jam kami udah nyampe rumah aku. Kenapa udah lebih dari setengah jam kamu belum nyampe juga."

"Maaf ya sayang, kalau aku telat jemput kamu. Anak aku ngambek sayang. Dia mogok sekolah lagi."

"Kenapa sih anak kamu itu. Suka sekali ngambek dan mogok sekolah."

"Yah, namanya anak-anak sayang. Susah untuk di atur dan di beri pengertian."

"Sabar aja lah Mas. Maklumin aja. Ponakan aku yang seusia Aluna juga gitu, suka ngambek. Tapi kalau udah besar, dia akan berubah dengan sendirinya."

"Mungkin, dia belum terbiasa hidup tanpa ibunya. Ibunya sudah terlalu memanjakan anak itu."

"Mulai sekarang kamu harus sedikit tegas sama Aluna dong. Jangan terlalu memanjakan anak kamu. Biar anak kamu bisa jadi anak yang mandiri dan penurut."

"Iya sayang. Aku masih ada di jalan nih. Kamu tungguin aja ya."

"Iya Mas. Aku udah di luar rumah nih."

1
Haerul Anwar
ALUNA TOLOL
yuyunn 2706
Mila ngemis amat
yuyunn 2706
udah ditalak masih ngarep aja
yuyunn 2706
masa 10th nikah gak pnya uang sama sekali thor
Linda Sun
Luar biasa
norah selen
barengset banget ngga punya hati c bapa
norah selen
Mila minta tolong sama baik asih untuk ciri2 tangkap foto Adan sma monika
Sanatun Eka Ayu Aprilya
nikmat kan mon?
karena ketika enak sj yg d kejar setelah dapat akan di balik kondisinya. apalagi kau memulai ny dgn tidak baik.
Sanatun Eka Ayu Aprilya
monika, tak kasih tau. sesuatu yg di ambil dgn cara tidak baik maka itu hny enak dn manis sesa'at setelahnya pahit bin getir..
Sanatun Eka Ayu Aprilya
ceritanya kadang express ya kak. zaki langsung tau orang tua milla. hem mungkin udh d tunjukin foto milla.. penikmat cerita positif thinking dehh..
Sanatun Eka Ayu Aprilya
kak autor. berarti zakinya buka jilbab lebar mila yah unt makein liontin kalung. kan mila d suruh tutup mata yg artinya kejutan. mila ny d buka jilbab nya diam aja kah?
.
buat koreksi aj kak, agar ke depan ceritanya lebih enak di baca, ^^
Hayati
🫰🫰🫰
Lela Lela
ya monika lh yg harus masak
Lela Lela
rasain kamu adnan
Nurul Pky
KLO masih ada monica mana mgkin Zaki mau bantu
Nurul Pky
orang kampung emang gitu rajin ibadah
Nurul Pky
mewek jadinya... terharu ku bacanya mantap
kurnia rahayu
Luar biasa
Rswt Slv
Biasa
reni oktavia
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!