Pertemuan pertama yang kurang mengenakkan membawa kedua insan manusia kedalam sebuah pertengkaran .
Sean Adijaya , Tampan , kejam dan kaya raya , tiga kata yang mampu menggambarkan sosok pewaris tunggal dari Adijaya group .
Natasya putri Pratama , cantik , cerdas , lembut dan kaya , empat kata yang mampu menggambarkan sosok pewaris tunggal dari Pratama group .
Dua putra-putri sang penguasa itu terlibat perseteruan di kampus mereka kuliah , sosok Sean yang kejam beberapa kali mencoba memprofokasi Tasya and the gank , namun sayang sifat Tasya yang lembut tak merespon apa yang Sean lakukan .
Ditambah lagi dengan dua sosok gank paling berkuasa dikampus ini membuat seluruh mahasiswa tunduk dengan Tasya , dan membuat Sean murka dan semakin menjadi jadi .
Namun semua berubah ketika Tasya dan Sean tahu , bahwa mereka terlibat perjodohan dari orang tua mereka .
Apakah terjadi di kehidupan mereka kedepannya ?, gue juga gak tau sih wkwkwkw , kuy kita baca bareng bareng .
author
Ramles
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rama Ramles, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gue akan bantu sebisa gue
Ditengah-tengah jalanan yang sedikit padat terlihat sebuah mobil melaju dengan kencangnya , Mobil yang terlihat paling mencolok itu sesekali menyalip dan mengklason mobil yang mencoba menghalangi jalannya .
"Lo yakin dia ada disana ?" Tanya Sean dengan mata fokus ke depan .
"80% yakin , itu tempat basecamp kita kalok lagi ngumpul , dan biasanya Vhee juga tidur disitu jika ada masalah sama bokap nyokap nya " Jawab Anggun yang duduk tepat di sebelah Sean .
"Astrid coba Lo telpon vheee , siapa tau dia angkat " Perintah Sean pada Astrid yang duduk di kursi belakang .
Tanpa di perintahkan dua kali , Astrid segera mengambil handphone dan menghubungi nomor Vhee , beberapa kali dia menelepon dan sebanyak itu juga panggilan nya tak dijawab , dia hampir putus asa namun Tuhan seolah berpihak kepadanya , Vhee mengangkat telfonnya .
"Hallo vhe Lo dimana ?" Tanya Astrid dengan antusias membuat Sean memelankan mobilnya .
"Hallo selamat siang " Ucap seseorang dari seberang sana , membuat Astrid terkejut dan melihat Nick nama di handphone nya , dan betul ini nomor Vhee .
"Ini siapa yaa kenapa handphone teman saya ada di mbak ?" Tanya Astrid dengan tegas .
"Mohon maaf saya dari rumah sakit Aditama , mau menginformasikan bahwa saudara vheelecia Kim sedang ada dirumah sakit kami , beliau terlibat kecelakaan tunggal dan dirawat di rumah sakit kami " Ucap perawat membuat Astrid dan yang lain menutup mulutnya .
Sean yang juga mendengar dengan sigap memutar balik arah ke rumah sakit , tak butuh waktu lama mobil Sean sampai di sebuah rumah sakit besar milik Adijaya dan Pratama .
Dengan langkah tergesa - gesa dia masuk menuju ruang UGD , namun dia tak menemukan Sahabatnya itu karena sudah di pindahkan di sebuah kamar VVIP atas perintah Sean .
"Vheeee " Ucap Sean setelah membuka pintu melihat sahabat barunya terbaling lemah tak sadarkan diri .
Dia beberapa kali memegang jari Vhee berharap dia terbangun dari tidurnya , Tak berselang beberapa lama ,terlihat seorang dokter masuk bersama dengan dua perawat di belakangnya .
"Selamat siang tuan muda " Sapa sang dokter dengan hormat kepada Anak dari salah satu pemilik rumah sakit itu .
"Apa yang terjadi dengan sahabat gue ?" tanya Sean langsung pada topik utama .
Sang dokter pun menjelaskan bahwa Vhee mengalami kecelakaan tunggal di jalan toll, Dokter juga mengatakan jika Vhee memiliki resiko lumpuh jika tidak diobati dan diterapi dengan cepat .
"Gue mau lakukan yang terbaik , jangan sampai resiko itu terjadi kepada dia , ingat jika terjadi sesuatu yang tak diinginkan , gue akan pecat dan gue pastikan kalian di blacklist dari seluruh rumah sakit di dunia ini , Apa kalian paham!!!?" Ucap Sean dengan tegas membuat sang dokter dan perawat nya bergidik ngeri , membayangkan karir mereka kedepannya.
Setelah menerima ultimatum dari Sean dokter dan para perawat nya memeriksa Vhee dan keluar dari ruangan , meninggalkan Sean , anggun , Astrid dan Vhee yang sedang terbaring tak sadarkan diri .
"Se , kayaknya gue gak bisa deh nemenin Vhee disini , gue dicariin Sama nyokap gue " Ucap Anggun .
"Iya gue juga Se , gak diizinin sama bokap " Tambah Astrid .
"Apa dia gak punya keluarga yang bisa di hubungi ?" Tanya Sean dengan serius .
"No , dia hanya punya sang mama dan sang mama sekarang kabur entah kemana " Ucap Anggun menjelaskan , sebenarnya Sean sangat kasian namun dia sendiri tidak bisa menemani Vhee disini , Pasti kedua orangtuanya akan curiga ketika dia tak pulang semalaman .
"Papa ?" Tanya Sean mengingat jika Vhee masih punya papah .
"Emm kayak nya jangan dulu deh , om Ricard sedang dalam Masalah besar pasti dia lagi terpuruk sekarang " Ucap Anggun membuat Sean berfikir keras dengan akal sehatnya .
"Yaudah gue akan temenin dia sampai sadar " Ucap Sean menyerah dan memilih mengalah .
"Nah gitu dong , kita akan kesini lagi besok pagi , dan sekarang kita balik kampus dulu" Ucap Anggun sebelum pergi dari ruangan itu .
"Titip Vhee yaa " Tambah Astrid lalu menyusul Anggun yang telah keluar terlebih dahulu.
Setelah kepergian Anggun dan Astrid , tinggal Sean dan Vhee saja disana , Sean nampak memandang wajah cantik full make up itu dengan tatapan sendu , entah mengapa dia kasihan dengan nasib yang sedang menimpa wanita di depannya itu .
"Gue akan bantu sebisa gue Vhee " Ucap Sean mengelus pelan puncak kepala Vhee dengan pelan , dan mendudukkan bokongnya di sebuah sofa yang ada disana .
🍂🍂🍂🍂
Universitas intan bangsa.
Susana kampus nampak riuh dengan kedatangan sebuah helikopter yang landing di depan kampus mereka , para mahasiswa nampak berkumpul penasaran siapa orang yang ada didalamnya .
Mereka semakin berteriak histeris ketika Sang super model turun dari helikopter dengan gaya Slomo , disusul dengan Nindi dan Dirga dibelakangnya .
Tak sedikit dari mereka nampak terkejut melihat anak baru itu gabung dengan anggota Trio gladiator , bahkan tak sedikit dari mereka mendeklarasikan menjadi penggemar Dirga saat itu juga .
Mereka bertiga melangkah kan kaki menuju tempat favorit mereka karna jam kampus masih sedikit sisa untuk mereka.
"Morning bestiiiiiii" Teriak Nindi melihat Tasya duduk sendirian disana dengan laptop kesayangannya .
"Astaga udah siang lohhh " Ucap Tasya sedikit kesal dengan tingkah sahabatnya itu .
Nindi dan Steven langsung duduk berdampingan tepat di depan Tasya , sedangkan Dirga dia nampak berdiri tak enak ketika akan menduduki kursi di samping Tasya .
"Duduk Dir " Pinta Nindi melihat Dirga yang sedang berdiri mematung .
"Boleh ?" Tanya Dirga dengan menoleh kearah Tasya .
"Oh silahkan " Ucap Tasya dengan senyum ramahnya , membuat Dirga segera duduk dengan perasaan berbunga-bunga .
"Ohhh kamu yang kemarin nolongin aku kan ?" Tanya Taysa mulai mengingat siapa pria yang duduk disebelahnya itu .
"Ohh kenalkan gue Dirga Kusuma kak " Ucap Dirga dengan mengulurkan tangannya .
"Tasya Putri Pratama " Ucap Tasya membalas uluran tangan Dirga .
"Dia anggota baru Trio gladiator Sya , gimana setuju gak Lo " Ucap Nindi meminta pendapat dari Tasya .
" Setuju dong lebih banyak sahabat lebih baik kan " Jawab Taysa dengan senyum ramah membuat Dirga yang sedari tadi menatapnya terpesona.
"Yaa karna dia punya kualitas Sya , oleh Karna itu gue merekrutnya " Ucap Steven .
🍂🍂🍂🍂
Disebuah apartemen
Disebuah unit apartemen mewah keadaan sangat kacau , banyak perabotan hancur berserakan di lantai yang berlapis marmer mewah itu .
Susana semakin mencengkam ketika terdengar suara seorang pria berteriak dan menghancurkan semua yang ada didepannya .
"Kurang ajarrrrrrrrrrr"
Pyarrrrrr
Suara teriakan bersamaan dengan benda pecah berbenturan , tak cukup itu aja pria itu juga mengumpat nama seorang wanita dengan kata kata kasar dan merendahkan .
"Akhhh siapa yang berani bermain main sama guaaa akhhhhhh " Teriak nya lagi dengan memukul mukul kepalanya dengan keras hingga mencucur kan darah segar .
"Apa yang kau lakukan Richard !!!" Teriak seorang wanita melihat Richard bersimpuh dengan darah menggenangi lantai .
next
Jangan lupa like coment and faforit 😁🙏
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹