kisah cinta dua anak manusia yang tumbuh bersama sejak kecil, tapi karena suatu hal yang akhirnya membuat mereka berpisah.
kisah tentang seorang Elio pewaris tunggal keluarga konglomerat dengan seorang gadis bernama Aurora yang hidupnya penuh teka teki dan misterius.
bisakah elio membawa kembali gadis tercintanya untuk bisa selalu bersama dengannya?
ikuti kisah mereka, dan jangan lupa tinggalkan jejak untuk terus menyemangati author....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanswii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
"maafkan aku mbak, aku mohon ampun pada mbak Shofia, karena bagaimana pun aku ikut terlibat saat aditama membawa aurora dulu, aku dipaksa menyuap hakim saat sidang hak asuh Calista, karena saat itu hakimnya adalah temanku, aku Tidak Berdaya saat itu mbak karena perusahaan ku sangat bergantung pada perusahaan Aditama", ucap ayah Delon penuh sesal,
" tidak apa apa mas, posisi mas Delon juga sulit saat itu, tapi apa yang di lakukan Aditama sungguh sangat keterlaluan mas, jujur saja saat itu aku sangat bingung, kenapa Aditama bisa menggugat gak asuh Aurora, padahal kami saja tidak pernah ada hubungan pernikahan", ucap ibu Shofia,
"maksud mbak Shofia apa?", tanya ayah Delon bingung,
" iya Shofia, apa maksud kamu Dengan tidak pernah menikah dengan Aditama?", sahut mommy Wilona, ibu Shofia menghembuskan nafas kasar, sepertinya sudah saatnya dia menceritakan semua kisah masa lalunya,
"aku dan ayahnya Ara menikah setelah kami berpacaran dari SMA Sampai sama sama kuliah, kami sangat bahagia, keluarga kami juga sangat mendukung hubungan kami, tapi Aditama yang sudah menyatakan cinta padaku saat kamu SMA seolah tidak pernah terima dengan hubungan kami", ibu shofia bercerai sambil menerawang jauh, ingatannya kembali ke 18 tahun lalu,
Flashback...
"meskipun kamu sudah menjadi istri dari pandu, aku tidak akan pernah melepaskan mu Shofia", ucap seorang laki laki dengan seringai kecil di bibirnya,
"aku sudah menikah Adi, jangan gila kamu, lepaskan aku Adi aku mau pulang, mas pandu sedang menungguku", ronta Shofia ingin dilepaskan, perempuan cantik itu tengah diikat di atas kursi,
"aku bisa melepasmu sekarang, tapi aku tidak bisa menjamin keselamatan suami tercintamu itu", ucap Aditama dengan penuh ejekan,
"apa maksudmu Adi, jangan macam macam", Shofia semakin memberontak, lelaki di depannya ini sudah gila,
"aku tidak macam macam, hanya satu macam Shofia", ucap Aditama mengelus pipi mulus Shofia yang pastinya Shofia langsung menghindarinya.
"kau bisa menikahi perempuan lain Adi, aku tidak mencintaimu, aku mencintai mas pandu dan kami sudah menikah, kamu harus bisa menerima itu", ucap Shofia mencoba menyadarkan aditama tapi sayangnya manusia didepannya ini akal sehatnya sudah hilang.
"tapi yang aku mau hanya kamu Shofia hanya kamu, aku tak peduli dengan apapun, termasuk perasaan dan status mu, coba kau lihat ini", ucapan Aditama sambil menyodorkan sebuah ponsel,
didalamnya menampilkan rekaman seorang laki laki yang sedang tergeletak di dalam mobil yang sudah dalam posisi terbalik, jelas sekali mobil itu habis kecelakaan, dan dibelakang mobil itu ada beberapa orang berpakaian serba hitam, tak menolong hanya menyaksikan orang didalam mobil itu berjuang bertahan hidup,
"MAS PANDUUUUUU....", pekik histeris Shofia,
" hahahahhah, suamimu sudah mati Shofia", ucap Aditama seperti orang kehilangan akal,
"IBLIS KAU ADITAMA, KAU BUKAN MANUSIA ADITAMA KAU IBLIS, LEPASKAN AKU, AKU INGIN MENOLONG MAS PANDU", teriak Shofia memberontak ingin dilepaskan,
"aku bisa saja menyuruh orang orang itu menolong suamimu dan membawanya kerumah sakit, tapi ada harga atas itu Shofia", ucap Aditama,
" apa, apa itu katakan Adi, kau segera menolong mas pandu, cepat katakan", tanya Shofia tak sabar,
"kau harus menikah denganku",
ucapkan Aditama bagai petir yang menyambar telat di samping telinga Shofia, bagaimana Aditama bisa berpikir segila itu,
"apa.... Apa kau sudah gila Adi, apa kau sudah tidak waras, CEPAT SELAMATKAN MAS PANDU", Shofia kembali histeris,
" semakin cepat kau setuju menikah denganku, semakin cepat pula aku menolong suami mu itu Shofia", jawab aditama,
" KAU GILA ADI, KAU SUDAH GILA", bentak Shofia murka,
"Ya aku memang sudah gila Shofia dan itu karena kau", jawab Adi tak kalah keras, tangis Shofia semakin kencang dan terdengar pilu, bagaimana bisa dia berurusan dengan manusia segila Aditama ini,
"aku tidak bisa menikah denganmu karena ku ish istri sah mas pandu adi, apa kau tidak paham itu?", tanya Shofia tak habis fikir,
" kita tinggal buat suara kematian pandu, Dengan begitu kau bisa disebut janda dan menikah dengan ku", ucap Aditama semakin tidak masuk akal,
"kau gila adi, mas pandu masih hidup, kau Tidak bisa melakukan itu?",
" tapi dia akan segera meninggal kalau kau tidak segera mengambil keputusan",
Ucapan Aditama membuat shofia benar benar dilema, dia bingung apa yang harus dia lakukan sekarang, tapi nyawa pandu lebih penting,
"baik, aku akan menikah dengan mu, tapi kau harus janji akan segera menolong mas pandu", ucap Shofia pada akhirnya, dan aditama tertawa lebih kemenangan.
mata ibu Shofia berkaca kaca menceritakan semuanya, kaget, tercengang, tidak percaya, sudah pasti, 11 orang yang mendengarkan cerita pilu ini Shofia benar benar tidak menyangka kisah ibu Shofia semenyakitkan itu,
"sejak saat itu aku hidup bersama aditama bersama dengan ibunya, tapi kami tidak menikah, karena setelah kejadian itu Adi selalu sibuk dan aku selalu mencari cara agar kita tidak sampai menikah, karena bagaimana pun aku masih istri sah mas pandu, perlakuan ibu Aditama padaku jangan ditanya, setiap hari aku dicaci , dihina, dipukul tapi aku hanya bisa pasrah", ucap ibu Shofia terisak, mommy Wilona memeluk ibu Shofia,.
"apa Calista adalah anak pandu mbak?", tanya ayah Delon,
Ayah Delon mengenal delon karena saat SMA mereka satu sekolah, dan dia pun tahu hubungan pandu dan Shofia, tapi dia tidak tahu kalau Aditama, teman dekatnya juga menyukai Shofia, saat kuliah mereka berpisah, maka dari itu, ayah Delon pun bingung saat Aditama memintanya untuk membantu mengambil hak asuh anaknya dari Shofia, karena sesuai yang dia tahu, kalau Shofia kekasih pandu, kenapa jadi punya anak dari aditama?
ayah Delon tidak memberikan kesempatan untuk bertanya lebih jauh, karena saat itupun posisinya sulit, perusahaannya butuh bantuan dari perusahaan Aditama, dan yang dia bisa lakukan hanya menuruti keinginan Aditama, termasuk dengan menyuap hakim yang betugas dalam persidangan.
"aku tidak tahu kalau aku sudah hamil saat itu, beruntungnya Aditama tidak pernah menyentuhku, aku berusaha agar tidak ada yang menyadari kehamilanku, mereka hanya tahu badanku semakin gemuk, tapi siang itu ibunya tiba tiba masuk kedalam kamar saat aku ganti baju dan dia melihat perutku yang sudah membesar, dia marah besar, memaki ku dan memukulku, aku mati Matian berusaha melindungi perutku dan akhirnya aku diusir, aku fitnah hamil anak haram, hamil hasil selingkuh, kebetulan Aditama tidak dirumah jadi ibunya mengusirku, tapi saat itu aku bahagia karena akhirnya aku bisa keluar dari ruang itu", ucap ibu Shofia,
" Aditama memang kurang ajar", geram Daddy rajendra,
"lalu pandu sekarang dimana mbak?", tanya ayah Delon,
"sudah meninggal mas",
Deg...
seketika suasana hening,
"dia meninggal karena kecelakaan itu?", tanya papi Billy akhirnya ikut bicara,
"entahlah pak, tapi tanggal yang tertera di batu nisannya adalah 4 bulan setelah kejadian itu, sebenarnya saya ingin bertemu dengan aditama karena banyak yang ingin saya tanyakan, termasuk dimana keluarga saya dan keluarga mas pandu, karena mereka menghilang secara misterius, bahkan sampai sekarang saya Tidak tahu dimana mereka",
" Shofia.... ", mommy Wilona benar benar tidak menyangka kalau ternyata selama ini ibu Shofia menyimpan banyak luka sendiri,
"darimana mbak tahu kalau pandu meninggal mbak?", tanya ayah Delon, semua merupakan teka teki yang masih harus dia cari tahu,
"saat itu aku kerumah orang tua mas pandu, tapi sudah kosong, dan aku bertemu dengan tetangga yang Memang mengenalku, dari sana mereka memberi tahuku kalau keluarga mas pandu sudah pindah sejak mas pandu meninggal, dan mereka mengantarku ke makam mas pandu, tapi saat aku tanya kenapa mas pandu bisa meninggal mereka hanya mengatakan kalau beberapa bulan pandu dan aku menghilang, lalu tiba tiba saja ada kabar mas pandu meninggal setelahnya keluarga mas pandu pergi dari rumahnya begitu saja tanpa pamit siapapun ",. Cerita ibu Shofia,
" aku akan menemui Aditama mbak, aku ingin meminta semua penjelasannya", ucap ayah Delon,
"apa anda tahu dimana Aditama sekarang tuan Delon? ", tanya Daddy Rajendra,
" dia selama ini tinggal di Makasar tuan, dia mengelola perusahaannya yang berkembang pesat disana", kata ayah Delon,
" dia bohong tuan Delon, dia selama ini ada di Malaysia dan sudah memiliki keluarga baru, bahkan sudah punya anak perempuan",
tentu saja ucapan Daddy Rajendra membuat ayah Delon semakin murka, bisa bisanya Aditama hidup bahagia di Malaysia sedangkan di rumahnya aurora yang jelas dia tahu kalau bukan anak kandungnya disiksa istri dan anak tirinya.