--bukan novel Horor--
--bukan novel bertema Mafia--
ini novel bertema Pendekar dan kesaktian jika tidak suka jangan di baca karena akan merugikan author jika kalian membaca tidak selesai. hargai karya orang lain.
***
Adiwijaya Bagaskoro merupakan anak yang selalu di manja kedua orang tuanya yang merupakan seorang demang di desanya. Namun penghianatan terjadi paman Adiwijaya membunuh kedua orang tua Adiwijaya dan mengambil mustika keluarga.
Adiwijaya mengejar Pamannya yang kabur ke dalam hutan hingga Akhirnya Adiwijaya bertemu dengan banyak kera dan seorang petapa sakti yang sulit mati sebelum menurunkan ketiga Ajiannya yaitu Ajian Anoman Obong, Pancasona, dan Ajian Bayu Saketi.
Bagaimana kisah Adiwijaya selanjutnya? dan akankah Adiwijaya mampu membunuh Pamannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kecerdikan Adiwijaya
Kini indra ketujuh milik Ki Rudrakso telah menghilang karena mayat-mayat manusia yang berada di pondok itu di lalap oleh api.
Adiwijaya yang selama 2 bulan telah menyediakan fisiknya langsung bertarung satu lawan satu dengan Ki Rudrakso. Dia langsung menyiapkan pukulan apinya yang kini terselubung api putih.
Ki Rudrakso juga memajukan tinjunya yang terselubung api putih.
Adu tinju terjadi antara Adiwijaya melawan Ki Rudrakso. Baik Adiwijaya dan Ki Rudrakso sama sama merasakan panas yang sama.
"Terimakasih Ki Rudrakso, walaupun kamu tidak mau menjadi guruku, namun aku mendapatkan sesuatu yang sangat berharga darimu, dengan menyerap Api Putih milikimu ternyata aku bisa menggunakannya!" Ucap Adiwijaya.
Crash!
Arrggghhh!
Bang!
Ki Rudrakso terkejut bukan main, kala tiba-tiba Ki Srimulyo sudah berada di belakangnya dan mencakar punggungnya. Bersamaan dengan itu tinju Adiwijaya berhasil lolos dari blokade Ki Rudrakso dan langsung meninju dada Ki Rudrakso.
Kini Ki Rudrakso terpelanting sangat jauh. Dia yang sudah terbiasa menggunakan indra ketujuh kini benar-benar kaget menghadapi serangan yang cepat karena dia tidak bisa memprediksinya sebab indra ketujuhnya sudah tidak ada.
Tanpa indra ketujuhnya kesaktian Ki Rudrakso kini menurun secara drastis.
Api Putih menyelimuti baju Ki Rudrakso, Ki Rudrakso langsung merobek bajunya dan membuangnya bersamaan api putih itu.
Dengan tatapan Murka Ki Rudrakso menatap ke arah Adiwijaya, Ki Srimulyo dan Putri Intan secara bergantian.
"Keparat! Akan aku bunuh kalian bertiga dan akan aku jadikan tumbal ilmu sesaktu!" Teriak Ki Rudrakso.
Raja Madyapuro yang menyaksikan tatapan Ki Rudrakso langsung panik, "ini gawat! Ki Rudrakso hendak menggunakan Ajian itu!"
"Ajian apa Gusti?" Tanya Penasehat kerajaan.
"Ajian Tiwikrama, Ajian itu membuat tubuh Ki Rudrakso berubah menjadi raksasa dia bisa menghancurkan tempat itu, kenapa dia di sebut sebagai pembasmi siluman karena dia memiliki Ajian itu baik siluman kecil maupun besar akan tunduk di hadapannya. Hanya Raja Siluman Hitam Dambala yang tidak bisa Ki Rudrakso tundukan!" Jelas Raja Madyapuro.
"Tapi apa Gusti Putri akan baik-baik saja? Jujur hamba sangat cemas Gusti." Ucap penasehat kerjaan.
"Kamu jangan terlalu mengkhawatirkan anakku, penasehat. Mustika Mayasaka Bagaskoro berada di tangannya, dia pasti baik-baik saja." Ucap Raja Madyapuro.
Kemarahan Ki Rudrakso membahana hingga ke seluruh penjuru hutan, wujud petapa itu berubah menjadi sangat mengerikan kini dia berubah menjadi raksasa.
Ki Srimulyo sendiri sangat tahu Ki Rudrakso kehilangan jati dirinya ketika menggunakan Ajian itu.
Ki Rudrakso mengamuk secara membabi buta, dia menghancurkan apapun yang dia lihat tanpa memperdulikan target utamanya. Karena memang Ki Rudrakso kehilangan akal sehatnya apabila menggunakan Ajian Tiwikrama di otaknya kali ini hanya kemarahan dan hasrat menghancurkan apapun di depannya.
Adiwijaya, Ki Srimulyo dan Putri Intan langsung melayang menjauh dari jangkauan Ki Rudrakso.
Dari kejauhan Adiwijaya menyemburkan api putihnya bersamaan dengan badai dari Ajian Bayu Saketi.
Angin badai dari Ajian Bayu Saketi membuat api putih yang di keluarkan oleh Adiwijaya semakin besar.
Blar!
Api Putih berhasil membakar Ki Rudrakso, namun Ki Rudrakso sama sekali tidak merasakan kepanasan api putih itu seolah hanya menempel di kulitnya saja tanpa bisa membakarnya.
"Guru bagaimana ini?" Tanya Adiwijaya kepada Ki Srimulyo.
"Ini sangat berbahaya, apabila dia di biarkan seperti ini terus dia akan menghancurkan segalanya termasuk pemukiman di dekat hutan ini." Ujar Ki Srimulyo.
Adiwijaya mulai berfikir, dia teringat tentang ucapan pamannya, "setiap Ajian memiliki kelemahan kira-kira apa kelemahan Ajian Tiwikrama? Api Putih tidak mempan terhadap kulitnya, tubuhnya kini raksasa namun masih dalam wujud manusia, Kira kira apa kelemahan sama seperti kelemahan manusia..... hmm apa kelemahan manusia....? Mata ya mata aku bisa mencoba membakar matanya setidaknya membuat dia buta!" Batin Adiwijaya.
"Guru, Putri aku akan mencoba membakar kedua bola matanya menggunakan api putih dan api hitam kalian berdua siaga saja selamatkan aku apabila aku secara tidak sengaja terkena serangan Rudrakso." Ujar Adiwijaya.
"Ide bagus Adi!" Ucap Putri Intan dan Ki Srimulyo secara bersamaan.
Mereka bertiga kemudian melayang mendekati Ki Rudrakso.
Blaaaarrrr
Api Putih dan hitam di keluarkan dari kedua tangan Adiwijaya, Adiwijaya terbang dengan Ajian Bayu Saketinya dan menghindari setiap serangan Ki Rudrakso bagaikan kera. Sementara Ki Srimulyo dan Putri Intan melayang di belakang mereka berjaga-jaga untuk menyelamatkan Adiwijaya apabila Adiwijaya gagal.
Hingga Akhirnya Adiwijaya berhasil menghindari setiap serangan brutal dari Ki Rudrakso dia melayang tepat di depan wajah ki Rudrakso dengan tangan kanan dan kiri terselubung Api Putih dan Api Hitam.
Tanpa basa basi lagi Adiwijaya langsung membuat bola api besar dan langsung melesatkannya ke mata Rudrakso.
Dengan tubuh yang sebesar itu mustahil untuk Rudrakso menghindar, mau tidak mau dia terpaksa menerima serangan itu. Namun naas matanya merupakan kelemahannya.
Ki Rudrakso langsung mundur kebelakang sembari mengucek-ucek matanya yang terkena lalapan api gabungan api putih dengan api hitam.
Kombinasi dari api putih dan api hitam benar-benar terasa sangat panas di mata Ki Rudrakso.
"Sekarang Putri Intan, buka portal menuju ke alam Siluman! Dengan tenaga dalammu." Ujar Ki Srimulyo.
"Bisa saja Ki, Tapi akan sangat susah membuat portal untuk ukuran sebesar itu, di tambah lagi menutupinya nanti juga akan sangat susah." Jawab Intan.
"Kita coba saja dulu." Ujar Ki Srimulyo.
"Baiklah Ki!" Intan dengan seluruh tenaga dalamnya langsung membuat sebuah portal besar.
"Cepat Adi, aku sudah tidak kuat lagi!" Teriak Putri Intan.
Adiwijaya langsung mengerahkan tenaga dalam yang sangat banyak untuk membuat badai dan langsung mementalkan Ki Rudrakso masuk ke dalam portal yang di buat Putri Intan.
Wus....
Secara sempurna Tubuh raksasa Ki Rudrakso memasuki portal dan langsung tiba di alam Siluman.
Intan langsung kembali mengerahkan tenaga dalamnya untuk menutup kembali portal itu agar Rudrakso tidak bisa keluar. Pandangan Intan mulai berputar karena ia terlalu banyak mengerahkan tenaga dalam, terpaksa intan menggunakan mustika Mayasaka Bagaskoro untuk meningkatkan tenaga dalamnya.
Hingga akhirnya portal berhasil intan tutup.
Bruk!
Bersamaan dengan tertutupnya portal, Intan terjatuh di tanah dengan keringat yang membasahi tubuhnya.
Hah... Hah...
Ki Srimulyo dan Adiwijaya langsung menghampiri Putri Intan yang tergeletak di tanah.
"Bagaimana dengan Ki Rudrakso Guru? Apakah kita nanti akan menuju ke alam Siluman dan membunuhnya?" Tanya Adiwijaya.
"Tidak perlu adi, kini dia buta. Dia pasti akan mati di keroyok berbagai siluman. Lebih baik kita tunggu saja Putri Intan Siuman." Jawab Ki Srimulyo.
Adiwijaya dan Ki Srimulyo kemudian duduk di tanah sembari menunggu Putri Intan Siuman.
"Kamu sama seperti petapa Wanara Adi, kamu sangat ahli dalam menggunakan api dan angin. Yang guru dengar kamu memiliki perselisihan dengan Brajasakti dan Mahesapati, guru sarankan kamu mencari Mustika Api Suci untuk mengalahkan mereka, kekuatan apinya bukanlah api biasa, konon di dalam mustika itu terkurung Siluman Kuno yang berusia ribuan tahun! Dengan mustika itu kamu pasti bisa mengalahkan Brajasakti!"