Dara Cantika Putri nama yang begitu indah, tapi takdir tak seindah namanya.
Dara yang berusia 12 tahun, harus hidup dengan kedua orang tua yang sama sekali tidak menyayangi nya, tapi Dara merasa bahagia setelah dia di bawa pergi oleh nenek Sri ( Nenek dari ibu ).
Dara dan Nenek Sri tinggal di kampung, Nenek Sri kerja banting tulang untuk menghidupi cucu pertamanya itu. mereka hidup rukun dengan segala kekurangan.
namun saat Dara berusia 15 tahun nenek Sri meninggal dunia, membuat kehidupan Dara yang bahagia menjadi suram.
namun Dara tidak putus asa dia mulai giat belajar dan dia bertekad akan menjadi orang sukses.
namun saat kesuksesan itu datang orang tua yang tidak berperan apapun tiba - tiba datang dan menganggu kehidupan Dara kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Duna Dara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Meeting Di Perusahaan Santiago
...# Halo Semuanya #...
...Ini adalah Novel terbaruku, semoga kalian suka dengan Novel terbaru ku ini....
...Terima Kasih Dan Selamat Membaca...
...****************...
"ada apa?" tanya Dara dengan raut wajah dingin.
Membuat mereka ber 4 terkejut dengan raut wajah Dara yang berbeda saat tadi di kampus.
"apa Lo benar adik kandung gue?" tanya Dirga.
"bukti sudah kamu lihat, kamu masih menanyakannya?" tanya Dara dengan senyum smirk
"gue mau tau dari Lo langsung. Jawab aja" dingin Dirga.
"ck aku hanya di bawa pak tua itu ke rumahnya, dan dia bilang aku adalah cucunya. Kalau kau ingin tau lebih dari itu tanyakan langsung saja pada dia" dingin Dara .
"pak tua?" tanya Dirga.
"kakek mu" singkat Dara .
Dirga hanya diam saat Dara menyuruhnya untuk menanyakan nya ke kakek Albert, karena dia tidak terlalu dengan kakeknya Iyu karena mereka tidak tinggal satu atap dan Kany juga tidak memperbolehkan mereka untuk dekat dengan Albert.
"apa kau penasaran dengan red camp?" tanya Dara .
"iya, gu penasaran sama tempat itu. Apa kakek menyembunyikan sesuatu?" tanya balik Dirga.
"kalau dia tidak menyembunyikan sesuatu hal yang besar, mana mungkin ayah mu membatasi hubungan mu dengan kakek" jawab Dara dengan senyum smirk.
"apa Lo mau gantiin kakek jadi pemimpin perusahaan Santiago?" tanya kembali Dirga.
"ya, itu salah satu nya" jawab Dara .
"kenapa kakek tidak meminta anak laki - lakinya untuk menggantikannya, kenapa harus lo?" tanya Dirga.
Dia akan menanyakan semuanya kepada Dara, walaupun Dara tidak akan menjelaskannya.
"karena mereka tidak mau" jawab Dara .
"tidak mau? apa lo tau sesuatu?" tanya Kemabli Dirga
"aku tau semuanya" singkat Dara .
"kalau kau ingin tau, tanyakan langsung kepada pak tua itu. Aku tak bisa memberi tahu Mu" singkat Dara .
...Drett... Drett... Drett......
"halo" angkat dara.
"nona, saya sudah ada di depan" ucap Bastian.
"oke" singkat Dara, langsung mematikan telpon.
"aku harus pergi. Kalau jawaban dari ku kurang, tanyakan langsung dengan orangnya. Atau ayah tercinta mu" ucap Dara dengan senyum smirk dan langsung keluar dari basecamp Dirga.
Dara melihat di depan basecamp sudah ada Bastian dan para Bodyguard yang menjemputnya.
Kenapa Bastian tau Dara ada di mana, karena Dara sudah di pasang cincin pelacak dan di sana juga ada tombol saat Dara meminta Bastian untuk datang ke tempat dia berada dia hanya perlu menekan nya dan Bastian pun akan segera datang.
Dara berjalan masuk ke dalam mobil, sebelum Dara masuk ke dalam mobil para bodyguard membungkukkan badannya.
Dan semua perlakuan itu dilihat langsung oleh Dirga dan teman - temanya.
"dia sebenarnya siapa? Penjagaan nya ketat banget" tanya Roxi.
"gue juga gak tau. Tapi ada rahasia yang di sembunyikan om, papah, sama kakek gue gak tau rahasia apa. Tapi gue yakin dia tau" jawab Dirga.
"terus apa bener dia adik kandung Lo?" tanya Viko.
"kata papah gue dia adik kandung gue yang hilang" jawab Dirga.
"Lo percaya?" tanya Viko.
Dirga hanya diam, ada rasa senang di hatinya namun rasa bimbang juga, Dia masih bingung dengan perasaanya sekarang.
...****************...
Di dalam mobil, Dara sedang melihat dokumen untuk meeting hari ini di perusahaan Santiago.
Dara di suruh oleh Albert untuk menggantikannya meeting hari ini di kantor.
10 menit berkenDara .
Mobil berhenti di pinggir jalan di depan mall ternama.
Bastian keluar dari dalam mobil dan membawa baju yang di pesan Albert untuk Dara pakai.
Setalah Bastian membawa baju untuk Dara , mereka pun langsung melanjutkan perjalanan menuju perusahan Santiago.
Mereka pun melanjutkan perjalan mereka ke perusahaan Santiago.
20 menit berkendara
Mereka sampai di perusahaan Santiago, Dara keluar dari mobil di bukakan oleh Bastian.
Saat Dara masuk ke dalam perusahaan semua penjaga membuku kepada Dara
Pegawai yang lain melihat itu terheran karena semua penjaga Santiago menundukkan badan kepada Dara .
"siapa dia?" tanya Pegawai 1
"gak tau, gue baru liat dia" jawab Pegawai 2
"apa dia anak pak Albert?" tanya Pegawai 3.
"mungkin. eh apa cucu perempuan nya yang hilang?" ucap Pegawai 1.
"eh iya mungkin dia" balas Pegawai 3.
Masih banyak celotehan dari para pegawai yang bekerja di Perusahaan Santiago saat melihatnya.
Dara naik Lift dan menekan tombol lantai 15 untuk masuk ke dalam ruang meeting, Dara sudah mengganti baju tadi di lantai 1.
Saat Dara masuk ke dalam ruang meeting, sudah berjejer. 40 orang petinggi - petinggi di perusahan Santiago, mereka terlihat heran siapa gadis muda yang duduk di tempat duduk Albert dengan raut wajah yang dingin.
Bastian menjelaskan semuanya dan mereka pun terkejut mendengar bahwa Dara adalah cucu perempuan Albert yang hilang, yang akan memimpin meeting hari ini.
Saat meeting berlangsung Dara sangat kritis dengan apa yang di jelaskan oleh para pegawai, dia juga tidak segan mengusir seseorang dari ruang meeting karena terus menerus meremehkannya dan tidak fokus saat orang di depan sedang menjelaskan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
satu lagi IBUMU
my Badas girl sikat abis kalau ada tikus" di perusahaan jangan ada kata ma"af
sobek menyobek kulit ku rasa cukup
ga cuma buat si angkat tapi jg KK dan ibunya di tunggu ya Thor 👍👍
menunggu saat di mana mereka di siksa ,,yg namanya mafia tuh kenal sodara biarpun satu rahim Babat habis Thor. i like it 🥰🥰🥰🥰