NovelToon NovelToon
Pacaran Setelah Menikah

Pacaran Setelah Menikah

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Suami ideal / Istri ideal
Popularitas:323
Nilai: 5
Nama Author: Angguni

Tolong berhentilah menebar pesona hanya mata terpejam bisa kurasakan, jangan biarkan cahayamu membutakan banyak hati

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Angguni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Takut kehilangan

"Sejak kapan kamu kenal dengan mas Bobby? " Nadaku menurun jadi terdengar lebih bersahabat.

"Sejak kami masih kecil. Iya kan, mas? "

"Iya" jawab Bobby tetap dengan tawa tertahan.

"Oh, gitu".Aku ikut mengulum senyum.

" Iya, jadi mba ini jangan berharap deh. Gak akan mudah dapetin hati mas Bobby ".

" Iya, saya tahu, mba. Gak sembarangan orang yang bisa dampingi laki-laki seperti Bobby. Iya kan, sayang? " Aku menaik turunkan alis.

"Iya dong".Bobby menarik pinggangku mendekat ke arahnya.

Cup!

Tiba-tiba Bobby mencium pipi kananku tepat di depan gadis aneh ini. Matanya membulat sempurna. Jika tidak di tempat umum, mungkin aku sudah terpingkal pingkal.

"Ka.... kalian.... "Mukanya justru terlihat bodoh memandangi kami bergantian.

" Iya, Rin, kenalin ini Desi istriku. Desi, ini karin, temanku sejak kami masih kecil ".

Aku mengulurkan tangan, tapi karin masih memasang wajah cengo. Dia tak menghiraukan uluran tanganku.

" Mas Bobby sudah menikah? secepat ini, mas? "

"Iya, Rin, untuk apa menunda? Nanti atau sekarang toh tetap Desi juga pilihanku".Bobby tersenyum manis ke arahku.

" Kalau gitu..... selamat ya, mas".

Karin pergi meninggalkan kami tanpa banyak bicara lagi. Satu lagi, dia belum membayar es cendolnya, hahaha.

Bobby Pov

"Sayang, aku gak nyangka kamu seberani itu, hahaha".Sejak tadi, aku tidak henti hentinya menggoda Desi

" Udah deh, mas. Kamu juga Kecentilan banget. Kenapa gak bilang aja dari awal kalau aku ini istri kamu? Apa kamu malu? "

Wajah Desi berubah sendu. Ah, bukan ini yang kumau.

"Sayang, kamu ngomong apa sih? ya, mana mungkin dong aku malu punya istri secantik kamu? " godaku.

"Gombal! Udah ah, aku mau balik. Capek hati jalan sama kamu! " Desi berjalan mendahuluiku. Aku berusaha mensejajarkan langkah kami.

Aku merangkul pundak Desi, berusaha membuatnya yakin bahwa aku sangat bahagia memilikinya untuk menemaniku.

"Aku harap senyumku tidak terlihat palsu, karena menutupi kesedihanku ini.

Desi Pov

Aku terbangun. Ku lirik jam di nakas masih menunjukkan pukul 04.00.Sejak semalam aku susah tidur dan selalu terbangun seperti ini. Bobby yang seperti menyadari aku terbangun, kembali menarikku ke dalam pelukannya. Aku mencoba memejamkan mata, tapi tidak berhasil. Kupeluk erat tubuh Bobby seperti takut terpisahkan. Aku takut jika harus memiliki jarak dengan laki-laki menyebalkan ini.

Satu dua tetes air mata jatuh mengenai lengan Bobby. Dia membuka mata dan menatapku dengan bingung.

"Sayang kamu kenapa? " Bobby menghapus sisa air mata di pipiku.

Aku menggeleng dan kembali memeluknya dengan erat, menenggelamkan wajahku di bahunya.

"Mas, kalau kamu jauh dari aku, apa kamu bakal cari selingkuhan? "

Bukannya membalas pertanyaanku, Bobby malah tertawa geli.

"Mas, aku serius nih".

" Lagian kamu lucu sih, sayang. Kenapa harus jauh coba? Kita bakal terus sama sama membangun surga untukku, untuk kamu, untuk anak-anak kita nanti ".

" Tapi, mas, kalau keadaan membuat kita terpaksa menjauh gimana? "

"Keadaan yang bagaimana, Desi? Percayalah. Seutuhnya".

Bobby memelukku lebih erat. Ada kehangatan di hatiku mendengar kata katanya.

Aku mengerti. Apa yang di takdirkan untukku, selamanya akan tetap menjadi milikku. Bobby memang bukan seutuhnya milikku, tapi pemiliknya mengutus dia untuk bersamaku. Jadi tidak salah bukan jika sekarang aku merasa begitu takut kehilangannya?

Selesai shalat malam berjamaah, aku mencium tangan Bobby yang di susul kecupan hangat di keningku. Sungguh aku tidak ingin momen ini terlewatkan begitu saja.

"Jangan khawatir, Desi. ini akan berlangsung setiap hari, dan selamanya".

Aku tersenyum, kemudian menunduk malu. Aku tak percaya, sebegitu ekspresifnyakah aku semenjak menikah dengan lelaki ini, hingga dengan mudah dia tahu segala yang kupikirkan? Terserahlah, setidaknya aku menikmati ini. Positifnya, aku tidak perlu berkode kode ria seperti remaja labil lainnya karena suamiku cukup peka ternyata, tapi, sungguh jika kalian berada di posisiku saat ini, kalian akan tahu betapa rumitnya hal yang kuhadapi

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!