NovelToon NovelToon
Rindu Yang Kusimpan

Rindu Yang Kusimpan

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Sephta Syani

Kiki seorang gadis desa yang sederhana memiliki kemauan untuk merubah hidupnya. Ia memutuskan pergi ke ibu kota dengan hanya berbekal tekadnya yang kuat.
Ibu kota dalam bayangannya adalah sebuah tempat yang mampu mengabulkan mimpi setiap orang nyatanya membuatnya harus berkali-kali menelan kekecewaan apalagi semenjak ia dipertemukan dengan seorang lelaki bernama Rio.
Apa yang terjadi dengan kehidupan Kiki dan Rio? apakah keinginginan Kiki akan terwujud?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sephta Syani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 17

Tina membanting pintu kamarnya dengan keras. Tas selempang ia lempar sembarang. Mulutnya tak henti mengoceh menumpahkan kekesalannya pada Rio.

" brengsek kau Rio" oceh Tina dengan nafas naik turun.

" kenapa kau selalu menolakku? " bulir bening menetes . Ia menumpahkan kekesalannya dalam tangis. Tina meraung raung. Ia bahkan merobek bantal sampai kapas memenuhi tempat tidurnya. Tina menyukai Rio, semenjak mereka bertemu pertama kali saat awal masuk kuliah. Namun Rio sangat sulit ia dekati, oleh karena itu Tina memilih mendekati Rio dengan cara menjadi temannya terlebih dahulu. Dan saat Rio mulai terbuka padanya ia tak melewatkan kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya. Namun dugaan Tina salah, bukan menjadi kekasih namun Rio dengan tegas menolak dan mulai menjauhinya. Itu yang membuat Tina gila, ia mulai kembali menjauhkan rasa malunya sebagai seorang perempuan dan memilih mendekati Rio dengan berbagai cara.

" Awas saja kau akan bertekuk lutut padaku. tunggu saat yang tepat kau akan menjadi milikku sepenuhnya." seringai di bibir Tina disertai amarah yang berkilatan di mata nya.

***

Pagi itu Kiki memulai aktivitasnya seperti biasa. Ia pergi ke cafe tempatnya bekerja naik bus bersama Lisa. pagi itu bus pun tidak terlalu penuh sehingga Kiki dan Lisa bisa leluasa memilih tempat duduk yang dia mau.

" Ki, kamu merasa tidak sih kalau ada selalu memperhatikan kita? " Lisa yang merasa beberapa hari ini perasaannya tak enak segera bertanya pada Kiki.

Kiki melihat sekitarnya, ia mengangguk setuju dengan perkataan Lisa.

" sebaiknya kita berhati hati Lis. Sebenarnya sudah beberapa hari ini aku merasa seperti di awasi" Lisa dan Kiki tak tahu. Sepasang mata lelaki bertopi yang mengikuti mereka mulai dari rumah sampai di dalam bis itu adalah Jafar orang suruhan Juragan Marta.

Turun dari bis, kiki dan Lisa berjalan cepat. Perasaan mereka sangat gak nyaman. Didepan cafe tempat Kiki bekerja mereka berpisah. Lisa melanjutkan perjalanannya menuju mall, sedangkan Kiki masuk kedalam cafe.

Memasuki cafe yang masih kosong, Kiki menghela nafas dalam. Ia tak tahu siapa yang mengikuti mereka namun perasaan Kiki semakin takut ketika teringat ibunya di rumah sendirian. Tapi ia tak bisa berbuat apapun.

" ya Tuhan, lindungi kami dari orang orang yang berniat dzolim. " doanya dalam hati. Ia menghembuskan nafas kasar dan melangkah. Namun batu satu langkah tubuh Kiki menabrak seseorang.

Bruk...

" aww... " Kiki memekik antara sakit dan kaget. Segera ia mendongak memandang siapa yang dia tabrak.

Wajah memerah tanda marah nampak dihadapannya. Dian menatap Kiki dengan amarah.

" kau buta atau apa? " Dian berteriak sambil berkacak pinggang di hadapan Kiki. Sudah mirip seperri majikan yang memarahi babunya.

" maaf mbak aku tak sengaja. " ucap Kiki dengan menangkupkan kedua tangan di dada.

" masih pagi sudah bikin masalah. Kau niat bekerja atau tidak? Jika mau melamun jangan di sini. Keluar saja kau dari sini. " sungut Dian dengan kesal.

" maaf mbak, aku tidak berniat melamun. Tadi saya hanya merasa takut. Makanya saya terburu buru tak memperhatikan jalan. " Kiki menyampaikan alasannya menabrak Dian. Namun Dian tak terima. Ia tetap marah pada Kiki.

" aku tak. Mau tahu. Disini tempat bekerja bukan melamun. Untung masih sepi bagaimana kalau kau menabrak orang yang membawa pesanan. Atau bahkan pelanggan yang kau tabrak hah! "

" maaf mbak, lain kali saya akan berhati hati. "

" awas kalau kau sekali lagi seperti ini. Ku pastikan kau keluar dari cafe ini. " Dian melangkah tanpa memperhatikan Kiki lagi. Mendengar perkataan Dian, kiki semakin menghela nafas. Setitik bening keluar dari sudut matanya. Ia merasa semakin sedih dan tak enak dengan sikap Dian. Segera ia mengusap bulir bening itu.

" Ya Alloh kuatkan aku" gumamnya sambil berniat melangkahkan kaki menuju ke ruang karyawan. Namun belum ia melangkah sebuah tepukan mendarak di pundaknya.

" yang Sabar. Dian sebenarnya baik. Dia hanya tak suka ada kesalahan. " sebuah suara terdengar begitu dekat ditelinganya.

Kiki kaget, serta merta dia melirik melihat siapa yang berbicara padanya. Namun mulutnya langsung terbuka saat sebuah wajah tampan dengan senyum ramah berada persis didepan wajahnya.

" pak... "

1
RITA SEPHYANI
terima kasih kak atas apresiasinya.
Irma Yulyanti
Di tunggu updatenya kak... 💪
Maria Fernanda Gutierrez Zafra
Duh, jleb banget!
RITA SEPHYANI: terima kasih, mohon dukungannya
total 1 replies
_Sebx_
Keren thor, semoga bisa lanjut sampai ke akhir cerita!
RITA SEPHYANI: terima kasih apresiasinya.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!