Pura-pura Hamil

Tak terasa semua persiapan resepsi sudah mencapai sembilan puluh persen,kedua keluarga sibuk namun tidak dengan kedua pengantinnya.

Ya Anggun dan Galang tenang saja sebab sudah dihandle oleh orang tua serta Siska dan Reza.

Siska dan Reza bahkan yang mewakili untuk fitting baju pengantin dikarenakan Anggun tak boleh kecapekan.

Setelah pulang dari rumah kayu Anggun merasa perutnya kram,Galang dengan segera tanpa ba bi bu melarikan istrinya kerumah sakit,pemicunya sebab Anggun banyak pikiran sebab dari itu Galang sekarang bertugas menjaga mood sang istri.

"Kak,aku tiba-tiba ingin makan ini",ucap Anggun menunjukan gambar salad buah.

"Aku akan menghubungi Siska dulu",ujar Galang menghubungi adiknya.

Siska mengalami capek hati dan juga fisik karena dia yang mengurus pekerjaan Galang,mengurus printilan resepsi Galang,belum lagi mengurus mantan kekasihnya yang selalu mengganggu nya.

Dan ini apa lagi,tiba-tiba kakak nya menghubunginya membuat Siska menghela nafas,"Ada apa?,apa lagi?,apa kakak tidak tau aku sedang sibuk,aku sedang pusing",ucap Siska ketus.

"Aku belum mengatakan apa-apa Siska,"ucap Galang bingung.

"Masa bodoh,aku capek sana minta tolong sama papa atau mama saja",ucap Siska kesal.

Galang bingung saat Siska mematikan ponselnya,"Kenapa?,Siska marah?",tanya Anggun sebab Galang hanya memandangi ponselnya.

"Mungkin dia sedang sibuk,dan tidak mau diganggu",ucap Galang,berpikir ada apa dengan adiknya.

"Aku ingin sekali",rengek Anggun.

"Aku akan membuatkannya",ucap Galang,Anggun mengangguk.

Siska merasa moodnya berantakan,selesai dari kantor Siska menuju tempat fitting baju pengantin sekarang hanya sendiri sebab hanya mengambil karena sudah selesai,"Siapa yang nikah siapa juga yang repot",gerutu Siska.

Siska keluar dari tempat tersebut dengan menenteng dua paperbag,"Mau aku bantu?",tanya seorang kelaki,Siska memutar bola matanya malas,moodnya hancur.

"Menjauhlah dariku",hardik Siska.

"Siska beri aku satu kesempatan lagi",ucap David memohon,Siska mendorong bahu David dan pergi.

"Aku bilang jauhi aku",ucap Siska.

"Sini aku bantu",ucap David tetap mengikuti Siska sampai ke mobilnya.

"Tidak perlu",ucap Siska segera masuk kedalam mobil dan melajukannya.

David menghela nafas,dia tidak menyerah dan tetap mengikuti Siska,Siska yang merasa diikuti segera menghubungi Reza,"Halo,kak bisa datang menjemputku",ucap Siska tanpa basa basi,Siska tetap berada dalam mobil,Siska takut bila mengendarai tak fokus dan terjadi hal yang tak diinginkan belum lagi David,bisa saja kan lelaki itu melakukan sesuatu yang tak terduga dijalan nantinya,sebab dari itu dia menunggu Reza.

Reza mengetuk kaca jendela mobil Siska,David memperhatikan dari jauh,Siska membuka jendela,"Ikut mobil ku saja",ucap Reza.

David mengepalkan tangannya,"Bukankah itu pria pemilik cafe",gumam David melihat Siska dekat dengan Reza.

Didalam mobil.

"Terimakasih kak",ucap Siska.

"Iya",ucap Reza.

Hening tak ada suara,Siska melihat dari kaca spion terlihat mobil David mengikuti mereka.

"Sepertinya mantan kekasihku tetap mengikuti ku",ujar Siska,

"Oh,ini karena David mengikutimu?",tanya Reza.

Siska mengangguk,Reza melajukan kendaraannya menuju cafe miliknya mencari keramaian.Reza keluar dari mobil begitu juga Siska,Reza sengaja menunggu David,seperti perkiraan Reza.

David dengan amarah tanpa aba-aba melayangkan pukulan kepada Reza,"David apa yang kamu lakukan!!",teriak Siska.

"Jangan berani-berani dekati Siska!!",ancam David menunjuk wajah Reza.

Siska yang geram menatap nyalang David,"Hei,kamu itu bukan siapa-siapa ku lagi,kamu itu hanya mantan,kamu tau arti mantan kan",ucap Siska sambil membantu Reza berdiri.

"Kita perbaiki hubungan kita Siska,aku tau kamu masih mencintaiku kan,aku janji tidak akan selingkuh lagi",ucap David.

Siska berdecih,"Jangan ganggu aku,karena aku sudah mau menikah",ucap Siska emosi.

"Kamu berbohong Siska,aku tau kamu itu sangat sulit untuk move on,ini bilang menikah?,dengan siapa?",ucap David.

Tanpa basa basi Siska segera mencium bibir Reza didepan David,Reza hanya membelalakan matanya sebab terkejut akan apa yang dilakukan Siska.

David juga tak kalah terkejut sebab selama berpacaran dengannya Siska tidak mau dicium bibirnya dan ini Siska yang mencium orang tersebut.

Siska menyudahi ciumannya,"Apa kamu belum percaya?,apa mau lebih dari ini?",tanya Siska menantang David,Reza hanya menelan salivanya dadanya berdetak tak karuan sebab Siska,apa yang terjadi,Reza seperti tak menampak dibumi,perasaannya campur aduk,Reza segera tersadar kemudian merangkul bahu Siska.

"Siska calon istriku,bila kamu mengganggunya kamu berurusan denganku",ucap Reza.

Sedangkan David dia tersenyum,"Aku akan tetap mengejar Siska",ucap David kecewa.

"Tak akan aku biarkan pria pengecut sepertimu mengganggu Siska",teriak Reza kepada David yang beranjak pergi saat orang cafe semua keluar.

David pergi dengan menatap tajam Reza juga Anggun.

Setelah itu Siska menggigit bibirnya,"Ciuman pertamaku",batin Siska.

Reza menetralkan kembali perasaannya,"Ayo aku antar pulang",ucap Reza mengajak Siska.

Dalam perjalanan Siska dan Reza saling diam,Siska merutuki kenapa karena marah dan kesal dia bertindak ceroboh dan bodoh,bagaimana kalau kekasih Reza tau,bisa-bisa dia dilabrak dijambak,atau bahkan diviralkan,oh my god kenapa dia tak bisa berpikir jernih.

Lain halnya dengan Reza yang menutupi rasa gugupnya dengan diam,ini pertama kali dia dicium oleh wanita,dan wanita tersebut Siska seorang yang dia sukai,"Manis",batin Reza,Reza merutuki kenapa tadi tak membalas ciuman tersebut.

Reza melirik kearah Siska,mungkin ini saat yang tepat,"Ehem",Reza berdehem untuk membuka obrolan.

"Yang aku katakan tadi...

"Aku tau,"jawab Siska lesu.

"Kamu tau?",tanya Reza terkejut seketika menghentikan laju mobilnya.

"Iya,kakak mengatakannya agar David tak mengganggu ku lagi kan",ucap Siska.

Reza menghela nafas,"Siska apa kamu tak tau atau hanya pura-pura tidak tau?,aku sudah lama suka dengan mu,bukan dengan Anggun",ujar Reza.

"Kak Reza jangan bercanda",ucap Siska.

"Apa wajah ku kelihatan bercanda?",tanya Reza.

Siska memegang keningnya,"Ini hanya karena ciuman pastinya",batin Siska.

"Aku serius ingin menjadikanmu istriku",ucap Reza,Siska menatap Reza.

"Kalau kakak serius suka dengan ku,sekarang juga pinang aku didepan orang tua ku",ucap Siska menantang Reza,Siska dilawan.pasti Reza akan menolak dan bahkan mundur tak berani.

"Baik",ucap Reza mantap segera melajukan mobil ke kediaman Siska.Siska kalut ,"Kakak seriusan?",tanya Siska panik.

"Bukankah tadi kamu menyuruhku untuk meminangmu didepan orang tua mu,maka akan ku lakukan",ucap Reza menghentikan mobilnya tepat digarasi keluarga Adi Candra.Siska keringat dingin saat Reza membukakan pintu mobil.

"Kak,tadi aku hanya bercanda",ucap Siska.

"Kamu sudah menantang ku dan pantang bagi ku mundur saat aku menyanggupinya,ayo",ucap Reza menarik lengan Siska.

Siska menelan salivanya kasar,sedangkan Reza memantapkan hati,"Kamu bisa Reza",batin Reza.

Mama Ririn menyambut putrinya dan juga teman anak sulungnya,"Sore tante",sapa Reza.

"Kalian pulang bareng lagi?",tanya Mama Ririn.

"Tadi habis ambil gaun pengantin dan tuxedo kak Galang ma",ucap Siska.

"Berdua lagi?,kalian ini lucu,seperti kalian yang akan menikah,maaf ya nak Reza",ucap Mama Ririn sambil tertawa.

"Tante sebenarnya ada yang ingin..

"Kak,bukannya cafe sedang ramaikan,jadi cepatlah pulang",ucap Siska yang takut segera menggandeng tangan Reza untuk segera keluar dari rumahnya.

"Eh,kok diusir,Reza mau bicara apa tadi?",tanya Mama Ririn mengikuti putri nya itu.

"Siska aku ingin bicara dengan mama mu",ucap Reza menahan seretan Siska.

"Tidak boleh,aku tadi cuma bercanda",ucap Siska.

Reza kemudian berteriak,"Tante,Siska hamil anak ku",teriak Reza menggema.

Mama Ririn menutup mulutnya sedangkan papa Adi menjatuhkan tas kerjanya,Siska hanya melongo dengan apa yang dia dengar.