NovelToon NovelToon
Hunter System

Hunter System

Status: tamat
Genre:Tamat / Sistem / Kebangkitan pecundang / Epik Petualangan / Solo Leveling
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: MeowMoe

IG : @_meowmoe_

🥇Juara 1 - lomba menulis : Hunter X Dungeon

Hunter System (Sistem Pemburu)

Di balik sebuah gerbang Dungeon terdapat beragam monster yang berasal dari dunia lain.
Monster-monster yang kapan pun siap menginvasi umat manusia di Bumi.

Alvin, seorang Hunter berperingkat rendah yang selalu diejek oleh teman-temannya saat masih berada di Akademi Hunter, hampir saja tewas di dalam sebuah Dungeon saat rekan dalam tim raid mengorbankannya sebagai umpan pada para monster.

Saat sekarat, Alvin tiba-tiba mendengar suara robot elektronik terngiang di kepalanya.

["Aku adalah Sistem Pemburu, aku akan membantumu memburu para monster dan makhluk apa pun yang mengganggumu."]

Walaupun Alvin meragukan suara dari sistem yang telah masuk ke dalam pikirannya, pada akhirnya ia menerima bantuan Sistem Hunter, yang berjanji akan menjadikannya sebagai pemburu terkuat di dunia. Seorang pemburu yang akan menghabisi seluruh monster di Dungeon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MeowMoe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17 - Panggilan Dari Asosiasi

Setelah membaringkan Vina di kamarnya, Alvin menyiapkan makan malam dan berusaha membangunkan Vina. Namun, karena obat tidur yang di berikan Shiva padanya terlalu berlebihan, Vina masih terlalu susah untuk sadar secara penuh hingga Alvin harus menyuapinya bubur untuk makan malam.

Alvin masih bersama Vina sampai pagi tiba. Setelah ia melihat Vina tampak sudah baik-baik saja, barulah ia pergi kembali ke kamarnya sendiri untuk mengecek hadiah subquest yang didapatkannya setelah berhasil menghajar Brondy dan kawanannya kemarin malam.

......................

“Menambah pertemanan? Apa ini?”

[“Kau bisa menambahkan pertemanan pada orang-orang di sekitar mu. Itu akan sangat berguna untuk mu jika kau ingin mencari keberadaan mereka seperti saat kau mencari keberadaan kakak mu tadi. Jarak peta pertemanan juga tidak terbatas seperti jarak peta Dungeon. Kau bisa mengetahui lokasi keberadaan mereka dimanapun mereka berada."]

Alvin mengangguk pelan. Di dalam peta pertemanan itu, ia melihat titik hijau buram yang berlokasi tidak jauh darinya. Ia tahu itu pasti lokasi keberadaan Vina. Setelah membaca panduan di bawah peta, Alvin akhirnya menyentuh titik hijau buram dan warnanya berubah menjadi hijau cerah setelah ia melakukannya.

'Aku akan menambahkan ayah juga nanti.'

"Apa hanya itu fungsinya?"

[“Ya."]

Alvin agak kecewa saat mengetahuinya.

["Sistem pertemanan lumayan bagus dan akan berguna saat kau ingin mencari keberadaan rekan mu di Dungeon nanti.”]

“Tapi, bukankah kau mengatakan bahwa aku akan pergi ke Dungeon sendiri saja?”

[“Tsk… Bukankah kau memerlukan minimal 20 hunter dalam tim jika ingin melakukan raid di Dungeon zaman ini?”]

“Aku perlu melakukan raid di Dungeon zaman ini juga?”

[“Tentu saja. Itulah gunanya aku datang dari masa depan. Aku akan membantumu untuk memburu semua monster yang berada di Dungeon zaman sekarang. Tsk… memangnya di zaman apa kau hidup?”]

“…”

Pada saat Alvin masih berbicara pada Sistem sembari mengecek jendela statusnya, sebuah panggilan dari nomor tak dikenal muncul di layar ponselnya.

"Siapa lagi ini?"

Walaupun agak curiga dan mengira itu mungkin saja panggilan dari Asosiasi atau keluarga Lewis, Alvin pada akhirnya tetap menerima panggilan tersebut.

...…...

“Ya?”

《"Apakah ini tuan Rufino?"》

'Nah, ini orang dari Asosiasi, kan?'

Dari cara berbicaranya yang formal, Alvin dapat menebak dari mana panggilan itu berasal. Yang ia bingungkan hanyalah, dari mana Asosiasi mendapatkan nomor teleponnya padahal ia sudah menggantinya saat membeli ponsel baru.

Alvin mendengus dengan kasar sebelum menyahuti pertanyaan itu.

“Ya. Aku Alvin Rufino." Sahut Alvin dengan suara yang terdengar malas.

Dulu, ia pasti akan langsung bersemangat saat Asosiasi menghubunginya, karena hanya dari situ saja ia bisa mendapatkan pekerjaan.

《”Apakah Anda baik-baik saja jika ikut berpartisipasi dalam sebuah raid yang akan Asosiasi lakukan 3 hari lagi?”》

“Aku sebenarnya memiliki kesibukan dan belum bisa mengikutinya.”

《”Maaf, tapi ini raid penting, tuan Rufino. Kami harap Anda benar-benar mempertimbangkannya. Kami sangat berharap Anda bisa bergabung bersama tim raid.”》

‘Mereka sedang meminta aku mempertimbangkan atau memaksa secara halus?’

《"Tuan Rufino?"》

“Siapa kapten tim nya?”

”Nona Lewis. Miranda Lewis.”

Alvin menghela nafas panjang saat mendengar nama saudari Brondy di sebutkan sebagai ketua tim nya. Ia bahkan hampir tertawa saat mengetahuinya.

‘Sudah pasti. Kali ini mereka berniat untuk melenyapkan ku, kan?'

Walaupun Alvin tahu akan ada rencana busuk lagi di baliknya, namun ia tetap ingin menerima tawaran itu. “Kau katakan kapan tadi jadwalnya?”

《”Tiga hari dari sekarang, tuan.”》

Saat si penelepon mengatakannya, Alvin dapat merasakan bahwa dia sedang berharap cemas menunggu jawaban hanya dari getaran suara nafas nya saja.

Alvin bisa menebak, sudah pasti penelepon itu di ancam agar ia bisa membujuk Alvin untuk berpartisipasi dalam raid, atau dia mungkin akan celaka.

‘Tiga hari. Ku harap aku akan mendapatkan quest Dungeon untuk menaikkan level ku lagi sebelum waktu raid.’

Ring… ring…

Alvin terdiam.

‘Bagaimana bisa quest utama nya muncul saat aku baru memikirkannya?”

《”Tuan Rufino?”》

Sambil menyeringai lebar, Alvin akhirnya menyanggupi panggilan raid itu. “Aku akan menerimanya.”

Setelah Alvin memberitahukan kesediaannya, ia dapat merasakan kegembiraan tertahan dari penelepon itu, sebelum akhirnya mereka menyudahi panggilan tersebut.

“Dia benar-benar dipaksa di bawah ancaman, kan? Keluarga Lewis itu memang benar-benar brengsek!”

......................

Di lokasi lain, di dalam ruang perawatan khusus Rumah Sakit Hunter.

"Nona Lewis, dia menyanggupinya," bisik seorang pria berjas hitam pada majikannya yang sedang menatap Brondy Lewis dari luar ruang perawatan khusus.

Brondy yang baru 2 jam lalu ditemukan oleh hunter-hunter Asosiasi dalam keadaan tidak sadar di sebuah bangunan tua itu, masih mendapatkan perawatan khusus dari seorang Healer.

Miranda Lewis menatap pria itu dengan tatapan tajam. Ekspresinya sangat gelap setelah mengetahui adiknya baru saja di celakai oleh seorang hunter antah berantah.

"Carikan Dungeon peringkat D. Kita akan membunuhnya di sana."

"Ya, nona."

......................

“Sistem, apa kau yang memberikan quest itu?”

[“Semua quest berasal dari Rimi.”]

“Rimi?” Alvin seperti pernah mendengar nama itu, namun ia juga merasa tidak pernah kenal dengan orang bernama Rimi.

[“Rimi adalah Sistem Kecerdasan yang selalu memberi mu notifikasi.”]

“Ah…” Alvin akhirnya ingat, Sistem Pemburu dulu pernah menyebutkan nama itu, “Jadi, apakah kau juga memiliki nama?”

["Kau bisa memanggilku Sistem."]

"Hahh..."

["???"]

"Baiklah... Oh ya, apakah kalian adalah dua Sistem yang terpisah?"]

["Ya. Pekerjaan yang kami lakukan terpisah. Tapi kami menjadi satu kesatuan dalam tubuh mu."]

"Apakah Rimi tidak bisa berbicara bebas seperti mu?"

["Tidak. Hanya aku yang memiliki pikiran bebas. Rimi hanya akan memberitahukan jika ada hal-hal penting yang kau dapat atau harus kau lakukan. Aku yang akan bertugas sebagai pemandu bagi mu agar kau bisa memanfaatkan semua hal yang Rimi berikan untuk menjadi seorang pemburu handal. Mudahnya, Rimi adalah penyedia sarana agar kau berkembang. Aku adalah Sistem yang akan membantu mu memanfaatkan sarana tersebut."]

"Jadi begitu...," Alvin mengangguk-anggukkan kepalanya pelan, memahami apa yang Sistem maksud.

["Kalau kau ingin mengambil quest utama, sebaiknya kau selesaikan queat harianmu dulu."]

"Tentu. Tapi sebelumnya, ada yang ingin ku tanyakan."

["Apa itu?"]

Alvin diam sebentar. Mengingat apa yang kemarin ia pikirkan saat sedang memasakkan makan malam untuk Vina.

"Apakah kau akan selalu membuatkan senjata dan armor untukku saat aku mendapatkan bahan-bahannya di Dungeon?"

["Ya."]

"Lalu...," Alvin diam sebentar. Apa yang ingin ditanyakannya sebenarnya agak membuatnya malu.

["Apa yang ingin kau tanyakan?"]

"Begini. Apakah aku bisa menjual senjata dan armor yang sudah tidak ku gunakan lagi?"

["Tentu. Kau bisa menghancurkan atau menjual semua item yang sudah tidak kau perlukan. Dan lagi, kau hanya memiliki sepuluh laci penyimpanan."]

Alvin mengingat 10 kotak yang berada di dalam jendela inventory nya. Itu mirip seperti yang biasanya berada di dalam sebuah game.

"Apakah tempat penyimpanan itu akan bertambah saat aku naik ke level tertentu?"

["Tidak. Untuk apa memiliki tempat penyimpanan berlebih? Kau hanya akan menumpuk sampah di dalam Sistem. Simpan yang perlu, lalu hancurkan atau jual yang tidak di perlukan."]

"Begitu."

["Aku sudah membuat 30 armor dan 30 pedang dari bahan gerombolan anjing. Kau bisa mengambilnya di jendela inventory lalu menjualnya."]

"Benarkah?!" Alvin sampai melompat dari tempat tidurnya saat mendengarkan itu.

["Tsk..., aku tahu kau miskin dan pengangguran. Kau harus berterima kasih pada ku."]

"... Terima kasih. Kau ternyata baik hati."

["Ya."]

.........

Dengan sangat bersemangat, Alvin mengeluarkan semua perlengkapan raid itu melalui jendela inventory, lalu memasarkannya secara online melalui situs perdagangan tidak resmi yang bukan dikelola oleh Asosiasi.

Hanya dalam waktu setengah jam saja, 60 item itu habis terjual. Status item yang sangat tinggi untuk ukuran harga jual murah yang Alvin tawarkan, membuat semua item itu menjadi rebutan.

"Gila! Aku mendapatkan 300.000 Dollar hanya dalam 30 menit?!"

["Tsk..., cepat selesaikan quest harian mu dan pergi ke Dungeon."]

"Y-ya. Aku akan melakukannya setelah memaketkan semua item ini."

.........

Saat Alvin ingin menyelesaikan quest jogging yang menjadi tugas terakhirnya dalam quest harian, ia bertemu Vina yang tampak muram sedang duduk di sisi meja makan.

"Kau baik-baik saja? Apa mereka menyakitimu?"

"Aku baik-baik saja," sahut Vina yang kemudian memaksakan senyumnya.

"Syukurlah."

Suasana di ruangan itu hening kembali dalam beberapa saat.

"Hei..., kau tahu, aku mengira kau itu hunter yang sangat lemah seperti kabar yang beredar luas di sekitar ku." Ucap Vina tiba-tiba.

"Apa? Kau mendengar kabar burung seperti itu?"

"Aku senang mengetahui hal itu ternyata kebohongan."

"Hah?"

"Aku sempat tersadar saat kau menghajar orang-orang itu."

"Ah, b-begitu...," Alvin tersipu sekaligus bangga pada dirinya sendiri.

["Tsk..., wajah mu sangat menjijikkan."]

"Diamlah!"

"Ya?" Vina terkejut saat Alvin tiba-tiba mengumpat pada udara kosong di hadapannya.

"Tidak. Aku tidak berbicara pada mu barusan..."

"Hmmm...?"

"..."

"Lain kali hati-hati, ok? Menjadi kuat juga berbahaya. Ada banyak orang yang akan iri pada mu dan berusaha mencelakai mu."

"A-aku mengerti."

"Kau mau berlatih lagi?" tanya Vina sembari memerhatikan pakaian yang adiknya biasa kenakan saat akan pergi berlatih ke Akademi.

"Ya."

"Semangat, ok? Kau harus bisa melindungi kakak dan ayah mu. Kita tidak bisa terus mengandalkan keluarga Maxwell untuk melindungi kita dari musuh-musuh mu itu."

Alvin terdiam.

'Apa dia sebenarnya sudah tahu kalau putra bungsu dari keluarga Lewis itu selalu merundung ku?'

"Ya. Jangan khawatir," sahut Alvin sebelum ia pamit pergi meninggalkan rumah mereka.

......................

Setelah menyelesaikan tugas terakhir dari quest hariannya, Alvin akhirnya pergi menuju lokasi gerbang quest Dungeon nya.

Sangat berbeda jauh dari Dungeon yang sebelumnya ia taklukkan, Alvin sangat kesulitan menghadapi quest Dungeon keduanya itu.

Ia bahkan berkali-kali hampir mati saat bertarung dengan para monster di Dungeon peringkat C tersebut hingga ia membutuhkan waktu selama 3 hari waktu di dunia manusia sampai akhirnya bisa menaklukkan Dungeon.

Namun, usaha Alvin di sana memberikan banyak hasil padanya. Selain mendapatkan banyak bahan untuk menempa perlengkapan raid dengan kualitas bagus, ia juga mendapatkan sebuah item bagus.

Selain itu, peringkatnya pun langsung naik beberapa tingkat hingga ia kini sudah berada di level 44.

...****************...

1
Akbar
Luar biasa
Nika: thank you kak 💖🙏
total 1 replies
Argon wisnu handoko
good
Argon wisnu handoko
keindahan mata-mata
Akbar
Luar biasa
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
.
AHMAD BAIHAKI
Luar biasa
Nika: thank you kak 💖🙏
total 1 replies
Another Heaven
good!
Madara_kw
Aku madara mengakui novel ini sebagai novel terhebat pernah kubaca
karyaku: hi kk, mampir yuk di cerita author." transmigrasi menjadi istri mafia " jangan lupa ya, di jamin seru deh.
Nika: terharu 😭
total 2 replies
Madara_kw
novelnya seru kak endingnya juga ok kok
Nika: terima kasih kak 💖🙏
total 1 replies
Madara_kw
seru terus happy ending?hahaha liat sendiri lah/Chuckle/
Nika: thank you kak 💖🙏
total 1 replies
Madara_kw
nah ini nih yang dikatakan happy ending,kalo sad ending alvin hilang orh dicintai,kalo bad ending dunia musnah,kalo perfect ending ga ada yang mati ato kehilangan orang tersayang kayak alvin kehilangan mina #INEEDPERFECTENDING/Sob/
Madara_kw
kok nangis ya ketika tau angka 10 itu
Nika: ada cerita tentang Mina kak di novel satunya Godess Of War
total 1 replies
abdillah musahwi
banyak kali ESnya, nggak kedinginan tuh😁
Nika: wkwkkwk /Joyful/
total 1 replies
abdillah musahwi
selamat meninggal Shiva🙋
Nika: /Smirk/
total 1 replies
Razfiqh
hrs nya begitu kan? "hingga kini ia berada di level 62" kl gini kan kek kurang pas aja "hingga ia kini berada di level 62"
Ridwan Maulana
Luar biasa
Nika: thank you kak 🙏💖
total 1 replies
abdillah musahwi
sistem geblek😁
abdillah musahwi
sistemnya nakalan 😁😁😁😁
Razfiqh
Bodoh.... knp ninggalin surat njingg....kan bisa nanti ngomong berdua
Tatang
makin lama baca makin ga ngerti inti cerita nye kasihan otak gue yg minimalis ini...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!