Cassandra Stacey Atmaja, adalah anak yatim piatu yg di adopsi oleh wanita paruh baya, dan menjadi anak angkat kesayangan nya.
Suatu malam ibu angkat Cassandra meninggal karena suatu penyakit, sebelum kepergiannya, ibu angkat Cassandra mewariskan sebuah rumah mewah yg terletak di desa Wangun sangit dan perusahaan yg bergerak di bidang properti di kota J.
Sebelum kematian ibu nya. ternyata ibu nya menyimpan sebuah rahasia besar yg membuat Cassandra begitu terkejut dengan fakta tersebut.
Nantikan kisah Cassandra selanjutnya!
happy reading 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon astiana Cantika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 16 IVAN DAN NINA JADIAN
Malam ini rumah kediaman Cassie sudah di penuhi oleh para warga yg berbondong-bondong datang kerumah nya untuk mendoakan almarhum ibu Hilda.
Termasuk para sahabat Narendra pun turut serta untuk mendoakan nya.
"Cassie Lo oke kan.?" Ucap Nina yg berada di samping nya.
"Gue oke kok Nin, gue hanya Terharu melihat para warga semua nya hadir untuk mendoakan almarhum ibu, gue saat ini masih tidak menyangka Nin, ibu ninggalin gue secepat itu, ibu wanita yg baik, kuat dan tangguh, ibu sangat menyayangi gue walau dirinya tau bahwa gue adalah anak suami nya dari wanita lain, terbuat dari apa hati ibu." Ucap Cassie dengan mata berkaca-kaca.
"Lo beruntung Cas bisa di sayangi oleh ibu Lo walau sebentar, gue sampai saat ini juga masih berharap sih bisa ketemu orang tua kandung gue dan bertanya, kenapa mereka membuang gue sewaktu bayi, apa setidak berharga itu gue Dimata mereka ya." Ucap Nina dengan pandangan kosong.
"Nin, sekarang Lo punya gue, kita sahabat sekaligus saudara, gue gak mau Lo jauh-jauh dari gue Nin, kita susah dan senang sama-sama, suka dan duka juga sama-sama Nin, pokok nya Lo harus cerita ke gue kalau ada masalah apapun, begitu juga gue." Ucap Cassie sambil memeluk Nina, Nina dengan tersenyum pun membalas pelukan Cassie.
" Oke gue juga akan tetap jagain Lo kok Cas, seperti biasa, kalau ada yg macem-macem gue gibeng juga tuh orang." Ucap Nina dan Cassie pun hanya tersenyum kecil sambil menutup mulut nya melihat tingkah Nina.
Sedari tadi Lona yg duduk tak jauh dari Cassie dan Nina memandang keduanya dengan perasaan sedih, dirinya iri melihat keakraban mereka berdua, kenapa Cassie selalu beruntung mendapatkan sahabat sebaik Nina, begitu pula dengan cinta nya, kenapa Cassie yg jadi istri nya Narendra, kenapa bukan dirinya, dirinya yg sudah bertahun-tahun mengejar cinta Narendra hanya mendapatkan penolakan yg memalukan, sedangkan Cassie tanpa berbuat apapun bisa mendapatkan cinta Narendra , kenapa tuhan tidak adil kepada nya, begitu lah isi pikiran Lona dengan tangan mengepal memandang kedua sahabat itu.
Tanpa di sadari Lona, Ivan sedari tadi tak lepas memandang Lona yg tengah menatap Cassie dan Nina dengan pandangan sulit di artikan.
"Semoga Lo gak berbuat yg macem-macem Lona, kalau sampai Lo nyakitin Cassie maupun Nina, gue gak bakal tinggal diam." Batin Ivan yg masih dengan mata yg tertuju ke arah Lona dan sesekali memandang Nina.
Cassie dan Nina pun berjalan menuju ke arah para ibu-ibu yg sedang duduk , doa bersama akan segera di mulai.
Dan semua nya pun membaca surat yasin dengan khidmat, Suasana malam ini di rumah megah milik orang tua Cassie pun di penuhi dengan lantunan ayat-ayat suci guna mendoakan almarhum.
.
Setelah acara selesai dan para warga juga sudah pulang dengan membawa bingkisan masing-masing, kini yg tersisa hanya para orang tua , dan anak-anak nya saja , sedang duduk di karpet yg terbentang di ruang tamu yg luas itu.
"Anak-anak, besok kami akan pulang ke kota , apa kalian juga ingin pulang atau menetap di sini terlebih dahulu.?" Ucap mommy Tifani.
"Cassie ingin di sini dulu mom, Cassie gak mungkin ninggalin rumah ini apalagi ninggalin Nina untuk tinggal di kota, Nina Hanya punya Cassie Mom." Ucap Cassie yg tengah menggandeng lengan Nina.
"Baiklah Mommy tidak melarang mu nak, asal Narendra ada di sisi mu untuk menemani kalian di desa ini." Ucap mommy Tifani.
" Narendra akan menemani Cassie Mom untuk tinggal di sini." Ucap Narendra.
"Ivan juga akan di sini, buat nemenin ayang Nina." Ucap Ivan Menaik turun kan alis nya ke arah Nina sambil tersenyum.
"Idih Lo apaan begitu, merinding gue sumpah." Ucap Nina mendelik.
"Nin, kode itu kode Nin, mungkin tidak lama lagi cinta bersemi, eak haha." Ucap Rick tertawa.
"Apaan sih Lo Rick, ngomong jangan suka mengada ada ya." Ucap Nina.
"yaelah Nin peka dikit Napa, liat noh muka si Ivan langsung meleyot Begitu buahahaha." Ucap Rick tertawa ngakak.
Para orang tua yg melihat tingkah laku anak-anaknya hanya tersenyum dan menggeleng kan kepala nya.
"Ada-ada aja mereka, melihat mereka begitu serasa ngeliat kita waktu sekolah dulu iya gak sih.?" Ucap Tante Jessica.
"Bener banget lah, anak ku cerminan papa nya banget." Ucap Tante mika.
" Mana bener lagi hihi, aku inget dulu Leon suka bertingkah absurd persis Rick saat ini, tapi kemana sifat itu ya kok ilang.?" Ucap Tante Lira.
"Dah tobat semenjak menikahi Mika haha." Ucap Tante Ara tertawa kecil.
Yang lain nya hanya tertawa mendengar kata Tante Ara.
" Emang iya Lo suka Ama gue Van.?" Tanya Nina pada Ivan.
"Kurang asem memang si Rick ini, ah sudah kepalang tanggung jugak." Batin Ivan menggerutu.
"Ehem sebener nya gue suka Ama Lo Nin, Lo mau gak jadi pacar gue.?" Ucap Ivan serius.
"Cie cie kiw kiw, ayok lah gas." Ucap Rick heboh.
" Ini Lo nembak gue apa gimana ni.?" Bingung Nina.
"Iya Nina mutiara." Ucap Ivan menyebut nama lengkap Nina.
.
"Anak kamu lagi nembak Nina tuh Yas." Ucap Tante Sinta.
Tante Yasmin pun seketika menoleh ke arah Ivan yg sedang menatap Nina tak jauh dari tempat duduk nya.
Tante Yasmin dan teman-temannya pun memasang telinga baik-baik mendengar jawaban dari Nina.
" Gak romantis banget sih Lo Van, kasi buket bunga kek apa kek, minimal cincin kek biar dramatis gitu loh." Ucap Nina cemberut.
"Ivaaaaannn..." Teriak ayah nya Ivan.
Mereka pun terkejut mendengar teriakan ayah Johan.
"Aduh anak ini, malu-maluin ayah banget kamu Van, masa nembak cewek kayak begitu, harga diri Van , harga diri." Ucap ayah Johan.
Ivan pun melihat ke arah bunda Yasmin dengan tatapan memelas.
"Bener kata ayah kamu, udah mah nembak mendadak, masa cuma dengan kata-kata sih." Ucap Tante Yasmin mendelik.
Nina yg melihat muka memelas Ivan pun antara mau tertawa atau kasihan.
"Gue mau kok Van." Ucap Nina tersenyum pada Ivan.
"Beneran Nin.?" Ucap Ivan tak percaya.
"Ya , gue mau jadi pacar Lo." Ucap Nina.
"Aaaaaaaaa, akhir nya aku bakal punya menantu." Teriak Tante Yasmin dengan perasaan bahagia nya.
Nina dan Ivan melongo melihat keantusiasan bunda nya Ivan itu.
Sebegitu senang nya kah gue Nerima cinta anak nya sampe bunda dan ayah nya Ivan seantusias itu pikir Nina.
Bersambung.