cinta yg berbalas takdir yg tak mendukung
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Nanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 16
sesampainya di kamar, jimin pun langsung ke kamar mandi... tak lama dia keluar melihat mu duduk di sofa dia pun duduk di sebelah mu dengan perlahan, kau pun mulai pembicaraan
"jimin,,, " kau pun terdiam
"aku tau Cintya, aku tidak akan menyentuh mu sampai kau benar-benar menerima ku... " ucap jimin menatap mu tajam
"terimakasih, tapi ini bukan hanya soal itu.. keputusan yg kau ambil ini, karena terpaksa ingin menyelamatkan kedua belah pihak atau memang sepenuh hati menerima aku... " tanya mu
"aku tulus padamu, jika kau tidak ingin melanjutkan nya kita bisa berpisah setelah 3 bulan seperti yg di katakan rap Hyung... " ucap jimin padamu
"di agama ku pernikahan bukanlah sebuah kompetisi, namun aku juga tidak ingin menyerah.. aku hanya takut kau yg tidak kuat mengahadapi ku... jimin,, aku akan mencoba melupakan nya karena aku tidak ingin pernikahan ku gagal... itu pun jika kau sejalan dengan ku... " jelas mu memandang nya
"tentu saja, aku akan membantumu melewati semua nya.. " ucap jimin melihat mu dan tersenyum
"terimakasih atas pengertian mu... "
"mari kita buat pernikahan ini sebagai skenario dari takdir kita, walau kita belum tau akhir nya.. " timpal nya lagi
"emmm... lalu bagaimana dengan orang tua mu, mereka pasti terkejut mendengar berita ini besok... " tanya mu penuh pengertian
"besok setelah pulang ke rumah, kita akan langsung berkunjung ke rumah orang tua ku untuk menjelaskan yg terjadi... " ucap jimin
"maksud mu... kau akan menceritakan yg sebenarnya?? " ucap mu heran
"tidak mngkin, serahkan padaku masalah ini... oke" sembari mengelus kepala mu
"benar, besok kita sudah harus keluar dari gedung ini.. lalu!!! " melihat ke arah jimin
"lalu,,, ya kita pulang ke rumah ku.. aku akan minta pengurus rumah untuk menyusun tempat untuk semua barang mu... " ucap jimin
"tapi aku hanya membawa satu pakaian untuk ku pakai besok... " jawab mu
"tidak apa-apa, besok kita bisa minta orang untuk mengambil barang mu atau bisa minta tolong sahabat mu kan... " ujar nya lagi
"aah iya benar juga... " menghela nafas
"istirahat lah, kau pasti lelah.. aku akan keluar sebentar mencari minum... "
"emm, jangan mabuk kita harus bangun pagi besok untuk pulang... " jawab mu sembari berdiri dari sofa dan berjalan menuju ranjang
jimin pun mematikan lampu utama dan berjalan keluar meninggal kan mu sendiri di malam pernikahan... kau pun berbaring sembari memainkan lampu tidur yg ada di samping kepala mu, tak lama kau pun tertidur walau jam baru menunjukkan pukul 09.00 malam namun karena kau memang benar-benar lelah hari ini kau pun tertidur... kau pun terbangun dan menghidupkan lampu tidur melihat jimin tidak ada di samping mu tapi dia tertidur di sofa, kau melihat jam pukul 03.00 dini hari... kau pun tidak mau mengganggu nya, mematikan kembali lampu dan lanjut tidur...
pagi itu kau bangun pukul 08.00, kau lihat jimin belum bangun.. kau pun pergi ke kamar mandi, di dalam kamar mandi kau berdiri di depan wastafel dan mengusap cermin yg berembun... lama kau memandangi dirimu di cermin"oke Cintya, ayo kita ikuti skenario kehidupan ini... " kau pun melangkah untuk mandi, setelah mandi kau lupa kalau kau tidak membawa serta baju ganti mu"ooh shit, bagaimana ini... handuk ini terlalu pendek, bagaimana aku akan keluar mengambil nya... "ucap mu. ternyata jimin sudah bangun dan mengetuk pintu kamar mandi
" Cintya apa kau masih lama,, seperti nya aku harus ke kamar mandi... "ucap jimin di balik pintu
" itu jimin, apa aku bisa minta tolong ambil kan tas ku yg ada di sudut ranjang... aku lupa membawa baju ku... "saut mu dari dalam kamar mandi
jimin tidak menjawab, ketika pintu di ketuk kau pun membukanya sedikit dan melihat tas itu... kau pun mengulurkan tangan mu mengambil nya" terimakasih "ucap mu menutup pintu. setelah pakai baju kau pun keluar
" sudah selesai... "tanya jimin bangun dari duduk nya
" emm,, maaf menunggu lama... "ucap mu
" jangan meminta maaf untuk hal-hal yg tidak penting... "masuk ke kamar mandi
" kata itu kan punya ku.... "ucap mu sedikit mengumpat
kau pun menyisir rambut dan merias sedikit wajah mu, lalu mengambil ponsel mu dan menelfon dohe
" halo,,, kau sudah bangun... "ucap mu
" hemm,, aku bangun sekarang... "jawab dohe dengan suara serak nya
" dohe, bisa tolong aku hari ini... "
"emm, katakan apa yg kau butuhkan... " ucap dohe lagi
"tolong kemasi beberapa pakaian ku yg sering ku pakai di rumah dan beberapa yg untuk keluar rumah... bawa lah ke rumah jimin, aku akan mengirim lokasi nya pada mu... "ucap mu
" sekarang... "tanya dohe
" tidak, sore nanti juga bisa... karena aku harus berkemas untuk pulang ke rumah jimin... "ucap mu lagi
" apa perlu ku bantu...?? "menawarkan diri
" tidak, aku akan melakukan nya bersama jimin... oiya, jangan lupa laptop dan tablet ku ada di ruangan kerja... "kau mengingatkan dohe
" hemm,, baiklah... "
kau pun menutup telfon nya, jimin yg sudah keluar dari kamar mandi mengajak mu untuk berkemas... setelah selesai berkemas jimin pun menelfon supir untuk menjemput kalian dan membawa barang-barang yg kalian kemas langsung ke mobil
"ayo kita turun dulu dan sarapan... " ajak jimin melihat arah jam tangan nya
"apa tidak menunggu sopir mu datang...?? " tanya melihat nya
"tidak perlu, kita akan kembali setelah sarapan... memegang tangan mu dan membawa mu keluar kamar, kau pun hanya menurut sembari menenteng ponsel di tangan kiri mu... kalian pun turun bersama menggunakan lift sampai lantai dasar, menuju resto yg ada di dalam gedung untuk sarapan... selama kalian berjalan, semua mata yg ada di sana memandang ke arah kau dan jimin... kau terus berjalan mengikuti jimin yg tidak melepaskan genggaman tangan nya itu" semua orang melihat karena jimin kah... "ucap batin mu
setelah menemukan tempat yg pas, jimin pun mempersilahkan kau duduk... tidak lama pelayan resto datang membawa buku menu, kau pun bingung memilih makanan nya... jimin yg memperhatikan kan mu langsung memilih makan dan minum untuk kalian berdua, kau pun hanya melihat nya sembari mengembalikan buku menu kepada pelayan...
"ada apa...?? " tanya jimin menatap mu
"hemm, tidak ada. hanya belum terbiasa slalu di perhatikan banyak orang, mau bagaimana lagi kau adalah seorang Idol terkenal kan jadi aku harus membiasakan diri... " ucap mu melihat ke luar gedung
jimin tidak menjawab, dia hanya tersenyum mendengar perkataan mu.. makanan pun datang, kalian pun mulai makan tapi begitu kau memotong stik nya ternyata setengah matang... kau pun melihat ke arah jimin, kau takut kalau kau tidak memakan nya jimin akan tersinggung... "tidak bisa, aku harus bilang.. " ucap mu dalam hati. melihat mu yg tidak makan jimin pun bertanya
"apa kau tidak suka, kita bisa ganti... " ucap jimin sembari mengunyah makanan nya
"maaf jimin, aku lupa memberitahu mu. aku tidak bisa makan olahan daging dan telur setengah matang, tidak bisa juga makan daging mentah atau sejenis nya yg berbau amis.. " ucap mu memberitahu nya
"ooh kau tidak salah, aku yg tidak tau dan tidak bertanya terlebih dahulu... aku akan memesan ulang untuk mu... " beranjak pergi untuk pesan ulang sebelum kau dapat menjawab ucapan nya..
tak berapa lama dia pun kembali dengan makanan yg baru, kalian pun melanjutkan makan sampai selesai.. tak berapa lama jimin menerima telfon
"ayo kita pulang, sopir sudah menunggu kita... " ajak jimin sembari memegang tangan mu lagi
"ya baiklah... " ucap mu sembari beranjak dari tempat duduk dan mengikuti langkah jimin... selama di dalam mobil kalian pun hanya diam dan saling pandang sesekali, setelah 40 menit perjalanan kalian pun sampai di kediaman jimin... saat turun dari mobil jimin pun langsung membawa mu masuk ke dalam rumah nya, sampai di dalam
"selamat datang di rumah ku, lebih tepat nya rumah kita. buat lah dirimu senyaman mungkin, jika ada yg ingin kau butuhkan bisa bilang padaku karena pengurus rumah hanya akan datang pagi dan pulang setelah selesai berberes.. ayo aku akan memperlihatkan beberapa ruangan agar kau tidak keliru..." jelas jimin
sembari membawa mu melihat seluruh rumah, dan terakhir adalah sebuah kamar utama..
"ini kamar ku, atau kamar utama... kau bisa tidur disini jika kau mau, aku akan tidur di kamar lain... " ucap jimin
"kamar lain, apakah kita akan slalu berpindah tidur... " ucap mu berjalan melihat sekeliling
"maksudmu...??? " mengerut kan dahi
"iya, apakah kamar ini tidak cukup untuk kita berdua... " ucap mu duduk di atas ranjang
"aku fikir kau tidak akan nyaman sekamar dengan ku, jadi aku bisa tidur di kamar lain... "ucap jimin masih berdiri di tengah kamar
" bagaimana kau tau aku nyaman atau tidak kalau kau akan tidur di kamar lain... jimin kita sudah menikah, kalau kita tidak membiasakan diri bagaimana akan terjalin perasaan... "mendekat ke arah jimin
" kita kan sudah janji akan berusaha bersama, kenapa seperti nya kau ingin menghindari ku... "tanya mu berdiri di depan jimin
" bukan itu yg aku maksud. Cintya, aku pria normal aku takut kalau aku tidak bisa menahan diri..."ucap jimin memandang mu dalam
"aku tau, maaf kan aku jimin. aku belum bisa memberikan hak itu sekarang, tapi aku akan berusaha untuk itu... " kau pun menunduk
"tidak apa-apa, aku akan menunggu sampai kau siap... " memeluk mu dan mengusap kepala mu
"terimakasih untuk pengertian nya... " melihat ke arah jimin
setelah itu kalian pun membereskan barang yg di bawa masuk sopir untuk kalian susun di tempat nya... yg terakhir adalah kado dan paperback besar gaun pengantin mu, kau pun mengajak jimin menyusun nya di ruang dekat TV... selesai itu jimin pun mengangkat telfon, ternyata itu dari orang tua jimin.. itu berarti mereka sudah melihat berita nya, jimin pun mengatakan besok akan pulang untuk menjelaskan semuanya.. jimin pun mlihat ke arah mu
"jangan khawatir, aku akan mengurus semua nya... " ucap nya memegang tangan mu
"emm, aku tau... " jawab mu tersenyum
kalian pun ke dapur, kau pun mencari sesuatu ke dalam kulkas yg bisa kau masak untuk makan siang karena kalian sudah lapar... tapi kau tidak melihat apa pun selain air putih, kau pun melihat ke arah jimin
"apa rumah ini hanya kau gunakan untuk tidur.... " ucap mu
"hemm, seperti nya memang iya... " jawab nya sembari mengambil ponsel untuk memesan makanan...
"kau sedang apa... " tanya mu
"memesan makan... " jawab jimin
"tidak usah... " sembari memeriksa semua lemari yg ada di dapur
"ketemu... " ucap mu memegang sebungkus mie
"cuma sebungkus apa itu cukup...? " tanya jimin
"cukup untuk mengganjal perut, setelah ini kita keluar untuk belanja dan cari makan.... " jawab mu mulai memasak
"apa kau tidak lelah... " tanya jimin lagi
"kau lelah, kau bisa tunggu di rumah aku akan pergi... " ucap mu lagi
"tidak, aku hanya khawatir padamu... " melihat mu
"tenang saja, aku orang yg kuat... " melempar senyum kepada jimin
setelah selesai kau pun duduk de sebelah jimin dengan semangkuk mie yg kau letak di atas meja, kau pun mulai mengambil mie menggunakan sumpit dan meniup nya... setelah di rasa panas nya kurang kau pun memberikan suapan pertama kepada jimin, lalu giliran mu bergantian dan begitu seterusnya sampai mie itu habis... kau pun akan mencuci mangkuk itu namun jimin mengambil mangkuk nya dari tangan mu
"duduk saja, aku akan bereskan... " ucap jimin
"baiklah... " duduk kembali sembari tersenyum
setelah selesai membereskan nya jimin pun duduk kembali di sebelah mu
"apa mau pergi sekarang.... " tanya jimin memandang mu, kau pun melihat ponsel pukul 02.15 siang
"emm, lebih cepat pergi maka akan lebih cepat kembali... maka akan banyak waktu istirahat untuk perjalanan besok... " ucap mu bangun dari duduk
"baiklah... " saut jimin
kalian pun keluar ke mart untuk membeli beberapa bahan makanan, setelah semua cukup kalian pun pergi cari makan siap saji yg ada di dalam mart itu... kalian menikmati makanan sebelum kembali ke rumah, setelah menghabiskan makanan dan minuman kalian pun pulang...
sesampainya di rumah kau melihat mobil mu terparkir di sana
Bersambung.....