***^^ Cerita ini adalah kisah nyata.
Nama tempat dan tokoh dalam cerita hanya samaran semata, serta ada tambahan-tambahan bumbu di dalamnya. Selamat membaca 🤗🤗 ***^^
Yulia Kinanti, wanita cantik asal desa yang menikah dengan seorang laki-laki dewasa asal kota yang bernama Rama Bagaskara 45 tahun. setelah mereka menikah, Yulia di boyong ke rumah suaminya yang ada di kota.
Namun siapa sangka, sang suami ternyata mempunyai anak laki-laki yang sudah dewasa, dia bernama Dewangga Arya Bagaskara 23 tahun yang seorang mahasiswa.
Dewangga Jatuh hati terhadap ibu tirinya sejak pertama kali melihatnya. namun, Angga berusaha untuk menahannya dan melupakannya, akan tetapi rasa itu tidak bisa di hilangkankan dan justru semakin besar. membuat Angga gila dan melakukan banyak cara untuk mendapatkan hati ibu tirinya. bagaimana kah kisah mereka selanjutnya. ? yuk terus ikuti ceritanya ya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ~ Dewi KEGELAPAN ~, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
" Aku tidak perduli dengan itu " Jawab Angga sembari naik ke atas ranjang dan mengungkung tubuh Yulia.
Angga dengan kagum melihat dan menelisik seluruh tubuh Yulia yang terlihat indah dan sempurna, ia memang pernah melihat tubuh sang ibu tiri namun tidak se leluasa ini.
Sedangkan Yulia menatap dengan penuh kebencian dan rasa malu. Angga benar-benar kelewatan kali ini.
Angga tau apa yang di fikirkan Yulia, Dia bisa melihatnya dari sorot bola mata milik Yulia yang terlihat sangat membencinya.
" Apakah kamu marah baby girl,,? Aku tau kamu akan membenciku setelah ini. jika kamu menganggap aku yang menidurimu, kamu pasti akan membenciku, namun..jika kamu berfikir aku adalah pemuas nafsumu, maka kamu tidak akan membenciku. "
" Jadi.. Anggaplah aku pelampiasanmu, aku akan membuatmu merasakan sesuatu yang tidak pernah kamu rasakan baby. Bukan karna aku ingin memanfaatkanmu, namun..karna aku sangat mencintaimu. "
Setelah mengatakan itu , Angga mulai mencium bibir Yulia dengan lembut sembari melepaskan pakaiannya sendiri, sehingga terpampang lah tubuh kekar miliknya beserta otot perutnya yang sangat mempesona. Jangan lupakan tongkatnya yang bahkan 2x lipat lebih besar dan panjang dari milik sang suami.
Sedangkan Yulia seketika diam mematung setelah mendengar perkataan dari Angga. Yulia sangat marah, dia mempunyai suami yang baik dan setia, kenapa dia harus mencari pelampiasan. Angga benar-benar gila !!
Tangan Angga mulai membelai setiap inci tubuh Yulia, dan semakin turun ke bawah sana. Bibir yang awalnya hanya sedekar mengecup, kini berubah melumat dan menyesap penuh kelembutan.
Sedangkan Yulia yang tadinya menolak, kini mulai mengikuti insting pada tubuhnya, yang justru mendamba pada setiap sentuhan demi sentuhan yang Angga berikan. Matanya mulai terpejam, tak kala merasakan tangan Angga yang mulai bermain dengan lembut di bawah sana.
Ini gila, benar-benar gila, bahkan Angga hanya melakukan menggunakan tangannya, namun Yulia sudah gila di buatnya. Bahkan permainan Rama tidak pernah selembut dan sedasyat ini.
Katakan lah dia murahan, atau apa pun itu. Yulia hanya seorang wanita normal yang bisa tergoda, jika terus-terusan di suguhi kelembutan dari anak titinya. karna Rama selalu melakukannya dengan cara yang sangat kasar, jadi..Yulia tidak tau seperti apa itu rasanya surga dunia yang sebenarnya. Dan dia baru merasakannya bersama Anak tirinya.
" A-angga.. Akhhh..emhhhh.." Racau Yulia sembari memejamkan matanya.
" Apakah ini sangat nikmat baby,, ? Nikmatilah dan puaskan hasratmu sayang.." Ucap Angga Sembari terus memainkan milik Yulia di bawah sana, sedangkan tangan satunya lagi memainkan salah satu buah pepaya milik Yulia yang menggantung dengan indah.
" Angga..aku sudah tidak kuat,, " Racau Yulia tidak jelas.
" Tunggu sayang, kamu belum merasakan kenikmatan yang sesungguhnya. Dan sebentar lagi kita akan merasakan bersama-sama. dan aku pastikan ini akan menjadi candu bagimu. " Ucap Angga sembari menggesek-gesekan tongkatnya di bawah sana.
" Angga...Akhhhh..!! Cepat Angga. !! " Ucap Yulia tidak sabar.
" Tunggu sayang,, kenapa susah sekali masuknya,? ternyata kamu masih sangat sempit sekali, membuatku sulit untuk memasukimu. " Jawab Angga mencoba dengan susah payah.
Namun, ketika Angga sudah hampir berhasil
, Tiba-tiba saja..
Dug.!!.
Bruak..!!
Yulia terjatuh dari ranjangnya, dengan badan yang tergulung oleh selimut.
" Aduh !!,, Kenapa kok malah seluruh tubuhku yang sakit ? Seharusnya kan cuma bagian bawahnya saja yang pedih sedikit, apa lagi Aku sudah sering melakukannya dengan Mas Rama. " Ujar Yulia, dia belum sadar akan kondisinya yang saat ini tengah tergeletak di bawah ranjang.
" Loh...Angga mana ? Hah !! A-ku kok di bawah ranjang ? Wanita itu terlihat bingung sembari menengok sekelilingnya.
" Astaga !. Ternyata aku hanya mimpi. !! Sial,, memalukan sekali. !! Apa lagi ini, aku mimpinya dengan anak titiku sendiri. Astaga!! Ada apa denganku !!" Ucap Yulia sembari memijat pelipisnya, kemudian ia bangkit lalu berjalan menuju kamar mandi.
Ternyata tadi , setelah selesai mandi, dia langsung ganti baju dan menemui Angga untuk makan bersama. mereka hanya makan dalam diam tanpa ada yang berbuat ulah. Lalu setelah makan, mereka kembali ke kamar tidur masing-masing.
******
Sore harinya, Yulia tengah berkutat di dapur, dia memasak untuk persiapan makan malam nanti.
Rama juga sudah pulang dan terlihat sibuk dengan layar laptopnya. sedangkan Angga, dia duduk tak jauh dari tempat sang ayah, dengan mata yang terus memandang Yulia penuh damba.
Angga tidak pernah menyangka, jika wanita yang berstatus istri ayahnya itu sudah berhasil mencuri hatinya. padahal sebelumnya, tak ada satu pun gadis yang bisa menaklukkan hatinya.
Bahkan Angga harus mati-matian menahan diri, saat berdekatan dengan ibu tirinya. Aroma Vanila yang lembut dan segar, hampir membuat Angga hilang kendali. namun, untungnya Angga masih bisa menahannya.
Entah apa yang membuat Angga tertarik pada Yulia , wanita yang jelas-jelas istri dari ayahnya itu. Cantik ? Tentu saja, Yulia mempunyai kecantikan yang lembut dan tidak membosankan. Wajahnya cantik alami, Bahkan Angga belum pernah melihat Yulia berdandan menor selama di rumah ini.
Yulia seperti menyimpan sesuatu yang bisa membuatnya tergila-gila. Sungguh, pesona seorang Yulia mampu membuat Dewangga Bagaskara nyaris gila.
Andai dia bukan istri dari sang ayah, pasti Angga akan mengejarnya ke lubang semut sekalipun.
" Kalian tidak mandi dulu? " Tiba-tiba Yulia memecahkan lamunan beda jurusan di antara mereka.
" Iya sayang, ini juga mau mandi. " Jawab Rama
" Angga, kamu nggak mandi ?" Tanya Rama pada anaknya.
" Nanti dulu pah, aku mau menemani mamah dulu di sini, nggak papa kan pah ? " Tanya Angga menatap ke arah sang Papa. sedangkan Yulia seketika mendelikkan matanya.
" Apa lagi yang mau di perbuatnya kali ini ? Apa dia tidak takut mas Rama curiga padanya. " Yulia berkata dalam hatinya, ia menatap ke Arah Angga dengan mata melotot.
" Ya nggak papa lah sayang, kan mamah Yulia ini sudah menjadi mamah kamu. papah senang sekali kalau kalian berdua bisa lebih dekat lagi. " Jawab Rama sembari tersenyum lebar, sedangkan Angga menatap ke arah Yulia dengan seringai liciknya.
Setelah mengatakan itu, Rama bangkit dari kursinya sembari membawa laptopnya,
" Yaudah papah ke atas dulu. "
" Ya pah. "
" Yang..Mas keatas duluan ya. "
" Iya Mas. "
Setelah berpamitan dengan anak dan istrinya, Rama pun melangkahkan kakinya menuju lantai atas dan masuk ke dalam kamarnya, menyisakan Angga dengan Yulia yang saat ini saling menatap dengan dua rasa yang berbeda.
Kalau Angga menatap Yulia penuh dengan puja dan mendamba. Berbea dengan Yulia, wanita itu menatap Angga dengan rasa benci sekaligus kesal.
" Kenapa menatapku seperti itu baby, apakah kamu mulai jatuh cinta padaku, heum.?" Tanya Angga dengan alis mata yang naik-turun.
"Cih..! Narsis sekali kamu ini..!! Kenapa Matamu seperti itu ,,? Kamu sakit mata,,!! " Sinis Yulia dengan kesal.
" Hem!!,, Aku akan selalu sakit mata jika tak melihatmu sebentar saja. " Jawab Angga dengan terkekeh geli.
" Dasar laki-laki sinting. !!" Setelah mengatakan itu, Yulia bermaksud untuk kembali kekamarnya, karena acara memasaknya sudah selesai.
Yulia bergegas melangkah dengan cepat bermaksud meninggalkan dapur dan pemuda itu juga tentu nya , namun..baru saja ia berjalan beberapa langkah, Tangan Angga tiba-tiba mencekal pergelangan tangannya dan mendorongnya ke belakang, hingga tubuh Yulia menempel pada meja kompor yang ada di belakangnya.
" Ang~~! Emhhh..!! "