Lin pan melihat kekasihnya sedang berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. Merasa marah dan gelap mata ia membunuh mereka berdua dengan keji.
Naasnya, setelah melakukan pembunuhan itu Lin pan malah tertimpa tas dari lantai atas. bukannya mati, Lin pan malah bereinkarnasi ke tubuh seorang bocah 17 tahun bernama Mo Tian yang selalu di rendahkan oleh sektenya.
Mo Tian menemukan teknik Blood devour technique yang mampu menyerap dan mengendalikan darah.
Mampu kah Mo Tian membalaskan dendamnya kepada orang-orang sekte?
Ig: Agen.one
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agen one, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
015: Bertemu Makhluk spritual
Keesokan harinya, Mo Tian sudah berganti pakaian dengan menggunakan pakaian pemberian warga. Mereka bilang itu adalah baju anak mereka yang sudah lama meniggal karena ulah Elder Han Wu.
Mo Tian keluar dari salah satu rumah. Hari itu terasa dingin karena masih sangat pagi. Mungkin sekitar jam dua malam. Kebanyakan warga saat itu belum pada bangun dan masih pulas untuk tidur.
Mereka akhirnya bisa tidur dengan nyenyak karena tidak takut lagi dengan kultivator yang akan menyerang karena ada babu yaitu Elder Han Wu dan Mo Tian yang melindungi mereka.
Mo Tian berdiri dengan mata tertutup. Ia menghirup dalam-dalam udara pagi yang terasa sangat menyegarkan.
"Huuhh hah... Segar sekali udara di dunia ini. Mungkin, karena udara di sini tidak tercampur dengan polusi. Di sin juga masih banyak pepohonan dan tidak ada pabrik. Jadi, wajar saja jika Udaranya masih asri." Ucap Mo Tian.
Mo Tian merasa senang dengan udara di sekitarnya yang masih sangat segar. Tidak tercemar polusi seperti di dunia sebelum ia reinkarnasi ke dunia ini.
Mo Tian kemudian berbalik ke arah utara. Ia akan pergi ke sana untuk menjelajahi seluruh dunia kultivasi ini. Tentu juga ia akan terus meningkatkan tingkat kultivasi nya menjadi lebih tinggi lagi.
"Sekarang aku akan pergi ke sana. Aku harus terus berburu agar kultivasiku cepat meningkat." Mo Tian akan terus berburu para kultivator sekaligus bersenang-senang dengan mereka semua.
Dengan langkah pelan. Ia mulai berjalan meninggalkan desa Xian tanpa menoleh sama sekali. Tak ada satu pun warga desa yang tahu kepergian Mo Tian saat itu.
Mereka terus saja tidur dan baru sadar bahwa Mo Tian sudah tidak ada ketika terbangun.
Mo Tian berjalan terus sampai tidak terlihat seperti bayangan. Dalam beberapa menit, ia sudah berada cukup jauh dari keberadaan desa Xian.
Malam itu langit bersih tanpa awan yang menghalangi. Warna awan biru keungu-unguan dan di hiasi bintang-bintang yang tampak kecil membuat suasana semakin indah.
Suara angin malam dan daun dari pohon-pohon yang di terpa angin membuat suasananya semakin terasa senyap dan tenang.
Mo Tian merasa senang dengan suasana tenang seperti ini. Ia teringat dengan masa lalunya yang terus saja membodohi dirinya sendiri sebagai orang yang naif dan bodoh.
"Haha, entah kenapa aku malah teringat dengan masa lalu. Ketika aku kecil, aku benci dengan serangga karena mereka terlihat menjijikkan. Tapi, terkadang aku melihat beberapa orang juga seperti seekor serangga dan aku merasa ingin membunuh serangga itu." Ucap Mo Tian sambil sedikit tertawa.
Mo Tian memang memiliki kelainan mental sedari usianya yang masih kecil. Mo Tian sangat suka dengan sebuah bunga karena terlihat indah. Tapi, saat itu ia melihat seekor serangga hinggap di sana dan memakan sedikit daun bunganya.
Mo Tian merasa jijik dan marah karena hewan menjijikkan seperti itu merusak keindahan dari bunga. Dengan tatapan kosong dan tanpa ada rasa takut. Ia malah membunuh serangga itu beserta bunganya yang ia anggap sudah ternodai oleh serangga yang menjijikkan.
Tapi, ketika ia bertemu dengan lily wanita di dunia sebelumnya. Ia seperti melihat bunga yang sangat indah. Setelah itu ia mulai menyembunyikan sisi gelapnya agar lily tidak tahu.
Namun, sayangnya bunga yang indah itu malah ternodai oleh serangga menjijikkan sehingga ia tidak peduli lagi dengan bunga yang sudah kotor dan ternodai.
Ia menghancurkan keduanya tanpa rasa bersalah. Ia menganggap sesuatu seperti itu tidak pantas ada.
"Kalau seingatku, dalam jarak lima puluh kilo meter akan ada sekte bambu hitam yang tidak lain adalah saingan sekte Elder. Sepertinya aku akan pergi ke sana terlebih dahulu." Ucap Mo Tian sambil menatap jauh ke depan.
Mo Tian sudah memutuskan akan pergi ke kediaman sekte bambu hitam. Sekte bambu hitam adalah salah satu sekte kecil yang memiliki hubungan seperti rivalitas dengan sekte Elder Han Wu.
Mo Tian ingin menghancurkan dan mengalahkan semua sekte yang ada di dunia ini dan mencapai puncak sebagai yang terkuat.
"Sepertinya aku sudah tidak sabar untuk bermain-main dengan mainan baru ku hahaha." Mo Tian tertawa senang karena sudah sangat tidak sabar untuk memainkan mainan barunya.
Mo Tian berhenti berjalan. Ia melihat sebuah air terjun dan memutuskan untuk membersihkan badannya terlebih dahulu.
"Mungkin lebih baik aku mandi dulu. Dari kemarin aku belum mandi. Mungkin saja di dalam sana ada ikan juga. Aku sepertinya sudah lapar juga." Ucap Mo Tian.
Mo Tian memutuskan untuk berhenti sejenak di sana untuk membersihkan badan dan mencari ikan untuk sarapan.
Sesampainya di sana. Ia berdiri tegap, kepalanya menengok ke atas ujung air terjun yang tinggi.
"Sudah lama aku tidak melihat air terjun. Terakhir kali aku melihat air terjun itu sekitar lima belas tahun lalu." Ujar Mo Tian.
Mo Tian tersenyum tipis ketika mengingat kembali masa lalunya di mana ia saat remaja beberapa kali pernah melihat air terjun. Walaupun tidak sampai merasakan aliran airnya yang jatuh ke bawah.
"Aku ingin sekali mandi di air terjun. Sebenarnya rasanya gimana ya?" Mo Tian bertanya-tanya tentang rasa mandi di air terjun. Ia ingin merasakannya secara langsung.
Dengan perlahan Mo Tian melepaskan semua pakaiannya. Ia tidak mungkin membiarkan pakaiannya basah kuyup karena air. Ia tidak membawa apapun dari desa Xian.
Yang ia bawa hanya baju yang sekarang ia pakai. Pisau maupun pedang ia tidak gunakan lagi karena sudah tumpul dan mau rusak akibat pertarungannya dengan Elder Han Wu sebelumnya.
Setelah membuka semua pakaian yang menutupi badannya. Tubuh Mo Tian mulai terlihat. Tubuhnya masih terlihat kurus tapi tidak terlalu kurus. Otot perut dan dadanya tidak ada sama sekali.
Kenapa Badan Mo Tian begitu? Itu karena Mo Tian asli kurang gizi dan tidak pernah berolahraga seperti melatih fisiknya.
Dengan perlahan Mo Tian berjalan ke arah air terjun. Ia memasukkan tubuhnya ke tengah-tengah jatuhnya air terjun.
"Wow, ini terasa sangat enak. Kepalaku seperti terasa jernih sekali. Jadi begini ya, rasanya mandi di air terjun." Mo Tian cukup merasa terpukau dengan rasa yang di berikan air terjun.
Air yang mengenai kepalanya seperti memberi setiap pikiran negatif dan menyisakan pikiran positif. Tubuh Mo Tian terasa semakin rileks.
Mo Tian kemudian duduk di sana. Ia merasa sangat tenang lalu mulai duduk bersila, matanya terpejam, dan tangannya ia letakan di tengah.
"Aku akan bermeditasi sebentar. Ku harap Tidak ada yang mengganggu." Mo Tian memutuskan untuk bermeditasi menenangkan jiwanya yang semakin haus akan darah akibat menggunakan teknik Blood sea.
Jika Mo Tian membiarkan rasa haus darah itu. Maka itu akan berbahaya untuk dirinya sendiri karena bisa bertindak gegabah karena ingin terus membantai orang lain.
Ketika Mo Tian baru saja melakukan meditasi beberapa menit. Makhluk besar berjalan menampakkan dirinya. Ekspresi makhluk tersebut terlihat tidak bersahabat.
Makhluk itu menatap tajam ke arah Mo Tian yang seperti seekor mangsa. Ia menggeram dan mulutnya sudah mengeluarkan air liur karena sepertinya ia merasa lapar.
Mo Tian yang asyik bermeditasi menyadari keberadaan mahkluk mengerikan tersebut. Ia membuka mata dan dengan santai berkata.
"Hanya kucing ternyata! Ku kira apa. Kenapa kau mengganggu ku kucing bodoh? Apa kau ingin jadi kucing bakar hahaha?" Mo Tian tertawa ketika mengejek mahluk besar tersebut.
Makhluk besar mengerikan itu adalah seekor harimau. Salah satu makhluk spritual yang memiliki kekuatan luar biasa.
Harimau tersebut sepertinya marah karena Mo Tian masuk ke dalam wilayahnya. Sehingga ia ingin memakan Mo Tian karena lancang mengganggu wilayah yang ia kuasai.
Maaf baru bisa segini. gak enak badan nih. minta doa nya hehe🤣