Sekilas hampir mirip dengan cerita yang sempat viral beberapa waktu lalu. Tetapi ini murni karya Author, hanya ada sedikit kemiripan alur saja.
Menceritakan tentang seorang gadis bernama Zahwa Qarira Nazhira yang mencintai pengawal pribadinya yang bernama Liam Martin Robinson. Akan tetapi, Liam justru berbuat jahat ke Zahwa hingga suatu ketika Zahwa bertemu dengan seorang pria yang ternyata mengagumi dirinya sejak dulu.
Akankah Zahwa memaaafkan Liam dan kembali mencintai Liam?
Simak ceritanya ya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riya Wardu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15 Digerebek Warga
Tidak banyak kata yang Theo ucapkan ke Zahwa, namun dalam hatinya dia akan berjanji untuk selalu melindungi Zahwa dari orang-orang yang selama ini berbuat jahat ke Zahwa.
"Itu Pak Kades.. Mereka di sana..! "Teriak salah satu warga yang melihat Theo dan Zahwa berpelukan.
Warga yang melihat Theo dan Zahwa langsung menghampiri mereka. Sontak Zahwa dan Theo kaget lalu melepaskan pelukan mereka.
"Itu Pak Kades, mereka sudah berbuat tidak pantas di desa kita.. Kita arak mereka keliling desa.. ! "Ucap salah satu warga memprovokasi Pak Kades dan warga lainnya.
"Iya, betul itu Pak.. Kita arak mereka saja, jangan sampai desa kita tercemar gara-gara perbuatan m3sum mereka..! "Sahut warga lainnya.
Theo dan Zahwa saling beradu pandang. Apa maksud semua ini? Kenapa mereka dituduh berbuat m3sum.
"Maaf Bapak Ibu semua nya saya bisa jelaskan, ini tidak seperti yang kalian pikirkan.. "ucap Zahwa dengan nada bergetar merasa dirinya difitnah.
"Halah.. Kata-kata kamu udah basi Mbak, udah Pak Kades kita arak aja mereka.. "ketus salah satu ibu-ibu yang juga ikut terprovokasi salah satu warga.
"Tenang, Bapak Ibu semuanya.. Kita minta penjelasan dulu ke mereka, jangan main asal tuduh.. "ucap Pak Kades mencoba menengahi permasalahan Theo dan Zahwa yang tertangkap basah warga sedang berpelukan.
☆
☆
☆
Di sini lah mereka Theo dan Zahwa di balai desa tempat tinggal Bibi Asih. Mereka duduk berhadapan dengan Pak Kades, mereka memberi penjelasan tentang tuduhan warga yang menuduh mereka berbuat m3sum di desa itu. Namun, warga tidak percaya dengan penjelasan mereka yang pada akhirnya para warga di sana menyuruh untuk menikahkan mereka saja agar desa mereka terhindar dari bala.
"Udah Pak Kades, nikahkan saja mereka demi kebaikan desa kita.. Jangan sampai desa kita tercemar karena ulah mereka.. "ucap salah satu warga.
Sungguh Zahwa ingin mengelak akan tetapi tidak bisa. Cobaan macam apa lagi ini? Kenapa dia jadi dituduh dan difitnah sedang berbuat dengan Theo. Malang benar nasib dia, belum kering luka karena kejadian beberapa waktu yang lalu yang sangat menyakitkan sekarang dia difitnah berbuat m3sum.
"Baiklah Bapak Ibu semua, seperti keinginan warga semua kita akan menikahkan Nak Theo dan Nak Zahwa di sini.. "ucap Pak Kades didampingi Pak Penghulu yang akan menikahkan Theo
Di sebuah masjid di dekat rumah Bibi Asih, mereka berkumpul menjadi saksi untuk pernikahan dadakan Theo dan Zahwa.
"Bagaimana saksi? Sah? "Tanya Pak Penghulu ke warga yang menjadi saksi pernikahan Theo dan Zahwa.
"SAH"
"SAH"
"SAH"
Jawab para saksi di Masjid tempat berlangsungnya akad nikah Theo dan Zahwa.
Sebulir air mata menetes dari di pipi Zahwa, dia tidak menyangka akan menikah dengan Theo. Zahwa memang ada sedikit rasa suka bahkan sayang ke Theo, tapi dia tidak mau terlalu berharap mengingat dulu sewaktu dia menyukai Liam justru Liam malah membenci dirinya bahkan tega berbuat kasar hingga nyaris nyawanya terancam. Zahwa takut, dan trauma dengan kejadian itu jadi dia memang menepis rasa suka dan sayang ke Theo. Terlebih keadaan dia yang sekarang, dia merasa seperti wanita yang kotor dan tidak sempurna untuk seorang Theodore Lucas Johnson.
"Non.. "panggil Bibi Asih menepuk lembut bahu Zahwa.
"Bibi.. "jawab Zahwa menoleh ke arah Bibi Asih.
Dia memeluk Bibi Asih yang berada di sampingnya. Isak tangis tak dapat dibendung, dia menangis di pelukan Bibi Asih. Dengan lembut Bibi Asih mengusap lembut bahu Zahwa meredakan isak tangisnya. Perlahan isak tangis Zahwa reda,kemudian mereka melerai pelukannya.
Bibi Asih menuntun Zahwa untuk duduk berdampingan dengan Theo. Tangan Zahwa terulur ke arah Theo dan disambut dengan tangan Theo. Zahwa mencium tangan Theo dengan penuh takzim yang tentunya dibalas Theo dengan mengecup kening Zahwa.
Beberapa detik berlalu pasangan pengantin dadakan itu duduk berdampingan. Pak Penghulu memberi sedikit petuah dan nasihat tentang tugas dan kewajiban serta hak suami istri di dalam rumah tangga.
"Zahwa, maaf jika caraku keterlaluan.. Tapi dengan cara ini aku bisa ada dan selalu melindungi dirimu.. Aku mencintaimu Zahwa.. "ucap Theo di dalam hati
Beberapa Waktu Yang Lalu..
"Aduh.. Yang benar saja Pak, sama saja kita memfitnah orang dong Pak.. Kita nggak mau ah takut dosa.. "ucap seorang pria yang kini sedang duduk berhadapan dengan Theo dan Erwin --- Asistennya.
Malam setelah dia berbincang dengan Zahwa via telepon, entah apa yang merasuki hati dan pikiran Theo tengah malam itu dia memutuskan untuk mendatangi Zahwa di kediaman Bibi Asih.
"Bro, loe yakin nih dengan keputusan loe? "Tanya Erwin ke Theo
Erwin dan Theo adalah teman sekaligus sahabat sejak kecil, mereka berpisah pada saat kuliah. Setelah lulus kuliah dan Theo dipercaya Papa nya mengelola perusahaan Theo menghubungi Erwin untuk menjadi Asisten nya, kesempatan itu langsung diterima oleh Erwin karena pada saat itu dia masih menganggur. Jadi jika tidak dalam keadaan non formal mereka berbicara santai.
Oke kembali ke obrolan Theo dan Erwin.
Theo menghela nafas "Guwe yakin, guwe harap dengan cara ini guwe bisa melindungi Zahwa dari orang-orang yang berbuat jahat ke dia.."
Erwin mengangguk mendengarkan keinginan Theo, dia tau sahabatnya ini sangat mencintai Zahwa terlepas bagaimana cara mereka bertemu pertama kali. Sebagai sahabat Erwin akan mendukung agar Theo bisa mendapatkan Zahwa, jika bisa Erwin mencari cara agar mereka bersatu dalam arti agar mereka menikah.
Hawa dingin dini hari menyambut Theo dan Erwin yang tiba di bandara. Mereka turun dari private jet dan melanjutkan perjalanan ke desa Bibi Asih menggunakan mobil. Sebenarnya bisa saja Theo menggunakan helikopter untuk sampai ke desa Bibi Asih, akan tetapi dia tidak mau membuat heboh warga di sana. Dan tentunya dia ke sana juga tanpa diketahui Zahwa, karena Theo mengatakan jika akan ke sana minggu depan. Bohong Theo ke Zahwa.
"Jadi bagaimana Pak? "Tanya Erwin ke salah satu warga di sana.
Saat sudah sampai di desa Bibi Asih, Erwin mendatangi kumpulan Bapak-Bapak yang sedang beristirahat setelah selesai dari sawah. Erwin meminta bantuan mereka agar membuat drama seolah-olah memergoki Theo dan Zahwa berbuat m3sum yang pada akhirnya harus dinikahkan agar tidak mencemarkan nama desa mereka. Sempat terjadi obrolan yang menegangkan di antara warga dan Erwin, namun bukan Erwin namanya kalau tidak bisa membujuk warga di sana.
Entah sihir apa yang dilakukan Erwin, para warga di sana tiba-tiba menyetujui permintaan Erwin yang pada akhirnya terjadilah penggerebekan di teras rumah Bibi Asih sesuai skenario Erwin dan para warga di sana.
*
*
*
Masih di Masjid tempat Theo dan Zahwa menikah secara dadakan.
"Zahwa.. Aku minta maaf, maaf jika kamu merasa dipermalukan seperti ini.. "ucap Theo yang melihat Zahwa menangis terisak di pelukan Bibi Asih.
Saat ini hanya ada Theo, Zahwa dan Bibi Asih di dalam Masjid. Warga yang ikut menyaksikan akad pernikahan mereka sudah berlalu meninggalkan mereka.
Zahwa menghentikan tangisannya, kemudian dia menghampiri Theo. Lalu meraih tangan Theo kemudian mencium kembali dengan penuh takzim, sontak Theo terkejut namun terbit senyum tipis di bibirnya.
"Harusnya aku yang meminta maaf Mas, terima kasih sudah mau menerima seorang Zahwa yang hina ini.. Aku bukan --- "ucapan Zahwa terjeda karena Theo langsung meraih tubuh Zahwa
Dia memeluk Zahwa memberi ketenangan, bulir air mata kembali menetes di pipi Zahwa. Dengan tangan kekarnya Theo mengusap lembut air mata di pipi Zahwa.
"Jangan pernah ada air mata kesedihan lagi, ikut denganku ya kita mulai hidup yang baru.. "ucap Theo yang dibalas anggukan kepala Zahwa.
zahwa diperlukan kurang baik, jgn kelihatan lemah zahwa tunjukan kpd kedua orgtua sangat kuat dan tanggung....