Evil Bodyguard

Evil Bodyguard

Bab 1 Zahwa Qarira Nazhira

Zahwa Qarira Nazhira, seorang gadis cantik dan pintar serta baik hati berprofesi sebagai Dokter Spesialis Jantung di salah satu Rumah Sakit terbesar di ibukota. Selain Dokter dia juga mengemban amanah sebagai CEO di perusahaan keluarganya. Persaingan bisnis dengan rival yang terkadang tidak sehat membuat dia membutuhkan seorang pengawal pribadi. Dan tanpa dia duga dia justru menaruh hati pada pengawal pribadi yang dia pekerjakan.

Liam Martin Robinson , seorang pria yang tampan dan gagah yang ditugaskan menjadi pengawal pribadi Zahwa Qarira Nazhira.

"Liam, apa aku salah jika aku mencintaimu? Kau tau Liam, saat bersamamu aku tidak pernah merasa kesepian. Aku mempunyai teman untuk sekedar mengobrol di rumah ini, walaupun kamu sendiri terkadang cuek dan dingin denganku. Tapi kenapa Liam? Kenapa tidak ada sedikit cintamu untukku? Apa kurangnya aku? "Monolog Zahwa sembari mengusap foto Liam yang diam-diam dia curi

Dua bulan Liam menjadi pengawal pribadinya, Zahwa seperti menemukan kembali keceriaan dalam hidupnya. Dia merasa ada seseorang yang akan melindungi dirinya terlepas dari perlakuan buruk dari kedua orang tuanya dan juga adiknya.

Terkadang Zahwa merasa bahwa dia bukan anak kandung orang tuanya, karena sejak kecil dia tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya. Mereka lebih sayang ke adiknya, Zahwa pikir dengan dia mempunyai seorang pengawal pribadi dia akan merasa dilindungi dari perlakuan buruk orang tua dan adiknya. Nyatanya tidak, Liam sebagai pengawal pribadinya justru memperlakukan dia dengan buruk. Lebih buruk dari perlakuan orang tua dan adiknya, hanya karna terpengaruh omongan mereka.

"Aku tidak pernah menampar bahkan memukul Michelle tapi kenapa semua orang menuduh aku melakukan itu. Dan kau Liam, seharusnya sebagai pengawal pribadi kamu melindungiku atau kamu cari tau apa masalah dan penyebabnya. Hiks hiks hiks.."

Tapi, kenapa kamu sendiri justru ikut terpengaruh ucapan mereka. Bahkan kamu menyuruh orang untuk mencelakai aku, aku tau itu kamu Liam karena kamu mencintai Michelle kan? Jika itu keinginanmu akan aku kabulkan, aku akan pergi dari kehidupanmu dan semoga kita tidak akan pernah bertemu lagi.. Hiks hiks.. "ucap Zahwa pada dirinya sendiri sambil terisak

Isak tangis dia terhenti karena ada seseorang yang mengetuk pintu kamarnya.

Tok

Tok

Tok

"Masuk.. "sahut Zahwa dari dalam kamarnya sembari mengusap air mata di pipinya

Ceklek

(Pintu terbuka)

"Permisi Non, maaf ganggu.. "ucap Bibi Asih yang masuk ke kamar Zahwa

"Nggak kok Bi.. Ada apa Bi? "Jawab Zahwa sembari meletakkan beberapa foto Liam di laci nakas

"Itu Non, Non Zahwa dipanggil Tuan.. Disuruh ke ruang kerjanya sekarang.. "Ucap Bibi Asih yang dibalas anggukan kepala oleh Zahwa

Selang beberapa menit Zahwa menuju ruang kerja Papa nya.

"Ada keperluan apa sampai memanggilku? "Tanya Zahwa yang langsung mendaratkan bokong di hadapan Papanya

"Apa sopan santunmu sudah hilang? Tak bisakah kau mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk ke ruangan orang yang lebih tua darimu? "Balas seorang pria yang tak lain adalah Papa nya Zahwa

"Ck, untuk apa aku harus bersikap sopan kepada Anda Tuan Jodi Gunawan? Anda sendiri saja sudah tidak peduli denganku? Kau lebih sayang pada istri dan anak kesayanganmu itu yang tidak tau diri.. "ucap ketus Zahwa ke Papa nya

Muak Zahwa dengan sikap Papa nya yang tidak pernah membela dia di depan semua orang jika dia tidak pernah melakukan kesalahan. Benar atau salah di mata Papa dan Mama nya dia selalu salah, sejak kecil dia selalu mendapat perlakuan tidak adil dari kedua orang tua nya.

BRAKK

Jodi menggebrak meja kerja, namun Zahwa tidak kaget dia justru santai memainkan globe bola dunia di meja kerja itu dengan memutarnya.

"Kau..!! "Pekik Jodi yang mulai beranjak dari duduknya dan mengangkat tangannya ingin menampar Zahwa

"Shutt.. "Ucap Zahwa menaruh telunjuk di bibirnya..

"Jangan emosi Tuan, ingat Anda punya riwayat darah tinggi dan penyakit jantung.. Apa Anda mau dapat gelar Almarhum sekarang? "Ucap Zahwa dengan nada mengejek

Seketika itu tangan Jodi menggantung mendengar ucapan Zahwa. Dia kembali duduk di kursi kerjanya.

Zahwa hanya tersenyum smirk sembari masih memainkan globe bola dunia.

"Katakan ada apa kau memanggilku? "Tanya Zahwa kembali tanpa basa basi

Dengan santai Jodi meminta Zahwa untuk memberikan posisi CEO di perusahaannya untuk Michelle adiknya. Jodi mengatakan jika Michelle yang akan memimpin perusahaan itu, dengan alasan agar Zahwa biar fokus pada profesinya sebagai Dokter Jantung.

"Apa maksud Papa? Setelah perusahaan itu berkembang pesat karena usahaku, dengan entengnya Papa meminta aku memberikan posisi itu ke Michelle? Apa Papa yakin Michelle bisa memimpin perusahaan itu? Sedangkan selama ini dia tidak pernah ke perusahaan, yang dia tahu hanya menghamburkan uang dengan teman sosialita nya.. "ucap Zahwa dengan nada tinggi

"Zahwa, sekali ini saja Papa mohon.. Berikan pada Michelle ya.. "pinta Jodi ke Zahwa

Zahwa beranjak dari duduknya "Sekali saja Papa bilang? Sekali yang ke berapa Pa? "

Tanya Zahwa dengan wajah memerah menahan amarah.

"Baju, mainan yang Papa dan Mama belikan untukku aku berikan untuk Michelle.. Uang jajan yang Papa berikan untuk aku juga aku berikan untuk Michelle atas perintah Papa dan Mama, bahkan kasih sayang yang dulu Papa dan Mama berikan untuk aku sampai sekarang tidak pernah aku dapatkan.. "

"Apa karna aku hanya seorang anak angkat Pa? Jadi aku tidak berhak untuk itu semua? "

Ucap Zahwa dengan nada tinggi hingga dia terisak.

"Apa karna itu Pa? Aku pikir walaupun kalian adalah orang tua angkatku, kalian bisa menyayangi aku seperti anak kandung sendiri.. "Kenyataan nya tidak, ya memang dulu kau menyayangi aku sebelum Michelle lahir, tapi setelah dia lahir kalian tega mencampakkan aku bahkan beberapa kali kalian tega memukulku tanpa kalian tanya apa salahku.. "lanjutnya dengan nafas memburu dan air mata yang masih menetes

Apa yang diucapkan Zahwa memang benar adanya. Dalam hati Jodi dia memang mengakui dia telah salah selama ini dengan Zahwa, padahal Zahwa sangat menyayangi mereka. Tapi yang dia berikan kepada Zahwa hanya cacian, hinaan bahkan terkadang mereka berbuat kasar dengan memukul Zahwa.

"Zahwa, Papa minta maaf Nak.. "ucap Jodi sedikit bergetar

Zahwa beranjak dari duduknya menuju pintu, baru beberapa langkah dia berhenti.

"Apa permintaan maafmu itu untuk agar aku memberikan perusahaan itu kepadamu? "Tanya Zahwa yang masih berdiri membelakangi Papa nya

"Z-Zahwa.. P-papa --- "Jawab Jodi terjeda karena Zahwa kembali berucap

"Baik, kalau itu keinginan kalian.. Aku berikan perusahaan itu, asal dengan satu syarat.. "

Wajah Jodi seketika berbinar sewaktu Zahwa mengatakan akan memberikan perusahaan itu kepada dirinya, yang nantinya akan diberikan kepada putri kandungnya --- Michelle. Berbeda dengan raut wajah Zahwa yang sangat kecewa karena harus memenuhi keinginan Papa nya.

"Aku akan berikan perusahaan itu dengan syarat berikan aku uang sebesar 300 triliyun, tidak kurang tidak lebih.. Akan aku berikan perusahaan itu.. "ucap Zahwa yang membalikkan tubuhnya menghadap sang Papa

Dengan nada lembut namun penuh penekanan Zahwa mengatakan syarat itu yang mana membuat Jodi kembali naik pitam.

"Kau gila?! Darimana aku mendapatkan uang sebanyak itu? Zahwa, ingat itu juga perusahaanku dengan entengnya kamu meminta uang sebesar itu?! "Ucap Jodi yang geram dengan syarat dari Zahwa

Melipat kedua tangannya di dada Zahwa berucap "Aku gila? Lalu kau sendiri apa Tuan Jodi?"

"Aku yang berjuang mati-matian membuat perusahaanmu itu yang hampir, oh bukan lebih tepatnya sudah bangkrut sampai aku meninggalkan profesi ku sebagai dokter. Aku yang ke sana kemari mencari investor agar mau kembali bekerja sama dengan perusahaanmu itu.. Sekarang kamu bilang aku gila? Harusnya kata itu kamu lontarkan untuk anak dan istrimu yang hanya pandai menghamburkan uangmu, bahkan dengan mudahnya mereka juga menggunakan uang perusahaan untuk bersenang-senang dengan teman sosialita nya.. "ucap lantang Zahwa panjang lebar

Terdiam. Kalah telak. Itulah yang dirasakan Jodi, dan sekali lagi apa yang dikatakan Zahwa itu benar.

"Bagaimana?! "Tanya Zahwa ke Jodi yang masih terdiam

Tidak ada jawaban dari Jodi, kemudian Zahwa berbalik badan menuju ke pintu untuk keluar.

Baru akan membuka pintu Jodi bersuara "Baiklah, aku terima syaratmu.. "

Zahwa menyunggingkan sudut bibirnya "Oke, transfer saja uangnya ke nomor rekeningku.. Anda tau kan? Jika tidak, silahkan tanya ke sekretaris atau asistenku.. "

Ucap Zahwa yang kemudian keluar dari ruang kerja Papanya.

"Maafkan Papa ya Zahwa.. "lirih Jodi yang tidak terasa meneteskan air mata nya.

Keluar dari ruang kerja Papa nya, Zahwa berpapasan dengan pengawal pribadi nya --- Liam

Dalam hati kecil Zahwa berkata mungkin ini saatnya dia mengatakan yang sebenarnya ke Liam.

"Bisa kita bicara sebentar? "

Terpopuler

Comments

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

Kasian bingit zahwa kurang kasih sayang kedua orgtua, keduanya orgtua lbh sayang adiknya....
zahwa diperlukan kurang baik, jgn kelihatan lemah zahwa tunjukan kpd kedua orgtua sangat kuat dan tanggung....

2025-11-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!