NovelToon NovelToon
Pendekar Mesum Berambut Perak

Pendekar Mesum Berambut Perak

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Dikelilingi wanita cantik / Ilmu Kanuragan
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: lintang88

Apa jadinya jika hidup di jaman para pendekar tidak bisa berlatih tenaga dalam?
." apakah kamu ingin menjadi kuat dan membalas dendam wira?"

"'iya tentu saja kek.."

" jika aku bilang kamu tidak bisa membalas dendam kamu percaya?"

" Wira kenapa kakek?"

Begini Wira,, 3 jari dibawah pusar ada satu titik vital sebagai pusat tenaga dalam pada manusia.

titik vital yang ada di dalam tubuh mu akibat pukulan Sura Keling,entah dia sengaja atau tidak , telah terluka sangat parah.

menurut perhitungan ku, kemungkinan besar telah hancur, semoga saja itu salah.

aku tak tau apakah di masa depan kamu bisa sembuh atau tidak, yang jelas untuk saat ini kamu tidak mungkin bisa membangkitkan tenaga dalam mu... entah sampai kapan..

maaf Wira..tidak ada yang bisa aku lakukan untuk menolong mu, aku sangat berharap hitungan ku salah.
benarkah demikian? di dunia ini segala nya tak pasti, hanya satu yang pasti , yaitu mati !
cerita ini masih tersambung dengan cerita "tahta berdarah sang pangeran"!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lintang88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kebetulan lewat

Rumah besar berdiri megah di ujung kampung, terlihat mencolok di tengah persawahan dan hutan bambu.

Rumah besar ini milik juragan waslih, orang ketiga setelah Ki barong dan nyi gendis , salah satu pimpinan istana sendang biru.

Rumah besar ini sepi, hanya terlihat beberapa orang pengawal yang berjaga.

" ohhh ini rumah nya...kalau begitu sekalian saja deh mumpung lewat sini.. lumayanlah mengurangi satu orang musuh."

Wira yang datang untuk membuat gara gara secara terang terangan melompati pagar, begitu terlihat penjaga , dia langsung melumpuhkan mereka

dua orang penjaga tergeletak, Wira melenggang masuk pekarangan sambil bersial siul entah menyanyikan lagu apa..

" prok..prok..prok..hebat..hebat..!"

di halaman Wira telah ditunggu seorang pria bertubuh kurus berambut putih panjang yang sedang bertepuk tangan.

dibelakang pria itu ada lima orang yang tampaknya penjaga rumah ini juga.

" terima kasih...terima kasih aku biasa saja kok tidak hebat hebat amat.."

" gelo...siapa kamu bocah. berani berbuat onar di tempat ku.."

" ohhh aku orang kampung,kebetulan lewat sini, ingin minta nyawa si waslih.. kontrak hidupnya di dunia sudah habis..apa kamu orangnya yang punya nama waslih??"

" anak edan sialan..!! tangkap dia..penggal langsung kepalanya..!"

" siap juragan...!! Ayo..maju.."

Orang ini ternyata memang Waslih, dia kesal di ejek Wira, dia segera memerintahkan anak buah nya maju.

lima penjaga maju bersama , mengurung Wira

Wira hanya melirik sekilas para pengepung nya, tau tau dia bergerak , menyerang duluan

"wutt.. "

Wira membuka serangan dengan jurus walet kidul nya, walau tidak menggunakan tongkat, tangan kiri kanan Wira tetap berbahaya .

lawan nya walau lima orang ,tapi hanya jagoan kampung biasa, bukan lawan yang sulit, hanya satu gebrakan lima orang terpental muntah darah.

 " hiatttt..."

" dug...dug ..dug.."

waslih tiba tiba membokong Wira dengan pukulan tangan beruntun, tak ragu Wira menyambut serangan nya.

dua tangan mengandung tenaga dalam saling bentrok , jual beli pukulan !

tak percuma wasli jadi salah seorang pimpinan istana sendang biru, dia orang ketiga setelah Ki barong dan nyi gendis.

ilmu silat nya lumayan tinggi dalam beberapa jurus dia masih mampu mengimbangi permainan Wira.

Tapi siapa Wira? Ki barong saja tak berdaya melawan nya,

ketika Wira merubah jurus, juragan waslih sudah tak bisa lagi bertahan , sebuah tendangan telak di perut menghentikan perlawanan nya

dia meringkuk bagai udang sambil mengerang, perut nya mulas, sakit nya bukan kepalang!!

" Krak ..aghhhh"

Wira menginjak pundak waslih, membuat tulang pundak nya retak , waslih kelojotan menahan sakit di perut dan pundaknya.

dari dalam rumah tiba tiba seorang perempuan membawa tombak dan berambut acak acakan berlari keluar

Wira waspada , tapi dari arah lari dan mata perempuan itu Wira merasa dia tidak datang untuk nya, Wira bergeser menjauhi wasli yang masih meringkuk.

" cusss...cusss..cuss mati ..mati ..mati..!!"

dugaan Wira benar, perempuan itu berlari menuju waslih, menusuk kan tombak bertubi tubi ke tubuh waslih, darah segar dari tubuh waslih memancar seperti air mancur...

 "'jlebb"

 tusukan tombak berakhir di dada wasli,, perempuan itu terduduk sambil menangis

..huhuhu...ayah ,ibu,kakak..adik..tenang tenanglah kalian disana, binatang ini sudah mampus..dendam kalian sudah terbalaskan..

Wira hanya diam saja, menunggu perempuan itu ,hingga akhirnya perempuan itu berhenti menangis , dia bersujud di hadapan wira

" terimakasih tuan pendekar..."

" eh .eh bangun nyi , tak perlu sampai begini."

perempuan ini bernama asih, dia baru saja di bawa kesini dan baru saja dilecehkan!

dia anak dari keluarga yang dibantai dan ditemukan Wira, pantas dia begitu dendam terhadap waslih.

menurut keterangan asih, masih banyak teman teman nya disini, bersama asih Wira akhirnya masuk kedalam rumah besar itu.

Didalam rumah sepi, sudah tidak ada orang lagi , di tuntun asih, Wira memeriksa tiap kamar , ternyata asih benar, perempuan perempuan muda disekap dalam kamar,

" kalian keluar lah...kalian bebas sekarang"

rumah yang sepi mendadak ramai, ada suara tangis, ada suara tawa bahagia, mereka semua tak menyangka akhirnya bisa bebas

Beramai ramai mereka menggeledah setiap jengkal rumah besar ini, takut kalau kalau masih ada teman yang terkurung.

Setelah memastikan semua telah berhasil diselamatkan, Wira tiba tiba diserbu perempuan perempuan ini,

" terimakasih pendekar... terimakasih"

Ada yang mencium, ada yang mencubit dengan gemas, ada yang bergelayutan manja

" aih ..aih .jangan keroyokan..kalau berani satu satu nyi ."

Wira dengan senang hati menerima perlakuan ini, malah satu atau dua kali dia membalas cium dan mencubit ...memang dasar si Wira !

" huuuuuh" Wira disoraki,

Tiba tiba seorang wanita berkata..

" ayo teman teman kita lawan tuan pendekar satu satu..."

" ayoo siapa takut...,!!"

para wanita ini berkata berbarengan, sambil maju

" ampun nyi.. ampun aku menyerah, bisa gempor aku melawan kalian semua !!!

" hahahaa..."

Wira dikelilingi tidak kurang duapuluh wanita, semua wanita ini berpakaian se ada nya, Wira senyam senyum gembira. matanya liar menatap aneka macam "buah" yang bergelantungan,

" nyai semua, kalian bebas, bisa kembali pulang', kita menemukan banyak harta di sini, kalian aturlah, bagi rata jangan serakah.."

aku pamit dulu ya..masih banyak urusan "

" tuan pendekar, siapa nama tuan ?"

asih berkata sambil memegangi tangan wira

" namaku Wira Sena ,asih.."

" terima kasih kak Wira Sena yang tampan"

asih memeluk dan mengecup lembut bibir Wira,

 tindakan nya ini memicu kerusuhan,

" aku juga ..aku juga .mau mengucapkan terima kasih pada Wira.."

" ah..kalian ini .. membuat ku malas pergi saja..." kata Wira sambil memeluk dan mencium semua perempuan ini satu satu

" huuuuu... Wira kembali disoraki.

Wira segera pergi, tak tahan juga dia melihat pemandangan indah yang menyesak kan..

" ahhh mau di layani kasian ingat nasib mereka, tidak dilayani sayang. hmppp kabur saja deh"

Sepeninggal Wira , gadis gadis ini tidak lagi tertawa ceria, mereka saling berpelukan menangisi kemalangan yang menimpa.

Mereka takut kembali, masyarakat sangat kejam, merendah kan mereka yang telah ternoda, mereka dianggap barang kotor dan hina,layak untuk di buang!!

pulang pun percuma, sudah tidak ada siapa siapa lagi di rumah.

" ah..andai tadi kak Wira mengajak ku..aku pasti mau walau hanya dijadikan pelayan nya.."

" hushhh ngaco..!!"

" begini saja, aku punya usul, rumah ini besar,ada sawah dan ladang juga, bagaimana jika kita tinggal disini , kita bangun perkampungan baru !!"

" bagi yang masih ingin pulang , silahkan, bawa bagian kalian nanti .!

yang setuju, kesini , berdiri di samping kanan ku, yang ingin pulang tetap diam disana.

mereka semua terdiam, ada beberapa orang yang ingin pulang, tapi saat memikirkan harus menghadapi cibiran ,mereka jadi takut juga

" aku setuju aku tidak mau pulang'!!" satu memulai ,memacu orang ke dua, ketiga dan pada akhirnya semua perempuan ini setuju untuk tetap tinggal di sini, membangun dunia mereka sendiri.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!