Anatari Gayatri yang sedang magang di hotel. Ia adalah cewek yang sama sekali tak suka dengan cowok bule.
Erland yang saat itu sebenarnya sedang patah hati dan ingin menyendiri, jadi kesal dengan teriakan Anatari yang tak suka cowok bule. Ia pun bertekad hendak membuat gadis itu jatuh cinta lalu meninggalkannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Henny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pesta Ulang Tahun
Wajah Anatari terlihat sangat tidak menyenangkan ketika ia harus duduk di depan meja makan dan melihat semua makanan yang ada di depannya. Anatari tidak suka memakan sesuatu yang mentah.
"Makanlah, istriku. Makanan Jepang salah satu makanan kesukaanku. Kau harus tahu itu." kata Erland sambil menahan senyum. Ia sudah baca kalau Anatari tidak menyukai makanan Jepang. Dia lebih menyukai makanan Indonesia. Apalagi yang pedas.
"Bagaimana mungkin kamu memaksa aku untuk makan sesuatu yang tidak aku suka?"
"Kita ini kan suami dan istri. Jadi harus saling menyukai apa yang disukai oleh pasanganmu. Kamu kan yang menginginkan agar kita menikah? Kalau kita hanya jadi pasangan tanpa ikatan, maka aku tak akan memaksamu."
Anatari mengepalkan tangannya di bawah meja. Ia tak mau menunjukan pada Erland bahwa dia kalah. Makanya dia langsung mengambil makanan itu dan mulai memasukan ke dalam mulutnya. Ia makan tanpa berhenti dan terakhir, ia menghabiskan air mineral yang tersedia di sana.
"Aku sudah menghabiskan makananku. Aku mau lanjut bekerja. Hari ini banyak tamu di hotel. Permisi, suamiku." Anatari pun pergi. Erland langsung tertawa puas saat Anatari meninggalkan ruangannya.
Gadis itu justru mampir ke toilet dan memuntahkan semua makanan yang dia makan tadi. Matanya sampai mengeluarkan air mata karena ia memang sangat kesal dan marah pada Erland.
"Ah......, aku semakin membenci lelaki bule itu." katanya sambil menghapus air matanya. Ia kemudian keluar dari toilet dan segera menuju ke meja resepsionis.
"Ana, kamu dipanggil manager ke mana?" tanya Ayu.
"Dia meminta aku menolongnya untuk mengatur ruang kerjanya." jawab Anatari asal-asalan saja.
"Kamu terlihat kurang sehat. Ada apa?" tanya Alea.
"Aku baik-baik saja." jawab Anatari dengan senyum yang dipaksakan. Entah mengapa ia belum bisa memaafkan Alea.
Jam pulang kerja akhirnya selesai. Anatari segera bersiap pulang setelah mengisi absen. Saat ia keluar dari hotel, matanya tak sengaja melihat Alea yang dijemput oleh Weda. Gadis itu segera memalingkan wajahnya. Rasa sakit di hatinya masih ada. Ia pun berjalan pelan menuju ke villa.
Sesampai di villa, Anatari langsung menyiapkan roti bakar karena ia memang sangat lapar. Ia juga menghabiskan segelas susu segar sebelum akhirnya mengeluarkan bahan makanan untuk memasak.
Saat masakannya sudah selesai, Erland pun tiba dengan mobilnya. Ia segera menemui Anatari yang sudah mengatur meja makan.
Ada ayam panggang dengan sambal terasi, sayur kangkung yang ditumis, nasi dan juga tahu goreng.
"Aku mau makan duluan." kata Anatari melihat Erland yang akan masuk ke dalam kamar. Lelaki itu hanya mengangguk lalu ia masuk ke kamarnya. Erland sebenarnya sangat lelah karena ia harus melakukan zoom meeting dengan kru filmnya. Beberapa tv swasta sudah mengundangnya untuk wawancara. Namun Erland belum mau menerimanya. Ia sebenarnya belum siap untuk dipertemukan dengan Amezza.
Sampai Anatari selesai makan, Erland tak juga keluar kamar. Anatari pun menutup makanan itu dengan tutup saji lalu membersihkan dapur.
Saat ia masuk ke dalam kamar, nampak Erland sudah tertidur tanpa mengganti pakaiannya. Anatari pun segera ke kamar mandi untuk mandi lalu ia menggunakan piyamanya dan akhirnya ia tidur juga di samping Erland.
Untungnya kasur ini besar. Sehingga Anatari bisa tidur agak jauh dari si bule yang sangat dibencinya itu.
Menjelang tengah malam, Erland terbangun karena ia merasa sangat lapar. Ia pun melihat Anatari yang sudah tertidur lelap. Erland senang karena gadis itu taat dan tidak membangkang dengan tidur di sofa.
Erland pun segera ke dapur. Ia butuh sesuatu untuk mengisi perutnya. Saat ia mencoba ayam panggang buatan Anatari, ia merasa kalau bumbunya itu enak. Apalagi dengan sambal terasinya sama persis dengan yang biasa dibuat mamanya. Tidak terlalu pedas dan ada rasa manisnya.
Sementara makan, ponsel Anatari yang ternyata tertinggal di meja makan berbunyi. Ada pesan yang masuk. Erland mencoba membuka kata sandinya dengan menekan ulang tahun Anatari. Tapi tak terbuka. Lalu cowok itu ingat dengan tanggal kematian kakak Anatari yang ada di pusaranya. Ketika ia menekan nomor itu, ponselnya terbuka.
Ada sebuah pesan dari seseorang bernama Mayang.
Jangan lupa besok ya, Ana. Kita ketemu di cafe XXC.
Juga ada pesan dari seseorang yang bernama Sella.
Ana, apa benar kalau Alea sudah jadian dengan Weda? Bukankah kamu menyukai Weda? Kenapa sekarang dengan Alea? Sebaiknya besok di acara ulang tahun Mayang, kamu jangan datang. Alea pasti hadir dengan Weda.
Erland tersenyum membaca pesan itu. Ia menghapus pesan dari Sella dan membiarkan pesan dari Mayang.
**********
Hari Sabtu, Anatari tak masuk kerja. Ia mencuci pakaiannya dan harus juga mencuci pakaian Erland.
"Aku tak mau kalau pakaian ku harus dicuci dalam mesin. Nanti cepat rusak." kata Erland saat dilihatnya Anatari akan memasukan pakaian itu ke dalam mesin cuci.
Anatari pun mencuci pakaian Erland dengan tangannya sambil terus mengomel.
"Malam ini aku mau keluar." kata Anatari.
"Kemana?" tanya Erland. Keduanya kini sedang makan siang bersama.
"Temanku ulang tahun."
"Kamu boleh pergi dengan catatan, aku yang akan menentukan pakaian apa yang harus kamu pakai. Aku tak suka kamu selalu pakai celana jeans dan kaos saja."
"Aku memang suka pakaian yang casual."
"Kamu terlalu tomboy. Harus terlihat anggun."
"Aku nggak punya gaun."
"Akan kusiapkan."
"Tapi aku .....!"
"Pakai gaun yang kusiapkan atau kamu tak akan kubiarkan pergi!" ancam Erland membuat Anatari hanya mampu menghentakkan kakinya dan segera meninggalkan meja makan. Ia pergi ke luar villa dan berteriak untuk mengeluarkan rasa dongkol di hatinya.
Menjelang pukul 6 sore, Lizzy datang bersama Joel. Gadis itu membawa sebuah paper bag dan tas make up miliknya.
"Dandani istriku dengan cantik, Lizzy. Dia harus terlihat elegan sebagai istri dari Erland Thomson."
Lizzy dapat melihat kalau Anatari tak suka.
"Maaf ya, Anna. Sepupu suamiku itu suka sekali memaksa. Dan aku juga melakukan semua ini karena terpaksa." ujar Lizzy saat keduanya masuk ke kamar.
Anatari hampir saja menangis saat melihat gaun berwarna merah yang panjangnya sampai di lutut, tanpa tangan itu. Modelnya sederhana namun cukup ketat membungkus tubuh Anatari.
"Kamu memiliki tubuh yang sangat bagus, Ana. Pantas saja Erland tak mau melepaskan kamu." ujar Lizzy setelah Anatari selesai mengenakan pakaiannya. Rambut Anatari yang panjang dan sedikit ikal dibiarkan tergerai dengan bagian depan yang lebih terangkat. Lizzy memasangkan kalung emas dengan liontin clover yang memang lagi booming sekarang ini.
"Ya Tuhan, aku rasanya tak mau pergi ke pesta ulang tahun Mayang. Mereka pasti akan menertawakan aku." Anatari nampak stres.
"Kamu cantik, Ana. Berjalanlah dengan anggun saat kamu memasuki ruangan pesta." ujar Lizzy lalu membawa Anatari ke luar kamar.
"Bagaimana menurut kalian. Ana cantik kan?" tanya Lizzy.
"Biasa saja." jawab Erland membuat Joel melotot ke arah sepupunya itu.
"Dia cantik, Er."
Erland berdiri lalu menyerahkan sebuah paper bag kecil. "Berikan ini sebagai hadiah."
"Tapi isinya apa? Mayang itu tak suka memakai perhiasan."
"Bawalah. Kamu pasti suka."
Anatari pun mengambil paper bag itu walaupun ia sendiri tak tahu apa yang harus dikatakannya.
Erland mengantar Anatari ke cafe XXC.
"Aku akan jemput kamu lagi." ujar Erland sebelum pergi.
Anatari pun turun. Agak kaku ia melangkah masuk ke dalam cafe setelah menunjukkan undangan eletrik yang dikirimkan ke lewat smar phone.
Setelah diijinkan masuk, Anatari pun segera menuju ke meja yang sudah disipkan. Langkah Anna sampai terhenti melihat ada Weda dan Alea di sana.
Ya Tuhan, andai aku membawa pasangan, batin Anatari.
"Hei Ana....! "Panggil Sella.
Anatari perlahan melangkah, sampai akhirnya seorang cowok tampan berdiri di sampingnya dan langsung menggenggam tangan Anatari. "Maafkan aku terlambat ya, sayang." kata lelaki itu lembut. Seluruh teman-teman Anatari terperangah. Itukan Andre Vilatio, pemain sepak bola yang sedang viral itu?
Anatari blum pengalaman jd meski di arahkan dl sama si sutradara nya yaitu Erland 😀🤣😍🫢🤭
Erland ngeselin sekali buat Anatari..
apakah mereka akan malam pertama yg sdh sll tertunda itu hehehehehe..
lanjut thor 🙏
lanjut thor 🙏
Anatari bnyk akal tp Erland kyknya tdk kurang akal utk mengerjai nata 😄😁🫢🤭