NovelToon NovelToon
SEMALAM DENGAN TEMAN KAKAKKU

SEMALAM DENGAN TEMAN KAKAKKU

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Beda Usia
Popularitas:16k
Nilai: 5
Nama Author: HANA ADACHI

"Hai ganteng, malam ini, mau bermalam bersamaku?"
~ Keira ~

"Kau tidak akan menyesalinya kan, little girl?"
~ Reynald ~

**********

Demi bisa menghadiri pesta ulang tahun pacarnya di sebuah klub malam, Keira nekat mencari cara untuk kabur dari pengawasan Raka, sang kakak yang overprotektif, dengan bantuan sahabatnya, Selina. Namun, sesampainya di sana, betapa terkejutnya ia saat mendengar bahwa Dion, kekasih yang selama ini ia sembunyikan dari sang kakak, justru malah menghina Keira di depan teman-temannya.

Hatinya hancur. Di tengah rasa sakit dan kekecewaan, Keira bersumpah akan mencari laki-laki lain yang jauh lebih tampan dan mempesona dari Dion. Saat itulah ia bertemu dengan sosok pria asing yang sangat tampan di klub. Mengira pria itu seorang host club, Keira tanpa ragu mengajaknya berciuman dan menghabiskan malam bersama.

Namun, keesokan harinya, Keira baru menyadari kalau pria yang bersamanya semalam ternyata adalah Reynald, teman dekat kakaknya sendiri!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HANA ADACHI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27. Bersaing

"Keira... Lo udah gila ya?" Keira menenggelamkan wajahnya pada bantal, sembari kakinya menendang-nendang ke udara. "Kenapa Lo harus ngomong kaya gitu?"

"Gue.. belum tau gimana perasaan Gue yang sebenarnya. Tapi...Gue...nggak suka kalau Lo deket sama cewek lain,"

Ingatan tentang dirinya sendiri yang bicara hal itu pada Reynald membuat rasa malu kembali menyeruak.

"Keira bego! bego! bego!" Keira memukul-mukul kepalanya sendiri menggunakan bantal. "Kenapa bisa gue bersikap posesif begitu padahal kita berdua belum punya hubungan apa-apa? Itu kan red flag namanya!"

Keira berbaring tengkurap di atas ranjang, membiarkan kehangatan bantalnya yang empuk menerpa wajah. Jantungnya berdegup kencang, antara rasa malu dan salah tingkah.

"Tapi..." Keira berguling, sehingga posisinya sekarang menjadi terlentang. "Kayanya dia nggak keberatan dengan hal itu.."

Keira lalu kembali mengingat obrolan mereka tadi. Setelah mengatakan kalimat itu, Keira langsung sadar dan merasa malu luar biasa. Ia ingin kabur dari pandangan Reynald saat itu juga, tapi pria itu malah menahan tangannya dan memeluknya dengan erat.

"Makasih," kata pria itu sambil tersenyum. "Itu berarti, tinggal selangkah lagi sampai kamu benar-benar menerima aku,"

"Arrgghh..." Keira menutup wajahnya dengan telapak tangan. "Gue bisa gila... Kenapa cowok ganteng brengsek itu pinter banget bikin hati gue gonjang ganjing?"

Keira lalu mengatur napas, mencoba menenangkan diri. "Nggak, nggak, gue nggak boleh berlarut-larut dalam kebaperan ini," Keira bangkit dari tidurnya. "Bisa jadi, ucapan dia nggak berlaku untuk selamanya. Karena kalau Marisa masih nekat buat deketin dia terus, bukan tidak mungkin Reynald bakalan goyah juga,"

Keira berpikir lama, seperti memikirkan sesuatu hal yang sangat serius. "Gue nggak boleh diem aja,"

...----------------...

"Bikin kue?" Selina yang mendengar ide Keira langsung mengerutkan kening heran. "Tiba-tiba banget?"

"Ya.. gue cuma pengen aja," Keira berpura-pura bersikap santai. "Gue pengen cari pengalaman baru,"

Selina menyipitkan mata, menatap sahabatnya itu dengan wajah tak percaya. Ia majukan wajahnya hingga dekat sekali dengan wajah Keira, membuat gadis itu salah tingkah.

"A-apa sih?"

"Ini pasti ada hubungannya sama Reynald, kan?"

Keira menelan ludah, karena tebakan Selina benar-benar tepat sasaran. Tapi seperti biasa, ia tak mau ketahuan, jadi tetap berpura-pura.

"Ng-nggak kok," Keira berkata sambil mengalihkan pandangan ke arah lain.

"Apa si Marisa itu jago masak?" Tebak Selina yang membuat Keira langsung menoleh kepadanya.

"Gimana Lo bisa tau?"

Selina langsung menyeringai, seolah-olah dirinya baru saja mendapatkan lotre yang besar. "Ketahuan juga kan niat Lo," katanya kemudian.

Keira manyun. Memang, dirinya tidak akan pernah bisa menyembunyikan apapun dari sahabatnya itu.

"Jadi, Lo udah memutuskan untuk bersaing dengan Marisa demi memperebutkan cinta Reynald?" Selina bertanya sambil menatap Keira. Sebenarnya ia sedikit gemas, karena gadis itu benar-benar tidak mau jujur dengan perasaannya sendiri. Selalu saja mengelak, membuatnya kesal.

"Siapa yang mau bersaing? Gue cuma mau menambah skill kreativitas gue aja. Nggak berniat buat saingan sama siapapun kok," Tuh kan, lagi-lagi Keira tidak mengakuinya, padahal sudah jelas sekali niatnya di mata Selina.

"Oke deh kalau gitu," Selina memutuskan menyerah untuk membuat Keira mengaku, akhirnya berniat untuk mengikuti keinginannya saja. "Tapi masalahnya ya Kei, di antara Lo dan Gue itu, nggak ada yang bisa masak, apalagi bikin kue. Jadi, gimana dong?"

"Gampang kalau itu," Keira menjentikkan jari, lalu mengeluarkan ponsel dari sakunya. "Gue udah cari semua resep kue yang paling mudah di internet. Katanya, pemula kaya kita yang nggak pernah bikin kue pun dua ratus persen bakal berhasil,"

Selina menatap layar ponsel Keira dengan ragu. "Lo yakin nih?"

Keira mengangguk mantap. "Yakin banget!"

Selina sebenarnya masih merasa ragu, tapi karena melihat kesungguhan Keira membuatnya tak bisa berkata apa-apa. Lagipula Selina juga sudah sangat memahami sifat Keira yang keras kepala. Kalaupun dilarang, pasti tetap akan percuma.

"Oke, kalau gitu, kita mau mulai kapan?" Tanya Selina akhirnya.

"Sekarang," Jawab Keira cepat. "Di rumah gue,"

Mata Selina langsung membulat. "What?!"

...---------------...

Ternyata, Keira benar-benar tak main-main dengan ucapannya.

Setelah pergi dari rumah Selina, mereka berdua langsung ke supermarket untuk belanja berbagai bahan yang ditulis pada resep. Selina meskipun masih belum yakin hanya menurut, ikut menemani Keira berbelanja ke sana kemari.

"Aku datang!" Keira masuk ke dalam rumahnya dengan wajah antusias. Di belakangnya, Selina mengikuti dengan susah payah karena sambil membawa barang belanjaan. Hal itu membuat Raka yang ada di sana terheran-heran.

"Kamu mau ngapain belanja sebanyak ini dek?" Tanyanya pada Keira, sambil membantu Selina membawa barang-barang. Selina awalnya tak enak hati pada Raka, tapi Raka memaksanya, sehingga mau tak mau ia serahkan semuanya pada Raka.

"Hari ini kita berdua mau bikin kue," Keira menjawab dengan wajah penuh semangat.

"Bikin kue?" Raka menggaruk tengkuknya sendiri karena merasa heran. "Dalam rangka apa? Kalian berdua dapet tugas kuliah?"

"Ih, nggak loh Kak," Keira menjawab sambil mengeluarkan semua barang belanjaannya dari dalam plastik. "Kita emang cuma pengen aja,"

Raka tentu makin heran dengan jawaban Keira. "Tiba-tiba kepengen bikin kue gitu? Aneh banget. Kamu kesambet apa sih, dek?"

Keira langsung menatap kakaknya itu dengan kesal. "Ih, udah ah, Kak! Nggak usah cerewet! Mending Kakak urus aja kerjaan kakak! Biar ini aku sama Selina yang urus!"

"Masalahnya..." Raka mendekati sang adik dengan serius. "Kakak takut rumah kita bakal kebakaran,"

"Iihhhh!" Keira makin bete dengan ucapan Raka. "Udah ah, Kakak pergi sana! Jangan ganggu aku!"

"Ya, ya, ya, oke, oke," Raka akhirnya mundur beberapa langkah, sudah menyerah untuk berdebat dengan adiknya yang sangat keras kepala. Ia kemudian mendekati Selina yang sedari tadi diam saja di sebelah Keira.

"Kamu emangnya nggak ngelarang dia buat ngelakuin ini?" Bisiknya pada Selina yang membuat gadis itu terkejut.

"Yah..." Meski salah tingkah, Selina menjawab pertanyaan Raka dengan berusaha tenang. "Kak Raka kan tau kalau Keira nggak bisa dilarang,"

"Iya juga," Raka lagi-lagi menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Ya sudahlah, mau bagaimana lagi. Nanti kalau ada apa-apa, kamu langsung panggil kakak aja ya Sel,"

"Iya Kak," Selina menjawab sambil mengangguk, lalu diam-diam ia mencuri pandang ke arah Raka yang sudah pergi menuju ruang tengah. Diam-diam gadis itu berusaha menenangkan jantungnya yang sekarang berdegup sangat cepat.

Di sisi lain, Keira sudah sibuk dengan resep yang ada di ponselnya.

"Sel," Panggil Keira yang membuat Selina langsung menoleh. "Kita lupa beli mentega, boleh diganti minyak goreng aja nggak sih? Kan fungsinya sama?"

Selina yang juga tidak ahli dalam hal masak memasak hanya menyeringai bingung. "Boleh kali. Gue juga nggak tau Kei," katanya kurang yakin.

"Hmm..." Keira tampak berpikir. "Ya udah deh, boleh berarti," katanya menyimpulkan sendiri.

...****************...

...Keira... Keira... 🤦‍♀️...

1
kaki novel
satu bab lg Thor, 🥰🥰
HANA: otewee
total 1 replies
HANA
kalau ga capek ntar lanjut satu bab lagi yes
HANA: otw yaaa
total 4 replies
Naila hana
alamat Kei ga dapat SIM surat ijin memasak dari Raka & Reynald/Grin//Grin/
Naila hana
nah jujur gitu kan hatinya jadi lega Kei..
Naila hana
hadeeehh..
Naila hana
Bawa pulang campus prince nya Kei😁😁
vj'z tri
masih berlaku lah 🤣🤣🤣🤣🤣
Naila hana
tanya hatimu dong Kei..
Naila hana
wah mulai ada rival nih Kei..
Supryatin 123
lnjut dong thorr 💪💪💪. gercep juga bang raka.ayo bang kamu bisa.lnjut thorr 💪💪💪
HANA
hari ini lanjut update ga ya....
Hikari Puri: lnjut kaka,update banyak2😊
total 4 replies
vj'z tri
up tiap hari udah lancar ,tapi kok aku berasa kurang ya 🤭🤭🤭🤭🤣🤣🤣🤣
HANA: jangan ngadi2 ya anda 👊
total 1 replies
vj'z tri
puassss puassss puassss 🎉🎉🎉🎉🎉🎉🎉
vj'z tri
🥳🥳🥳🥳🥳🥳🥳🥳🥳🥳🥳🥳🎉🎉🎉🎉 keren Abang Rey tidak membiarkan ulat bulu mendekat 🎉🎉🎉🎉
vj'z tri
wes mundur Alon Alon jeng ,terus balik kanan bubar jalan 😅😅😅😅
kaki novel
lanjut thor
HANA: siap kak
total 1 replies
Supryatin 123
suka dgn gaya Rey 🥰 lnjut gercep nich bang reyy lnjut thor 💪💪💪
HANA: uhhhh, jadi terharu🥺🥺🥺
total 3 replies
Supryatin 123
spot jantung klo tw keira.lnjut thor
Ayudya
Raka jangan spot jantung ya kalau tau Rey suka dan cinta ma adek kamu..selamat istirahat kk thor
HANA: makasihh🥰
total 1 replies
HANA
Istirahat dulu y, capek ngetiknya boss
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!