NovelToon NovelToon
Cinta Bersemi Kembali

Cinta Bersemi Kembali

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:772
Nilai: 5
Nama Author: Rahmadani Harahap

seorang wanita yang bekerja sebagai guru sudah lama tidak bertemu dengan cinta pertamanya dan di pertemukan kembali di sekolah tempat ia bekerja, tapi memiliki banyak cobaan sehingga perjalanan cintanya harus banyak pengorbanan, air mata, kesetiaan kepercayaan dan keberanian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahmadani Harahap, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nostalgia

Di tengah keramaian pasar, banyak orang berdesakan di sekitaran mereka Mario dengan cekatan menggenggam tangan Rima agar tidak berpisah menarik tangan Rima menuju keluar dari pasar tersebut.

" Maaf maaf bukan maksud lancang yah, aku bersikap seperti itu tadi agar kamu tidak hilang soalnya kamu agak sedikit kecil yah" Mario melepaskan genggamannya." Kita makan dulu yuk, aku laper nih" ajak Mario.

Rima tidak mengatakan sepatah kata pun hanya mengikuti perkataan Mario. Mereka menuju warung bakso kesukaan Mario, mencari tempat duduk yang nyaman. " Pak pesen satu bakso sama satu mie ayam bakso" kata Mario kepada penjual bakso tersebut.

Rima menatap Mario dengan heran, "kenapa? Kamu heran yah aku tahu makanan kesukaan mu?" Ucap Mario tersenyum.

"Dari mana kamu tau?" Sanggah Rima.

" Aku tau semuanya Rima, kamu saja yang tidak tau aku, ya kan?" Jawab Mario dengan PD nya.

" Berarti selama ini kamu stalking in aku yah?" Tebak Rima.

" Yah, sama seperti kamu selalu stalking in aku! Ngaku kamu" ujar Mario.

Rima terdiam tersipu malu, mengingat ia dulu selalu stalkingin Mario. "Sok tau, aku gak pernah stalking kamu kok, cuma lewat aja di beranda aku" Rima membela dirinya "oh iya, ini cincin kamu kan, belum sempat ngembaliin " Rima melepas Cincin yang tersemat di jarinya.

" Ehh jangan di lepas, biar disitu aja, itu permintaan maaf ku, kalau kamu lepas aku belikan yang lain lagi yang lebih besar yang lebih mencolok, udah terima aja yah plisss, karena selama ini kan aku sibuk gak pernah nolongin kamu, buat skript, milih lagu, mencari kostum, maaf yah" Jelas Mario penuh dengan semangat.

" Iya iya deh jangan buat keributan malu tau"

Rima menghentikan Perkataan Mario yang begitu ricuh " ternyata kamu orangnya asik juga yah" kata Rima.

" Kenapa emang, aku emang dari dulu orangnya asik ko, kamu nya aja yang sombong".

"Aku yang sombong?, bukannya kamu yah yang sok cool sok ganteng sok populer?" Tanya Rima

"Dari dulu aku memang cool kok, ganteng sampe sekarang, dan pupuler gak ada yang berubah"

"Ihhh, narsis!!" kecam Rima.

" Kenapa? Jijik yah?" Mario tertawa terbahak bahak. "kamu juga sombong saat itu, eh, kamu tau gak, waktu masa masa Sekolah kita tak pernah komunikasi tapi kalau ketemu seperti sedang mengadukan rindu satu sama lain, hanya lewat tatapan, kamu ngerasain itu nggak?, kamu tau itu adalah saat yang menyenangkan buat aku" Mario menatap Rima.

Rima menatap Mario sejenak dan menundukkan pandangannya " Yah, saat saat sekolah itu sangat seru kan, kita gak pernah satu sekolah tapi selalu ketemu, baik acara 17 an, Pramuka, acara peringatan dan kita selalu di persatukan di stadion" Rima dan Mario mengucapkan kata stadion secara bersamaan Rima pun Kaget mendengarnya.

" kamu masih ingat yah " Rima tertawa.

"Aku selalu ingat Rim, bahkan waktu itu kita pernah main ke hutan kota, kamu masih ingat gak sepulang dari stadion , kamu itu hampir jatuh, tapi di tolongin sama sepupu kamu, kamu ingat gak?" Tanya Mario.

" Hahaha astaga, udah lama sekali" Rima tertawa mengingat masa lalu. "Hummmmm, yah itu sangat seru sih kau menarik jilbabku dari belakang kan" kata Rima.

"Aku kira kamu gak tau kalau itu aku" sambung Mario..

" Seperti yang kamu bilang, kau tau tentang aku dan mungkin aku juga tau tentang kamu, aku bahagia saat itu, yah kita nggak pernah berkomunikasi tapi rasanya dekat. Sampai pada akhirnya aku sangat ingin satu perguruan tinggi denganmu, tapi setelah kita satu kampus sikapmu berubah kepadaku, sampai kita pernah bertengkar hebat kan, kau mempermalukan aku pada semua orang" keluh Rima.

" Sejak saat itulah aku membencimu" Rima meringis.

Mario terdiam sejenak tidak bisa berkata-kata.Tiba-tiba Notifikasi Handphone Mario berbunyi memecahkan ketegangan mereka disiang itu dilihatnya ada satu pesan, di bacanya pesan itu, ekspresinya yang tadinya sudah tegang menjadi lebih mencekam, di letakkannya Handphonenya itu kembali. " Maaf Rim" kata Mario tidak lama kemudian dering Handphone terdengar, lagi lagi Hanphone Mario, Mario mematikan deringan itu berkali kali.

" Kenapa gak diangkat" tanya Rima heran.

"Ah bukan siapa siapa" jawab Mario tegang

" Angkat aja, aku gak masalah kok" kata Rima curiga dengan sikap Mario yang sedikit berubah seperti ada urusan mendesak.

" Mckk, nanti saja gak gak terlalu penting kok" jawab Mario agak sedikit gugup. Rima menganggukkan kepalanya.

"Rim, mungkin saat itu tingkat keegoisanku tinggi, yah sikapku memang berubah dan aku sadar akan hal itu, aku jahat!" Ujar mario.

" Kenapa? Kau malu yah?" Tanya Rima. "Jawab aja Mario kau malukan, yah karena aku jelek, berisi, kampungan, iyakan?"

" Kenapa jadi itu sih yang di bahas" ucap Mario.

" Karena memang itu alasannya" kata Rima menatap Mario.

"Sudah-sudah, masalah ini jangan kita lanjutin yah bakal panjang, aku cuma mau kita duduk bersantai dengan mu, jangan tegang tegang amat deh yah" sanggahnya.

" Mending kita makan dulu, nanti baksonya dingin gak enak ya kan?"

Rima menarik nafasnya, ia mulai terpancing dengan pembicaraan mereka di siang itu.

Hari yang menyenangkan sekaligus yang yang menegangkan bagi mereka, ia tidak pernah menyangka bahwa akan ada cerita seperti siang itu diantara mereka, di satu sisi ia bahagia Mario nekat melakukan gengaman tangan seperti itu kepadanya sisi lain memori lama mereka seperti terulang kembali menciptakan emosi diantara mereka.

" Terimakasih buat hari ini, aku mau pulang sendiri gak perlu diantar" kata Rima memaksa

" Oke oke, santai saja" Jawab Mario mengangkat tanganya.

"Rim, masalah tadi akan aku bahas , tapi gak sekarang oke?" Pintanya

"Sebenarnya aku gak mau bahas , maaf gak ada gunanya juga kan, maaf yah aku terpancing sedikit gak usah di bahas lagi yah" jelas Rima.

"Yah, its okey kalau begitu" kata Mario

Mereka berpisah di persimpangan Mario menaiki motornya dan Rima menaiki angkot, di tolehnya ke belakang mengecek Mario apakah masih berada disana atau sudah pergi, karena biasanya Mario menunggu sampai Rima benar benar pergi, tapi hari ini Mario langsung menghilang tidak seperti biasanya," mungkin panggilan telepon tadi yang mengganggunya" fikir Rima .

***

Hari perlombaan akan tiba latihan masih di gerai Di beberapa ruangan dan beberapa guru, Rima lagi-lagi melatih anggotanya sendiri karena mario tidak ada kabar, Mario datang hanya melihat sebentar seperti acuh tak acuh, membuat Rima menjadi keteteran karena Rima Harus melihat progres progres penampilan para anggota.

"Huffttt," Rima terduduk lemas di ruang latihan itu, di pejamkannya matanya. Tak lama ia mendengar suara Wulan dari kejauhan yang sedang meneriakinya.

" Riimaaaaa"

" Hummm" balasnya.

" Loh Mario mana" tanya Rima heran.

" Tadi ada kok, cuma pergi

Beberapa hari belakangan ini Mario sepertinya tidak terlalu fokus dalam melatih Anggotanya, tapi yasudah lah aman kok" jawab Rima.

"Tapi kenapa? Siapa yang nelpon dia, jadi curiga?" Keluh Wulan .

"Mungkin memang lagi ada urgensi" Rima menenangkan wulan.

"Oke sayang sehat sehat yah, kalian kan mau berangkat lusa" kata Wulan.

" Iya, sama sama sehat, habis kelompok kami kan, gilirannya kelompok kalian!" Kata Rima.

****

Tibalah Hari perlombaan yang di adakan di sebuah gedung di tengah tengah kabupaten, mengharuskan para peserta menginap disana sesuai jadwal dan waktu berkegiatan.

Kelompok 1 yaitu kelompok Mario dan Rima itu sudah di kategorikan terlebih dahulu mendapatkan penampilan hari pertama dan kedua, maka mereka berangkat di hari jumat sampai dengan hari minggu. Mereka di berangkatkan oleh ibuk kepala sekolah menggunakan bis sekolah.

"Baik, kita sudah latihan sekuat mungkin sebisa mungkin, kita serahkan hasilnya kepada Tuhan, semoga mendapatkan hasil yang terbaik, hati hati yah bapak ibu." Pesan dari ibu kepala sekolah menghantarkan para kandidatnya untuk berlomba.

1
Shibuya Luxi
Hati-hati, kalau terlalu sering baca cerita ini bisa jatuh cinta sama karakternya loh 😆
Tae Kook
Jangan berhenti menulis, kami butuh cerita seru seperti ini 😍
Táo mèo
Seru!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!