Mengulang Kisah

Sepeninggalan papi nya Alena, Eric merapikan rumah Alena yang sedikit berantakan. Ia pun sedikit memasak suatu makanan untuk makan mereka berdua. Setelah nya ia duduk di sofa dan menunggu Alena keluar dari kamar nya.

Eric membuka laptopnya untuk bekerja. Alena tidak kunjung keluar dari kamar nya, Eric merasa ngantuk, ia memejamkan kan mata nya sejenak, ia pun akhirnya tertidur.

Tak beberapa menit kemudian Alena keluar dari kamar nya, ia melihat Eric tertidur di sofa. Alena mengendap-endap berjalan menuju laptop milik Eric, ia mengintip sedikit melihat apa yang ada didalam sana. Ia hanya melihat beberapa laporan keuangan.

*kriiing*

Handphone milik Alena berbunyi, dan suara itu membangunkan Eric.

"sorry" ucap Alena berlalu meninggalkan Eric kembali ke kamarnya.

Alena mengangkat telpon dari Oscar.

"halo"

" halo "

" suara kamu lemes banget, kamu sakit?" tanya Alena.

" ngga "

Mereka diam sejenak, Alena ingin menceritakan kejadian hari ini pada Oscar namun ia ragu.

" Lena " panggil Oscar dengan lembut

"hhmm"

" i love you "

Alena sedikit mengeryitkan dahi nya, dari suara Oscar seperti terjadi sesuatu pada nya

" aku tau, i also feel the same as you"

Tut Tut tut

dan tiba-tiba sambungan handphone nya terputus.

Alena mencoba menelpon Oscar kembali tapi nomor nya tidak aktif.

"apa yang terjadi pada nya?" Alena bertanya dalam hati.

Alena keluar kembali dari kamar nya. Ia ingin segera mempelajari kasus perusahaan nya dan segera pulang untuk segera bertemu Oscar.

"apa yang terjadi dengan perusahaan?" Alena bertanya.

Eric melihat Alena lalu menceritakan nya.

*********

Di sisi lain

" mereka sungguh terlalu !" ucap profesor kepada Oscar.

Oscar dituduh oleh rumah sakit melakukan mall praktek terhadap salah satu pasien VIP yang mana pasien itu adalah Bos perusahaan besar.

Setahun yang lalu rumah sakit memiliki pasien VIP, yang mana mengharuskan pasien tersebut untuk melakukan operasi segera mungkin, dan pada saat itu yang bertanggung jawab adalah Oscar.

Namun pada saat itu Ayah Cyntia ingin mencari muka kepada pasien tersebut, sehingga di hari itu ia menyabotase pekerjaan Oscar. Oscar pun sempat menolaknya dan memberi perlawanan. Namun dokter pendamping serta perawat yang seharusnya bekerja dengan Oscar menolak bekerja sama dengan Oscar karena mereka diancam oleh ayah Cyntia.

Oscar pun akhir nya mengalah, karena ia tau ayah Cyntia pasti bisa mengerjakan pasien tersebut dengan baik.

Akan tetapi terjadi permasalahan pasca operasi, pasien tersebut tidak kunjung membaik malah makin memburuk, keluarga pasien pun memeriksa kembali namun di rumah sakit yang berbeda. Dan ternyata terdapat kesalahan dalam operasi tersebut sehingga memperburuk kondisi pasien.

Dan kini pasien tersebut sudah koma selama sebulan. Keluarga menuntut rumah sakit untuk bertanggung jawab atas kelalaian tersebut. Semua bukti mengarah kepada Oscar. Dan semua yang mengetahui masalah ini dirumah sakit memilih bungkam karena di ancam oleh ayah Cyntia.

Karena masalah ini pun saham rumah sakit menjadi anjlok. Banyak Investor yang mengundurkan diri, mereka takut karena yang mereka lawan adalah perusahaan besar. Dan Oscar sendiri dituntut 10 tahun penjara serta denda sebesar 7M.

Oscar bingung harus membayarnya pakai apa, ia tidak memiliki uang sebanyak itu. Papi Alena mengetahui hal ini dan ia pun bersedia meminjamkan uang tersebut pada Oscar. Ia pun secara diam - diam membantu Oscar lewat Alena, bahkan Alena pun tidak mengetahui hal ini. Oleh sebab itu papi nya menyuruh Alena untuk mempelajari masalah perusahaan rumah sakit nya agar bisa membantu Oscar.

*****

Setelah mendengar cerita dari Eric, Alena mengingat ternyata rumah sakit miliknya adalah tempat Oscar bekerja dulu.

" bisa cari tau siapa nama dokter tersebut?" tanya Alena untuk memastikan.

" Dr Oscar Balin "

Betapa terkejut nya Alena mendengar nama Oscar di sebut oleh Eric. Dan Eric pun tidak menyangka jika dokter Oscar yang dimaksud adalah orang yang dikenalkan oleh Alena kemarin.

Alena mencoba menelpon Oscar kembali, namun lagi-lagi nomornya tidak aktif. Ia ingin tahu kebenaran nya dari Oscar. Ia juga mencoba menelpon papinya dan ternyata juga tidak aktif.

"arrghh!" Alena nampak kesal, sedih dan stress jadi satu.

Eric pun melihatnya, dan mencoba menenangkan nya.

" istirahat saja dulu, besok aja kita mulai pelajari" ucap Eric.

" ngga perlu, aku mau belajar"

Alena pun akhirnya mempelajari kasus perusahaan nya. Dan mencari juga solusi nya. Alena belajar tanpa henti hingga tengah malam, ia tertidur diantara tumpukan kertas diatas sofa.

Eric melihat nya dan membenarkan posisi tidur Alena, ia pun mengambilkan selimut untuk menyelimuti Alena. Eric pun membereskan kertas-kertas yang berserak. Lalu beristirahat juga disofa sebelah Alena.

******

Sinar matahari menembus dari sela-sela tirai, menyentuh wajah Alena yang mulus seperti bayi. Alena membuka matanya sedikit, lalu menutup mata nya dengan tangan karena silau.

Iapun duduk bangun dari tidurnya.

"morning" sapa Eric

Ia terlihat sedang menyiapkan sarapan untuk Alena dan diri nya sendiri.

Alena berdiri menuju kamar mandi untuk membasuh wajah nya, usai itu ia menuju meja makan dan melihat apa yang telah dibuat oleh Eric.

"ayo makan, isi tenaga kita lagi karena semalam sudah terkuras"

Alena tersenyum tipis, sesungguhnya ia tidak nafsu makan tapi ia juga harus jaga kesehatan demi membantu Oscar. Ia pun menggigit sandwich yang telah dibuatkan oleh Eric.

Alena masih belum percaya dengan apa yang terjadi, ia masih butuh penjelasan dari Oscar. Ia pun mencoba menelpon Oscar, tapi sekali lagi nomor nya tidak aktif.

" papiku ada dimana" tanya Alena pada Eric

" pak Bima lagi di negeri sebelah mengurus pekerjaan nya disana ".

Ia pun mencoba menelpon papi nya.

" halo "

"halo papi"

"ada apa kamu menelpon ku?" tanya papinya kaku

" sebenar nya apa yang terjadi pada Oscar? "

" kamu cari tau sendiri, tapi rahasiakan ini dulu pada semua orang kalau kamu dan dia adalah saudara tiri. Dan rahasiakan pada Oscar jika kamu membantu menyelesaikan nya" ucap papi nya.

Alena tidak bisa berkata apa-apa, ia tahu yang dimaksud papinya adalah demi kebaikan reputasi perusahaan papi nya serta perusahaan nya dia sendiri tapi semua itu tidak untuk kebaikan hubungan asmara mereka berdua.

" kalau boleh tau, sebenar nya kamu dan Oscar memiliki hubungan apa?" tanya Eric

Alena tidak menjawab apa-apa seperti yang dikatakan papinya. Dia diam.

"antar kan aku ke kampus, aku mau ambil cuti kuliah dulu semester ini, aku mau kembali pulang" ucap Alena

Eric terkejut dengan keputusan Alena

"kamu yakin?"

Alena mengangguk pasti, seolah jawaban nya tidak bisa diganggu gugat. Eric pun tidak bisa mencegahnya.

Mereka pun menuju kampus untuk mengurus cuti kuliah untuk Alena, mereka memesan tiket pesawat untuk kembali pulang.