Yuki, gadis belia yang terjebak dalam masalah hutang piutang keluarga, yang membuat dirinya di paksa harus menikah dengan saudagar kaya di Kampung halamannya. Saudagar yang sudah berumur, dan sudah mempunyai banyak istri.
Tak mau masa depannya berakhir menjadi istri seseorang yang tak dicintainya, terlebih dia punya impian untuk melanjutkan pendidikan, Yuki memutuskan untuk kabur dari rumah. Di sini masalah baru muncul!
Alih-alih ingin bekerja supaya bisa membatu orang tuanya melunasi hutang, tapi dia malah dihadapkan masalah baru, yaitu harus berhadapan dengan seorang BOS BESAR di tempat dia bekerja. Bos yang cuek, dingin, dan benar-benar menyebalkan, menurut Yuki.
Apa yang akan terjadi selanjutnya? Apakah Yuki akan berhasil lolos dari Sang Saudagar? Atau malah terjebak di dalam lingkaran pesona Bos Besar?
Silahkan dibaca ya temen-temen, semoga kalian suka ^_^
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Evelyn12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#14 DALAM BAHAYA (2)
Yuki terus saja berlari menerobos lebatnya hujan.
"Tolong!!!!" Teriak Yuki yang sangat ketakutan.
"Sial! Lebih baik dengan Tuan Elzel begituan, dari pada sama preman-preman ini."
"Wakz! Apa yang aku pikirkan???!!!"
"Tidak kedua-duanya!!!"
Yuki berlari semakin cepat, tapi kalah cepat dengan preman-preman itu, hingga pas di tengah-tengah jalan raya Yuki tertangkap, dan hendak dibawa oleh preman-preman itu.
"Lepaskan! Tidak mau!" Yuki berontak, tapi preman itu tidak peduli.
"Hahaha! Dingin-dingin enaknya? ya yang enak-enak!" Preman-preman itu kegirangan.
Hingga tampak satu mobil yang berhenti karena mereka menghalangi jalan.
TIIIIINNNNN!!!
Suara klakson mobil, isyarat menyuruh mereka minggir.
"Tolong! Tolong!" Teriak Yuki berusaha meminta tolong kepada orang yang berada di dalam mobil itu.
"Seperti suara gadis itu?"
Ternyata orang di dalam mobil itu adalah Tuan Elzel.
Melihat yang minta tolong adalah Yuki, Tuan Elzel keluar dari mobil dan menghampiri preman-preman itu.
"Lepaskan dia!" Perintah Tuan Elzel.
Salah satu preman melihat kearah Tuan Elzel.
"Hei! Siapa kau? Jangan sok jagoan kau!" Ucap preman yang satunya.
Ketika preman yang satunya itu hendak memukul Tuan Elzel, Preman yang satunya lagi menghalangi.
"Jangan, Bro!"
"Kenapa kau ini, hah?!"
"Itu Tuan Elzel Putra Pratama, mending kita gak usah berurusan dengan dia, bisa brabe!"
"Iyakah?"
Kedua preman itu menatap Tuan Elzel. Dan langsung gemetaran.
"Maaf, Tuan!" Hanya itu yang diucapkan preman itu dan kemudian berlari terbirit-birit
"Cih! Aku pikir mau ngajakin berantem, tau-taunya kabur. Baru saja pengen patahkan tangan orang!" Ucap Tuan Elzel sambil melihat kepergian preman-preman tadi.
Sedangkan Yuki hanya mematung, melihat sosok Tuan Elzel yang begitu disegani dan ditakuti.
Tuan Elzel melangkah ke arah mobilnya.
"Hei! Mau sampai kapan kau disitu!" Teriak Tuan Elzel kepada Yuki.
"Eh! Iya, Tuan..."
"Cepat masuk!"
Yuki masuk ke dalam mobil, keduanya basah kuyup.
Hening
Tuan Elzel fokus menyetir, Yuki jadi salah tingkah, dia merasa bersalah karena pergi dari rumah begitu saja. Dan juga pengen ucapin terimakasih.
"Tuan....,
Maaf...." Yuki gemetar, gemetar takut dan gemetar karena kedinginan.
"Kamu pikir bisa keluar dari rumah ku dengan mudah, hah?!"
Yuki hanya diam.
"Kontrak kerjamu masih ada padaku!"
"Perasaan aku gak pernah tandatangani kontrak kerja?" Yuki bingung.
"Hei! Kau gak budeg kan?"
"Iya, Tuan..."
"Jangan coba-coba lagi untuk kabur, untung saja kau tidak jadi diperkosa!"
"Heh?! I-iya, Tuan."
Kembali hening.
"Terimakasih sudah menolongku, Tuan."
"Aku lakukan itu karena kau pegawai ku! Dan kebetulan aku lewat sini!" Ucap Tuan Elzel sambil tetap fokus menyetir.
Biar begitu, Yuki tetap senang. Ternyata dibalik sikap dinginnya, Tuan Elzel juga baik.
________
Tuan Elzel tidak langsung pulang ke rumahnya, tapi berhenti di Hotel pribadinya. Karena pulang ke rumah lumayan jauh, sedangkan tubuhnya sudah sangat kedinginan.
Saat hendak turun dari mobil dia melihat Yuki yang ternyata tertidur.
Tuan Elzel memperhatikan wajah Yuki, entah kenapa dia sangat suka melihat Yuki saat sedang tidur.
"Manis..."
Kembali Tuan Elzel mendekatkan wajahnya ke wajah Yuki, hendak melakukan hal yang sama seperti waktu itu. Tapi dia mengurungkan niatnya setelah ingat Yuki malah mendorongnya dan marah-marah.
Tuan Elzel hanya tersenyum.
Kemudian menggendong Yuki yang tertidur, masuk ke kamar Hotel.
__________
PAGI
"KYAAAAAAA!!!!!" Teriakan Yuki mengagetkan Tuan Elzel yang sedang ngopi di balkon kamar Hotel.
"Ada apa, sih?!" Tuan Elzel kesal.
"Aku dimana?"
"Hotel!"
"Hah?! Hotel? Berdua? Dengan laki-laki?"
" Tidak! Tidak mungkin!" Yuki panik, sedangkan Tuan Elzel mengernyitkan dahinya melihat Yuki.
Yuki melihat bajunya yang sudah diganti dengan piyama.
"Lalu kenapa baju aku bisa ganti? Siapa yang ganti?"
"Jangan salah paham! Aku membawamu ke sini karena rumahku lumayan jauh, sedangkan aku sudah kedinginan. Lagian bukan aku yang mengganti bajumu! Disini pegawai wanita itu banyak!" Ucap Tuan Elzel yang membuat Yuki malu karena salah sangka.
Tuan Elzel berlalu untuk melanjutkan ngopinya.
"Ya... Walaupun aku lihat sedikit."
"Heh?! APA?????!!!!" Wajah Yuki memerah.
ternyata Khanza sahabatmu itu
nyatanya menusukmu dari belakang Yuki🙁
baik diluar tapii ruwet didalam hatinya 🙁
walau tidak dipungkiri semua butuh uang""hehe apa si bahasanya ini😁😁✌️""