Pendekar Pedang Dewa Iblis

Mendengar perkataan Long Guan, Qiu Changyi semakin meremehkan. Dalam hatinya ia berpikir jika para murid Sekte Awan Hitam memang benar-benar bodoh karena telah dimanfaatkan oleh pemuda tidak berguna.

"Qiu Changyi, sudah lah jangan cari gara-gara!" Tegur Lu Siyin dengan tatapan tajam.

Meskipun ia tidak memiliki kepentingan terhadap Long Guan namun ia juga tidak ingin terlibat dengan hal-hal yang tidak perlu. Tujuan kedatangan mereka ke tempat ini hanya untuk beristirahat, mengingat hanya dari tempat ini juga lah mereka baru boleh menggunakan hewan spiritual jenis elang perak. Kota Qin sama dengan kota-kota besar lainnya, memberlakukan larangan terbang bagi kultivator yang menggunakan binatang iblis ataupun sejenisnya.

Qiu Changyi mendengus pelan ke arah Long Guan, lalu duduk menghampiri Lu Siyin yang tampak anggun dengan pesona kecantikannya yang luar biasa.

"Saudara Long, apakah kamu benar-benar mengenal mereka atau justru mereka yang tidak mengenal kamu?" Shi Mengyu akhirnya tidak tahan untuk bertanya langsung.

"Apa yang mereka katakan memang benar, aku berasal dari Sekte Pedang Langit dengan status sebagai murid pekerja" Ucap Long Guan sambil meletakkan sumpit.

Kali ini Long Guan tidak lagi menyembunyikan identitasnya yang merupakan orang yang tak dianggap di Sekte Pedang Langit, hubungan yang tulus harus dilandasi dengan kejujuran jika ingin langgeng.

Shi Mengyu terdiam, diikuti rekan-rekannya yang juga terkejut. Mereka benar-benar merasakan sebuah kekonyolan yang tidak pernah terpikirkan dengan alasan yang masuk akal. Bagaimana mungkin orang seperti Long Guan hanyalah berstatus murid pekerja yang tidak memiliki ikatan dengan Sekte.

Namun dalam hati Shi Mengyu hal ini merupakan pertanda baik, ia bisa mengajak Long Guan ke Sekte Awan Hitam dengan melamar sebagai murid inti yang berada di bawah seorang Tetua Cabang. Dalam hal ini, Shi Mengyu tentu ingin Long Guan berada bersamanya di Cabang Pertama.

Dari jarak yang tidak terlalu jauh, Qiu Changyi melirik dengan senyuman puas. Seolah baru saja menelanjangi aib seseorang, ia merasa telah berjasa karena mencegah seorang pecundang dari Sekte Pedang Langit membohongi pihak lain.

"Sudahlah, jangan urusi orang tidak berguna itu" Ucap Lu Siyin lagi sambil menyesap teh di cangkirnya.

"Baik Nona.." Jawab Qiu Changyi tersenyum ringan.

"Sepertinya kita harus kembali ke Sekte, seharusnya kekacauan di Kota Shongyuan akan meletus sebentar lagi" Ucap Lu Siyin dengan suara pelan.

Kota Shongyuan merupakan bagian Kota Qian yang kini tengah mereka singgahi, sebelumnya Lu Siyin melihat kelompok pendekar dengan memakai pakaian yang berbeda dengan Sekte Awan Hitam.

Selain itu pergerakan dari praktisi beladiri lepas membuat suasana Kota Qian berada dalam badai yang dibungkus ketenangan.

"Apakah Nona sudah merindukan Sekte?" Qiu Changyi berkata dengan senyuman menggoda.

"Kota ini sudah tidak aman, ada pihak lain yang sepertinya akan bertikai" Jawab Lu Siyin dengan acuh tak acuh.

"Apakah ini masih berhubungan dengan prajurit keluarga Qin yang kita bunuh semalam?" Tanya Qiu Changyi kembali.

"Bukan mereka, keluarga Qin justru sepertinya sedang memancing di air keruh" Jawab Lu Siyin dengan tersenyum kecil.

Hal yang terjadi tentu berkaitan dengan keberadaan Sekte Awan Berkabut, mereka yang selama ini tidak terdengar kiprahnya justru selama beberapa tahun belakangan mulai menunjukkan eksistensinya.

Sekte yang berada di Kota Shaanxi yang juga merupakan bagian dari wilayah Provinsi Kota Qian, kini tengah diperkirakan sedang menyusun kekuatan untuk menghancurkan dominasi Sekte Awan Hitam. Perebutan kekuasaan semacam itu adalah bentuk pertikaian internal, selain itu Sekte Awan Hitam juga terkenal dengan sebutan Sekte sesat, jadi tidak ada pihak yang ingin terlibat untuk membantunya.

Sebagai murid inti dari Sekte Pedang Langit, informasi seperti ini sudah ia ketahui dari gurunya. Lu Siyin kali ini bermaksud memberikan petunjuk kepada kelompok murid Sekte Awan Hitam yang sepertinya baru selesai menjalankan misi.

Long Guan dengan kemampuannya, tentu dapat dengan mudah menangkap pembicaraan antara Lu Siyin dengan Qiu Changyi. Hal ini tentu membuat Long Guan sedikit heran dengan sedikit kebaikan yang diberikan oleh Lu Siyin.

Tidak lama berada di dalam restoran, Lu Siyin dan Qiu Changyi akhirnya melangkah pergi. Seolah tidak saling kenal, ia memasang ekspresi dingin di sepanjang langkah anggunnya.

"Ada saatnya kamu akan melihat penuh kekaguman kepadaku" Batin Long Guan saat memperhatikan ekspresi Lu Siyin.

Seekor elang perak tiba-tiba mendarat dengan gagah, menundukkan tubuhnya lalu membawa kedua murid Sekte Pedang Langit pergi meninggalkan wilayah perbatasan melintasi hutan lebat, dalam sekejap mata tubuh hewan terbang tersebut langsung menghilang di balik awan.

Di atas langit, di punggung elang perak tampak Qiu Changyi menggerutu dengan perasaan tidak nyaman.

"Nona, apakah kamu tadi tidak memperhatikan mata orang itu?" Tanya Qiu Changyi dengan nada kesal.

"Biarkan saja, tidak usah dihiraukan orang seperti itu" Jawab Lu Siyin dengan acuh tak acuh.

"Jika aku bertemu dengan dirinya kembali di Sekte, maka aku akan mencungkil kedua matanya" Ucap Qiu Changyi sambil mendengus kesal.

Lu Siyin yang tampak terdiam tidak menghiraukan perkataan Qiu Changyi, ia lekas menutup kedua matanya sembari merasakan esensi alam yang begitu murni berterbangan di udara.

Sementara Qiu Changyi penuh ketidaksukaan atas sikap Long Guan yang sangat kurang ajar itu, mungkin ia berpikir jika berada bersama dengan murid Sekte Awan Hitam ia bisa mendapatkan perlindungan.

Tetapi dalam pemikiran Qiu Changyi, Sekte Awan Hitam sebentar lagi akan hancur. Maka sudah dipastikan Long Guan tidak memiliki tempat untuk menangis. Jika saat itu tiba, maka ia akan mempermalukan Long Guan di Sekte Pedang Langit.