Berada di dunia yang mana dipenuhi banyak aura yang menjadi bakat umat manusia, selain itu kekuatan fisik yang didapatkan dari kultivasi melambangkan betapa kuatnya seseorang. Namun, lain hal dengan Aegle, gadis belia yang terasingkan karena tidak dapat melakukan kultivasi seperti kebanyakan orang bahkan aura di dalam dirinya tidak dapat terdeteksi. Walaupun tidak memiliki jiwa kultivasi dan aura, Aegle sangat pandai dalam ilmu alkemi, ia mampu meracik segala macam ramuan yang dapat digunakan untuk pengobatan dan lainnya. Ilmu meraciknya didapatkan dari seorang Kakek tua Misterius yang mengajarkan cara meramu ramuan. Karena suatu kejadian, Sang Kakek hilang secara misterius. Aegle pun melakukan petualang untuk mencari Sang Kakek. Dalam petualang itu, Aegle bertemu makhluk mitologi yang pernah Kakek ceritakan kepadanya. Ia juga bertemu hantu kecil misterius, mereka membantu Aegle dalam mengasah kemampuannya. Bersama mereka berjuang menaklukan tantangan dunia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chu-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 14
Setelah mendaftarkan dirinya, Aegle melangkah keluar dari tempat pendaftaran dengan perasaan senang. Namun, kegembiraannya segera terhenti ketika ia berhadapan dengan seorang gadis yang dikenalnya, gadis yang pernah bekerja sebagai penjaga di toko alkemis Ketua Yun.
Gadis itu merupakan Nona kedua dari Keluarga Vossler, merupakan keluarga yang berpengaruh di kota Valeria ini.
Wajah gadis itu, Ester Vossler, penuh amarah dan dendam yang tampak jelas.
“Kau pikir, kau layak mengikuti kompetisi ini?” Ester menyeringai sinis. “Kau ini siapa? Hanya orang luar tak berarti! Kompetisi ini bukan untuk seorang pemula sepertimu. Aku, Ester Vossler, akan menjadi pemenangnya.”
Sejumlah warga di sekitar tempat pendaftaran menatap Aegle dengan pandangan menghina, sementara beberapa orang di antara mereka mendukung Ester. “Itu benar! Ester adalah nona kedua dari keluarga Vossler, salah satu keluarga terpandang dalam dunia alkemi. Dia bahkan sudah mencapai level lima!” seru salah satu dari mereka.
Aegle menghela napas, malas meladeni ucapan sombong Ester dan ejekan orang-orang di sekitarnya. Tanpa mengindahkan mereka, ia pun berjalan pergi. Namun, tindakan Aegle yang mengabaikan Ester justru membuat gadis itu semakin murka.
“Jangan berpikir kau bisa lari dari ini!” seru Ester dengan penuh kemarahan. Dengan cepat, ia mengangkat tangannya dan melancarkan serangan ke arah Aegle. Namun, beruntung bagi Aegle, Nyth segera menarik tangannya sehingga serangan itu hanya mengenai tanah kosong.
Aegle tersentak, tidak menyangka Ester akan menyerangnya begitu saja di tengah kerumunan. Ester, yang tidak terima serangannya gagal, bersiap melancarkan serangan kedua, namun tiba-tiba suara tegas terdengar.
“Hentikan!” Ketua Yun melangkah ke depan, memandang Ester dengan tatapan penuh kemarahan. “Apa yang kau lakukan, Ester? Menyerang peserta kompetisi di luar arena adalah pelanggaran serius!”
Ester terdiam, wajahnya berubah cemas mendapati kemarahan Ketua Yun. Namun, sebelum pergi, ia menatap Aegle dengan penuh kebencian dan berkata pelan, “Aku akan memastikan kau gagal dalam kompetisi ini, Aegle.” Lalu, dengan pandangan penuh kebencian, ia pergi diiringi oleh para pengawalnya.
Aegle menarik napas lega, kemudian membungkuk hormat kepada Ketua Yun. “Terima kasih telah menolongku, Ketua Yun,” ucapnya dengan tulus.
Ketua Yun membalas dengan anggukan dan berkata, “Aku percaya kau memiliki potensi. Tunjukkan kemampuanmu dalam meracik pil di kompetisi nanti. Aku akan memperhatikan.”
Aegle tersenyum dan mengucapkan terima kasih sebelum melanjutkan perjalanannya kembali ke penginapan. Setibanya di sana, ia mendapati Nyth tampak serius menatapnya. “Kakak, ada satu hal yang harus kita lakukan untuk mempersiapkanmu lebih baik.”
Aegle menatap Nyth dengan penasaran, dan Nyth menjelaskan rencananya. “Keluarkan cangkang siput raksasa yang pernah kita temukan. Aku akan menempa senjata untukmu, sebagai perlindungan.”
Dengan antusias, Aegle mengeluarkan cangkang tersebut dari tasnya. Nyth dengan kekuatan rohnya mulai mengolah cangkang itu, memanipulasi energi yang ada di dalamnya untuk menciptakan sebuah senjata. Perlahan-lahan, cangkang itu membentuk belati yang kokoh dan indah, dengan lapisan permukaan yang memancarkan aura khusus. Senjata itu, kini menjadi belati tingkat empat.
Nyth menyerahkan belati tersebut kepada Aegle. “Ini akan membantu melindungimu. Senjata ini mengandung kekuatan alam dari siput raksasa, sangat cocok untukmu.”
Aegle memandang belati itu dengan penuh kekaguman, lalu tersenyum sambil memikirkan nama yang tepat. “Aku akan memanggilnya Vermillon Fang,” ujarnya, bangga pada senjata barunya.
Namun, Nyth belum selesai. “Kompetisi akan dimulai dalam waktu 3 minggu, Kakak. Kita perlu menaikkan level kultivasi-mu, setidaknya sampai level empat.”
Aegle terkejut, merasa beban yang berat. “Tapi... hanya dalam waktu 3 minggu? Aku tidak yakin bisa mencapainya.”
Nyth mengangguk, seakan memahami keraguannya, lalu menjelaskan. “Tubuhmu spesial, Kak. Kau bisa menambah dua tingkat kultivasi dalam waktu singkat jika berlatih dengan metode yang tepat. Gunakan pil yang telah kau buat dan belati ini untuk menyerap energi dengan cepat. Aku akan memandumu melalui pelatihan tertutup.”
Aegle setuju dan bersiap untuk pelatihan yang intens. Bersama dengan Nyth, ia memulai pelatihan tertutup di penginapan tersebut. Selama 3 minggu, ia fokus menyerap energi dari pil dan Vermillon Fang, merasakan kekuatan dalam tubuhnya yang perlahan meningkat dan mengalir melalui titik-titik meridiannya.
Pada hari terakhir pelatihan, Aegle membuka matanya dengan tubuh yang terasa lebih kuat dan bugar. Ia telah berhasil mencapai level empat dalam kultivasinya.