Aku Terpanggil Ke Dunia Lain Sebagai Pahlawan Dengan Kemampuan "Menulis" Ku!

Setelah matinya Goblin King, semua prajurit membawa mayat-mayat para prajurit yang telah gugur ke dalam Magic Bag. Total semua prajurit yang gugur adalah 27 orang dari 100 prajurit yang dibawa.

Pak walikota yang baru saja tersadar bertanya-tanya apa yang telah terjadi. Rina dan Luna selaku petualang Rank A menjelaskan situasinya, dia menjelaskan bahwa Rio, Nona Rosetta dan kedua budaknya lah yang telah mengalahkan seluruh pasukan Goblin dan Goblin King. Tentu saja itu membuat pak walikota terkejut, dia langsung menghampiri mereka.

“Nona Rosetta! Kudengar dari Nona Rina dan Nona Luna bahwa kalian telah mengalahkan seluruh pasukan Goblin King?? Apa itu benar?”

“Ya, mereka berdua benar. Tapi yang menghabisi Goblin Kingnya adalah Rio dan party nya. Bisa kau lihat kerusakan hutan dan gunung yang berlubang itu? Itu adalah ulah mereka.”

“Ti-Tidak mungkin... Mereka yang melakukannya??”

Pak walikota tak percaya dengan apa yang dilihatnya sekarang ini.

“Hei, Nak Rio! Kalau boleh tahu, kau itu petualang Rank Apa?”

“Umm... Aku petualang Rank D untuk sekarang.”

“Rank D?? Aku tidak percaya, seorang petualang Rank D bisa melakukan hal di luar nalar manusia seperti ini.”

“Di... Di luar nalar?”

Rio hanya bisa tersenyum pahit mendengar kalau kekuatannya di luar nalar manusia.

“Yah, oleh karena itu akan menaikkan Ranknya. pada awalnya aku ingin menaikkannya menjadi Rank A, karena dia telah mengalahkan dua monster Rank A dan hasil buruannya cukup rapih dan bagus. Tapi setelah aku melihat kekuatannya secara langsung... sepertinya aku akan langsung menaikkannya menjadi petualang Rank S.”

“Rank S katamu?! Yah, kalau dipikir-pikir lagi memang masuk akal kalau dia menjadi petualang Rank S sih...”

“Eh...! Artinya... Rio... Akan menjadi petualang dengan Rank yang lebih tinggi dari kami??!” ucap Rina dan Luna yang terkejut.

Nona Rosetta hanya mengangguk merespon perkataan mereka berdua. Dan mereka berdua langsung terduduk lemas di pojok.

“Padahal kami naik ke Rank A butuh waktu 3 tahun setelah kami mendaftar...”

“Rio... Kau memang di luar nalar...”

“Tolong jangan anggap aku seperti gumpalan di luar nalar seperti itu...”

Rio hanya bisa tersenyum pahit sembari menundukkan kepalanya setelah mendengar perkataan Rina dan Luna.

“Baiklah, semuanya sudah siap. Mari kita kembali ke kota!” ucap pak walikota.

“Baik!”

Semua orang berangkat pulang ke kota. Misi sudah selesai, para monster diangkut dan sisanya dimasukkan ke dalam tas sihir milik Rio.

Beberapa jam kemudian, mereka sampai di kota tepat ketika matahari terbenam. Semua orang sudah menunggu di pintu gerbang kota.

Mayat-mayat para prajurit kota yang telah gugur diserahkan kepada pihak keluarga mereka masing-masing. Suasana duka terasa di kota Wind Bell. Mereka melakukan upacara pemakaman umum kepada prajurit dan petualang yang gugur pada malam itu juga.

Di penginapan, Rio, Mai, Yui, Rina dan Luna berisitirahat di ruang makan.

“Astaga, kupikir aku akan mati tadi. Tak kusangka makhluk itu lebih kuat dari yang aku kira. Sepertinya aku harus berlatih lebih kuat lagi!”

“Benar, melihat Rio menembakkan panah sihir yang sangat kuat hingga menghancurkan sebuah gunung seperti itu... Kurasa jika Rio serius, dia bisa saja menghancurkan seluruh negeri ini dalam satu serangan.”

“Oi..! Jangan mengatakan sesuatu yang mengerikan! Lagipula apa untungnya bagi ku menghancurkan sebuah negeri? Aku bukan raja iblis kau tahu...” ucap Rio sembari meminum segelas Jus buah.

“Lagipula itu adalah kekuatan dari Mai dan Yui, aku tidak menyangka kalau mereka bisa menjadi senjata. Namun konsumsi Energi sihirnya terlalu banyak, aku bahkan sampai tepar.”

“Energi sihir? Ah maksudmu Mana Energy?”

“Oh? Energi sihir itu disebut Mana Energy?”

“Ya, bukan kah seharusnya kau sudah tahu? Ini pengetahuan umum loh?“

Mendengar itu, seketika Rio menjadi panik. Wajar kalau dia tidak tahu karena di dunia Rio tidak ada yang namanya Mana atau pun sihir. Meskipun ada kekuatan Supranatural atau Esper hanya beberapa orang khusus yang memilikinya. Eksistensi sihir sendiri sangat jarang, bahkan tak pernah muncul di dunianya.

“Ya, itu...”

“Hmm....? Ada apa denganmu, gelagat mu sangat mencurigakan...?” ucap Rina sembari menatap Rio dengan mata yang curiga.

“A...aa... Itu... Ah iya! Sebelum aku menghajar Goblin King itu, aku melihat kalian mengenakan armor merah dan biru yang terbuat dari Mana Energy. Apa itu salah satu skill atau sihir kalian? Dan juga, aku memakai armor yang agak mirip seperti kalian saat bertarung melawan Goblin king itu.”

Rio bertanya tentang armor sihir yang dikenakan oleh mereka berdua, sekaligus untuk mengganti topik pembicaraan.

“Maksudmu itu... Spirit Armor?”

“Spirit Armor?”

“Ya, itu adalah armor sihir yang kau dapatkan ketika berkontrak dengan seorang roh.”

“Berkontrak dengan seorang Roh?”

“Ya, contohnya aku. Pedang ku, namanya adalah . Dia adalah Roh tingkat tinggi atau bisa disebut sebagai Roh Agung. Dia memanifestasikan kekuatannya menjadi sebuah pedang dua tangan, agar aku bisa menggunakan kekuatannya dengan efisien. Dan cara untuk mengaktifkan kekuatannya adalah memasukkan kunci ini, atau merapalkan sebuah mantra, tergantung dari roh yang berkontak denganmu.”

“Ah seperti itu rupanya... Tunggu, kalau begitu. Artinya Mai dan Yui adalah... Seorang Roh?”

“Eh...?? Tunggu, maksudmu?!” Rina terlihat panik setelah mendengar perkataan Rio. Dia melihat sekitar, suasana penginapan sedang ramai di ruang utama karena sedang melakukan pesta kemenangan.

“Rio, bisakah kita bicara di dalam kamarmu?” ucap Luna kepada Rio.

“Bo-Boleh...”

Mereka pun pergi ke kamar Rio, dan berbicara serius dengannya.

“Rio, bisa kau jelaskan apa maksudmu?”

“Ya, kau tahu. Saat aku bertarung melawan Goblin king, Mai dan Yui berubah menjadi pedang hitam dan putih. Mai menjadi pedang api hitam yang membakar dan menghancurkan segalanya jika tersentuh olehnya. Sedangkan Yui menjadi pedang es putih yang membekukan dan menciptakan segalanya menjadi Es jika tersentuh olehnya.” ucap Rio menjelaskan kepada mereka berdua.

“Apa itu benar?”

“Um...” mereka berdua menganggukkan kepalanya.

Rina pun terdiam sejenak, dan berpikir. Lalu dia menatap Rio dengan serius, dan mengatakan hal yang membuat Rio terkejut.

“Rio, sepertinya kau berkontrak dengan dua orang Roh sekaligus! Bisa dikatakan bahwa Mai dan Yui adalah Roh, mereka adalah Roh tingkat Tinggi!” ucap Rina dengan wajah khawatir.

“..! Jadi memang benar ya. Lalu apa itu masalah? Wajahmu mengatakan bahwa aku akan terkena masalah besar.” Rio bertanya kepada Rina dengan nada khawatir.

“Karena... Hanya keturunan keluarga kekaisaran Amentys saja yang dapat berkontrak dengan para Roh tingkat tinggi. Orang biasa hanya dapat berkontrak dengan roh tingkat normal atau tingkat rendah. Jika boleh tahu, apakah ibu atau ayahmu itu memiliki hubungan dengan keluarga kekaisaran Amentys?” Tanya Rina dengan tatapan serius.

“Tidak, ayah ku sudah tiada ketika aku lahir. Aku dibesarkan oleh kakekku seorang diri. Untuk ibu ku sendiri, aku tidak tahu siapa dia dan bagaimana rupa wajahnya. Ketika aku bertanya pada kakekku, dulu Ibu ku menyerahkan diriku yang masih bayi kepada kakekku, dan pergi menghilang entah kemana. Bahkan sekalipun dia tidak pernah menengok putranya ini. Aku belum pernah bertemu dengan ibu ku dalam 17 tahun hidupku ini.” jelas Rio dengan wajah sedih.

Melihat wajah Rio yang sedih, Rina langsung meminta maaf.

“Ma-Maaf! Aku tidak tahu kalau kau memiliki masa lalu yang menyedihkan.”

“Tidak apa-apa, lagipula itu adalah masa lalu ku. Jadi aku harus bagaimana sekarang? Bagaimana jika aku ada hubungan dengan keluarga kekaisaran? Dan apa yang terjadi jika aku bukan bagian dari mereka?”

“Jika kau adalah bagian dari keluarga kekaisaran Amentys, maka kita harus mengetahui seluk beluk hubungan keluargamu. Tetapi jika kau bukan bagian dari keluarga kekaisaran, namun bisa melakukan kontrak dengan roh tingkat tinggi maka...”

“Maka..?”

“Maka kau harus menjadi bagian dari keluarga Kekaisaran Amentys.” ucap Rina dengan tegas.

Rio yang mendengar itu langsung terdiam.

“H-Hah...? Menjadi bagian dari keluarga Kekaisaran???” Ucap Rio dengan nada khawatir.

“Yup, kau harus menikahi salah satu dari putri dengan garis keturunan langsung kekaisaran Amentys, biasanya sih putri pertama kaisar atau putri pertama dari saudara kaisar. Dan setelah itu kau akan menjadi bagian dari keluarga kekaisaran. Namun kau masih boleh menggunakan nama keluargamu, meskipun kau akan menjadi bangsawan kelas atas di bawah naungan keluarga kekaisaran itu sendiri.” ucap Rina menjelaskan.

“Jadi begitu. Artinya aku harus menemui kaisar dan membicarakan terkait hal ini?”

“Ya, besok aku akan mengirim surat kepada Ayahku. Kemungkinan surat balasan dari beliau akan datang 6 hari lagi.”

“Baiklah... Eh, tunggu... Ayahmu??? Jangan-jangan...!”

Rina tersenyum dan lalu berdiri. Dia memberitahu Rio identitas dirinya yang sebenarnya.

“Perkenalkan, Nama ku Rina. Rina van Amentys, putri pertama kekaisaran Amentys. Sekaligus petualang Rank A terkuat di penjuru kekaisaran.”

“Dan aku adalah Luna von Silvermoon. Aku adalah putri pertama dari Duke silvermoon, bangsawan kelas atas dan salah satu bagian dari keluarga kekaisaran. Ibu ku adalah adik dari ayahnya Rina, bisa dikatakan kami adalah sepupu.”

Mendengar pernyataan identitas mereka berdua, Rio, Mai, dan Yui hanya bisa terbengong mendengarnya.

“Keluarga...”

“Kekaisaran...”

“Putri kaisar dan Putri Duke...”

“Uhh... Sepertinya mereka syok setelah mengetahui identitas kita, Luna.”

“Kurasa kau benar.”

Rina dan Luna pun menenangkan mereka berdua. Lalu mengajak mereka untuk makan malam, dan begitu lah malam yang penuh kejutan kini berakhir. Besok Rina akan mengirim surat kepada Sang kaisar, dan mereka harus menunggu jawabannya lusa.

Bersambung