NovelToon NovelToon
Sang Mantan Istri

Sang Mantan Istri

Status: tamat
Genre:Janda / Cerai / Wanita Karir / Kaya Raya / Keluarga / Fantasi Wanita / Tamat
Popularitas:7.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Muhammad Yunus

Mereka dijodohkan dan berani membuat komitmen untuk berumah tangga. Tapi kabar mengejutkan di ucapkan si pria di usia pernikahan yang belum genap 1 bulan. Yudha meminta berpisah dengan alasan cinta masa lalunya telah kembali.

Delapan tahun berlalu Yudha kembali bertemu dengan mantan istrinya.

Tidak ada yang berubah. Wanita itu tetap cantik dan bersahaja tapi bukan itu yang menjadi soal. Matanya memaku pada seorang gadis kecil berambut pirang yang begitu mirip dengannya.

"Bisa kau jelaskan?"

"Tidak ada yang perlu ku jelaskan!"

"Aku sudah mencari tahu tentangmu tujuh tahun terakhir dan tidak ada catatan kau pernah menikah sebelumnya selain..... apa itu anakku?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Yunus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

Nilam dan Alfaaro sedang meninjau lokasi perumahan yang sudah di bangun di beberapa titik oleh pak Udgam.

Arsitek yang Udgam pakai benar-benar ahli di bidang konservasi, mampu membuat bangunan ramah lingkungan sekaligus indah.

Memerlukan waktu yang cukup lama untuk mewujudkan proyek rumah impian ini. Dan biaya yang dikeluarkan juga tidak main-main. Karena itu sebagai pengganti ayahnya Alfaaro hampir setiap minggu akan turun langsung.

Alfaaro cukup puas dengan progress yang sudah dicapai sejauh ini. Setidaknya proyek ini sudah terlihat hasilnya.

Nilam juga mengusulkan jika mereka akan melakukan promosi untuk menarik minat publik. Dengan iming-iming diskon, hanya langkah awal tapi belum apa-apa sudah banyak peminatnya bahkan ada juga yang sudah membooking rumah sewa tersebut.

"Kenapa harus kebun strawberry?"

Selain pemandangan yang indah salah satu fasilitas yang disediakan adalah kebun strawberry yang luasnya hampir satu hektar.

"Karena ibuku pecinta buah strawberry." tanpa menoleh pada Nilam Alfaaro menjawab.

"Waw!!! Cinta ayah anda sangat besar pada ibu anda." Terjawab sudah rasa penasaran Nilam.

"Sayangnya ayah bukan suami ibuku."

Kening Nilam berkerut. Merasa salah dengar tapi Alfaaro langsung menghadap ke arahnya.

"Pernah menikah, tapi hanya sebentar. Kemudian ibu menikah dengan papaku."

Berangsur kening Nilam normal kembali. Yah, dia sempat kaget mendengar ucapan Alfaaro tadi.

Berarti tidak salah jika dia mengatakan cinta pak Udgam begitu besar pada ibu Alfaaro meskipun mereka hanya sebagai mantan. Tapi menikah dengan papaku, apa Alfaaro bukan putra kandung pak Udgam?

Tidak ingin mengorek lebih dalam, Nilam pamit pada Alfaaro.

"Kalau begitu saya duluan."

Nilam melihat mobil mantan suaminya, itu artinya dia harus bergegas.

"Yakin tidak butuh pengawalan?"

"Anda butuh istirahat, nanti kita bahas esok hari saja."

Alfaaro mengangguk melepas kepergian Nilam.

*********

Nilam sempat tertegun ketika Yudha membukakan pintu mobil untuknya.

Ini pertama kalinya Nilam berada di satu mobil yang sama dengan mantan suaminya. Bahkan selama menikah belum pernah rasanya Nilam ikut duduk di kursi mobil Yudha.

Sepanjang perjalanan mereka hanya saling diam. Yudha fokus mengemudi sementara Nilam sibuk dengan pikirannya.

Semalam Yudha meminta izin bertemu dengan Mylea, Nilam tentu mengizinkan asal Mylea tidak keberatan. Dan tadi pagi sebelum meninjau lokasi bersama dengan Alfaaro Nilam sudah mendapatkan jawaban dari putrinya jika dia mau bertemu dengan Yudha.

Dan disinilah mereka Yudha sedang duduk berjongkok dihadapan putri kecilnya.

"Hai.." sapa Yudha kaku.

"Anda ayahku?" celetuk Mylea yang menatap wajah Yudha dengan penuh keingintahunan.

Kini tatapan Mylea menyorot Nilam.

"Jadi benar dia ayah ku?"

Nilam mengangguk dan itu menerbitkan senyum di bibir kecil Mylea.

"Aku senang karena ternyata aku punya ayah. Dan teman-temanku di sekolah tidak akan mengejekku lagi dengan mengatakan jika aku tidak punya ayah."

Betapa hancurnya hari Yudha mendengar ucapan itu dari bibir mungil putrinya.

Kini tangan kecil Mylea menyambut uluran tangan Yudha.

"Aku tidak terluka mendengar hinaan mereka semua, aku hanya perduli dengan perasaan mama. Selama ini mama selalu ada untukku, disaat semua orang bilang bahwa aku ini anak haram, mama yang selalu bilang aku adalah keajaiban untuk nya. Aku tidak tahu apa itu anak haram ayah, tapi yang bisa ku pahami arti haram itu buruk kan? Hal yang tidak diperbolehkan dan dilarang oleh agama?"

Mata Nilam menatap Yudha yang kini sedang melihatnya dengan tatapan yang tidak bisa Nilam artikan. Mata besar itu nanar ada embun yang siap turun menjadi air mata.

Yudha terluka dengan ungkapan sederhana dari putrinya.

Perkataan Mylea sangat-sangat melukai hati Yudha, bagaikan pisau belati yang mengiris-iris dengan tajam dihatinya.

"Aku sedih, tapi tidak bisa membuktikan pada temanku jika aku punya ayah dan bukan anak haram seperti yang mereka katakan."

Sekali lagi pisau itu mengiris hati Yudha, menusuknya, menyebabkan perih dan luka yang amat sangat.

Sementara Nilam hanya mampu menunduk. Ia sendiri baru dengar keluhan buah hatinya. Ternyata putrinya memendam semua itu darinya.

Sudah cukup! Desis Yudha dalam hati, ia tak sanggup lagi mendengar keluhan putrinya rasanya dia bisa memotong lidah-lidah orang yang ikut memperolok putrinya.

Yudha meraih Mylea kedalam pelukannya. Ia mengusap pelan rambut panjang Mylea. "Maafin ayah ya, sayang." mengecup pelan puncak kepalanya.

Capek mengungkapkan perasaan dan isi hatinya Mylea tertidur di sofa dengan tangan Yudha yang menepuk kaki kecilnya.

"Tidur?"

Yudha mengalihkan pandangannya.

"Iya,"

"Ayo makan dulu, aku sudah masak."

Yudha tidak percaya Nilam mau berbaik hati untuknya.

"Tidak perlu, aku langsung pulang saja."

Nilam tidak memaksa dia menyetujui ucapan Yudha.

Lucunya Yudha kecewa melihat Nilam tak menahannya sama sekali.

"Pekan depan aku datang lagi."

"Ya, silahkan."

Yudha berjalan bersama dengan Nilam. Saat mencapai pintu utama perut keroncongan Yudha berbunyi.

Bukan Nilam tidak dengar tapi dia acuh agar Yudha tidak merasa malu.

Tapi ucapan Yudha mampu membuatnya ingin terbahak.

"Apa tawaran makan tadi masih berlaku?"

********

"Masih ingat pulang, Mas?"

Yudha ingin berdamai dengan istrinya. Tapi balasan apa yang didapat dari Ruliana, wanita itu semakin menunjukkan ketidaksukaannya dengan mempertanyakan kedatangannya.

Yudha mengerti, sangat-sangat mengerti perasaan Ruliana ketika ada seseorang yang baru, masuk dan hadir dalam lingkup kehidupannya secara tiba-tiba, itu bukan sesuatu yang mudah untuk menerimanya dengan tangan terbuka. Apa lagi menerima putrinya yang terlahir dari rahim wanita lain. Apalagi keberadaan Mylea tidak ia ketahui sebelumnya.

Tapi jujur Yudha tidak ingin menyembunyikan apapun dari Ruliana, berniat terbuka dengan semua hal, tapi yang terjadi justru penolakan dari Ruliana.

"Mau kemana?"

"Kamu tidak suka aku pulang, aku kerumah ibu saja."

"Pergilah, Yud. Dan tak perlu kembali!"

Yudha tersentak. Barusan Ruliana menyebut namanya?

*******

Nilam hendak menutup gorden kamarnya saat matanya melihat sebuah mobil yang dikenalinya.

Mobil milik Alfaaro.

Untuk apa pria itu disini?

"Ma."

Nilam belum mengalihkan pandangannya dari mobil milik Alfaaro dan kini di kejutkan dengan kehadiran Mylea kedalam kamarnya.

"Kok bangun?"

Nilam berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan putrinya.

"Aku tidak benar-benar tidur."

Itu artinya Mylea berbohong?

"Aku hanya sudah puas mengatakan apa yang ingin aku katakan pada om itu."

Om itu? Padahal tadi Mylea memanggil Yudha sebagai ayah.

"Mylea lega?"

Putri Nilam dan Yudha mengangguk.

"Om itu kecewa pada dirinya sendiri, dan Mylea bisa sedikit membuat dia merasakan kesedihan mama."

"Mama tidak pernah bersedih." Nilam terharu mendengar ucapan putrinya, tapi Nilam tidak mau putrinya tumbuh dengan sebuah rasa benci, tidak meski hanya setitik.

"Ma, aku sudah besar dan tahu jika mendengar om itu mengatakan aku ini hadir karena kesalahan tidak hanya aku yang sakit tapi mama juga."

Tuhan!

Nilam tidak tahu jika putrinya belum bisa melupakan rasa sakit itu.

1
susi ana
Alfaroo keren banget 😘❤️
Aether
you punya bini coy
Aether
ngimpi Lo anjing
Sri
best cerita ini
kenapa aku baru ketemu ya?
nyesel gak ketemu cerita ini dari dulu sampe telat 2 tahun
Sri
semoga si Kamelia digepuk sama istri sah ayahnya & ke 3 saudaranya
Sri
lha cocok lha sikapnya sama Safitri yang gak tau diri
Sri
wajar sih, orang suami 1 kan milih sekretaris / mantan
jadi ya jaga2
Batriani
terimakasih untuk author.., menyajikan cerita yg menarik, apik lugas.., sukses terus buat author..... ❤❤❤
Batriani
yeeey...... akhirr nya.... halal ya bro "al".🙃😊🪅🎊🎎
Batriani
Nilam dikelilingi oleh orang2 egois. hanya memikirkan diri mereka sendiri...
HjRosdiana Arsyam
Luar biasa
Batriani
Surprise...... buar yudha.
Batriani
emang enak.... rasain dah
Batriani
😭😭😭ikut cemas... semoga mylea segera kembali pulih..
Sandisalbiah
𝙻𝚄𝙰𝚁 𝙱𝙸𝙰𝚂𝙰
Sandisalbiah
𝚓𝚒𝚔𝚊 𝙽𝚒𝚖𝚊𝚜 𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚐𝚒𝚝𝚞 𝚙𝚎𝚍𝚞𝚕𝚒 𝚍𝚐𝚗 𝚈𝚞𝚍𝚊 𝚔𝚎𝚗𝚊𝚙𝚊 𝚐𝚊𝚔 𝚍𝚒𝚊 𝚜𝚊𝚓𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚞𝚜𝚊𝚑𝚊 𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚊𝚕𝚒𝚑𝚔𝚊𝚗 𝚑𝚊𝚝𝚒 𝚈𝚞𝚍𝚊 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝙽𝚒𝚕𝚊𝚖.. 𝚔𝚊𝚕𝚊𝚞 𝚍𝚒𝚊 𝚋𝚎𝚗𝚎𝚛𝚊𝚗 𝚋𝚊𝚒𝚔 𝚐𝚊𝚔 𝚜𝚎𝚑𝚊𝚛𝚞𝚜𝚗𝚢𝚊 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚞𝚓𝚞𝚔 𝙽𝚒𝚕𝚊𝚖 𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚖𝚎𝚗𝚎𝚛𝚒𝚖𝚊 𝚈𝚞𝚍𝚊 𝚔𝚎𝚖𝚋𝚊𝚕𝚒 𝚔𝚛𝚗 𝙽𝚒𝚕𝚊𝚖 𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚋𝚎𝚛𝚜𝚞𝚊𝚖𝚒...
Sandisalbiah
𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐 𝚔𝚊𝚖𝚞 𝚜𝚒𝚊𝚙𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚑𝚊𝚛𝚊𝚙 𝙱𝚒𝚕𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗𝚐𝚐𝚊𝚙 𝚔𝚊𝚖𝚞, 𝚖𝚊𝚗𝚝𝚊𝚗 𝚢𝚊 𝚖𝚊𝚗𝚝𝚊𝚗 𝚊𝚓𝚊, 𝚑𝚊𝚛𝚞𝚜 𝚝𝚊𝚞 𝚙𝚘𝚜𝚒𝚜𝚒 𝚍𝚘𝚗𝚐 𝚈𝚞𝚍𝚊... 𝚢𝚐 𝚔𝚎𝚌𝚎𝚕𝚊𝚔𝚊𝚊𝚗 𝚒𝚝𝚞 𝙼𝚢𝚕𝚎𝚊 𝚝𝚙 𝚔𝚘𝚔 𝚔𝚊𝚖𝚞𝚗𝚢𝚊 𝚢𝚐 𝚊𝚖𝚗𝚎𝚜𝚒𝚊, 𝚑𝚎𝚛𝚊𝚗𝚗..!!
Sandisalbiah
𝚜𝚎𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚊𝚢𝚊𝚑 𝚢𝚐 𝚐𝚊𝚔 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚊𝚐𝚊 𝚍𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚕𝚒𝚗𝚍𝚞𝚗𝚐𝚒 𝚊𝚗𝚔 𝚔𝚊𝚗𝚍𝚞𝚗𝚐𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚎𝚗𝚍𝚒𝚛𝚒 𝚖𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐 𝚐𝚊𝚔 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚍𝚒 𝚙𝚎𝚛𝚌𝚊𝚢𝚊 𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚍𝚒 𝚔𝚊𝚜𝚒𝚑 𝚝𝚊𝚗𝚐𝚐𝚞𝚗𝚐𝚓𝚊𝚠𝚊𝚋 𝚋𝚎𝚜𝚊𝚛.. 𝚈𝚞𝚍𝚊 𝚜𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚕𝚊𝚗𝚐𝚔𝚊𝚑 𝚍𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚔𝚊𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒𝚊 𝚋𝚎𝚗𝚊𝚛² 𝚝𝚎𝚕𝚊𝚑 𝚝𝚎𝚛𝚜𝚎𝚜𝚊𝚝 𝚓𝚊𝚞𝚑 𝚍𝚐𝚗 𝚙𝚒𝚕𝚒𝚑𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚎𝚗𝚍𝚒𝚛𝚒..
Sandisalbiah
𝚛𝚒𝚋𝚎𝚝 𝚗𝚢𝚊 𝚑𝚒𝚍𝚞𝚙𝚖𝚞 𝚈𝚞𝚍𝚊... 𝚌𝚒𝚗𝚝𝚊 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚖𝚊𝚝𝚊𝚖𝚞 𝚋𝚞𝚝𝚊 𝚍𝚊𝚗 𝚍𝚒𝚛𝚒𝚖𝚞 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚋𝚘𝚍𝚘𝚑..
Sandisalbiah
𝙼𝚢𝚕𝚎𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚜𝚒𝚔𝚊𝚙 𝚜𝚎𝚍𝚎𝚠𝚊𝚜𝚊 𝚒𝚝𝚞 𝚝𝚙 𝚊𝚢𝚊𝚑𝚗𝚢𝚊 𝚢𝚐 𝚙𝚕𝚒𝚗 𝚙𝚕𝚊𝚗 𝚍𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚔𝚊𝚗𝚊𝚔𝚊𝚗, 𝚙𝚊𝚗𝚝𝚊𝚜 𝚃𝚒𝚍𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚓𝚘𝚍𝚘𝚑 𝚍𝚐𝚗 𝚁𝚞𝚕𝚕𝚒𝚊𝚗𝚊 𝚔𝚛𝚗 𝚖𝚎𝚛𝚎𝚔𝚊 𝚖𝚎𝚖𝚒𝚕𝚒𝚔𝚒 𝚠𝚊𝚝𝚊𝚔 𝚢𝚐 𝚜𝚊𝚖𝚊, 𝚎𝚐𝚘𝚒𝚜
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!