Dihari ulang tahunnya yang ke 23 tahun Marlena Susianti atau yang sering di panggil Lena berharap hadiah spesial dari sang kekasih. Namun ternyata yang dia dapat tidak sesuai apa yang diharapkan. Lena justru mendapati kekasihnya sedang melalui malam panas dengan sahabatnya sendiri, Sherin. Karena kecewa, Lena pun berlari keluar dari apartemen kekasihnya secepat yang ia bisa untuk menghindar dari kenyataan pahit itu.
Rasa kecewa dan sakit hati membuat Lena pun putus asa hingga ia masuk ke sebuah club malam. Terlalu banyak menenggak alkohol membuat Lena akhirnya menghabiskan malam dengan seorang pria tampan yang tidak dia kenal sama sekali.
“Sayang.. Kamu milikku sekarang.”
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nafsienaff, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 14
Alex hendak masuk ke dalam mobilnya saat tiba tiba suara klakson mobil Sherin terdengar. Alex mengeryit kemudian menyipitkan kedua matanya melihat mobil Sherin yang mulai memasuki pekarangan luas kediaman keluarganya. Sebenarnya Alex berniat mendatangi kediaman Erlan untuk menanyakan keberadaan Lena yang tidak ada kabarnya akhir akhir ini. Tapi karena kedatangan Sherin, Alex pun berpikir akan menunda sebentar keniatan nya itu. Alex ingin tau apa maksud kedatangan Sherin kali ini ke kediaman keluarga besarnya.
“Mau ngadu apa lagi dia sama mamah..” Gumam Alex dengan rahang mengeras menahan amarah.
Alex menunggu sampai Sherin menghentikan mobilnya tepat di samping mobilnya kemudian turun dengan senyuman manis yang menghiasi bibirnya.
“Hy Lex...” Sapa Sherin ramah. Sebenarnya Sherin sadar Alex sedang sangat marah padanya karena apa yang dirinya lakukan. Namun sekali lagi, Sherin berusaha untuk tidak perduli karena Sherin tau apa yang dia lakukan sudah benar. Sherin hanya memperjuangkan hak janin dalam kandungannya agar dapat pengakuan dari Alex dan keluarganya.
“Tidak usah banyak basa basi Sherin. Mau ngapain lagi kamu kesini?” Tanya Alex menatap sinis pada Sherin.
Sherin tetap tersenyum meski hatinya sangat marah. Alex seolah lupa dengan apa yang sering mereka lakukan di belakang Lena selama ini. Apa lagi Alex juga yang sering memintanya datang dan merayunya dengan berbagai cara agar Sherin mau tidur bersamanya.
“Jaga sikap kamu Alex !!” Tegur nyonya Smith dengan tegas dari belakang Alex.
Alex mendesis mencoba menahan amarahnya. Mamahnya selalu bersikap sinis dan ketus padanya semenjak tau Sherin hamil anaknya. Bahkan mamahnya juga terus memaksa Alex agar bertanggung jawab atas apa yang sudah dia lakukan dengan menghamili Sherin. Mamahnya juga tidak menerima alasan apapun dari Alex termasuk alasan Alex yang ingin mempunyai pendamping hidup wanita yang baik baik.
Sherin tersenyum lebar ketika mendapat pembelaan dari nyonya besar Smith. Tidak perduli bagaimanapun respon Alex sekarang, yang jelas nyonya dan tuan besar Smith setuju jika Sherin yang menjadi istri Alex. Tentu karena sekarang Sherin sedang mengandung anak Alex.
Nyonya besar Smith melangkah mendekat pada Alex dan Sherin yang berdiri berhadapan. Wanita itu melirik sekilas pada putra tunggalnya kemudian menatap pada Sherin dengan senyuman yang menghiasi bibirnya.
“Mamah sudah membahas tentang masalah ini sama papah. Dan hasil keputusan kami berdua adalah Sherin akan tinggal disini. Dan acara pernikahan kalian berdua sudah mulai di persiapkan.” Katanya dengan tenang.
Alex terkejut mendengarnya. Pria itu menoleh pada mamahnya dan menggeleng tidak percaya. Kedua orang tuanya mengambil keputusan tentang apa yang akan Alex jalani tanpa sedikitpun meminta pendapat ataupun persetujuan darinya.
“Loh, nggak bisa gitu dong mah.. Mamah sama mamah harusnya tanya sama alex dulu.”
Nyonya besar Smith tersenyum miring kemudian menyuruh satpam untuk membantu membawakan barang barang Sherin masuk kedalam rumahnya. Dia juga meminta pelayan di rumahnya untuk menunjukan kamar yang akan di tempati oleh Sherin selama Sherin tinggal disana dan belum resmi menikah dengan Alex.
“Mamah sama papah melakukan ini demi kamu Alex. Demi nama baik keluarga kita juga.” Ujar nyonya Smith setelah Sherin berlalu masuk ke dalam kediaman mewahnya dengan pelayan yang menyertainya.
“Ingat Alex, kalau sampai kamu macam macam dan membuat Sherin keguguran. Kamu akan tau akibatnya. Bagaimanapun janin yang berada dalam kandungan Sherin adalah anak kamu. Cucu mamah sama papah.” Lanjutnya enggan menerima sedikitpun bantahan.
“Bagaimana mungkin mamah bisa begitu yakin kalau anak dalam kandungan Sherin adalah anak Alex? Bisa saja kan ini hanya akal akalan Sherin saja? Bagaimana kalau pada kenyatannya anak dalam kandungan Sherin adalah anak orang lain?”
Nyonya Smith dan menggeleng pelan menatap putranya. Wanita itu tidak menyangka putranya yang dulu sangat manis dan membanggakan kini menjelma menjadi pria brengsek yang gemar mempermainkan dan gonta ganti wanita.
“Kamu tau Alex? Mamah sangat merindukan anak mamah yang manis dan baik hati. Tidak brengsek seperti ini.”
Alex melengos mendengarnya. Pria itu menghela napas merasa sangat tersindir dengan apa yang mamahnya katakan.
“Mamah harap ini hanya sesaat saja. Karena mamah ingin anak mamah kembali lagi seperti dulu.”
Setelah berkata demikian, nyonya besar Smith pun masuk kembali ke dalam rumah meninggalkan Alex yang hanya bisa diam menahan emosinya. Ingin sekali rasanya Alex memberontak dengan keputusan kedua orang tuanya itu. Tapi itu sangat tidak mungkin karena jika sampai Alex melakukan hal tersebut, bukan tidak mungkin kedua orang tuanya benar benar mencoretnya dari daftar keluarganya yang artinya Alex akan hidup tanpa memiliki apa apa.
“Lihat saja Sherin, aku akan membuat hidup kamu menderita karena sudah berani mengusik ketenangan ku.” Gumam Alex kemudian masuk ke dalam mobilnya.
Alex berencana mendatangi kediaman Harrison pagi ini. Alex yakin Lena berada disana akhir akhir ini. Dan sebelum pernikahan antara Lena dan Erlan terjadi, Alex akan berusaha menggagalkannya. Alex ingin Lena kembali padanya. Dan Alex ingin hanya dirinya satu satunya pria yang boleh bersama dengan Lena. Alex bahkan tidak perduli apapun yang akan terjadi nanti, termasuk jika sampai hubungan kerja samanya dengan Erlan gagal.
Sekitar satu jam perjalanan Alex pun sampai di depan gerbang menjulang tinggi berwarna hitam itu. Ya, Alex sudah berada tepat di depan kediaman mewah keluarga Harrison.
Alex membunyikan klakson yang kemudian seorang satpam langsung membukakan gerbang untuknya. Dengan kecepatan sedang Alex melajukan mobilnya di halaman luas itu dan berhenti tepat di samping mobil mewah Erlan. Dengan gaya coolnya Alex turun dari mobil yang kemudian langsung di sambut oleh pelayan disana.
“Selamat pagi tuan.. Ada yang bisa saya bantu?” Tanya si pelayan pada Alex.
“Ya.. Saya mau bertemu dengan tuan kalian. Mana dia? Panggil dia kesini sekarang.” Katanya menjawab dengan sangat angkuh dan sinis.
Pelayan itu mengeryit sebelum akhirnya menganggukkan kepalanya.
“Sebentar tuan.” Katanya yang kemudian berlalu begitu saja.
Alex menghela napas. Pria itu memutar tubuhnya menatap ke segala arah halaman luas itu kemudian kembali menatap kediaman mewah Harrison. Saat itu tanpa di duga Alex melihat Lena yang sedang berdiri di balkon. Senyum Alex mengembang. Dugaannya tidak meleset sedikitpun. Lena ada disana.
Merasa tidak perlu menunggu, Alex pun mulai melangkah menuju sisi rumah yang tepat lurus dengan balkon dimana Lena berada sekarang. Alex kemudian menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri mencari sesuatu yang bisa dia gunakan menuju balkon itu. Lena memang sudah tidak ada disana lagi. Tapi Alex yakin begitu dirinya sampai di balkon itu, Lena pasti masih disana.
“Itu dia..” Senyum lebar Alex saat mendapati tangga yang tergeletak tidak jauh darinya.
Erlan hbat y,pdhl baby'ny blm staun...tp udh otw yg k 2....🤭🤭🤭